BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orang penari Saman dan seorang pelatih tari Saman, maka didapatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penguasaan teknik gerak tari tradisional pada anak sebagai berikut :

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum SMPN 25 Bandar Lampung. satuan pendidikan (KTSP) yang berarti siswa turut serta pula diajak untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan ketrampilan, serta manusia-manusia yang memiliki sikap positif terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan dari Kathleen K. Reardon dalam buku Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi(cita cita)

BAB IV ANALISIS DATA. mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

Berdasarkan penelitian terhadap mahasiswa Fikom, bahwa banyak mahasiswa memilih jurusan PR karena merasa tidak memiliki bakat menulis, sedangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii (Cangara, 2006:

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang masih dipercaya oleh masyarakat Mentawai adalah Sikerei.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

1. BAB I PENDAHULUAN

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya

BAB I PENDAHULUAN. tari. Tari tradisional merupakan karya anak bangsa yang harus dilestarikan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB I PENDAHULUAN. dengan penampilan yang memprihatinkan seperti muka memelas, pakaian kumal, dan

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya mulai

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

ETIK UMB Komunikasi Efektif, Manfaat Komunikasi, Macam-Macam Komunikasi dan Cara Berkomunikasi Efekif Desain dan Seni Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, telah banyak variasi produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia

V. SIMPULAN DAN SARAN. komuniksai kelompok informan yang didapat melalui wawancara dari informan

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan daerah harus dilestarikan dan dipertahankan. 1 Salah satu usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan informan yaitu tiga orang penari Saman dan seorang pelatih tari Saman, maka didapatkan kesimpulan dari peran komunikasi antarpribadi dalam membangun kekompakan gerak penari pada tari Saman adalah sebagai berikut : 1. Peran komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh penari Saman dalam ekstrakurikuler seni tari SMPN 25 Bandar Lampung dapat membangun kekompakan gerak antar penari. Dimana peran komunikasi antarpribadi tersebut dilakukan untuk mengisi dan memenuhi kebutuhan informasi yang tidak didapatkan dalam komunikasi kelompok, dan dibutuhkan oleh para penari Saman dalam rangka untuk membangun kekompakan gerak dalam tarian mereka.

76 2. Terdapat enam peran komunikasi antarpribadi dalam membangun kekompakan gerak penari pada Tari Saman, yaitu : a. Untuk menguatkan atau menjelaskan pesan yang berhubungan dengan tari Saman yang sebelumnya sudah disampaikan pada saat komunikasi kelompok. Maksudnya ialah pesan atau informasi yang sebelumnya telah dijelaskan atau diberitahu dalam komunikasi kelompok tidak semuanya dapat diserap dan diterima dengan baik oleh komunikan atau dalam hal ini adalah penari Saman. Oleh sebab itu untuk menjelaskan kembali pesan yang sudah disampaikan tersebut, para penari Saman umumnya berkomunikasi antarpribadi untuk mamahami maksud dari pesan yang disampaikan. b. Untuk menyampaikan pesan yang berhubungan dengan tari Saman yang sebelumnya tidak disampaikan pada saat komunikasi kelompok. Terkadang ada beberapa informasi yang seharusnya diberitahukan pada saat komunikasi kelompok sedang berlangsung, namun karena keterbatasan manusia maka informasi yang seharusnya disampaikan tersebut malah terlupakan dan akhirnnya tidak jadi disampaikan. Maka dari itu komunikasi antarpribadi muncul dan berperan untuk menyampaikan pesan yang lupa atau tidak diberitahukan pada saat komunikasi kelompok sedang berlangsung.

77 c. Untuk menyampaikan pesan atau informasi yang tidak bias dilakukan melalui komunikasi kelompok. Artinya yakni tidak semua informasi atau pertukaran pesan dapat dilakukan penari Saman dalam bentuk komunikasi kelompok. Karena terkadang ada beberapa situasi yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk melakukan komunikasi dalam bentuk kelompok. Oleh sebab itu cara terbaik untuk melakukan pertukaran pesan adalah dengan melakukan komunikasi antarpribadi. d. Untuk tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, pengalaman atau pengetahuan baru tentang gerakan tari Saman. Para penari Saman umumnya memiliki kecenderungan melakukan komunikasi antarpribadi untuk berbagi informasi, perilaku, perasaa, pikiran, pengalaman bahkan pengetahuan baru yang berhubungan dengan tari Saman daripada melakukannya dalam bentuk komunikasi kelompok. e. Untuk membina dan meningkatkan hubungan kerjasama agar tercipta pertukaran pesan yang efektif sehingga menghasilkan gerakan tari Saman yang maksimal pada setiap penari. Kalau dalam komunikasi kelompok para penari Saman tidak bias berkomunikasi secara bebas untuk mengungkapkan maksud dan pikirannya, hal ini dikarenakan intensitas pertemuan dalam komunikasi kelompok yang terbatas. Namun hal tersebut dapat ditutupi dengan adanya komunikasi antarpribadi yang sering dilakukan oleh para penari untuk saling mengenal kelebihan atau kekuatan serta kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh penari Saman, sehingga akan terjalin hubungan

78 kerjasama yang baik diantara para penari Saman dalam melakukan suatu gerakan dalam Tari Saman. f. Untuk menghindari dan mengatasi konflik-konfik pribadi yang dapat merusak hubungan kerjasama antar penari Saman. Artinya yaitu semakin sering intensitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh para penari Saman, maka semakin sedikit pula kesalahpahaman yang timbul diantara penari, sehingga dapat meminimalisir konflik pribadi yang dapat merusak hubungan kerjasama antar penari Saman. 3. Terdapat dua bentuk komunikasi antarpribadi yang digunakan oleh penari Saman dalam ekstrakurikuler seni tari SMPN 25 Bandar Lampung dalam rangka menciptakan atau membangun kekompakan gerak, yaitu komunikasi antarpribadi verbal dan komunikasi antarpribadi nonverbal. Komunikasi antarpribadi verbal biasanya dipakai pada saat sebelum memulai latihan atau di luar jam latihan yang diucapkan secara lisan. Sedangkan komunikasi antarpribadi dalam bentuk nonverbal dipakai pada saat sedang melakukan pementasan tari. Komunikasi nonverbal tersebut direpresentasikan melalui kode-kode atau tanda-tanda yang hanya dimengerti oleh penari Saman dalam kelompok itu saja. 4. Setiap peran komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh penari Saman baik itu secara verbal ataupun yang menggunakan bentuk nonverbal, selalu mengacu pada model atau teori interaksional. Melalui model ini, para penari Saman diharapkan untuk selalu menjaga keseimbangan dari subsistem yang ada, sehingga nantinya akan menghasilkan sistem yang

79 terjaga dan terkoordinasi dengan baik serta dapat menjalin kerjasama yang sempurna, dan pada akhirnya akan menghasilkan kekompakan gerak pada setiap tari Saman yang mereka bawakan. 6.2. SARAN Saran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kepada penari Saman khususnya para penari Saman dalam ekstrakurikuler SMPN 25 Bandar Lampung agar dapat mengembangkan dan memperbanyak bentuk komunikasi antarpribadi, khususnya bentuk komunikasi antarpribadi nonverbal yang dipakai dalam menari Saman serta tetap menjaga hubungan komunikasi antarpribadi supaya dapat mengisi kekosongan yang tidak didapatkan pada saat komunikasi kelompok, sehingga dihasilkan kekompakan gerak pada setiap tari Saman yang dibawakan. 2. Kepada pelatih tari khususnya pelatih tari dalam ekstrakurikuler SMPN 25 Bandar Lampung agar dapat pula mengembangkan dan menyeimbangkan porsi komunikasi antarpribadi, jadi tidak hanya mengandalkan jenis komunikasi kelompok saja. 3. Kepada penari Saman khususnya para penari Saman dalam ekstrakurikuler SMPN 25 Bandar Lampung untuk terus mengembangkan bakat menarinya, bukan hanya dalam menarikan tari Saman tetapi juga

80 jenis tari tradisional Indonesia yang lain. Agar kebudayaan Indonesia tetap terjaga dan terpelihara. 4. Kepada ekstrakurikuler seni tari SMPN 25 Bandar Lampung agar dapat terus mengajarkan tarian-tarian tradisional kepada generasi penerus bangsa. Bukan hanya jenis tari Saman saja tetapi juga jenis tari tradisional lain, supaya budaya tari tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tetap dapat terjaga dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.