PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PENDAMPINGAN SELAMA PROSES PERSALINAN KALA I SAMPAI KALA III

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

KESIAPAN SUAMI SEBAGAI PENDAMPING PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK MASSAGE COUNTER PRESSURE TERHADAP NYERI PINGGANG PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

Naskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER DAN JASMINE TERHADAP PENURUNAN NYERI KALA I FASE AKTIF, LAMA PERSALINAN KALA II, DAN FETAL OUTCOME KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

1

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Masa Nifas Terhadap Kemampuan Perawatan Mandiri Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (SC)

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : NURUL PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH DISTRAKSI MENDENGARKAN MUSIK MOZART DAN LANGGAM JAWA TERHADAP KECEMASAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU PRIMIPARA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSIA SAKINA IDAMAN BLUNYAH GEDE SLEMAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Oleh Siti Rohmah, S.SiT. Abstrak

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI BPM ELLOK EKARIA SAFITRI GEDONGKIWO YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP POSTPARTUM BLUES PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

Transkripsi:

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PENDAMPINGAN SELAMA PROSES PERSALINAN KALA I SAMPAI KALA III Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ENI WULANDARI 20100320032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013-2014 i

ii

iii

Pengaruh bina keluarga mandiri terhadap kemandirian keluarga dalam melalukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III the effect of the Independent Family Development (BKM) to the independence of the family in assisting during the first stage of labor until the third stage Eni Wulandari 1, Sri Sumaryani 2 Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UMY 1, Staf Pengajar PSIK FKIK UMY 2 Korespondensi: Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia. Telepon: 085266985673 Email : wndari51@yahoo.com INTISARI Ibu yang terus stres dan kecemasan berat (panik) pada ibu bersalin maka persalinan tidak maju. Adanya stress juga disebabkan kurangnya pendampingan atau dukungan keluarga dalam hal ini suatu dalam proses persalinan. Faktor penyebab kurangnya pendampingan ini dikarenakan tingkat kemandirian keluarga yang kurang, dan dapat ditingkatkan melalui Bina Keluarga Mandiri, yaitu pembinaan tentang pendampingan proses persalinan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dengan desain Quasy eksperimen dan rancangan only post-test with control group design dan pendekatan prospektif. Uji statistik menggunakan paired t-test dan Mann- Whitney dengan tingkat kemaknaan p<0.05. Hasil penelitian dengan analisis mann-whitney U test menunjukkan bahwa Nilai P 0.000 (< 0,05) sehingga ada pengaruh antara motode bina keluarga mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. Kesimpulan penelitian ini adalah motode bina keluarga mandiri (BKM) berpengaruh terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. Kata Kunci: Bina keluarga mandiri, Tingkat Kemandirian keluarga. iv

ABSTRACT Abstract Mothers who continue to stress and severe anxiety (panic) on the maternal labor does not progress. The stress is also caused by the lack of assistance or support from a family during a labor. The factors causing this lack of assistance due to the lack of independence of the family level, and can be enhanced through the Independent Family Development, which is about mentoring the labor. Aim to know determine the effect of the Independent Family Development (BKM) to the independence of the family in assisting during the first stage of labor until the third stage. Method this study used an experimental study with Quasy experimental design and draft for only post-test with control group design and prospective approach. The statistical tests use paired t-test and Mann-Whitney with a significance level of p <0.05. Result the results of the study using analysis of Mann-Whitney U test show that the P value is 0.000 (<0.05) so that there is an influence between the independent family development method (BKM) to the independence of the family in assisting during the first stage of labor until the third stage. Conclusion of this study is the independent family development method (BKM) affects the independence of the family in assisting during the first stage of labor until the third stage. Keywords: The independent family development, the level of independence of the family v

A. PENDAHULUAN Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibanding Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang besarnya 228 kematian, dan masih merupakan yang tertinggi di Asia. Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan, eklampsia, infeksi, partus lama, abortus, emboli air ketuban (Depkes, 2007), sedangkan menurut Bobak (2004) salah satu penyebab angka kematian ibu tinggi adalah karena respon psikologis yaitu stres dalam persalinan. Respon psikologis yang dialami oleh ibu selama persalinan dapat disebabkan oleh nyeri. Nyeri yang dirasakan saat kontraksi akan semakin bertambah kuat dan mencapai puncaknya pada fase aktif sampai terjadi pembukaan lengkap 10 cm. Intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses persalinan dan kesejahteraan janin (Potter & Perry, 2006). Nyeri merupakan suatu hal psikologis yang timbul pada persalinan, karena dipengaruhi oleh rasa panik dan stress fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan dan kepanikan yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit (Abidin, 2006). Saat awal persalinan biasanya ibu mengalami kontraksi yang berlangsung singkat dan lemah, kira-kira 15-20 menit (Herawati, 2001). Kontraksi yang semakin kuat, lama, dan sering pada fase aktif membuat kecemasan meningkat pada kala I, II, III, dan IV. Kontraksi ini akan menyebabkan ibu mengalami stres, sehingga merangsang tubuh mengeluarkan hormon stresor yaitu hormon 1

katekolamin dan hormon adrenalin. Ibu yang terus menerus mengalami kepanikan dan stres saat persalinan akan mempengaruhi kestabilan emosi ibu (Mitayani, 2009). Kondisi emosi yang tidak stabil selama proses persalinan dapat menyebabkan persalinan tidak lancar (Abidin, 2006). Hal ini dapat berdampak pada ibu dan janin, dimana ibu akan mengalami infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan perdarahan postpartum yang mengakibatkan kematian pada ibu, sedangkan pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat mengakibatkan kematian bayi (Wahyuningsih, 2010). Mengingat besarnya dampak stress dalam persalinan bagi ibu dan janin, maka diperlukan upaya untuk mengurangi stress tersebut, pemerintah mengeluarkan program yaitu suami siaga pada tahun 1999-2000 dalam rangka meningkatkan peran suami dalam program making pregnancy safe. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterlibatan dan partisipasi suami dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2001). Hasil dari evaluasi program ini memberikan dampak perilaku pada suami untuk mendampingi ibu saat pemeriksaan kehamilan dan saat persalinan (Ali, 2010). Dukungan keluarga saat proses persalinan yaitu mendampingi ibu selama proses persalinan, sehingga hal ini dapat membuat persalinan menjadi lebih singkat, nyeri berkurang, robekan jalan lahir jarang dan nilai Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration (APGAR) pun menjadi lebih baik serta kemungkinan untuk tindakan operasi lebih rendah (Darsana, 2009). Kehadiran 2

suami dan anggota keluarga yang mendampingi ibu saat bersalin banyak memberikan dampak positif bagi psikologis ibu khususnya dalam mengurangi kecemasan dan ibu akan menjadi lebih nyaman sehingga mendukung kelancaran proses persalinan. Bina Keluarga Mandiri (BKM) merupakan suatu kegiatan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesiapsiagaan suami dan anggota keluarga lainnya (kakek, nenek) untuk mendukung dan mendampingi ibu saat proses persalinan. Program ini diharapkan dapat memandirikan keluarga dalam mendampingi proses persalinan. Intervensi yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada keluarga saat menjelang persalinan, dengan cara memberikan informasi tentang pentingnya peran keluarga saat mendampingi persalinan karena berfungsi untuk memberikan rasa nyaman dan mempercepat persalinan, keluarga juga lebih waspada terhadap bahaya persalinan, serta keluarga dapat membantu untuk mengurangi terjadinya komplikasi persalinan pada ibu dan menghindari terjadinya trauma pada bayi. Dalam penelitian ini timbul suatu perumusan masalah yang ingin diketahui oleh peneliti, yaitu apakah ada pengaruh program Bina Keluarga Mandiri terhadap kemandirian dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan program bina keluarga mandiri terhadap kemandirian 3

keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai kala III. B. METODE penelitian ini menggunakan desain penelitian experimental dengan rancangan Quasy-Experiment (penelitian eksperimental semu) dengan menggunakan only post-test with control group design dan pendekatan prospektif. Pada penelitian ini kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Peneliti mengukur kemandirian keluarga dalam mempersiapkan persalinan yang diberikan peneliti melalui pembinaan dalam keluarga sebagai kelompok eksperimen dan peneliti mengukur kemandirian keluarga dalam mempersiapkan persalinan yang tidak diberikan perlakuan sebagai kelompok kontrol. Rancangan penelitian ini dilakukan untuk melihat kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan sesudah diberikan perlakuan. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemandirian keluarga dalam mempersiapkan persalinan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. 4

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4. Gambaran karakteristik responden kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan (n=30) Karakteristik Responden Intervensi Kontrol N % N % Usia (tahun) 20-40 9 60,0 7 46,7 31-40 5 33,3 8 53,3 41-50 1 6,7 - - Tingkat pendidikan SD 3 20,0 1 6,7 SMP 6 40,0 4 26,7 SMA 5 33,3 9 60,0 Sarjana 1 6,7 1 6,7 Pekerjaan Buruh 7 46,7 7 46,7 Guru 1 6,7 - - Mahasiswa - - 1 6,7 PNS - - 1 6,7 Petani 1 6,7 - - Wiraswasta 6 40,0 6 40,0 Penghasilan < Rp.500.000 4 26,7 4 26,7 Rp.500.000-Rp. 1.000.000,00 5 33,3 4 26,7 >Rp. 1.000.000,00 6 40,0 7 46,7 Sumber : data primer 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik responden memiliki usia rata-rata adalah 20-30 tahun yaitu sebangak 9 responden (60,0 %). Responden sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 9 responden (60,0 %). Karakteristik berdasarkan pekerjaan lebih dominan bekerja sebagai buruh yaitu berjumlah 7 orang (46,7 %). Berdasarkan penghasilan responden sebagian besar memiliki penghasilan <Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 7 responden (46,7). 5

Tabel 5.Distribusi Frekuensi dan Tingkat Kemandirian Keluarga dalam Proses Persalinan Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I Gunung Kidul Tahun 2014 (n=30) Kemandirian Keluarga Intervensi Kontrol Postest N % N % Tergantung 0 0,00 0 0,00 Sebagian 2 13,33 13 86,67 Mandiri 13 86,67 2 13,33 jumlah 15 100 15 100 Sumber : data primer 2014 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kemandirian kelompok kontrol dan eksperimen sangat jelas. Kelompok intervensi memiliki tingkat kemandirian yang lebih baik yaitu sebesar 86,67% atau 13 keluarga memiliki tingkat kemandirian yang mandiri dibandingkan kelompok kontrol yang sebagian besar 86,67% atau 13 keluarga yang memiliki tingkat kemandirian sebagian masih dibantu. Tabel 6.Pengujian Hipotesis Pengaruh Tingkat Kemandirian Keluarga dalam Proses Persalinan Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I Gunung Kidul Tahun 2014 (n=30) Postest N Mean Z Std. deviation Std.error mean Assymp. Sig. (2- tailed) Intervensi 15 8.4000 1.45406.37544-3.560 0.000 Kontrol 15 6.4000.91026.23503 Sumber: data primer 2014 6

Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa nilai P = 0.000 (< 0,05) sehingga diintepretasikan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemandirian keluarga saat postest pada kelompok intervensi yang diberikan pembinaan tentang pendampingan selama proses persalinan dengan menggunakan booklet pada kelompok kontrol. D. PEMBAHASAN Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa nilai p = 0.000 (< 0,05) sehingga diintepretasikan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemandirian keluarga saat post test pada kelompok intervensi yang diberikan pembinaan tentang pendampingan selama proses persalinan dengan menggunakan booklet dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan pembinaan. Hal ini menunjukkan tingkat kemandirian keluarga mempunyai perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dikarenakan pembinaan yang sudah dilakukan kepada keluarga memberikan pengaruh untuk meningkatkan kemandirian keluarga melakukan pendampingan. Responden diberikan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendampingan yang diperoleh dari peneliti dan assisten baik dari penjelasan, demonstrasi serta didukung dengan adanya booklet. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya diberikan booklet tanpa dilakukan pembinaan oleh peneliti atau assisten hal ini menunjukkan adanya 7

perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol tentang pendampingan persalinan. Pada kelompok intervensi mampu secara mandiri sebanyak 13 responden hal ini dipengaruhi karena responden sangat antusias terhadap pembinaan yang telah dilakukan, sebagian responden berpendidikan SMP dan mampu berkomunikasi dengan baik sehingga mampu memahami dan mengerti saat pembinaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hervianlia (2010) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan seorang suami tentang peran suami sebagai pendamping. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka orang tersebut akan lebih terpapar oleh berbagai informasi sehingga orang tersebut akan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan orang tingkat pendidikan rendah. Sebagian besar responden berusia 20-30 tahun yaitu 9 responden (60,0 %), Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa umur adalah lamanya hidup dalam tahun dihitung sejak dilahirkan sampai usia dimiliki umur sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur manusia maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang akan didapatkan dari pengalaman hidup. Peneliti berasumsi bahwa usia 20-30 tahun adalah usia cukup matang sehingga responden mempunyai pengalaman sebelumnya. Responden juga memiliki booklet sebagai buku panduan untuk memudahkan responden melakukan pendampingan persalinan. 8

Sedangkan kelompok intervensi hanya mampu mandiri sebagian sebanyak 2 keluarga, hal ini dipengaruhi kurang antusiasnya responden sehingga keluarga tidak mampu melakukan pendampingan secara mendiri meskipun dilakukan pembinaan, hal ini juga dipengaruhi karena responden hanya berpendidikan SD (sekolah dasar) dan kurangnya pengetahuan tentang pendampingan. Hal ini mempengaruhi beberapa aspek yang tidak dilakukan pada saat pendampingan seperti keluarga tidak memijat atau menggosok punggung ibu untuk mengurangi nyeri, keluarga memberikan minum manis pada saat terjadinya kontraksi selama proses persalinan dan melakukan IMD (inisiasi menyusui dini). Hal ini juga dipengaruhi karena responden yang sudah mendapatkan pembinaan tetapi saat ibu melakukan persalinan didampingi oleh anggota keluarga lainnya yaitu nenek yang tidak mengikuti pembinaan. Adapun pembinaan yang dilakukan kurang effektif karena dilakukan hanya satu kali pertemuan dan pembinaan dilakukan dengan lima materi yang disampaikan sehingga hal ini mempengaruhi kurang pahamnya responden terhadap pembinaan yang telah dilakukan. Pada kelompok kontrol sebagian besar hanya mampu mandiri sebagian sebanyak 13 responden hal ini dipengaruhi pada kelompok kontrol tidak dilakukannya pembinaan hanya diberikan booklet sebagai buku panduan saat pendampingan persalinan. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurang pengetahuannya anggota keluarga terdekat, pendamping takut darah, pendampingan dilakukan orang lain 9

tanpa mengikuti pembinaan hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Triyani (2013) yang menyatakan bahwa responden yang tidak mendapat dukungan suami dikarenakan beberapa faktor yaitu suami tidak siap sepenuhnya mendampingi ibu, pendamping takut darah serta suami kaku dan gelisah, kondisi ini dapat disimpulkan bahwa keluarga terdekat melakukan pendampingan perlu diterapkan, agar mempunyai dampak yang lebih nyata dalam memberikan rasa nyaman pada ibu dan mempercepat persalinan, kehadiran seorang pendamping persalinan memberikan pengaruh pada ibu bersalin karena dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada ibu saat persalinan serta dapat memberikan perhatian rasa aman, nyaman semangat, menentramkan hati ibu, mengurangi ketegangan atau status emosional menjadi lebih baik. Kelompok kontrol memiliki 2 responden yang melakukan pendampingan secara mandiri hal ini dikarenakan responden berpendidikan sarjana hal ini berarti bahwa tingginya pendidikan yang dimiliki oleh anggota keluarga memiliki pengetahuan yang cukup, dan suami yang bekerja akan lebih mudah terpapar oleh berbagai sumber informasi sehingga memiliki pengetahuan yang lebih baik dan lebih luas bila dibandingkan dengan suami yang tidak bekerja, hal ini sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Hervianlia (2010). Di dukung dengan responden yang sangat antusias terhadap pembinaan sehingga responden melakukan setiap aspek yang disampaikan. 10

Selain dari faktor responden, adapun metode Bina Keluarga Mandiri juga dapat mempengaruhi keberhasilan pembinaan. Dimana metode Bina Keluarga Mandiri adalah untuk memberikan informasi serta melatih anggota keluarga terdekat dengan cara melakukan pembinaan oleh peneliti dan assisten dengan tujuan agar dapat memandirikan keluarga dalam melakukan pendampingan saat persalinan. Peneliti menganalisa program bina keluarga mandiri dimana hal ini merupakan program baru untuk memberikan informasi terkait dengan kemandirian keluarga melakukan pendampingan sehingga hal ini dapat memberikan motivasi pada keluarga untuk dapat secara mandiri dalam melakukan pendampingan, asumsi ini didukung oleh penelitian Triani (2013) bahwa suami yang melakukan pendampingan persalinan dengan baik, menandakan tingkat kepercayaan suami terhadap penerapan pendampingan suami selama persalinan cukup tinggi, yang tentunya merupakan suatu harapan bagi ibu untuk mendapatkan ketenangan dalam menghadapi persalinan. Program Bina Keluarga Mandiri, peneliti menganalisa bahwa hubungan anggota keluarga dengan ibu sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan keluarga dalam melakukan pendampingan persalinan secara mandiri. Peneliti berasumsi bahwa anggota keluarga yang memiliki kedekatan dengan ibu, ibu akan mempunyai rasa kepercayaan sepenuhnya kepada anggota keluarga terdekat dan akan lebih nyaman bila didampingi 11

oleh anggota keluarga terdekat dari pada didampingi keluarga yang tidak memiliki kedekatan. Kelompok intervensi dan kelompok kontrol memiliki perbedaan yang signifikan pada nilai post test hal ini menunjukkan bahwa program Bina Keluarga Mandiri memberikan pengaruh pada kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan agar kebutuhan ibu tercapai guna memperbaiki kesehatan dan kehidupan bagi ibu dengan melibatkan anggota keluarga terdekat. Asumsi ini didukung oleh teori Dorothea Orem tentang self care yang mengatakan bahwa individu dapat melakukan kegiatan sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan seseorang. Salah satunya adalah sistem supportif dan edukatif merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi pada pengaturan kelahiran (Kozier, Erb & Berman, 2000). E. KESIMPULAN 1. Tingkat kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai III setelah diberi pembinaan dan dilakukan post test pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa 12

terdapat 2 responden dalam kategori tergantung sebagian dan 13 responden dalam kategori mandiri. 2. Tingkat kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan kala I sampai III tanpa diberi binaan hanya dengan booklet pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa 2 responden dalam kategori mandiri dan 13 responden dalam kategori tergantung sebagian. 3. Adanya perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol F. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat kemandirian keluarga dengan melakukan pendampingan saat proses persalinan dengan metode lain sehingga dapat lebih mengetahui pentingnya pendampingan bagi persalinan ibu hamil. 2. Dengan adanya hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada bidan, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya sebagai salah satu bekal dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam kemandirian keluarga dalam mendampingi proses persalinan melalui program Bina Keluarga Mandiri. 13

3. Bagi masyarakat, diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan memberikan alternatif solusi bagi keluarga yang sedang akan menjalani proses persalinan supaya suami atau anggota keluarga lainnya meningkatkan kemandirian, pelayanan, dan motivasi kepada ibu yang akan melakukan persalinan supaya merasakan kenyamanan dalam proses persalinan. G. UCAPAN TERIMAKASIH 1. Kedua orangtua dan kedua kakak yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar. 2. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns, M.Kep, Sp.Mat., HNC selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu dan tiada hentinya memotivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan. 3. Warsiti, S.Kp., M.kep., Sp.Mat selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran dan waktu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan. H. REFERENSI Notoatmodjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Darsana, W. (2009) Hubungan Dukungan keluarga Selama Proses Persalinan. Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika. hhtp : //darsananursejiwa, blogspot.com/2009 diunduh tanggal 10 juli 2010. 14