Unnes Journal of Mathematics Education Research

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

Unnes Journal of Mathematics Education Research

KEEFEKTIFAN MODEL MMP PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

Unnes Journal of Mathematics Education

Edu Elektrika Journal

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Journal of Innovative Science Education

Unnes Journal of Mathematics Education Research

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SMA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

Unnes Physics Education Journal

UJME 4 (3) (2015) Unnes Journal of Mathematics Education.

Unnes Journal of Mathematics Education

Jurnal Bimbingan Konseling

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA BERMOTIVASI BELAJAR TINGGI BERDASARKAN IDEAL PROBLEM SOLVING

EFEKTIVITAS METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Kecemasan Matematik Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pemecahan Masalah

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KNISLEY BERDASARKAN SELF EFFICACY

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Keefektifan Pembelajaran Model Quantum Teaching Berbantuan Cabri 3D Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK BERGAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

Ramadhani. Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan Abstrak

Journal of Primary Education

UJME 2 (1) (2013) Mega Eriska Rosaria Purnomo, Mohammad Asikin, Riza Arifudin

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI MAN 1 PONTIANAK

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

PROFIL BERPIKIR SISWA SMA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN CHOLERIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN

UJMER 6 (2) (2017) Unnes Journal of Mathematics Education Research.

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Unnes Journal of Mathematics Education Research

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS BERBANTUAN WORKSHEET DENGAN MENYISIPKAN JEDA STRATEGIS SCRAMBLED

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

EFEKTIVITAS PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Unnes Physics Education Journal

Unnes Journal of Mathematics Education Research

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

Unnes Journal of Mathematics Education

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING-PROMPTING DENGAN PENILAIAN PRODUK

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Automotive Science and Education Journal

Unnes Journal of Mathematics Education

MUHAMMAD AS ADUR ROFIQ NIM

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Unnes Journal of Mathematics Education

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Unnes Physics Education Journal

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK. Info Artikel. Abstra

Unnes Journal of Mathematics Education

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

Keefektifan Pembelajaran Pogil Berbantuan LKPD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Peluang

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Nur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Keefektifan Model Pembelajaran Generatif dan MMP Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

Journal of Mechanical Engineering Learning

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL. Novila Edza Putri

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNETED MATHEMATICS PROJECT (CMP)

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

Transkripsi:

UJMER 5 (2) (2016) Unnes Journal of Mathematics Education Research http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SELF-EFFICACY SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT Rif ah Ulya, Isti Hidayah Prodi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima 2 Oktober 2016 Disetujui 2 November 2016 Dipublikasikan 10 Desember 2016 Keywords: Missouri Mathematics Project; Problem Solving Ability; Self-efficacy. Abstrak Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan utama dalam pembelajaran matematika. Terdapat faktorfaktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah, diantaranya adalah self-efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran MMP terhadap kemampuan pemecahan masalah dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari self-efficacy siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed method dengan desain concurrent embedded. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran MMP efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah, (2) a) siswa dengan selfefficacy tinggi mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, serta memeriksa kembali dengan benar dan lengkap, b) siswa dengan self-efficacy sedang mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan benar dan lengkap, dalam memeriksa kembali tidak mampu menggunakan cara lain, dan c) siswa dengan self-efficacy rendah mampu memahami masalah dan merencanakan pemecahan masalah dengan benar namun kurang lengkap, kurang mampu dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, serta dalam memeriksa kembali tidak mampu menggunakan cara lain. Abstract Problem solving ability is the main objective of mathematics learning. There are factors that support the success of students in solving problems, among which are self-efficacy. This study aimed to test the effectiveness of the learning model MMP towards problem solving abilities and describe of problem solving ability viewed from student s self-efficacy. This study is mixed method research with embedded concurrent design. The results showed that: (1) learning model MMP effective toward problem-solving ability, (2) a) students with high selfefficacy is able to understand the problem, devise a plan, carry out the plan, and look back their answer with correct and complete, b) students with middle self-efficacy is able to understand the problem, devise a plan, carry out the plan with correct and complete, in look back their answer is not able to use alternative solution, and c) students with low self-efficacy is able to understand the problem and devise a plan to correct, but incomplete, less able to carry out the plan and to look back their answer is not able to use alternative solution. 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 E-mail: rifahulya28@gmail.com p-issn 2252-6455 e-issn 2502-4507 178

PENDAHULUAN Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah belajar matematika. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki pada matematika. Pemecahan masalah adalah salah satu aspek yang paling berharga dari pendidikan matematika (Tzohar & Kramarski, 2104). Menurut Hembre dalam Lazakidou et al, (2007) pemecahan masalah adalah karakteristik yang esensial dan kompleks dalam matematika. Pemecahan masalah berkontribusi pada proses berpikir secara keseluruhan, kemampuan ini dapat dilihat pada siswa sejak kelas 1 dan akan meningkat secara bertahap sesuai dengan perkembangan siswa. Polya (1985) mengemukakan empat tahapan pemecahan masalah, yaitu (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan (4) memeriksa kembali. Pada proses pemecahan masalah terdapat faktor-faktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah, antara lain: (1) konsentrasi, (2) sikap terhadap matematika, (3) motivasi untuk berprestasi, (3) harga diri, (4) keyakinan diri (Pimta et al., 2009). Bandura (2002) menggunakan istilah selfefficacy mengacu pada keyakinan (beliefs) tentang kemampuan seseorang untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan guna pencapaian tujuan tertentu. Bandura dalam Nicolaidou & Philippou (2004) mendefinisikan self-efficacy sebagai judgement seseorang atas kemampuannya untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan/hasil tertentu. Pajares dan Miller dalam Michaelides (2008) menjustifikasi betapa percaya dirinya untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah. Hasil penelitian yang didapatkan Pajares dan Miller dalam Michaelides (2008) adalah siswa mengatakan yakin mampu menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah tersebut lalu ditanya apakah ada solusi lain untuk menyelesaikan masalah ini mereka hanya diam. Keyakinan akan kemampuannya (self-efficacy) dalam memberikan solusi pada pemecahan masalah belum terbukti. Collins (dalam Mukhid, 2009) menyatakan bahwa siswa yang berkemampuan matematika dan memiliki self-efficacy yang lebih tinggi, mereka lebih cepat dalam membuat strategi dan memecahkan masalah, dan memilih mengerjakan kembali masalah yang belum mereka pecahkan, serta melakukannya dengan lebih akurat daripada siswa dengan kemampuan sama yang diragukan self-efficacy-nya. Berdasarkan pengamatan peneliti ketika mengajar pada kelas X SMA NU 05 Brangsong Kabupaten Kendal, ditemukan bahwa sebagian besar kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih rendah. Hal ini terlihat ketika siswa diberikan soal pemecahan masalah dengan materi dimensi tiga pada tahun ajaran 2014/2015, sebanyak 17 siswa dari 34 siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut dan mendapat nilai dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70. Selain itu, beberapa siswa lebih mengandalkan jawaban temannya yang dipandang lebih mampu dalam menyelesaikan soal. Hal ini dikarenakan siswa merasa tidak yakin dan raguragu akan kemampuannya sendiri. Salah satu model yang tepat untuk membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta self-efficacy siswa adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Belajar kooperatif dan mandiri siswa dalam model pembelajaran MMP sangat ditekankan. Good & Grows (1979) mendefinisikan MMP sebagai suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah model pembelajaran MMP efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA NU 05 Brangsong, dan (2) bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self-efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keefektifan model pembelajaran MMP terhadap kemampuan 179

pemecahan masalah siswa kelas X SMA NU 05 Brangsong, dan (2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self-efficacy tinggi, sedang, dan rendah. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Desain kombinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe concurrent embedded. M etode kombinasi model atau desain concurrent embedded (campuran yang tidak berimbang) adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang (Sugiyono, 2013). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA NU 05 Brangsong Kabupaten Kendal tahun ajaran 2015/2016. Dari kelas-kelas X yang ada di SMA NU 05 Brangsong dipilih 2 kelas secara acak sebagai sampel penelitian sesuai dengan desain penelitian. Teknik penentuan sampel penelitian kuantitatif berdasarkan cluster random sampling. Dari teknik tersebut di dapat kelas X A sebagai kelas eksperimen dan kelas X B sebagai kelas kontrol. Pada penelitian kualitatif, subjek penelitian difokuskan pada kelas X A yaitu kelas yang dikenai pembelajaran MMP. Dalam penelitian ini diambil 6 siswa sebagai subjek penelitian berdasarkan berbagai tingkat selfefficacy, yang terdiri dari 2 siswa dengan selfefficacy tinggi, 2 siswa dengan self-efficacy sedang, dan 2 siswa dengan self-efficacy rendah. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang diperoleh dari inventori self-efficacy, observasi self-efficacy, tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara. Sebanyak 34 siswa kelas X A ditentukan self-efficacy-nya berdasarkan skor inventori self-efficacy sebelum pembelajaran. Selama pembelajaran dilakukan observasi selfefficacy terhadap subjek penelitian. Jawaban siswa pada tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM) dianalisis dan subjek penelitian diwawancara sebagai triangulasi. Data kuantitatif diuji menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji ketuntasan, dan uji perbedaan rata-rata. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan dan memverifikasi kesimpulan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM) dalam penelitian ini adalah suatu tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga. Rata-rata nilai TKPM kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar berikut. 80 75 70 65 60 55 50 45 40 Grafik 1. Rata-rata nilai TKPM Berdasarkan hasil perhitungan ketuntasan belajar kelas eksperimen menggunakan uji proporsi didapat. Pada diperoleh ( ). Karena, maka H 1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70 mencapai lebih dari 75%. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah diperoleh. Taraf nyata 5% dan diperoleh. Karena Rata-rata Nilai TKPM 76.23 Eksperimen 69.26 Kontrol maka H 0 ditolak. Oleh karena itu dapat simpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa pada kelas kontrol. Model pembelajaran MMP efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini dikarenakan (1) prosentase siswa pada pembelajaran MMP sudah mencapai 180

ketuntasan, yaitu 70 lebih dari 75%; (2) rata-rata hasi TKPM untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa yang dikenai pembelajaran MMP lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dwiningrat et al (2014) yang menunjukkan ratarata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran MMP lebih baik dari rata rata siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kedua kelompok. Kemampuan Pemecahan masalah siswa dengan self-efficacy tinggi pada tahap memahami masalah mampu memahami masalah dengan menjelaskan apa yang diketahui, ditanyakan, serta dapat membuat sketsa gambar dengan benar dan lengkap. Pada tahap merencanakan pemecahan masalah, mampu merencanakan pemecahan masalah secara lengkap dengan menggambar, menjelaskan langkah-langkah, dan menuliskan rumus yang akan digunakan dengan benar dan lengkap. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa dengan self-efficacy tinggi dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. rencana pemecahan masalah sesuai dengan rencana, mampu melakukan perhitungan, dan menuliskan simpulan akhir dengan benar dan lengkap. Pada tahap memeriksa kembali, siswa yang memiliki self-efficacy tinggi mampu memeriksa kembali dengan cara menghitung mundur, meneliti/membaca kembali langkah yang dikerjakan dan menuliskan kesimpulan dengan benar dan mampu menggunakan cara lain. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa dengan self-efficacy tinggi dalam memeriksa kembali. Gambar 2. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa dengan Self-Efficacy Tinggi dalam Memeriksa Kembali Soal Nomor 2. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan self-efficacy sedang pada tahap memahami masalah mampu memahami masalah dengan menjelaskan apa yang diketahui, ditanyakan, serta dapat membuat sketsa gambar dengan benar dan lengkap. Pada tahap merencanakan pemecahan masalah, mampu merencanakan pemecahan masalah dengan menggambar, menjelaskan langkahlangkah, dan menuliskan rumus yang akan digunakan dengan benar dan lengkap. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa dengan self-efficacy sedang dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. Gambar 1. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa dengan Self-Efficacy Tinggi dalam Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Soal Nomor 5. Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, mampu melaksanakan Gambar 3. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa dengan Self-Efficacy Tinggi dalam Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Soal Nomor 4. Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, mampu melaksanakan 181

rencana pemecahan masalah sesuai dengan rencana, mampu melakukan perhitungan, dan menuliskan simpulan akhir dengan benar, namun dari 5 soal yang diberikan, hanya 3 soal yang mampu dikerjakan. Pada tahap memeriksa kembali, siswa yang memiliki self-efficacy sedang mampu memeriksa kembali dengan cara meneliti/membaca kembali langkah yang dikerjakan namun tidak mampu menggunakan cara lain. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan self-efficacy rendah pada tahap memahami masalah, mampu memahami masalah dengan menjelaskan apa yang diketahui, ditanyakan, serta dapat membuat sketsa gambar dengan benar namun kurang lengkap. Pada tahap merencanakan pemecahan masalah, mampu merencanakan pemecahan masalah dengan menggambar, menjelaskan langkah-langkah, dan menuliskan rumus yang akan digunakan dengan benar namun kurang lengkap. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa dengan self-efficacy rendah dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran MMP efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah, karena a) lebih dari 75% siswa pada kelas MMP mencapai ketuntasan, dan b) rata-rata nilai TKPM kelas MMP lebih baik dari kelas konvensional, (2) a) siswa dengan self-efficacy tinggi mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, serta memeriksa kembali dengan benar dan lengkap, b) siswa dengan self-efficacy sedang mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan benar dan lengkap, dalam memeriksa kembali tidak mampu menggunakan cara lain, dan c) siswa dengan selfefficacy rendah mampu memahami masalah dan merencanakan pemecahan masalah dengan benar namun kurang lengkap, kurang mampu dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, serta dalam memeriksa kembali tidak mampu menggunakan cara lain. DAFTAR PUSTAKA Gambar 5. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa dengan Self-Efficacy Rendah dalam Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Soal Nomor 1. Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, kurang mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah, kurang tepat dalam melakukan perhitungan, dan tidak menuliskan simpulan akhir. Pada tahap memeriksa kembali, siswa yang memiliki selfefficacy rendah memeriksa kembali dengan cara meneliti/membaca kembali langkah yang dikerjakan namun tidak mampu menggunakan cara lain. Bandura, A. 2002. Self-Efficacy in Changing Societies. Cambridge: Cambridge University Press Dwiningrat, G. A. A., Suniasih, N. W.,& Manuaba, I. B. S. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. E-Journal MIMBAR, 2(1) Good, T.L. & D.A Grouws. 1979. The Missouri Mathematics Effectiveness Project : An Experimental Study in Fourth-Grade Classrooms. Journal of Educational Psychology, 71(3):355-362 Lazakidou, G., Parasheva, F., & Retalis, S. 2007. The transitory phase to the attainment to self-regulatory skill in mathematical problem solving. International Education Journal, 8(1): 71-81 182

Michaelides, M. 2008. Emerging Themes from Early Research on Self-Efficacy Beliefs in School Mathematics. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 6(1): 219-234 Mukhid, A. 2009. Self Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya terhadap Pendidikan). Tadris, 4(1): 108-122 National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: Author Nicolaidou, M. dan Philippou, G. 2004. Attitudes Towards Mathematics, Self Efficacy and Achievement in Problem Solving. European Research in Mathematics Education III Thematic Group 2. University of Cyprus Pimta, S., Tayruakham, S., & Nuangchalerm, P. 2009. Factors Influencing Mathematic Problem-Solving Ability of Sixth Grade Students. Journal of Social Sciences, 5 (4): 381-385 Polya, G. 1985. How to Solve It. A New Aspect of Mathematical Methods. New Jersey: Pearson Education, Inc Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Tzohar-Rosen, M., & Kramarski, B. 2014. Metacognition, motivation and emotions: Contribution of self-regulated learning to solving mathematical problems. Global Education Review, 1(4): 76-95 183