Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

dokumen-dokumen yang mirip
Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Merasakan Manisnya Keimanan

Takwa dan Keutamaannya

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Kaidah Memahami Tauhid

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

3 Wasiat Agung Rasulullah

Renungan bagi Musafir

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Persiapan Menuju Hari Akhir

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Kewajiban Menunaikan Amanah

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Perhitungan Amal di Hari Pembalasan

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Sucikan Diri Benahi Hati

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Janganlah Berlaku Zalim

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Bukti Cinta Kepada Nabi

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Renungan Pergantian Tahun

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Takwa dan Menjaga Lisan

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Ajari Anak Untuk Berdoa

*** Tunaikanlah Amanah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

*** Syarat Amal Diterima

Mutiara Introspeksi Diri

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Menggapai Ridha Allah

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Motivasi Agar Istiqomah

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Motivasi Untuk Bertaubat

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Sifat Surga dan Penghuninya

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Berkawan dengan Orang Shalih

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

*** Mengingat Kematian

Koreksi Ritual di Bulan Rajab

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Shalat Adalah Kewajiban Yang Sudah Ditentukan Waktunya

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Menganggap Sial Bulan Atau Hari

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Nilai Harta Seorang Muslim

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Mengimani Kehendak Allah

Keutamaan Bulan Ramadhan

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Syariat Adalah Amanah

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Keistimewaan Hari Jumat

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Kenikmatan Surga dan Cara Memperolehnya

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Renungan Tentang Waktu

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Beramal Untuk Bekal Hari Pembalasan

Transkripsi:

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Ibadallah, Khotib wasiatkan kepada diri khotib sendiri dan jamaah sekalian, marilah kita bertakwa kepada Allah Ta ala. Barangsiapa bertakwa kepada Allah Ta ala, ia akan terjaga dari siksa dan murka-nya. Allah memerintahkan manusia seluruhnya untuk bertakwa dengan firman-nya:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. an- Nisa`/4:1). Allah memerintahkan kaum mukminin untuk bertakwa dengan firman-nya:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali 1 / 8

Imran/3:102). Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk bertakwa dengan firman-nya:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. al-ahzab/33:1). Takwa merupakan wasiat Allah kepada hamba-hamba-nya yang pertama hingga yang terakhir. Takwa merupakan faktor yang menjadikan manusia dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang bertakwa, maka Allah akan menjadikan bagi orang tersebut furqan. Sehingga ia akan mampu membedakan antara kebenaran dan kebathilan. Barang siapa yang bertakwa, Allah akan memberikan baginya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Orang yang bertakwa akan mendapatkan tempat yang aman di akhirat. Sungguh ia berada di tempat yang mulia di sisi Allah Ta ala. Hakikat takwa, ialah kita mencari perisai yang bisa melindungi diri dari adzab Allah. Yaitu dengan cara menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-nya. Apabila mampu berbuat demikian, maka kita akan menjadi orang yang bertakwa kepada Allah. Untuk itu, semestinya kita berhati-hati dalam bertindak, bersikap cermat dan berilmu tentang halal dan haram. Umar bin Khaththab pernah bertanya kepada Abu Musa tentang hakikat takwa. Abu Musa menjawab: Wahai Amirul-Mukminin, apa yang akan engkau lakukan apabila engkau sedang berjalan di tempat yang penuh duri? Maka 'Umar menjawab: Aku akan melihat kepada kakiku. Sehingga aku bisa mengetahui, apakah aku pijakkan di atas duri, ataukah di tempat yang aman. Inilah hakikat takwa, dengan selalu melihat setiap perbuatan kita, apakah termasuk perbuatan yang diridhai Allah Ta ala, ataukah sebaliknya? Apabila termasuk perbuatan yang dibenci Allah, maka wajib bagi kita untuk meninggalkannya. Jangan sampai Allah melihat kita berada dalam keadaan yang tidak Dia sukai. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha agar berada dalam keadaan yang diridhai-nya. Allah senang apabila kita termasuk orang-orang yang menjaga shalat, taat kepada aturan-nya, berbakti kepada kedua orang tua, dan tekun menuntut ilmu. Marilah kita berusaha untuk melakukannya. Sekali-kali, janganlah kita meninggalkan kebaikan ini. Karena dengan inilah Allah ridha kepada kita. 2 / 8

Marilah kita selalu berusaha untuk meniggalkan perbuatan yang dibenci Allah Ta ala. Jangan mendatangi kemaksiatan, tinggalkan perbuatan zina, mencuri, dusta, ghibah dan namimah. Dan yang paling besar dari itu semua, yaitu meninggalkan perbuatan syirik; suatu perbuatan dan pelaku kemaksiatan yang paling dibenci oleh Allah Ta ala. Karena Allah tidak ridha disekutukan. Allah hanya ridha, apabila hamba-nya beriman dan bertauhid kepada-nya. Maka, marilah kita menjadi hamba-nya yang beriman dan bertauhid kepada-nya. Allah sangat senang apabila kita menjadi orang-orang yang melaksanakan sunnah-sunnah Nabi- Nya. Oleh karena itu, marilah kita jauhkan diri dari perbuatan bid ah, tinggalkan setiap larangan Allah. Adapun ketaatan terhadap perintah-perintah-nya akan menjadi penyebab kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. Allah berfirman:??????????????????????????????????????????????????????????????? Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (QS. al-infithar/82:13-14). Al-abrar (orang yang suka berbuat kebaikan), ia akan selalu dalam kenikmatan yang diberikan Allah di dunia maupun di akhirat. Adapun kaum fajir (orang yang suka berbuat kejahatan), maka mereka akan selalu berada dalam kesengsaraan di dunia dan akhirat. Ibnul-Qayyim berkata, Barang siapa yang menyangka bahwa Allah akan menyamakan antara orang-orang yang berbuat taat dengan orang-orang yang suka berbuat maksiat, maka sesungguhnya ia telah berprasangka buruk terhadap Allah Ta ala. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (QS. Shad/38:28). Apakah Allah akan menyamakan kedudukan orang yang taat dengan ahlul maksiat? Tentu tidak! Barang siapa beriman dan bertakwa, maka ia akan mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan. Adapun orang-orang yang suka bermaksiat, maka ia akan mendapatkan kesusahan dan kesempitan. Allah berfirman,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 3 / 8

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." Berkatalah ia: "Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." (QS. Thaha/20:124-126). Barang siapa yang berpaling dari dzikir dan ketaatan kepada Allah Ta ala, berpaling dari ilmu yang bermanfaat, maka ia seperti orang yang buta. Dan ia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Waiyyadzu billah. Adapun orang yang beriman kepada Allah, maka keadaannya sebagaimana disebutkan dalam firman-nya.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-nahl/16:97). Orang-orang yang taat akan dekat dengan Allah Ta ala. Mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagian salaf berkata: "Sesungguhnya ada taman penuh kebahagiaan di dunia ini. Barang siapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan dapat memasuki surga yang ada di akhirat. Taman dimaksud, ialah kebahagiaan yang diperoleh dengan ketaatan dan kedekatan dengan Allah Ta ala. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,????????????????????????????????????????????????? :??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Ada tiga keadaan; barang siapa memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu) apabila ia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada siapapun selain keduanya, apabila ia mencintai manusia tidak lain hanya karena Allah, apabila ia merasa benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke 4 / 8

dalam api. (Muttafaqun alaihi) Demikianlah wasiat yang dapat kami sampaikan untuk diri kami pribadi dan untuk saudara-saudara sekalian; takwa kepada Allah dan beramal shalih. Dengan keduanya, kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kita memohon kepada Allah, semoga menjadikan kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa, dan menutup akhir hayat kita dengan khusnul-khatimah. Allah Ta ala telah menyeru kita semua dengan firman-nya:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-hasyr/59:18). Allah menunjukkan kepada kita dua perkara agung. Barang siapa melaksanakan dua perkara ini, maka maka ia termasuk orang yang bertakwa. Pertama, yaitu Muhasabah. Yakni, hendaklah setiap jiwa melihat apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok. Muhasabah sangat membantu seseorang untuk bertakwa kepada Allah. Barang siapa melakukan muhasabah, maka ia akan mengetahui ketaatan maupun kemaksiatan yang telah ia kerjakan. Sehingga, apabila ia melakukan ketaatan, hendaklah diteruskan. Dan apabila melakukan kemaksiatan, maka ia wajib untuk berhenti dan meninggalkannya. Muhasabah juga sangat membantu seseorang untuk istiqamah di jalan Allah Ta ala. Sehingga para salaf berkata: Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab oleh Allah Taala. Barang siapa yang dihisab oleh Allah Taala, sungguh ia akan mendapatkan siksa. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma : Barang siapa yang dihisab oleh Allah, maka sesungguhnya Allah akan mengadzabnya. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu mengoreksi diri. Apabila kita terjerumus ke dalam kesalahan, segeralah bertaubat kepada-nya. Allah sangat senang menerima taubat hamba-nya. Allah selalu membuka tangan-nya di waktu malam untuk menerima taubat manusia yang telah berbuat kesalahan di waktu siang. Begitu pula Allah selalu membuka tangan-nya di waktu siang untuk menerima taubat seseorang yang telah berbuat kesalahan di waktu malam. Demikianlah, muhasabah merupakan perkara sangat penting. Oleh kerena itu, para salaf selalu bermuhasabah terhadap diri mereka sebagaimana orang yang terjun dalam perdagangan. Apakah ia mendapatkan keuntungan, atau justru mengalami kerugian. Begitu pula kita, wahai hambahamba Allah. Marilah koreksi diri masing-masing, bekal apa yang telah kita persiapkan untuk 5 / 8

menghadap Allah Ta ala??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Khutbah Kedua:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Ayyuhal mukminun, Suatu ketika, Sulaiman ibnu 'Abdil-Malik pernah bertanya kepada Abu Hasyim: Mengapa kita merasa benci terhadap kematian dan cinta terhadap dunia? Maka pertanyaan ini dijawab: Wahai Amirul-Mukminîn, hal ini karena kita telah merusak akhirat kita dan memperbagus dunia kita. Tentulah seseorang tidak akan senang untuk pindah dari rumah yang bagus ke rumah yang telah rusak. Sungguh benar! Banyak di kalangan kita yang sibuk dengan dunia dan lalai berbuat taat kepada Allah. Sehingga ia pun mengetahui, tidak ada bagian sedikit pun untuk kehidupan akhirat. Dengan demikian, ia benci dan takut terhadap kematian yang pasti akan mengantarkannya ke akhirat. Adapun orang-orang yang cinta, taat dan selalu mengerjakan perintah-perintah Allah, maka dia tidak takut terhadap kematian. Sehingga tidak mengherankan, tatkala diseru untuk berperang, para salaf yang mengatakan: Esok hari akan datang kematian yang kita cintai..., hal ini karena mereka selalu beramal shalih. Dengan amal shalih itu, mereka tidak takut akan kematian dan hisab. Maka, jelaslah bagi kita, muhasabah merupakan perkara penting yang sangat membantu seseorang untuk bertakwa kepada Allah Ta ala. Perkara penting kedua, yang Allah tunjukkan kepada kita, yaitu muroqobah. Yakni, sifat seseorang yang merasa selalu dilihat dan diawasi oleh Allah Ta ala. Sebagaimana firman Allah di akhir ayat 6 / 8

... innallaha khabirum bima ta malûn. Tatkala seseorang merasa enggan berbuat taat, maka iapun sadar bahwa Allah melihatnya. Sehingga, ia pun akan kembali untuk segera berbuat taat kepada Allah. Tatkala seseorang berhasrat melakukan kemaksiatan, maka ia sadar bahwa Allah melihatnya. Sehingga ia pun akan berhenti dari keinginannya itu dan segera kembali kepada jalan-nya. Demikianlah, muroqobah merupakan hal penting yang sangat membantu seseorang untuk takwa kepada Allah Ta ala. Oleh karena itu, Rasulullah pernah berwasiat kepada Mu'adz bin Jabbal dengan sabdanya: Bertakwalah kepada Allah dimana saja engkau berada.... Marilah kita bertakwa kepada Allah setiap waktu dan di setiap tempat. Ketahuilah, bahwasanya Allah selalu mengawasi setiap gerakan kita. Barang siapa telah memiliki sifat ini, sungguh sangat membantu dirinya dalam bertakwa kepada Allah Ta ala. Kita memohon kepada Allah Ta ala, supaya menjadikan kita orang-orang yang bertakwa kepada-nya saat di keramaian maupun tatkala sendiri.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:56]????????????????????????????????????: ((??????????????????????????????????))????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????? 7 / 8

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Khotbah Jumat???????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. (Diringkas oleh Ustadz Abu Maryam, dari khutbah Jum at Syaikh Dr. Muhammad Bakhit al-ujairi). www.khotbahjumat.com 8 / 8