DAFTARISI. viii DAFTAR lsi, x I I, I I I I I I I I I. I. I LataI' Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4

dokumen-dokumen yang mirip
3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

1-2 Rumusan Masalah TINJAUAN PUSTAKA. 1-1 Latar Belakang. 1-3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Batasan Penelitian. 3.2 StabiJitas pelat.

3.1. Kuda-kuda Rangka Batang 8

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dilakukan pengujian lmat tarik baja berupa profil L 30x30x3 yang

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

Daftar Tabel. Rasio tegangan lentur versus tegangan Leleh (F/F y ) profil-i Momen kritis Versus Momen Plastis Profil Castella Hasil

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

1.2. Tujuan Penelitian 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Permasalahan Yang Akan Diteliti 7

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

PROPOSAL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI

TUGASAKHffi PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR Y.KP.P. DENGAN SISTEM PRACETAK. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu 7

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

1.2 Tujuan Penelitian 2

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

NOTASI DAFTAR. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat. penampang bruto

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB II STUDI PUSTAKA

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

Analisis Profil Baja Kastilasi. Ni Kadek Astariani

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN 11 ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP MONOFRAME MENGGUNAKAN PROFIL C GANDA DENGAN SAMBUNGAN LAS

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan sepeti yang tersaji pada bagan alir

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

2.1.1 Penelitian Sugeng Siswali dan Nurhayanto Penelitian Akbar Han Susanto dan Dezy Patwoko 8

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian...2

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku.Ni Kadek Astariani 25

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. xii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 500 X 200

xxiv r min Rmax Rnv Rnt

BAB 1 PENDAHULUAN...1

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

BAB III LANDASAN TEORI

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

viii DAFTAR GAMBAR viii

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

PERHITUNGAN BEBAN DAN TEGANGAN KRITIS PADA KOLOM KOMPOSIT BAJA - BETON

2.4.1 Kapasitas dukung tiang pancang tunggal... 9

Struktur Balok-Rusuk (Joist) 9 BAB 3. ANALISIS DAN DESAIN Uraian Umum Tinjauan Terhadap Lentur 17

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut McComac dan Nelson dalam bukunya yang berjudul Structural

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 1 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

32 Media Bina Ilmiah ISSN No

8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN REGANGAN LENTUR BALOK BAJA AKIBAT BEBAN TERPUSAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

Transkripsi:

DAFTARISI HALAMAN ntdul..... 1 HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR 11 111 viii DAFTAR lsi, x DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR KONFRRST SATlTAN DAFTAR LAMPlRAN xvi XXI XX11 xxvi xxvii ABS'llRAKSI I I, I I I I I I I I I xxviii BABI PENDAHULUAN I. I LataI' Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 4 1.5 Batasan Masalah 4 1.6 Lokasi Penelitian 5 x

BABII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 6 2.2 Macam-Macam Tekuk Pada Geiagar Pelat 7 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Gelagar Pelat.. 9 3.1.1 Tekuk Akibat Geser. 12 I. Tekuk Elastis Akibat Geser Murni. 12 2. Tekuk Inelastis Akibat Geser Murni ~. 15 3. Kekuatan Geser. 16 a. Geser Nominal. 16 b. Kekuatan Oeser Dalam Rentang Beban Layanan 16 c. Kekuatan Geser Nominal Termasuk aksi Medan Tarik 17 4. Kekuatan Pasca Tekuk Pada Elemen Pelat 19 3.1.2 Tekuk Akibat Tekanan Merata 20 1. Tekuk Elastis Akibat Tekanan Merata.. 20 2. Kekuatan Pelat yang Memikul Tekanan Tepi Merata 22 3.1.3 Lentur Pada Bidang Badan 29 3.2 Tekuk Puntir Lateral Gelagar Pelat Kantilever 32 Xl

3.2.1 Tekuk Puntir Lateral Elastis. 33 3.2.2 Tekuk Puntir Lateral Tak Elastis (Mp>Mn>Mr) ;... 38 3.3 Perencanaan Pengaku 39 3.3.1 Pengaku Dukung/Landasan 40 3.3.2 Pengaku Antara 42 3.3.3 Penempatan Pengaku Lateral... 43 3.4 Hubungan Momen dcngan Kclcngkungan 45 3.5 Hubungan Beban dengan Lendutan 51 3.6 Daktilitas... 53 3.7 Pengelompokan Baja Berdasar Tegangan Leleh 54 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metocle Penelitian 56 4.2 Persiapan Bahan dan Alat 57 4.2.1 Dahan... 57 a. Pelat Baja... 57 b. Profit Siku 57 c. Baut... 57 4.2.2 Peralatan Penelitian 57 a. Mesin Uji Kuat Tarik 58 b. Loading Frame... 58 c. Dukungan Sendi dan Rol 59 xii

d. Hindraulic Jack 60 e. Dial Gauge 61 4.3 Model Benda Uji 61 4.4 Pembuatan Benda Uji 62 4.5 Pengujian BendaUji 63 4.5.1 Pengujian Kuat Tarik Baja... 63 4.5.2 Pengujian Kuat Lentur 63 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja... 66 5.2 Hasil Pengujian Lentur Gelagar Pelat Kantilever 66 5.2.1 Hubungan Beban-Lendutan Lentur (vertikal) ~.. 67 5.2.2 Analisa Data Hubungan Beban-Lendutan (vertikal),.. ',' 68 5.2.3 IIubungun Bcbun-Lcndutan T,ateral (horisontal) "... 69 5.2.4 Analisa Data Hubungan Beban-Lendutan Lateral (horisontal) 70 5.2.5 Hubungan Momen-Kelengkungan Lentur (veliikal) 71 5.2.6 Analisa Data Hubungan Momenxiii

Kelengkungan Lentur (vertikal) 72 5.2.7 Perbandingan Lendutan seeai'a Teoritis dengan Lendutan Pengujian 73 5.2.8 Analisa Perbandingan Lendutan seeara Teoritis dengan Lendutan Pengujian 78 5.2.9 Hubungan Rasio Mer/My dengan L/ry. 79 5.2.10 Analisa Rasio Mer/My dengan Ury 79 5.3 Analisa Kerusakan Pada Benda Uji 80 5.4 Pembahasan... 81 5.4.1 Kuat Tarik Baja Berdasarkan Hasil Pengujian Kual TarikBaja 81 5.4.2 Kuat Lentur Vertikal Gelagar Pelat Kantilever Berdasarkan Hubungan beban Lendutan Lentur (vertikal) 81 5.4.3 Daktilitas ditinjau dari Hubungan Beban- Lendutan Lentur (vertikal). 82 5.4.4 Kuat Lentur Horisontal Gelagar Pelat Kantilever Berdasarkan Hubungan Beban- Lendutan Lateral (horisontal) 83 5.4.5 Daktililitas ditinjau dari Hubungan Beban- Lendutan Lateral (horisontal) 83 5.4.6 Kuat Lentur Gelagar Pclat Katilever xiv

J Ditinjau dari Hubungan Momen- Kelengkungan 84 5.4.7 Daktilitas Gelagar Pelat Kantilever ditinjau dari Hubungan Momen-Kelengkungan... 84 5.4.8 Perbandingan Hubungan Beban-Lendutan TeOl itis dengan Hubungan Beban- Lendutan Pengujian 85 5.4.9 Hubungan Rasio Mer/My dengan L/ry.. 85 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan.... 87 6.2 Saran................................... 88 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 90 91 xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Komponen tipikal gelagar pelat (Bowles,1985) 10 Gambar 3.2 Tegangan pada pelat badan (Salmon dan Johnson, 1986).. 12 Gambar 3.3 Teori geser klasik (Salmon dan Johson,1986); (a) Elemen yang mengalami geser murni, (b) tegangan utama pada elemen yang mengalami geser murni, (c). tegangan utama pada panil yang mengalami geser ltiurni 13 Gamhal' 3.4 Dua kcadaan dari jarak pengaku antara (Salmon dan Johson, lyg6); (n) u/h < 1, (b) a/h> 1 13 Gambar 3.5 Kapasitas geser yang tersedia dengan memperhatikan kekuatan pasca tekuk (Salmon dan Johson, 1992) :... 18 Gambar 3.6 Aksi medan tarik (Salmon dan Johson, 1986)... 18 xvi

Gambar 3.7 Elemen-elemen pelat dibawah tekanan aksial memperhatikan distribusi tegangan dan sisten ekifalen (Salmon dan Johson, 1992); (a)(~) elemen berpengaku, (c)(d) elemen tanpa pengaku 19 Gambill' 3.8 Pelat dengan tekanan merata (Salmon dan Johson, 1986) ;. 21 Gambar 3.9 Koefisien tekuk untuk pelat yang mendapat tekanan merata-tepi longitudinal bertumpuan sederhana (Salmon dan Johson, 1992) 22 Gambar 3.10 Koefisien tekuk elastis untuk tekanan pada pelat segi empat datar (Salmon dan Johson, 1996)... 24 Gambar 3.11 Perilaku gelagar akibat tekanan tepi (Salmon dan Johson, 1996) 25 Gambar 3.12 Perbandingan antara tekuk pelat dengan tekuk kolon1 27 Gambar 3.13 Def1eksi tekuk pelat pada sayap Uepit-bebas) (Salmon dan Johson, 1992) 28 Gambar 3.14 Defleksi tekukpclat pada badan Uepit-jepit) (Salmon dan Johson, 1992) 29 Gambar 3.15 Koefisien tekuk untuk pelat yang mengalami lentur murnl. 30 xvii

Gambar 3.16 Kekuatan lentur gelagar yang dipengaruhi oleh tegangan lentur pada pelat badan ; baja A36 31 Gambar 3.17 Balok profil I dalam posisi sedikit tertekuk (Englekirk, 1993) (a) tampal< atas, (b) tampak samping, (c) potongan A-A... 35 Gambar 3.18 Keadaan batas tekuk puntir lateral (Salmon dan Johson, 1992) 38 Gambar 3.19 Penampang lintang efektif pengaku tumpu (Salmon dan Johson, 1992) (a) pengaku ujung, (b) pengaku interior...... 41 Gambar 3.20 Tegangan balok dengan lateral support pada jarak tertentu 44 Gambar 3.21 Defonnasi segmen balok dalam lenturan (a) tampak samping, (h) potongan 111clintang ~.. 46 Gambar 3.22 Momen kelengkungan. 48 Gambar 3.23 Grafik momen kelengkungan. 51 Gambar 3.24 Hubungan beban dan lendutan pada balok. 52 Gambar 4.1 Bagan alii' metode penelitian. 56 Gambar 4.2 Universal testing material Shimatzu UMH 30. 58 Gambar 4.3 Bentuk fisik loading frame.. 59 Gambar 4.4 Dukungan sendi dan rol. 60 Gambar 4.5 Hidraulic jack. 60 xviii

Gambar 4.6 GambaI' 4.7 Dial gauge. 61 Perletakan dukungan sendi-rol gelagar pelat kantilever.. 62 GambaI' 4.8 GambaI' 4.9 GambaI' 4.10 Gamhar 4.11 GambaI' 5.1 Penampang gelagar pelat : 62 Benda uji untuk uji kuat tarik baja. 63 Gelagar pelat kantilever dengan Lb = 1000 mm.. 64 Gelagar pelat kantilever dengan Lb = 1500 mm.. 64 Grafik hubungan beban-lendutan lentur (vertika1) keempat benda uji 67 GambaI' 5.2 Gratik hubungan beban-lendutan lateral (horisonta1) keempat benda uji 69 GambaI' 5.3 Grafik hubungan momen-kelengkungan lentur (vei tikal) keempat benda uji 72 GambaI' 5.4 Gratik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 1 (PTEORITIS = PPENGU.lIAN) 74 GambaI' 5.5 Gratik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan penguj ian benda uji 2 (PTEORITIS = PPENGU.lIAN) 75 GambaI' 5.6 Grafik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengl~iian benda uji 3 (PTEORITIS = PPENGU.lIAN) 75 XIX

Gambar 5.7 Grafik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 4 (PTEORITIS = PPENGU.lIAN). 76 Gambar 5.8 Grafik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 1 (PTEORITIS * PPENGU.lIAN)..... 76 Gambar 5.9 Grafik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 2 (PTEORITIS * PPENGU.lIAN)... 77 Gambar 5.10 Grafik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 3 (PTEORITIS * PPENGU.lIAN)... 77 Gambar 5.11 Gratik perbandingan hubungan beban-lendutan teoritis dengan hubungan beban-lendutan pengujian benda uji 11 (PTEORITIS * P1JI:NUU.lIAN)... 78 Gambar 5.12 Grafik hubungan rasio Mcr/My dengan L/ry untuk keempat henda uj i... 80 Ii xx

DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Tabel 5.2 Hasil pengujian kuat lentur baja. 66 Analisa kekakuan dari hubungan beban-lendutan lentur (vertikal) 68 Tabel 5.3 Analisa daktilitas lentur dan hubungan beban lendutan lentur (vertikal) 69 Tabel 5.4 Analisa kekakuan dari hubungan beban lendutan lateral (horisontal) 70 Tabel 5.5 Analisa daktilitas lateral dari htibungan beban lendutan lateral (horisontal) 71 Tabel 5.6 Analisa kekakuan uari hubungan momenkelengkungan lentur (vertikal) 72 Tabel 5.7 Analisa daktilitas kelengkungan dari hubungan momen-kelengkungan lentur (vel1ikal).. 73 Tabel 5.8 Analisa perbandingan lendutan seeara teoritis dengan lendutan pengujian (P teoritis = P pengujian) 78 Tabel 5.9 Analisa perbandingan lendutan seeara teoritis dengan lendutan pengujian (P teoritis '* P pengujian) 79 Tabel 5.10 Analisa rasio Mer/My dan rasio L/ry 80 xxi

DAFTARNOTASI a = jarak antar pengaku A b = A bruto = luas penampang lintangbruto A e = A eff = luas efektif A f = luas bruto sebuah flens A pb = luas kontak pengaku A w = luasan badan b = lebar, lebar flens be = lebar efek dil11ana tegangan maksimum dapat dianggap merata yang dapat memberikan kapasitas tebal yang tepat b f = lebar flens C h = faktor untuk menghitung gradien mol11en kekuatan balok, nilainya 1,Ow2,3, dan untuk kantilever nilainya 1,0 C c = rasio keral11pingan KL/r yang memisahkan antara kolom panjang dan pcndck mcnurllt ASD C v = rasio tegangan geser kritis terhadap tegangan geser leleh = T~r r y C w = konstanta kelengkungan puntir d = tinggi gclagar d w = kedalaman badan D '1. 1. d D.S 111 a1 geser rna (SlmUm pa a r =- l.b e E f eksentrisitas badan modulus elastisitas tegangan karcna geser langsung xxii

-, fa - tegangan tarik aksial beban layanan f b f c f v Fa = tegangan lentur dalam layanan tegangan merata beban layanan tegangan geser beban layanan = tegangan aksial beban layanan yang diijikan dalam ASD Fb = tegangan lentur yang diijinkan Fer = tegangan kritis Fs = faktor keamanan Fu = kekuatan tarik baj a stuktur Fv = tegangan geser yang diijinkan Fy = tegangan leleh Fyw = tegangan leleh untuk badan G = modulus elastisitas geser h = kedalaman, tinggi pelat badan I = momen inersia Ix = momen inersia sumbu X Iy = momen inersia sumbu Y J = konstanta puntiran k = koefisientekukan pelal L = panjang bentang Lb = panjang tanpa penopang lateral Le = ASD, panjang tanpa penopang lateral maksimal untuk penggunaan Fb Lu = ASD, panjang tanpa penopang lateral untuk digunakan pada tegangan ijin Fb = 0,60Fy bila Cb = 1,0 m = momen puntir beban layanan terdistribusi merata Mer = kekuatan momen tekuk puntir lateral elastik Mp = kekuatan momen elaktis Mr = kekuatan momen bila serat terluar meneapai (Fy-Fr) xxiii

Mu - momen beban layanan terfaktor Mx = momen menurut sumbu x My momen menurut sumbu y bila lentur biaksial diperhitungkan Mz = momen lentur/momen puntir pada arah z menurut sumbu batang n = jumlah baut N = paj ang pikulan P = beban aksial layanan Pn = kekuatan nominal batang tekan yang dibebani secara aksial Pu = beban aksial terfaktor r = jari-jari girasi r t r y R Rn Sx t tf = jari-jari girasi sebuah penampang yang mencakup lens tekan plus sepertiganya luas badan tekan yang diambilmenurut sebuah sumbu dalam bidang badan, ASD = jari-jari girasi arah y = beban layanan perbaut = kekuatan nominal pada sub penyambung dalam tarik geser atau pikul; kekuatan reaksi nominal = modulus penampang elastis = ketebalan = tebal lens (sayap) t s - tebal penyambung t w v Vn Vu y z Zx y = tebal badan = tegangan geser = kekuatan geser nominal = gaya geser terfaktor = de leksi pada sumbu lokasi z sepanjang bentang = modulus elastik = modulus elastik sllmbu X = istilah umllm untuk faktor kelebihan beban xxiv

E E t Ex E y regangan regangan total regangan arah X regangan pada saat tegangan leleh ~ defleksi/lendutan ~y lendutan pada saat beban maksimum ~total A lendutan total rasio kerampingan untuk pelat A c = parameter kerampingan A p rasio kerampingan maksimum untuk elemen kompak J.l rasio poison, daktilitas. ~ koefisien resistensi = 0,85 'I: 'l: cr 'l: y = tegangan geser tegangan tekuk geser tegangan leleh geser 8 sudut rotasi P cr rasio luas penampang lintang badan A w terhadap luas penampang Afsalah satu flens tegangan 7t konstanta = 3,14 xxv I

FAKTOR KONVERSI SATUAN Dari Ke Faktor Konversi m mm 1000 ton kg 1000 "Mpa N/mm 2 1 Mpa kg/cm 2. 10 Mpa ksi 0,1450 ksi Mpa 6,895 xxvi

DAFTAR LAMPlRAN Lampiran 1 Lembar Konsultasi Lampiran 2 Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Lampiran 3 Perhitungan Benda Uj i Lampiran 4 HasH Pembebanan Benda Uji Lampiran 5 Grafik Hubungan Beban-Lendutan Lentur dan Lateral Lampiran 6 Grafik Hubungan Momen-Kelengkungan Lentur Lampiran 7 Grafik Perbandingan Hubungan Beban-Lendutan Teoritis dengan Hubungan Beban-Iendutan Pengujian serta eontoh hitungan Lampiran 8 Gratik Hubungan Rasia Mer/My dengan L/ry Lampiran 9 Gambar-gambar xxvii