KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KANAL ION. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt. Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt.

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat

SYARAF. Gamaliel Septian Airlanda

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

TARGET AKSI OBAT LEVEL AKSI OBAT

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS Paul S. Poli/Biofisika/2006 1

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

Signal Transduction. Dr. Sri Mulyaningsih, Apt

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Reseptor sebagai target aksi obat

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

Intro. - alifis.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus

A

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan masalah

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

Mekanisme Kerja Otot

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

Ujian Akhir Semester Program S-1 Semester Ganjil tahun Ajaran 2004/2005

Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan

Peranan Kanal Ion Miokardium pada Kelistrikan Jantung. William. Dosen bagian Fisiologi FK UKRIDA

FARMAKOLOGI ANESTESI LOKAL

Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik loading...

Laporan Praktikum. Fisiologi Hewan. Berbagai Rangsangan Pada Sediaan Otot Saraf

FISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK

BAB 6 PEMBAHASAN. tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan

1 Universitas Kristen Maranatha

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

PERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

FLUKS ION BIOENERGI DAN TRANSPORT ION

Matakuliah: Farmakologi dan Toksikologi II Program Studi Sarjana Farmasi (T.A. 2016/2017) ANTIEPILEPSI. Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc., Apt.

PRINSIP KERJA OBAT. Pengertian

REVIEW PENGEMASAN MATA KULIAH

Peranan membran sel. 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel. 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

SISTEM SARAF. Sel Saraf

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual

SISTEM SARAF MANUSIA

KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN

Menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat sensasi kecapprimer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap bahan yang bersangkutanb)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenone

HASIL DAN PEMBAHASAN

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

Pendahuluan. Nyeri orofasial, bergantung dari penyebab utamanya, secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis nyeri, yaitu: 1

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BIOLISTRIK. DR. ZAIRUL ARIFIN, SpA, DAFK. Dalam DEPARTEMEN FISIKA KEDOKTERAN FK-USU MEDAN

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

BAB 5 PEMBAHASAN. Pada penelitian ini yang bermakna sebagai faktor risiko bangkitan kejang

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

Transkripsi:

KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT

Kanal ion Peran penting kanal ion dalam sel adalah : 1. transport ion 2. pengaturan potensi listrik di membrane sel 3. signaling sel (kanal Ca ++ ) Kanal ion adalah komplels protein yang terdapat pada membran sel yang tersusun membentuk pori berfungsi untuk memfasilitasi difusi ion menyebrangi sel

Potensial sel dijaga oleh 1. Kanal ion Natrium 2. Kanal ion Kalium 3. Pompa Na+/K+ ATPase 4. Na+ / Ca++ exchanger Resting potensial 1. Intra sel lebih negatif daripada ekstra sel 2. Perbedaan potensial -60 sampai -80 mv 3. Ion natrium di luar sel 10x lebih banyak daripada yg didalam sel 4. Ion kalium di dalam sel 10x lebih banyak daripada yg diluar sel

Depolarisasi dan hiperpolarisasi Depolarisasi adalah berkurangnya polaritas pada membran sel antara intra dan ekstra sel yang terjadi karena masuknya ion Na + ke dalam sel Hiperpolarisasi adalah meningkatknya perbedaan polaritas (kompartemen di dalam sel menjadi semakin negatif) yang terjadi karena membukanya kanal K + secara berlebihan Depolarisasi menyebabkan membukanya kanal ion Na + yang lain untuk penerusan impuls saraf sepanjang akson Hiperpolarisasi menyebabkan penghantaran penerusan potensial aksi sehingga menghasilkan efek depresi SSP

Grafik Potensial aksi

Kanal ion berdasarkan cara teraktivasinya Ion teraktivasi voltase (voltage-gated ion channel) Kanal membuka saat depolarisasi dan menutup saat hiperpolarisasi. Contoh kanal ion K, Na dan Ca kanal ion teraktivasi ligan (ligand-gated ) Berespon terhadap molekul ligan spesifik, contoh reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABA Kanal ion teraktivasi molekul intrasel Bersepon terhadap molekul yang merupakan bagian proses signaling. Contoh second messengerca, camp, cgmp Kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (stretch-activated channel) Berespon terhadap peregangan atau pengerutan membran Kanal ion terkait protein G (G-protein gated channel) Berespon jika protein G teraktivasi. Contoh reseptor asetilkolin muskarinik

Kanal ion K + Umumnya berperan sebagai kekuatan penstabil untuk repolarisasi dan resting potential. Berperan dalam proses signaling seluler yang mengatur : - pelepasan neurotransmitter - denyut jantung - pelepasan insulin - Eksitabilitas saraf - transport elektrolit epithelial - kontraksi otot polos - dan regulasi volume sel

Empat kelompok besar kanal K 1. Kanal K teraktivasi voltase (Kv) 2. Kanal K inward rectifier (K IR ) 3. Kanal K yang teraktivasi klasium (Kca) 4. Kanal K 2 porus (K 2P )

Kanal K sebagai target molekuler obat

Kanal ion Ca 2+ Terdiri dari subunit α1, α 2, β dan δ Kanal Ca teraktivasi voltase jalur masuk ion Ca mengatur proses intraselular sel seperti kontraksi, transkripsi gen, plastisitas sinaptik, pengeluaran hormone dan neurotransmitter. Ion Ca reticulum endoplasma (sel syaraf) dan reticulum sarcoplasma (sel otot) Keseimbangan kadar Ca dalam sel - pompa Ca-ATPase : memompa Ca keluar dari sitosol - pompa penukar Na + -Ca ++ : bekerja jika kadar Ca di sitosol 10x kadar normal

Tipe-tipe Kanal Ca L channels (L-type) Di otot polos, otot jantung, endokrin. Berperan dalam inisiasi kontraksi dan sekresi. Dapat diblok oleh antagonis Ca N channels (N-type) Di sel syaraf. Berperan pada pelepasan neurotrasmiter, menginisiasi transmisi saraf, memediasi masuknya Ca ke badan sel. Dapat diblok oleh toksin dari laba-laba P channels (P-type) Pertama kali ditemukan pada sel Purkinje. Sifat dan peran seperti Kanal N R channels (R-type) Memiliki kesamaan sifat dengan tipe N. Aktivasi membutuhkan depolarisasi yang kuat T channels (T-type) Tiny atau transient current. Dapat diaktivasi oleh depolarisasi kecil (Low voltage-activated)

Klasifikasi kanal ion Ca Jenis Kanal Arus Lokasi Antagonis Spesifik Fungsi Seluler Cav1.1 L Otot rangka Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Cav1.2 L Otot jantung, sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit proksimal Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Eksitasi dan kontraksi Eksitasi-kontraksi, pelepasan hormone, regulasi transkripsi, integritas sinaptik Cav1.3 L Sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Pelepasan hormone, regulasi transkripsi, integritas sinaptik Cav1.4 L Retina belum ada Pelepasan neurotransmitter dari sel bipolar Cav2.1 P/Q Ujung saraf dan dendrit ɷ-Agatoksin IVA Pelepasan neurotransmitter, masuknya Ca ke dendrit Cav2.2 N Ujung saraf dan dendrit ɷ-Conotoksin GVIA Pelepasan neurotransmitter, masuknya Ca ke dendrit Cav2.3 R Badan sel saraf dan dendrit SNX-482 Repetitive firing Cav3.1, Cav3.2, Cav3.3 T Badan sel saraf dan dendrit dan sel otot jantung Tidak ada Picuan denyut jantung, picuan saraf berulang

Peran ion Ca dalam kontraksi otot

Kanal Na - bersifat selektif terhadap ion Na - banyak dijumpai pada sel saraf, sel otot, dan sel neuroendokrin - bertanggung jawab terhadap inisiasi dan propagasi - terdiri dari subunit α dan β1-4, subunit α membentuk porus untuk ekspresi fungsional, subunit β berperan dalam kinetika dan pembukaan kanal

Klasifikasi kanal Na Nama Lokasi Kecepatan Inaktivasi Penyakit Teerkait Nav1.1 SSP, DRG (dorsal root ganglion) cepat Epilepsi Nav1.2 SSP cepat Epilepsi Nav1.3 SSP embrio, DRG cepat Nyeri neuropati Nav1.4 Otot rangka cepat Gangguan kontraktilitas Nav1.5 Jantung, SSP embrio lambat Aritmia jantung Nav1.6 DRG, saraf motoric cepat Disfungsi saraf Nav1.7 DRG, SSP (jumlah kecil) cepat Transmisi perifer Nav1.8 DRG Lambat Hipersensitivitas sensorik Nav1.9 DRG, sedikit pda hippocampus Lambat hiperalgesia

Kanal Cl (CLC) Cl dominan berada di extrasel Memiliki 3 fungsi utama yaitu : - Regulasi volume dan homeostasis ion pembukaan kanal Cl oleh kekuatan mekanik menyebabkan Cl keluar diikuti katoin dan air isotonis - Transportasi transepitelial - Regulasi eksitabilitas elektrik pembukaan kanal Cl ion Cl masuk sel hiperpolarisasi Berperan penting dalam mengontrol komposisi ion dalam sitoplasma dan volume sel bersama dengan pompa, cotransporter, dan kanal ion.

Klasifikasi kanal Cl No Tipe kanal Lokasi Fungsi 1 CLC-1 Otot rangka Stabilitas membrane plasma 2 CLC-2 Luas Transport transepitelial, regulasi ph dan volume sel 3 CLC-K1 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial 4 CLC-K2 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial 5 CLC-3 Luas (otak, ginjal, hati) Asidifikasi endosom 6 CLC-4 Luas (otak,otot) Belum diketahui 7 CLC-5 Ginjal, usus, Hati Asidifikasi endosom 8 CLC-6 Luas Belum diketahui 9 CLC-7 Luas Asidifikasi endosom

Target aksi agen farmakologi Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR) banyak ditemukan di paruparu, intestinal, pancreas, testis, serviks. CLC-2 banyak ditemukan di sel-sel epitel usus dan berperan pada transport cairan ke lumen usus.