BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret--02 April 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014, bertempat di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 di Peternakan Eko Jaya dan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. BAHAN DAN METODE

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

Transkripsi:

14 BAB III MATERI DAN METODE Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1 Materi Penelitian Bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu 108 butir telur ayam umur 1 hari dengan berat 59,85 ± 3.17 gram dari ayam petelur Isa Brown umur 67 minggu, NaCl fisiologis, Plate Count Agar dan Aquades. Alat-alat untuk pengolahan dan analisa laboratorium meliputi timbangan analitik, gelas ukur, erlenmeyer, aluminium foil, inkubator, tabung reaksi, mikropipet, tip pipet, mortar, cawan petri, rak tabung reaksi, oven, laminar, ozonizer (X-Troy seri CHS-212, Jepang) dengan output ozon 400 mg/jam, dan tripod mikrometer. 3.2 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan pola Split Plot dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lama penyimpanan (L) sebagai petak utama (Main Plot) yaitu L1 : 1 minggu, L2 : 2 minggu, L3 : 3 minggu, dan L4 : 4 minggu dan lama ozonisasi (T) sebagai anak petak (Sub Plot) yaitu T0 : 0 menit (Tanpa Ozonisasi), T1 : 15 menit, dan T2 : 30 menit yang diulang tiga kali dengan unit percobaan sebanyak 5 butir telur. Variabel yang diamati adalah nilai Haugh Unit (HU) dan total bakteri (cangkang dan isi telur).

15 Pengacakan sampel telur ayam pada saat disimpan dapat dilihat pada Ilustrasi 3 dibawah ini L1 L2 L3 L4 1 T1 T2 T3 T3 T2 T1 T2 T1 T3 T3 T1 T2 L4 L1 L3 L2 2 T2 T3 T1 T1 T3 T2 T3 T2 T1 T1 T2 T3 L3 L4 L2 L1 3 T1 T3 T2 T3 T2 T1 T3 T1 T2 T2 T3 T1 Ilustrasi 3. Layout Susunan Pengacakan Sampel Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah adanya perubahan kualitas telur selama penyimpanan pasca ozonisasi meliputi kualitas interior dan total bakteri pada telur ayam ras H0: Tidak ada pengaruh ozonisasi dengan lama waktu penyimpanan terhadap kualitas interior dan total bakteri pada telur ayam ras. H1: Adanya pengaruh ozonisasi dengan lama waktu penyimpanan terhadap kualitas interior dan total bakteri pada telur ayam ras. Model matematik yang menjelaskan setiap nilai pengamatan sesuai dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Yijk = µ + αi + σik +βj + (αβ)ij + εijk Yijk = Hasil pengamatan perubahan kualitas telur pasca ozonisasi ke-i (kontrol, Ozonisasi 15, dan 30 menit) dan lama penyimpanan ke-j (1, 2, 3, dan 4 minggu) dengan ulangan ke-k (1, 2 dan 3)

16 µ = Nilai tengah dari seluruh pengamatan αi = Perubahan kualitas telur pasca ozonisasi ke-i (kontrol, Ozonisasi 15, dan 30 menit) σik = Galat percobaan perubahan kualitas telur pasca ozonisasi ke-i (kontrol, Ozonisasi 15, dan 30 menit) pada ulangan ke-k (1, 2 dan 3) ik βj = Pengaruh lama penyimpanan ke-j (1, 2, 3, dan 5 minggu) (αβ)ij = Pengaruh kombinasi perubahan kualitas telur pasca ozonisasi ke-i (kontrol, Ozonisasi 15, dan 30 menit) dan lama penyimpanan ke-j (1, 2, 3, dan 4 minggu) εijk = Galat percobaan perubahan kualitas telur pasca ozonisasi ke-i (kontrol, Ozonisasi 15, dan 30 menit) dan lama penyimpanan ke-j (1, 2, 3, dan 4 minggu) dengan ulangan ke-k (1, 2 dan 3) 3.3 Prosedur Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian perubahan kualitas interior dan total bakteri telur ayam ras selama penyimpanan pasca ozonisasi diawali dengan persiapan sampel, ozonisasi, dan penyimpanan. 3.3.1 Persiapan Telur ayam ras segar disortasi terlebih dahulu, telur yang digunakan adalah telur ayam ras yang utuh dan tidak mengalami kerusakan. Telur yang digunakan harus seragam dengan berat 59,85 ± 3.17 gram. 3.3.2 Ozonisasi Telur yang sudah disortasi diletakkan di dalam wadah plastik yang sudah dimodifikasi agar gas ozon dapat disemprotkan ke dalam wadah. Wadah ditutup

17 rapat dengan penutup dan disemprotkan gas ozon selama 0, 15, 30 menit menggunakan ozonizer dengan output gas 400 mg/jam. Tutup wadah dibuka setelah telur selesai diozonisasi. 3.3.3 Penyimpanan Telur disimpan di dalam suhu ruang (28,87± 1,26 o C, RH 62,3±7,02%) dengan lama penyimpanan 1, 2, 3, 4 minggu. Pada minggu 1, 2, 3, dan 4 masing masing perlakuan dianalisis kualitas interior (haugh unit) dan total bakterinya. Telur Ayam Ras Segar Sortasi Penimbangan Peletakan pada wadah Penutupan Ozonisasi Telur terozonisasi Penyimpanan Analisis Total Bakteri Haugh Unit Ilustrasi 4. Diagram Alir Proses Penelitian

18 3.4 Pengujian Parameter Parameter yang diamati adalah haugh unit dan total bakteri (cangkang dan isi telur). 3.4.1 Haugh Unit Nilai HU diukur dengan cara telur ditimbang terlebih dahulu menggunakan timbangan elektrik, kemudian telur dipecah dan diletakkan di atas kaca datar, selanjutnya diukur ketinggian putih telur kentalnya menggunakan depth micrometer. HU dihitung dengan rumus sebagai berikut: HU = 100 log (H + 7,57 1,7 W 0,37 ) Keterangan: H = Tinggi putih telur kental (mm) W = Bobot telur utuh (g) 3.4.2 Total Bakteri Isi Telur Prosedur pengujian TPC (Total Plate Count) pada isi telur yaitu semua alat yang telah dibungkus kertas buram disterilkan pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C. Sampel telur dipecah dan isi telur dimasukkan ke dalam wadah untuk dihomogenkan dengan cara diaduk hingga putih telur dan kuning telur bercampur secara merata. Telur yang sudah homogen dilakukan pengenceran, sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml NaCl 0,85% yang telah steril pengenceran (10-1 ), dilakukan secara aseptis, kemudian di vortex. Pengenceran berikutnya 1 ml dari tabung reaksi 10-1 dimasukkan ke tabung reaksi pengenceran (10-2 ), dan selanjutnya hingga pengenceran 10-3. Cawan petri yang telah berisi

19 masing masing sampel 1 ml sampel pengenceran (10-1 - 10-6 ) ditambahkan Plate Count Agar (PCA) digoyang-goyangkan, tunggu hingga media padat. Cawan petri dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu 35±1 C selama 24-48 jam, mencatat pertumbuhan koloni pada masing-masing cawan yang mengandung 25-250 koloni dan menghitung jumlah bakteri yang tumbuh dengan colony counter (Wahyu et al., 2012). 3.4.3 Total Bakteri Cangkang Telur Prosedur pengujian TPC (Total Plate Count) pada isi telur yaitu semua alat yang telah dibungkus kertas buram disterilkan pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C. Cangkang telur digerus terlebih dahulu dan diencerkan dengan aquades dengan perbandingan 1:1 yang kemudian dihomogenkan. Cangkang telur yang sudah homogen dilakukan pengenceran, sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml NaCl 0,85% yang telah steril pengenceran (10-1 ), dilakukan secara aseptis, kemudian di vortex. Pengenceran berikutnya 1 ml dari tabung reaksi 10-1 dimasukkan ke tabung reaksi pengenceran (10-2 ), dan selanjutnya hingga pengenceran 10-6. Cawan petri yang telah berisi masing masing sampel 1 ml sampel pengenceran (10-1 - 10-6 ) ditambahkan Plate Count Agar (PCA) digoyanggoyangkan, tunggu hingga media padat. Cawan petri dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu 35±1 C selama 24-48 jam, mencatat pertumbuhan koloni pada masing-masing cawan yang mengandung 25-250 koloni dan menghitung jumlah bakteri yang tumbuh dengan colony counter (Nugroho, 2005).

20 3.5 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis ANOVA menggunakan program komputer SPSS 22.0 pada taraf signifikansi 95 % atau α = 0,05, dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan (Steel dan Torrie, 1993).