BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. melakukan penelitian-penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh industri serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA. Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tertanggal 4 Januari Keputusan Menteri Agama RI No. 194 Tahun 1970.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai. Istilah kinerja dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah "performance".

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau dalam bahasa Ingris adalah Staed Islamic University of Sultan Syarif Kasim

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Sulthan Syarif Qasim melalui seminar Cendekiawan Muslim (1985), Seminar

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Universitas Islam Negeri Suska Riau

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan tinggi swasta sebagai mitra perguruan tinggi negeri, sebagaimana

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

SKRIPSI OLEH: IHWAN Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Studi S1 Jurusan Ekonomi Islam

BAB II RERANGKA TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru yang disebut juga pendidik merupakan tenaga profesional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S.Sy)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Universitas Islam Negeri Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Qasim pekanbaru yang secara resmi dikukuhkan berdasarkan perauran Presiden RI No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui. mengecilkan kontribusi komponen yang lainnya, komponen tenaga

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja suatu perusahaan tidak dapat berhasil, dikarenakan setiap karyawan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. itu, seberapa baik strategi organisasi dapat dilaksanakan, dan seberapa jauh

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tujuan. Mengelola karyawan tidak hanya sekedar memberi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Setiap kegiatan yang dilakukan suatu organisasi tentu membutuhkan berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang akan menjadikan

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perusahaan akan berjalan baik dengan adanya sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Safitri Hamzah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan Quality of Work Life, Karena Quality of Work Life terikat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia (SDM) mempunyai arti yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manusia sebagai sumber daya dalam perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya, tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang terkenal memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh/integral dari organisasi sosial dan medis. Rumah sakit berfungsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN PRESTASI KERJA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh karyawan lebih dari sekedar kegiatan yang berhubungan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Tugas utama dari universitas adalah menyelenggarakan pendidikan, melakukan penelitian-penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh industri serta pengabdian pada masyarakat yang tujuannya menyebarluaskan ilmu, teknologi dan seni kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memberdayakan gagasangagasan dari universitas itu sesuai dengan disiplin ilmu yang diperlukan masyarakat tersebut. Universitas Islam Negeri merupakan suatu lembaga tertinggi dalam lembaga Islam diharapkan dapat meningkatkan mutu masyarakat atau umat Islam yang sebagian besar keadaan ekonomi mereka belum baik. Pendidikan Islam tidak terlepas dari ajaran-ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur an dan Hadits dan atas dasar itu menyusun kurikulum yang kelak dapat mewujudkan umat Islam yang sesuai dengan ajaran Al-Qur an dan Hadits tersebut (Abuddin, 2001). Beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan yang mendasar pada beberapa Lembaga Pendidikan Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN ). Termasuk salahsatunya adalah IAIN Susqa Pekanbaru. Ketika didirikan, IAIN Susqa hanya terdiri dari tiga fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari ah, Fakultas Ushuluddin. Perjalanan panjang proses peningkatan status IAIN Susqa Pekanbaru menjadi UIN Suska Riau akhirnya terwujud dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia 1

2 Nomor 2 tahun 2005 tanggal 4 Januari 2005 tentang perubahan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Saat ini, UIN Suska Riau telah mempunyaidelapan fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Peternakan. Oleh karena itusangat diperlukan peranan pegawai dalam memberikan pelayanan bagi dosen dan mahasiswa sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran belajar mengajar di UIN Suska. Keberadaan pegawai administrasif di UIN Suska Riau sangat dibutuhkan, karena pegawai merupakan ujung tombak pemberian pelayanan administratif bagi civitas akademika UIN Suska Riau dan pemangku kepentingan ( stakeholders) lainnya. Pegawai administrasi UIN Suska Riau yang berkinerja tinggi akan memberikan kepuasan yang optimal bagi civitas akademika UIN Suska Riau dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya. Kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap dosen dan mahasiswa merupakan pendukung keberhasilan suatu institusi. Namun, berdasarkan hasil pengamatan atas kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Suska Riau menunjukkan bahwa kinerja pegawai administratif UIN Suska Riau masih belum optimal. Kinerja pegawai tidak lepas dari aspek-aspek teknis seperti lingkungan kerja yang kurang mendukung terutama pekerjaan yang dikerjakan secara manual dan pekerjaan yang mengutamakan kecepatan, beban kerja yang tinggi (seperti waktu

3 kerja yang melebihi kemampuan rata-rata kerja perhari, volume kerja yang banyak dan sebagainya), pendapatan yang kurang sesuai dengan beban kerja yang dipikul dan sebagainya. Berdasarkan hal tesebut kepuasan menjadi sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari pihak-pihak pimpinan lembaga, dalam rangka mewujudkan kinerja lembaga yang tinggi melalui peningkatan kinerja pegawai dengan memupuk semangat kerja mereka sehingga semakin tinggi kearah yang diharapkan. Hasil wawancara dan pengamatan pada 6 orang mahasiswa di sekitar Perpustakaan Universitas UIN Suska pada tanggal 20-22 Oktober 2014 mahasiswa menyatakan masih terdapat pegawai yang tidak berada ditempat, adanya penggunaan bahasa daerah, kurang ramah, kelambanan dan dugaan tidak memaksimalkan jam kerja. Pada hari yang sama, wawancara pada 2 orang mahasiswa menjelaskan adanya penumpukan berkas-berkas syarat pengurusan surat-surat seperti penerbitan Surat Aktif Kuliah dan Surat Masih kuliah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, akibatnya mahasiswa sering mengeluh. Berdasarkan hasil pengamatan dan penjajakan yang peneliti lakukan pada pegawai administrasi di lingkungan UIN Suska Riau pada tanggal 23 Oktober 2014, peneliti masih menemukan kelemahan kinerja pegawai. Salah satu yang tampak terlihat adalah ketika terjadi ketiadaan pegawai di tempat karena izin atau sakit, dengan demikian terjadi penundaan tugas-tugas kerja karena tugas kerja pegawai tersebut tidak dapat digantikan pegawai lain. Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan.

4 Berdasarkan pemahaman tersebut, kinerja pegawai merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas pada fungsi tertentu yang dilaksanakan pegawai. Hasil tersebut merupakan tingkatan dimana pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Meskipun demikian, disadari bahwa peningkatan dan penurunan kinerja tentu saja tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penurunan kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh pemahaman yang tepat terhadap keterlibatan kerja dan kepuasan kerja. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gibson, Ivancevish, dan Donelly (1987) yang menyatakan bahwa ada tiga variabel utama yang mempengaruhi kinerja individu, yaitu karakteristik individu, karakteristik organisasi, dan karakteristik psikologis. Lebih lanjut lagi, Gibson, Ivancevish, dan Donelly (1987) menyatakan bahwa karakteristik individu diantaranya menyangkut keterlibatan kerja dan kepuasan kerja. Lodahl dan Kejner ( dalam Asnawi &Bachroni, 1999) menyatakan bahwa karyawan yang memiliki tingkat keterlibatan pelaksanaan tugas yang tinggi dalam melakukan pekerjaan tidak hanya sekedar untuk melakukan kerjanya saja, tetapi dituntut bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Pekerjaan merupakan hal yang amat penting bagi dirinya, sehingga mereka mencurahkan segala tenaga, bakat, pengetahuan, dan waktu yang dimilikinya guna melakukan tugasnya itu. Sedangkan menurut Nouri (1994) keterlibatan pekerjaan merupakan self-image seseorang terhadap derajat kepentingan pekerjaan orang tersebut. Kanungo (dalam Anik & Arifuddin, 2003) keterlibatan kerja ( job involvement) didefinisikan sebagai identifikasi psikologis individual terhadap tugas tertentu.

5 Pendapat tersebut menyiratkan pentingnya keterlibatan kerja pegawai, kinerja yang dihasilkan oleh pegawai dipengaruhi oleh keterlibatan pegawai dalam pekerjannya. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Robbins dan Coulter (Faslah, 2010) yang menyatakan bahwa keterlibatan kerja adalah tingkat pengidentifikasian psikologis karyawan dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi dalam pekerjaannya, dan menganggap kinerjanya di pekerjaannya adalah penting untuk kebaikan dirinya sendiri. Dengan demikian, maka keterlibatan kerja adalah tingkat pengidentifikasian psikologis karyawan dengan pekerjaannya, dimana ia menganggap bahwa bekerja adalah penting untuk kebaikan dirinya sendiri. Salah satu sasaran penting dalam rangka manajemen sumber daya manusia dalam suatu institusi adalah terciptanya kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan yang lebih lanjut akan meningkatkan kinerja atau prestasi kerja (Martoyo, 2000). Kepuasan kerja pegawai dapat ditandai dengan menyenangi pekerjaannya, terpenuhi kebutuhannya, sesuai dengan harapannya, pencapaian prestasi kerja (Anoraga, 2008). Apabila semua kondisi di atas terpenuhi maka kepuasan kerja pegawai akan tercapai, tetapi sebaliknya jika tidak terpenuhi maka pegawai akan mengalami stres kerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi, hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Davis (Mangkunegara, 2 005) yang menyatakan bahwa: Job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employees view their work and their job performance. Kepuasan kerja

6 berkaitan dengan kesukaan atau ketidaksukaan pegawai dalam melihat pekerjaannya dan bagaimana mereka menampilkan kinerjanya dalam bekerja. Robbin (2003) menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Berdasarkan pengertian tersebut, kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan yang dimiliki oleh individu pegawai terhadap pekerjaannya, apakah senang, suka atau tidak senang, tidak suka sebagai hasil interaksi individu pegawai dengan lingkungan pekerjaannya atau sebagai persepsi sikap mental juga sebagai hasil penilaian individu pegawai terhadap pekerjaannya. Perasaan individu pegawai terhadap pekerjaan sesungguhnya sekaligus merupakan pencerminan dari sikap perilakunya terhadap pekerjaan. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai, karena kepuasan kerja berhubungan dengan sikap puas atau tidak puas seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rivai (2009) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak puas dalam bekerja. Dengan demikian, maka kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan yang dimiliki oleh individu pegawai terhadap pekerjaannya, apakah senang atau tidak senang sebagai hasil interaksi individu pegawai dengan lingkungan pekerjaannya atau sebagai persepsi sikap mental juga sebagai hasil penilaian individu pegawai terhadap pekerjaannya. Perasaan individu pegawai terhadap pekerjaan sesungguhnya sekaligus merupakan pencerminan dari sikap perilakunya terhadap pekerjaan.

7 Peran kepemimpinan sangat penting dalam mendorong pegawai, sehingga dapat menunjukkan kepuasan pegawai dalam kerja dan mampu melibatkan dalam pekerjaan dengan tim atau dalam unit kerjanya secara tekun, merasa senasib dan sepenanggungan dengan rekan kerja yang lain, serta mempunyai perasaan bangga dan rasa memiliki keberadaan Universitas, sehingga tanggung jawab penuh atas kemajuan Universitas ditampakkan dalam kinerjanya. Ernawati dan Ambarini (2010) menyatakan hubungan kerja di dalam organisasi mempunyai tujuan terciptanya kemudahan serta kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan setiap orang dan setiap unit karena adanya kesadaran bahwa setiap orang atau unit lain serta timbulnya semangat saling membantu, oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Ketika tidak ada pertentangan dalam institusi dan hubungan kerja berjalan lancar maka kondisi seperti ini akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja organisasi, tetapi sebaliknya ketika terdapat konflik berkepanjangan yaitu, minimnya keterlibatan kerja pegawai, kurangnya keterlibatan kerja antar fakultas atau kurangnya keterlibatan kerja fakultas terhadap universitas, pertentangan antar pegawai, pertentangan antar kelompok, bahkan fakultas yang masing-masing mengutamakan pencapaian tujuannya, maka kondisi ini akan membawa dampak negatif bagi kinerja institusi atau organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: Hubungan Keterlibatan Kerja dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Pegawai Administrasi UIN Suska Riau. B. Rumusan Masalah

8 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian ini dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah secara bersamaan terdapat hubungan antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau? 2. Apakah terdapat hubungan antara keterlibatan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau? 3. Apakah terdapat hubunganantara kepuasan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja pegawai. Mengingat pentingnya peranan keterlibatan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja pada pegawai administrasi, maka secara umum dapat dikemukakan tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau. 2. Untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja pegawaiadministrasi UIN Suska Riau. D. Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja telah banyak dilakukan. Salahsatunya oleh Roni Faslah pada tahun

9 2010, meneliti dua variabel yang sama yaitu keterlibatan kerja dengan kinerja. Berdasarkan hasil penelitiannya, disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan kerja dengan kinerja pegawai PT. Garda Trimitra Utama, Jakarta. Hubungan antara keterlibatan kerja dengan kinerja sebesar 0,731. Selain itu, hasil penelitian E.O. Olorunsula tahun 2012 di Universitas South West Nigeria meneliti dua variabel yang sama yaitu kepuasan kerja dengan kinerja. Menemukan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil risetnya diketahui bahwa kepuasan kerja berada dalam kategori tinggi dimana kepuasan tersebut memiliki perbedaan nilai antara pegawai pria dan wanita. Usia bukan merupakan faktor signifikan yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja, selain itu, kepuasan kerja tidak berkaitan juga dengan pengalaman kerja pegawai. Penelitian Lisa Sandriyati (2010) meneliti hubungan antara psychological climate dan turnover intention dimana kepuasan kerja dan keterlibatan kerja sebagai variabel mediator. Studi ini dilakukan terhadap pegawai bank-bank swasta di Sukoharjo dengan desan descriptive dan metode survey untuk menguji 4 hipotesis, yaitu; pengaruh psychological climate pada kepuasan kerja, pengaruh psychological climate pada keterlibatan kerja, pengaruh kepuasan kerja pada turnover intention dan pengaruh keterlibatan kerja pada turnover intention. Melihat penelitian terdahulu yang bervariasi dari segi pemilihan subjek penelitian, teknnik pengambilan sampel, lokasi penelitian, dan skala penelitian, maka peneliti meyakini keaslian penelitian ini dan dapat dipertanggungjawabkan.

10 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sejumlah manfaat praktis, terutama bagi UIN Suska Riau, Pegawai administratif UIN Suska Riau, serta bagi Ilmuan Psikologi pada umumnya. Masing-masing diuraikan sebagai berikut: a. Bagi UIN Suska Riau. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pertimbangan untuk tindakan manajemen peningkatan kinerja dan mutu proses pelayanan di UIN Suska Riau. b. Bagi Ilmuwan Psikologi. Bagi ilmuwan, khususnya bidang psikologi,hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan rujukan tentang penelitian kinerja pegawai, khususnya yang terkait dengan keterlibatan kerja dan kepuasan kerja.