BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin. berkembang pesat dan arus globalisasi yang hebat maka muncullah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperkirakan akan semakin kompleks. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 7.1 Kesimpulan. ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Shafri Bagus Setiaji. Nim :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

PENGARUH KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECENDERUNGAN PUTUS SEKOLAH ANAK USIA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu pasti terjadi, dan sejauh mana kesiapan seseorang dalam menapak masa depan tersebut. Sebab masa depan penuh dengan tantangan, kompetisi, peluang, dan hambatan untuk mencapai kehidupan yang lebih memadai secara sosial ekonomi. Sebahagian orang mungkin tidak atau bahkan belum merencanakan masa depan, sebagian orang bahkan telah menyusun kehidupan masa depannya secara baik. Pengalaman, pendidikan, pengetahuan, dan kisah dari orang lain bisa menjadi asupan untuk membangun kehidupannya ke depan yang lebih diinginkan. Tatkala kita memotret dari perjalanan peradaban manusia, sesungguhnya peradaban manusia itu telah ada sejak dahulu sebelum ada kenyataan saat ini. Perjalanan peradaban manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari kemajuan dan 1

perkembangan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidup melalui interaksi dengan lingkungannya. Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman, keamanan, sosialisasi, serta kesamaan hidup bersama dalam kelompok. Wujud interaksi ini melahirkan perkembangan sosial, ekonomi, politik hukum, dan kebudayaan. Aktivitas tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Dari pemahaman dan analisis saya pada perkembangan peradaban manusia pada masa lampau, masa kini, dan masa depan, maka saya melihat sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahwa kemajuan peradaban manusia dari waktu ke waktu sangat ditentukan oleh peradaban manusia pada masa sebelumnya. Bila kita merangkum perjalanan peradaban manusia, di mana peristiwa sejarah telah mencatat bahwa perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang sangat pesat ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi di segala bidang keilmuan saat ini. Kondisi ini mendorong perubahan mendasar pada peradaban manusia dari masa ke masa. Salah seorang ilmuwan mengelompokkan kekuatan peradaban manusia dalam tiga kurun waktu yaitu: (1) Kurun waktu tahun 500 SM 1300 M. Kekuatan peradaban manusia dalam kurun waktu tersebut didominasi oleh kelompok manusia yang memiliki fisik kuat, tubuh dan jiwa yang sehat. Sehingga setiap orang dengan fisik dan tubuh yang kuat akan mengusai kelompok yang lain, dengan demikian akan menjadi pemimpin dan penguasa masyarakat. (2) 2

Kurun waktu 1300 M 1800 M yang ditandai dengan Revolusi Industri. Kekuatan peradaban manusia dalam kurun waktu tersebut didominasi oleh kelompok manusia yang memiliki modal dan finansial yang besar. Sehingga setiap orang dengan modal dan finansial yang besar akan menguasai kelompok yang lain, dengan demikian akan menjadi penguasa masyarakat. (3) Kurun waktu 1800 M sekarang yang didorong oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi secara global. Sehingga setiap orang dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang moderen akan menjadi kelompok penguasa dalam masyarakat global. Saat ini dalam abad moderen tak satu orang pun memungkiri bahwa tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memiliki pengaruh teramat fantastis dalam kehidupan manusia secara global, tak pelak lagi pada kemajuan dan perkembangan pengetahuan, ilmu, dan filsafat. Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti. Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam atau simplifikasi atas 3

fenomena tersebut. Pada dasarnya perjalanan peradaban manusia dari zaman ke zaman di berbagai negara mana pun di dunia menuju suatu tujuan yang ingin dicapai yaitu kehidupan masyarakat sejahtera secara ekonomi, sosial, politik, hukum, keamanan, kesehatan, pendidikan, termasuk aspek kehidupan lainnya. Ini menjadi ideologi yang mendorong setiap orang agar berusaha, berkarya untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan menjadi lebih maju dalam segala hal. Memasuki abad modern sekarang ini kehidupan berlangsung cepat dan luas, pada beberapa wilayah terjadi peningkatan pembangunan yang amat maju, sementara pula pada sebagian daerah perkembangan pembangunan melambat. Perbedaan capaian tersebut banyak dipengaruhi oleh berbagai dimensi faktorial yang ada pada suatu wilayah. Setiap orang atau organisasi, memiliki cita-cita yang ingin dicapai. Keinginan tersebut menjadi impian untuk memenuhi kebutuhan dan harapan yang jauh ke masa depan. Harapan itu pada dasarnya lahir karena adanya dorongan jiwa, raga, emosional, sosial, ataupun spiritual. Dalam pandangan seseorang atau lembaga tujuan itu menjadi arah dan usaha bagaimana menyiapkan diri dan kemampuan yang dimiliki agar menjadi kenyataan yang diinginkan. Dalam pikiran seseorang gambaran tujuan yang akan dicapai telah dirumuskan secara baik tentang apa yang diinginkan, waktunya kapan, usaha yang dilakukan, sumber daya yang dimiliki, kemampuan yang dimiliki, 4

cara mencapainya, siapa saja yang terlibat dan bagaimana hambatan yang akan terjadi. Tujuan yang ada pada dasarnya mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Penetapan tujuan didahului dengan proses memikirkan konsep secara umum, kemudian dirumuskan secara spesifik, dan diuraikan secara jelas cita-cita tersebut. Uraian tujuan ini menggambarkan langkah dan kegiatan yang disusun sedemikian rupa sehingga mencapai arah yang tegas dari pilihan setiap pilar. Perumusan tujuan harus menjadi aktivitas utama, dan setelah tujuan ditetapkan kegiatan penjabaran alternatif dan pengambilan keputusan dapat dilakukan. Dunia memasuki abad ke-21 atau milenium III ditandai dengan perubahan fundamental pada berbagai sisi kehidupan manusia, terlebih kemajuan di bidang transportasi, telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat hubungan antarmanusia menjadi lebih dekat. Keadaan ini disebut dengan globalisasi, yaitu ketika dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang memperpendek jarak dan interaksi manusia di berbagai belahan bumi. Namun keadaan ini tidak selamanya menguntungkan. Menurut sosiolog, Anthony Giddens, globalisasi menjadi masa depan yang dihadapi bersama penuh dengan ketidakpastian, perubahan ini adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan bahkan cenderung berkembang menjadi suatu gejala baru yang penuh dengan kontradiksi, konflik, ataupun pembalikan arah, sehingga membuat hari depan akan penuh dengan kejutan. Tantangan sebuah 5

bangsa dan negara akan semakin rumit dan berat, krisis moneter tahun 1997 adalah contoh nyata bahwa sebuah negara dapat terpuruk akibat permainan mata uang yang dilakukan oleh pelaku pasar uang. (M. Masrur, 2008) Lahirnya suatu negara, salah satunya dibentuk oleh adanya unsur manusia di dalamnya. Fungsi manusia di sini selain sebagai pekerja juga sebagai pemimpin yang akan menjadi komando ke arah pencapaian tujuan masa depan. Suatu negara tentunya tidak lepas dari seorang pemimpin yang memimpin bangsanya ke arah perkembangan bangsa yang makmur, sejahtera, aman, dan sesuai dengan kebutuhan rakyat. Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan ideal tidak cukup hanya dengan seorang pemimpin semata. Tentunya ada lembaga-lembaga tertentu yang ikut berperan serta dan di dalam suatu negara tentunya juga dibutuhkan suatu peran terpenting dari generasi muda dan mahasiswa dalam penegakan suatu kepemimpinan yang ideal di dalam tubuh bangsa tersebut. Bila kita mencermati era modernisasi saat ini, maka kita melihat terus berkembangnya masyarakat Indonesia berjalan semakin cepat, berbagai perkembangan tersebut semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Dalam perkembangan tersebut mutlak diperlukan sumber daya manusia yang responsif, kompetitif, dan memiliki mobilitas tinggi dalam berpikir maupun bertindak, sehingga dapat berpartisipasi aktif dan konstruktif. Demi tercapainya hal tersebut diperlukan berbagai upaya membina dan membangun generasi muda 6

yang tangguh dan cerdas sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Salah satu pembinaan pembangunan generasi muda yang tangguh dan cerdas serta menjadi seorang pemimpin yang ideal di antaranya dilakukan melalui pendidikan, di mana dengan pendidikan seseorang akan mendapat berbagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Kondisi ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekarang ini banyak generasi muda yang kurang berjiwa nasionalisme terhadap bangsanya. Mereka cenderung melakukan hal-hal negatif, seperti tawuran antarpelajar, meminum minuman beralkohol, memakai narkoba, dan sebagainya. Namun, ketika sebagian generasi muda lebih suka dengan gaya konyol, merusak dan tidak mendidik, masih ada generasi muda yang mau bertanggung jawab sebagai penerus bangsa yang berprestasi dan patut dibanggakan. Generasi muda inilah yang patut untuk menjadi pemimpin yang ideal yang mengharumkan bangsa dan negaranya dengan prestasi-prestasi yang 7

diraihnya. Generasi muda tersebut tidaklah tunggal dan statis, aspirasi dan keinginan mereka bisa saja berkembang seiring perjalanan hidup mereka. Saat ini yang tampak umumnya generasi muda merasa bahwa kebijakan pembangunan yang berlangsung sekarang ini telah menempatkan mereka pada posisi yang diperlakukan secara tidak adil alias diskriminasi, generasi muda merasa bahwa hukum telah diberlakukan secara tidak sama. Buat orang kaya dan berpunya, hukum bisa terasa lunak, sementara buat mereka yang miskin dan tak berpunya apa-apa hukum diperlakukan secara keras. Pelajar sebagai sumber daya dan investment penting bagi suatu negara, didorong untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di masa datang. Kelanjutan generasi masa depan ditopang dengan kemampuan mempersiapkan kemampuan para pelajar, baik dalam kompetensi intelektual, spiritual, emosional, sosial, kinestetis, ataupun kewirausahaan. Generasi pelajar akan menjadi ujung tombak yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa, dan bangsa. Ketidaksiapan pengetahuan, keterampilan, pendidikan, ekonomi, dan kematangan perencanaan masa depan akan mengurangi kualitas pencapaian masa depan yang unggul. Ketidakmampuan pelajar saat ini akan terpuruk bila turut pasrah pada keadaan, dampak lebih jauh pada kualitas kesejahteraan. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan dan keterampilan 8

yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku terpelajar agar dapat ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah. B. Pentingnya Persiapan Masa Depan Generasi Muda Saat ini salah satu yang menjadi kegelisahan para pelajar dan orang tua adalah masa depan. Walaupun masa depan itu belum menjadi realitas namun kebanyakan orang telah menyusun rencana masa depannya dengan pelbagai program yang akan dikerjakannya. Sehingga masa kini menjadi pertimbangan matang untuk menggapai tujuan nanti. Mengapa masa kini selalu menjadi ukuran masa depan? Jawabannya adalah: 1. Tujuan yang ingin dicapai masa depan harus dipersiapkan masa kini. Cita-cita masa depan menjadi target untuk dicapai, namun dalam perjalanannya teramat sulit dipetik. Walaupun sebagian orang mencapainya dengan cara mudah, tak jarang pula orang lain malah menganggap tidak mudah bahkan tidak dapat mencapai tujuan tersebut. Mengapa demikian terjadi, hambatan dan rintangan apa yang selalu dihadapi dan mengapa rintangan tersebut sulit diselesaikan. Salah satu jawabannya adalah tidak adanya persiapan yang matang akan tujuan masa depan. Persiapan yang dimaksud ini misalnya pendidikan yang cukup, keterampilan, keuangan yang cukup dll. 9