Perkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup. belahan dunia lain secara langsung kapan pun, di mana pun, selama 24 jam melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu nya yaitu pemenuhan akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yaitu sekitar 15 persen.

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya produk lokal tetapi juga masuknya merek merek yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian dengan menggunakan data primer menunjukan bahwa. Probabilitas signifikansinya sebesar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memliliki pertumbuhan. Fenomena tersebut yang menyebabkan dunia bisnis

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. modern Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan formal di Indonesia berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. ada di dunia yang disebut dengan internet. Hal ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengkaji dunia konsumen memanglah tidak ada habis-habisnya. Di dunia dengan

Bab 1. Pendahuluan. teknologi terutama dalam bidang telekomunikasi, informasi dapat tersebar dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lebih ringkas. Ini didorong juga karena semakin tinggi mobilisasi masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB I PENDAHULUAN. diferensiasi produk yang beragam. Untuk perusahaan, kepuasan konsumen UKDW

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup manusia semakin lebih mudah, terutama sejak diciptakannya internet. Orang orang dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman ataupun rekan bisnis yang berada di belahan dunia lain secara langsung kapan pun, di mana pun, selama 24 jam melalui internet. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan pengguna internet terbesar. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo, 2013) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 63 juta orang. Nilai tersebut mengalami peningkatan 58% dibandingkan tahun 2012. Dari angka tersebut, 95% menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. (Jones, 2010), mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai media publik dimana pengguna dapat menulis, menyimpan serta mempublikasikan informasi secara online. Selain itu (Jones, 2010) juga menyatakan dalam teori perilaku konsumen, bahwa pengaruh situs jejaring sosial mempunyai peran penting dalam proses pencarian informasi sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Goldsmith dan Horowitz (2006) menyatakan bahwa penggunaan internet telah mengubah cara konsumen berkomunikasi dan berbagi pendapat atau ulasan mengenai produk atau jasa yang pernah di konsumsi. Proses komunikasi antar konsumen melalui internet dikenal dengan Electronic Word-of-Mouth (e-wom). Pemberitaan di salah satu media elektronik telah memberikan sebuah informasi yang kurang tepat mengenai Soldatenkaffee sehingga menyebabkan opini negatif publik terhadap Soldatenkaffee yang memiliki brand image (citra merek)

dan atmosphere yang bertemakan perang dunia ke-2. Tema ini berbeda dari kafekafe di kota bandung maupun di Indonesia pada umumnya bahkan di dunia. Dalam kenyataannya Soldatenkaffee menawarkan sesuatu yang berbeda ini mendapat dampak yang kurang baik terhadap jalannya usaha kafe yang dikarenakan penyampaian informasi yang pertama kali dari salah satu media berbahasa inggris yang berkantor di kota jakarta. Penelitian ini akan membahas dan memfokuskan pada bagaimana pengaruh e-wom, atmosphere dan brand image dari sebuah fenomena yang telah terjadi tersebut, dalam hal ini adalah efek mengenai seberapa informasi pentingnya pemberitaan melalui internet. E-Wom tersebut berdampak pada Soldatenkaffee yang menjadi salah satu trending topik di media sosial melalui Facebook Soldatenkaffee yang beratmosphere dan membahas mengenai militer german pada Perang Dunia II. Awal mula terjadinya fenomena e-wom disebabkan ketika media asing mengirimkan salah satu wartawannya untuk mewawancarai pemillik Soldatenkaffee mengenai topik seputar kuliner khas german, tetapi dalam kenyataannya, hasil wawancara yang dimuat dalam salah satu media ( Jakarta globe, 2011 ) membicarakan hal-hal yang berbau symbol NAZI yang menjadi ornamen hiasan di dalam café tersebut dan menceritakan hal-hal tabu mengenai NAZI yang telah di larang di berbagai negara eropa tetapi tidak di dalam negara Indonesia khususnya. Dengan munculnya opini negatif yang diakibatkan dari atmosphere Soldatenkaffee tersebut sehingga muncul e-wom terhadap Brand image Soldatenkaffee yang dinilai negatif dalam dan berita online maupun media cetak.

Banyak faktor yang dapat mendorong terjadinya e-wom. Menurut Cheung dan Lee (2012), faktor yang paling signifikan dalam mendorong terjadinya e-wom adalah rasa memiliki, reputasi, dan kebersediaan untuk membantu. Selanjutnya penelitan dari HenningThurau, et al. (2004) menemukan faktor pendorong timbulnya e-wom, yaitu: platform assistance, venting negative feeling, concernfor other consumen, extraversion/positive self enhancement, social benefit,economic incentives, helping the company, advice seeking. Adanya komunitas atau group online tersebut akan memungkinkan terjadinya suatu interaksi sosial secara elektronik yang akan mendorong terjadinya electronicword of mouth (e- WOM). Menurut Meldarianda (2010) suasana toko (store atmosphere) merupakan kombinasi dari karateristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Konsep store atmosphere juga erat kaitannya dengan store image dan merupakan salah Satu komponen dari store image. Store Atmosphere yang nyaman dan aman, juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri bagi konsumen sebelum memutuskan untuk datang atau berkunjung ke Soldatenkaffee. Meskipun brand image (citra merek) dan atmosphere cafe tidak secara lansung mengkomunikasikan kualitas produk kepada konsumen dibandingkan dengan iklan. Merek dapat membawa pencitraan terhadap produk yang dihasilkannya dan atmosphere cafe merupakan komunikasi secara diam diam yang dapat menunjukan kelas sosial dari produk yang ada didalamnya. Sehingga hal tersebut dapat membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan di Soldatenkaffee tersebut.

Soldatenkaffee memiliki arsitektur ruangan dan interior bernuansa militer Perang Dunia II serta desain bergaya eropa jaman dulu. Brand Image adalah himpunan keyakinan konsumen mengenai berbagai merek. Intinya Brand Images atau Brand Description, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu, (Kotler dan Armstrong, 2007). Nama Soldatenkaffee di media sosial telah menjadi hal yang dianggap negatif akibat pemberitaan yang tidak sesuai antara wawancara dengan pemberitaan di media sehingga konsumen mempunyai pikiran yang diarahkan ke hal-hal negatif. Apabila konsumen diarahkan ke hal-hal positif maka semakin besar manfaat yang diperoleh konsumen, semakin banyak minat beli konsumen terhadap Sodatenkaffee. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono, 2005). Berdasarkan pada penjelasan fenomena tersebut, maka penelitian ini mengambil topik/judul penelitian sebagai berikut : Pengaruh E-WOM, Store Atmospher dan Brand Image terhadap Minat beli Konsumen Soldatenkaffee dari Anggota group Facebook Soldatenkaffee.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang muncul pada fenomena di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh E-WOM terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari Anggota group Facebook Soldatenkaffee? 2. Seberapa besar pengaruh atmosphere terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari Anggota group Facebook Soldatenkaffee? 3. Seberapa besar pengaruh brand image cafe terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari Anggota group Facebook Soldatenkaffee? 4. Seberapa besar E-WOM, atmosphere dan brand image cafe terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari Anggota group Facebook Soldatenkaffee? 1.3 Tujuan Penelitian Suatu penelitian dibentuk karena adanya tujuan-tujuan tertentu untuk dicapai. Tujuan penelitian secara umum yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh e-wom, brand image dan atmosphere café Solatenkaffee terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee Bandung. Secara spesifik adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh E-WOM terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari anggota group Facebook Soldatenkaffee? 2. Untuk mengetahui pengaruh atmosphere/suasana café terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari anggota group Facebook Soldatenkaffee? 3. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen Soldatenkaffee, dari anggota group Facebook Soldatenkaffee?

1.4 Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi akademisi : agar penelitian ini dapat menjadi acuan maupun memberikan referensi dan memperkaya kelimuan mata kuliah kewirausahaan dan pemasaran sebagai kasus kasus pembelajaran mata kuliah tersebut 2. Bagi kalangan praktisi : agar dapat berguna dalam menerapkan strategi yang baik dan tepat dalam bisnis untuk memenangkan market share yang besar. Agar pelaku usaha bisa bersaing dan mencapai tujuan, baik usaha dengan skala besar seperti perusahaan ataupun skalan kecil seperti UKM. Maka pelaku usaha harus dapat melihat situasi internal dan eksternal dengan baik agar dapat merancang strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. 1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini akan dilakukan kurang lebih selama 2 (satu) bulan melalui akun media sosial yang dimiliki oleh Soldatenkaffee yaitu Facebook Soldatenkaffee, yang akan dimulai pada bulan Februari 2016 hingga bulan April 2016.