PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2017

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 056 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2017

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 041 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KEBUN RAYA BANUA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa dengan telah diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan dan telah ditetapkannya Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0421/KUM/2013 tentang Pemberian Nama Bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan, maka dipandang perlu dilakukan perumusan uraian tugas unsur organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Unsur Organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia) ; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5055) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

3 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut; 17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147 Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah Sakit; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 775 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medis di Rumah Sakit; 20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan; 21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5); 22. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1); 23. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29) ; 24. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0421/KUM/2013 tentang Pemberian Nama Bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan ;

4 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 6. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya disebut Rumah Sakit Gigi dan Mulut adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, dan tindakan medis. 7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan. 8. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan. 9. Komite Medis adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. 10. Kelompok Staf Medis Fungsional adalah Kelompok Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis/Ahli di Instalasi dalam Jabatan Fungsional dan diberi tugas, wewenang oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai profesinya. BAB II URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Pasal 2 (1) Rumah Sakit Gigi dan Mulut mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan gigi dan mulut secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan penyakit gigi dan mulut serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian, dan pengembangan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. membina dan mengoordinasikan pelaksanaan usaha pelayanan kesehatan gigi dan mulut, promotif, kuratif, preventif, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut ;

5 b. merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan usaha pelayanan kesehatan dan pemulihan penyakit gigi dan mulut ; c. merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan rehabilitasi kesehatan gigi dan mulut ; d. merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, rawat jalan, dan rawat inap ; e. merumuskan dan mengoordinasikan usaha pelayanan kesehatan gigi dan mulut kemasyarakatan ; f. mengoordinasikan kebijakan pelaksanaan sistem rujukan pengobatan penyakit gigi dan mulut; g. mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis Rumah Sakit Gigi dan Mulut dan kegiatan pendidikan riset dan penelitian tenaga kesehatan gigi dan mulut; dan h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. (3) Unsur organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut terdiri atas : a. sub bagian tata usaha; b. seksi pelayanan medik; c. seksi keperawatan dan penunjang medis; dan d. seksi sumber daya manusia. Pasal 3 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program dan rencana kegiatan, evaluasi dan pelaporan urusan administrasi kepegawaian, keuangan, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, kehumasan, hukum, ketatalaksanaan, dokumentasi, dan perpustakaan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan ketatausahaan ; b. menyiapkan bahan dan menyusun program kerja dan rencana kegiatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut ; c. mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data Rumah Sakit Gigi dan Mulut ; d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran, mengelola administrasi keuangan, dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan ; e. menerima, mencatat, dan menyetorkan pendapatan yang diperoleh dari semua pelayanan ke kas daerah ; f. menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategik dan rencana kerja Rumah Sakit Gigi dan Mulut; g. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan mengelola administrasi kepegawaian ; h. menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit sesuai kebutuhan ; i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana, pengadaan, pemeliharaan, penyimpangan, distribusi, inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan kantor ; j. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, pengetikan, penggandaan, dan expedisi ;

6 k. melaksanakan urusan kebersihan, keamanan kantor, dan ruangan pelayanan, perparkiran, administrasi perjalanan dinas, keprotokolan dan kehumasan ; l. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, menyusun laporan akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Gigi dan Mulut ; m. menyiapkan bahan dan memberikan telaahan dan analisa terkait dengan kebijakan yang berdampak terhadap hukum ; dan n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 4 (1) Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas membina, mengatur, memantau, dan mengendalikan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat jalan, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta evaluasi pelayanan rawat inap dan rawat jalan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelayanan medik ; b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif dan darurat ; c. menghimpun dan mengolah data jumlah pasien rawat inap, jalan, intensif, rawat, dan darurat ; d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan peralatan pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; e. menyiapkan bahan dan menyusun standar operasional prosedur pelayanan rawat inap, jalan, intensif dan darurat ; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan unsur/unit kerja terkait dalam penyusunan rencana kebutuhan, pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; g. menyiapkan fasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut rawat inap, rawat jalan, intensif, dan darurat ; h. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian atas kondisi kelayakan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; i. melakukan kerja sama dengan unsur/unit kerja terkait dalam kegiatan pelayanan, inventarisasi peralatan medik, fasilitas sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pemanfaatan peralatan medik, fasilitas sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; dan l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 5 (1) Seksi Keperawatan dan Penunjang Medik mempunyai tugas membina, mengatur, memantau, dan mengendalikan kegiatan asuhan, etika dan mutu keperawatan serta melaksanakan inventarisasi, analisis kebutuhan, penyediaan logistik, pemeliharaan dan pendistribusian sarana pelayanan medik dan keperawatan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : 7 a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan keperawatan dan penunjang medik ; b. menghimpun dan mengolah data tenaga perawat, penunjang medis, para medis, teknisi medis, dan non medis ; c. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis perawatan perencanaan, kebutuhan, pemanfaatan dan penempatan tenaga perawat, medis, teknis medis dan non medis ; d. menyiapkan bahan dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam kegiatan penyusunan kebutuhan, pemanfaatan tenaga perawat, medis, teknis medis dan non medis ; e. melaksanakan evaluasi dalam pelayanan administrasi pasien dan pelayanan instalasi penunjang ; f. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis asuhan, etika, dan mutu perawatan ; g. menyiapkan bahan dan menyusun pertimbangan teknis dalam peningkatan pelayanan perawatan dan instalasi ; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan perawatan dan penunjang medik ; i. menyiapkan bahan dan menyusun analisis kebutuhan, inventarisasi, penyediaan logistik, pemeliharaan dan pendistribusian sarana pelayanan medik dan keperawatan. j. menyiapkan bahan dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam menyusun rencana penghapusan sarana dan prasaran penunjang medik yang nilai manfaatnya rendah atau yang sudah tidak dimanfaatkan ; k. menyiapkan bahan laporan kegiatan Seksi Keperawatan dan Penunjang Medik dalam berbagai bentuk ; dan l. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 6 (1) Seksi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan, pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan, pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian, dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan ; b. menghimpun dan mengolah data pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga medik, perawat dan non medik ; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit; d. memfasilitasi penyelenggaraan penelitian dan pendidikan Kedokteran Gigi, akademi serta lembaga pendidikan lainnya ; e. melaksanakan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit ;

8 f. menyiapkan bahan administrasi fasilitasi serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan medis rumah sakit; g. menyiapkan bahan dan data personil tenaga medis calon peserta pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis ; h. menyiapkan bahan dan menyusun modul/materi pelatihan sesuai norma dan standar waktu program pelatihan ; i. melaksanakan pembinaan, pengurusan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit ; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan, pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan secara periodik ; dan k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Ketentuan lebih lanjut mengenai yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 8 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 26 Februari 2014 GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd H. RUDY ARIFFIN Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 26 Februari 2014 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, ttd MUHAMMAD ARSYADI BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 NOMOR 12