BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dikenal juga dengan istilah classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data untuk memecahkan masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa Kelas IV Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

Gambar 3.1 Denah Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. modifikasi permainan dalam pembelajaran bola tangan mini. Secara operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SEPAK SILA DENGAN BOLA MODIFIKASI DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini Peneliti Menggunakan Penelitian Tindakas Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi masalah-masalah dan upaya perbaikan proses pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam


III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permainan kucing bola dalam lingkaran dapat meningkatkan kemampuan passing

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

Transkripsi:

39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut Classroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencaanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana pembelajaran penjas untuk meningkatkan perilaku aktif belajar siswa. Tujuan dari pada penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan masalah-masalah pada pembelajaran tertentu dengan menggunakan metode ilmiah.selain itu penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru, meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan bagi guru dalam konteks pembelajaran, memperbaiki dan meningkatkan layanan professional guru dalam menangani kegiatan belajar mengajar. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Baros 02 Arjasari-Banjaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu bulan september awal sampai akhir september tahun 2014.Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari dua tundakan dan siklus II terdiri dari dua tindakan.penelitian dilakukan dalam empat pertemuan.

40 C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Baros 02 Arjasari- Banjaran sebanyak 24 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. D. Prosedur Penelitian Sebelum sampai pada tahap pengumpulan data dan analisis data, maka terlebih dahulu peneliti menguraikan kegiatan pertama dalam penelitian.persiapan pertama adalah mempersiapkan segala sesuatunya, dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian ini berjalan seperti yang diharapkan. Persiapan tersebut antara lain: 1. Tahap penelitian awal. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan (observasi awal) untuk melihat sejauh mana pelaksanaan pembelajaran penjas, mencari tau permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut dan bagaimana situasi dan kondisi yang ada dilapangan sesungguhnya. 2. Tahap persiapan penelitian. Melakukan pembicaraan dengan guru secara non-formal untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga (Penjasor). 3. Tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini peneliti malaksanakan pembelajaran penjas serta mengintervensikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran penjas. Arikunto (2009, hlm.16) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan atau planning. 2. Tindakan atau acting. 3. Pengamatan observing dan

41 4. Refleksi atau reflection. Bagan 3.1 PTK 1. Rencana 1. Rencana 4. Refleksi 2. Tindakan 4. Refleksi 2. Tindakan 3. Observasi 3. Observasi Sumber: Mulyasa (2012: 73) E. Rencana Tindakan Rencana pembelajaran dalam suatu penelitian tindakan haruslah tersusun dengan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin bisa terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2012: 91) : Rencana tindakan merupakan tindakan pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi definisi harus perspektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan peristiwa-peristiwa tidak terduga, sehingga mengandung sedikit resiko. Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) dibantu oleh observer (guru penjas atau teman sejawat) untuk melakukan rancangan

42 tindakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan pelaksanaannya dalam 2 (dua) siklus secara berkelanjutan. Siklus I terdiri dari 2 (dua) tindakan dan siklus II juga sama 2 (dua) tindakan.kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a. Membuat rencana pembelajaran dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada serta memanfaatkan bahan dan benda yang sudah tidak terpakai untuk digunakan dalam permbelajaran dalam bentuk permainan. b. Membuat lembar observasi yaitu: 1) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran. Catatan-catatan ini harus sistematis karena akan menjadi sumber informasi dalam proses pengolahan dan analisis data. 2) Menggunakan media elektronik (kamera) untuk mendokumentasikan fakta dan data-data penting yang diambil selama proses pembelajaran berlangsung. c. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia dan memanfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai untuk membantu proses belajar. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rencana di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas dan diperbolehkan melakukan modifikasi, selama tidak merubah prinsip (Suharsimi Arikunto, 2010:139). Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai actor (guru) yang terjun langsung melaksanakan aktivitas pembelajaran penjas khususnya aktivitas lempar tangkap dengan sarana bola besar dan bola kecil yang telah dimodifikasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu:

43 a. Peneliti menetapkan variasi bentuk permainan yang sistematis dalam pembelajaran (skenario pembelajaran). b. Peneliti menggunakan alat bantu secara optimal untuk proses pembelajaran dalam bentuk permainan. c. Peneliti mengajar langsung di lapangan sekaligus melakukan pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar dibantu oleh guru lain sebagai observer untuk proses pengamatan. Pengamatan dilakukan secara sadar, kritis, sistematis dan objektif. 3. Tahap Observasi Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti memahami, mengamati, melihat dan mendengar apa yang terjadi di lapangan. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti peneliti dibantu oleh observer atau guru penjas. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah: a. Observasi langsung, adalah observasi yang dilakukan peneliti, observer berada bersama dengan objek yang diteliti. b. Observasi tidak langsung, adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, bisa berupa dokumentasi atau catatan lapangan. 4. Tahap Refleksi langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi terhadap data yang didapat dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui tindakan yang dilakukan sudah tercapai atau belum tercapai. Data yang didapat kemudian didiskusikan antara peneliti dan observer dan dilihat kekuranagnnya pada tindakan satu, kemudian disusun kembali rencana tindakan selanjutnya. Tabel 3.1 Rencana Tindakan

44 Siklus I Perencanaan a. Membuat sekenario pembelajaran penjas dengan memanfaatkkan sarana dan prasarrana (Tindakan 1 dan 2) yang tersedia dengan maksimal dalam proses belajar penjas. b. Membuat lembar observasi c. Membuat daftar rencana upaya-upaya yang hendak dilaksanakan untuk pembelajaran permainan bola besar yang lebih di tekankan pada pembelajaran gerak dasar lempar tangkap Pelaksanaan a. Peneliti melaksanakan dan tindakan menginterventasikan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dengan pengoptimalan penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran penjas khususnya permainan bola besar yang dimodifikasi. Observasi/ Pengamatan a. Observasi langsung : Peneliti langsung turun ke lapangan dan terliat berada dengan objek penelitian. b. Observasi tidak langsung : pengamat tidak pada saat berlangsungnya peristiwa, dokumentasi dan catatan lapangan. Refleksi a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. b. Memperbaiki proses pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi, sebagai bahan perbaikan untuk digunakan pada siklus berikutnya. Siklus II Perencanaan a. Identifikasi masalah dan penetapan alternative

45 (Tindakan 3 dan 4) Pelaksanaan Tindakan Observasi/ Tindakan Refleksi pemecahan masalah. b. Pengembangan program tindakan II Pelaksanaan tidakan program II Pengumpulan data tindakan II Evaluasi tindakan II a. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan dengan alat dan peraturan yang disederhanakan. 1. Pendahuluan 1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2). Menertibkan siswa dengan berbaris 3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. 4). Guru men-cek kehadiran siswa. 5). Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal. 6). Menyampaikan tujuan pembelajaran. 7). Pemanasan dengan permainan ayam dan serigala. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dalam satu kelompok terdapat 1 serigala, 1 induk ayam dan beberapa anak ayam yang saling berpegangan di belakang induk ayam. Serigala harus berusaha menangkap anak ayam yang paling terakhir, sementara sang induk ayam harus menjaga agar anak ayam tidak ditangkap serigala.

46 2. Kegiatan Inti Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitin Indikator Guru Siswa Formasi Juggling passing bawah dalam permainan bola volly secara individu. Juggling passing bawah dalam permainan bola volly secara berpasangan. Menjelask an tugas gerak yang akan diberikan. Guru menjelask an cara bermain Siswa terbagi dalam kelompok kecil. Tiap kelompok terdiri dari 6 orang. Setiap siswa dalam masing-masing kelompok melakukan juggling passing bawah dalam permainan bola volly secara individu secara bebas dengan berbagai arah dan posisi. Alat yang digunakan triplek/kardus bekas dan bola plastik. Siswa melakukan passing bawah secara berpasangan dalam kelompoknya. Dengan jarak yang di tentukan oleh guru, mulai dari jarak 1 meter, 2 meter dan 3 meter. Passing atas dengan membentuk Guru menjelask an cara Siswa melakukan pasing dan passing bawah dengan dalam kelompok dan membentuk

47 lingkaran dengan posisi duduk dan pasing bawah dengan posisi berdiri. Dengan bola pelastik bermain lingkaran. Dengan posisi duduk dan berdiri. Sambir berputar arah. 3. Penutup 1). Guru dan siswa melakukan relaksasi. 2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui. 3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). 4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. 5). Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh observer (guru mata pelajaran pendidikan jasmani atau teman sejawat). Objek yang diamati difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan. b. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan bola volley dengan alat dan peraturan yang disederhanakan. Fokus Pembelajaran : Aktivitas permainan dengan peraturan dan alat yang di sederhanakan. Dengan mengoptimalkan sarana yang ada untuk dijadikan alat pembelajaran permainan bola volly.

48 Tujuan pembelajaran : agar pembelajaran yang dialkukan oleh siswa terlaksana dengan baik dan keaktipan siswa dapat meningkat. 1. Pendahuluan 1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2). Menertibkan siswa dengan berbaris 3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. 4). Guru men-cek kehadiran siswa. 5). Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal. 6). Menyampaikan tujuan pembelajaran. 7). Pemanasan ini dilakukan dengan permainan kucing berpasangan, siswa membentuk kelompok mansing-masing kelompok berjumlah 3 orang. Orang yang paling depan dari masing-masing kelompok harus mengejar dan menyentuh orang yang paling belakang dari kelompok lain. Jika ada yang kena maka regu tersebut bergabung menjadi regu yang menyentuhnya.

49 Tabel 3.3 Langkah-langkah penelitin 2. Kegiatan inti Indikator Guru Siswa Formasi Passing atas dan passing bawah dengan tinggi net 160 cm. dan alat yang digunakan adalah nampan dan bola pelastik. Guru menjelaskan cara bermain Siswa terbagi ke dalam 4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang. Siswa melakukan passing berhadapan dengan tinggi net 160 cm.

50 Guru menjelaskan cara bermain. Siswa masih terbagi dalam kelompok dan terdiri dari 6 orang. Siswa melakukan permainan bola volly dengan peraturan dan alat yang sederhana. Alat yang di gunakan adalah alat-alat seadanya yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran permainan bola volly. 3. Penutup 1). Guru dan siswa melakukan relaksasi. 2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui. 3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). 4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. 4. Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh observer (guru mata pelajaran pendidikan jasmani atau teman sejawat). Objek yang diamati difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan. 5. Refleksi

51 Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, refleksi dan interpretasi (pemaknaan) terhadap data yang didapat dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini. Dari hasil observasi guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran bola volly dengan mengoptimalkan alat yang terbatas. Pemaknaan hasil observasi ini dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya. Siklus II: a. Tindakan tiga aktivitas passing dan stoping. Fokus Pembelajaran : Aktivitas passsing, stoping dan, menguasai dan mempertahankan bola dengan menggunakan bola yang terbuat dari kertas dan plastik bekas. Tujuan pembelajaran : untuk meningkatkan perilaku aktif siswa agar tidak ada 1. Pendahuluan siswa yang menunggu giliran dan banyak diam, juga kemampuan siswa dalam melakukan permainan lempar dan tangkap. 1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2). Menertibkan siswa dengan berbaris 3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. 4). Guru men-cek kehadiran siswa. 5). Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran bola basket. 6). Menyampaikan tujuan pembelajaran.

52 7). Pemanasan dengan permainan tag ball. Cara memainkannya adalah dengan membentuk kelompok kecil yang berperan sebagai kucing, lalu saling passing bola dan harus menyentuhkan bola kepada siswa yg berlari bebas sebagai burung, jika siswa yang menjadi burung terkena bola, maka ia bergabung dengan kelompok kucing. Permainan ini dilakukan sampai semua siswa menjadi kucing. Tabel 3.4 Langkah-langkah penelitin 2. Kegitan Inti Indikator Guru Siswa Formasi

53 Pengoptimalan sarana dan alat yang tersedia untuk digunakan dalam permainan lempar tangkap. Guru menjelaskan cara bermain Guru menjelaskan cara bermain Siswa terbagi dalam kelompok kecil. Tiap kelompok terdiri dari 6 orang (3 vs 3).Setiap regu harus melakukan lempar tangkap sebanyak 10 kali tanpa terganggu oleh regu lawan. Setiap lemparan yang terganggu permainan berganti. Siswa melakukan aktivitas passing, stoping, shooting Aktivitas permainan nya sama seperti permainan pertama hanya saja ada setelah melakukan lempar tangkap 10 kali, untuk mendapatkan point siswa harus melemparkan bola tepat mengenai gawang yang dibuat dari kardus bekas. 3. Penutup 1) Guru dan siswa melakukan relaksasi. 2) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui. 3) Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. 4) Observasi

54 Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke satu. b. Tindakan empat aktivitas passing, stoping dan shooting. Fokus Pembelajaran : Aktivitas passing, stoping, dan shoting, mempertahankan bola dan mencetak skor. Alat yang digunakan yaitu dengan mengoptimalkan bola dari kertas/plastik dan kardus bekas. Tujuan pembelajaran: untuk menciptakan keterampilan dan keaktifan siswa pada saat melaksanakan pembelajaran lempar tangkap. 1. Pendahuluan 1). Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2). Menertibkan siswa dengan berbaris 3). Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. 4). Guru men-cek kehadiran siswa. 5). Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran futsal. 6). Menyampaikan tujuan pembelajaran. 7). Pemanasan dengan permainan hitam dan hijau. Ketika guru menyebutkan hitam maka hitam harus lari ke daerah aman sedangkan hijau harus berusaha menangkap. Ketika guru menyebutkan hijau maka hijau harus lari ke daerah amandan hitam harus berusaha menangkap hijau.

55 Tabel 3.5 Langkah-langkah penelitin 2. Kegiatan Inti Indikator Guru Siswa Formasi passing, stoping dan shooting dengan menggunak an bola yang tebuat dari krtas dan plastik. Menjelask an cara dan aturan permaina n. Siswa dibagi kedalam 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 12 orang. Setiap regu terdiri dari 2 kucing yang akan mengejar siswa yang bergerak bebas didalam lapangan permainan. Didalam area permainan terdapat 3 kotak daerah bebas kucing jika siswa yang di kejar masuk ke daerah bebas maka kucing tidah boleh melempar siswa tersebut. Area bebas hanya untuk 2 orang siswa dan hanya boleh berdiri 30 detik, jika ada siswa yang terkena lemparan oleh 2 siswa yang menjadi kucing maka siswa tersebut bergabung menjadi kucing.

56 Guru menjelask an cara bermain Indikator Guru Siswa Formasi Cara Cara passing, stopping, shoting dalam permainan basket sederhana. Guru menjelask an cara bermain Siswa melakukan permainan bola basket yang disederhanakan hanya melakukan passing, stoping dan shooting, permainan bebas tidak terpaku pada aturan basket yang sebenarnya. Target skor pada aktivitas permainan ini adalah melempar target berupa tongkat. Target dimulai dengan 1 tongkat, kemudian 2 dan terakhir 3 tongkat. Setiap siswa yang dapat melempar mengeai tongkat maka regunya mendapatkan 1 point. 3. Penutup 1). Guru dan siswa melakukan relaksasi.

57 2). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui. 3). Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). 4). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. 4. Observasi Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke satu dan ke dua. 5. Refleksi Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus selanjutnya. Dalam melaksanakan kegiatan tindakan penelitian ini peneliti memberikan materi pembelajaran futsal dengan empat pertemuan yaitu dengan bentuk materi modifikasi pembelajaran permainan futsal. Peneliti membuat kelompok kecil dalam pembelajaran karena pembelajaran terlihat kurang aktif. E. Instrumen Penelitian 1. Catatan data lapanggan Catatan lapangan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk melaporkan observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah selama penelitian. Membuat catatan lapangan ini adalah untuk mencatat semua hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Catatan Lapangan Tindakan :

58 Hari/tgl : Waktu : Pengajar : F. Teknik pengumpulan Data yang akan diteliti adalah tentang perilaku aktif belajar siswa, upaya meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dengan menggunakan metode observasi, instrument yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik Test dan observasi. Dalam penelitian Tindakan kelas diperlukan adanya instrumen penelitian yang bisa mengungkap permasalahanpermasalahan yang muncul selama pelaksanaan penelitian berlangsung instrumen penelitian berguna untuk mengukur seberapa jauh perkembangan hasil dari tindakan-tindakan yang di laksanakan. Hasil dari instrumen-instrumen penelitian berupa data-data yang akurat dan tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengunakan instrument penelitian berupa: 1. Observasi Menurut Atmojo (dalam ratim, 2005:49) mengatakan bahwa observasi (pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan. Sementara menurut Arikunto (2003:30) menjelaskan bahwa observasi/pengamatan adalah suatu tehnik yang di lakukan dengan cara

59 mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.observasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis. Lebih lanjut Arikunto (2003:31) menjelaskan bahwa observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur kategorinya. Dalam penelitian, pengamatan adalah prosedur berencana yang antara lain meliputi kegiatan melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu.hal-hal yang di observasi perilaku aktif belajar siswa dalam PBM dan keterampilan mengajar guru. Pedoman observasi dalam bentuk forfman penilaian perilaku aktif belajar yang telah dibuat untuk mengumpulkan data/informasi dalam upaya meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dalam pembelajaran penjas. Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Observasi Keaktifan Belajar Siswa Variabel Perilaku Aktif Indikator 1. Mengetahui pembelajaran yang dilakukan. 2. Memahami pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Menganalisis hasil pembelajaran yang telah dilakukan. 4. Kerja keras dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru 5. Tangguung jawab dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh guru 6. Disiplin dalam melaksanakan setiap tugas gerak yang diberikan guru 7. Mengaktifkan diri dalam melaksanakan setiap tugas gerak yang diberikan oleh guru 8. Kreatif dalam melaksanakan tugas gerak. 9. Memiliki koordinasi gerak yang baik. Nilai 5 4 3 2 1

60 Keterangan: Nilai 5 = Baik sekali Nilai 4 = Baik Nilai 3 = cukup Nilai 2 = kurang Nilai 1 = kurang sekali G. Analisis Data Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan tindakan dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat direfleksi apakah kegiatan tindakan yang dilakukan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Data penilaian yang telah terkumpul, tentu perlu dianalisi. Data penelitian ini berupa nilai yang berbentuk angka dan hasil observasi. Angka-angka tersebut yang akan menunjukkan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Data yang dianalisis meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran maupun sesudah pembelajaran. Analisis yang dilakukan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengamatan, dan hasil tes siswa pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai setiap siklus. 2. Peningkatan hasil belajar setiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan perilaku aktif belajar siswa di gunakan analisis kuantitatif dengan rumus: Posrate Baserate P = X 100 Basrate Keterangan P = Persentase Peningkatan Posrate = Nilai Sesudah diberikan tindakan Basrate = Nilai sebelum diberikan tindakan (Aqib, 2010)

61 Berdasarkan hasil pengamatan, dan tes akhir siklus apabila masih dirasakan gagal, peneliti mencari dugaan penyebab kekurangan dan sekaligus mencari alternatif solusi untuk dirancang pada tindakan berikutnya. Tolak ukur refleksi penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Adanya peningkatan perilaku aktif belajar siswa dalam belajar setelah dilakukan optimalisasi sarana dan prasarana dalam pembelajaran.