PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG Oki Valentino Putra 1, Lutfian Almash 2, Fauziah 1 1

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

Universitas Negeri Padang. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO


PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP BUNDA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS IX MTsN PAYAKUMBUH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP ADABIAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes


Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

ABSTRAK

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

NURMALIATI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

Automotive Science and Education Journal

FakultasKeguruan Dan IlmuPendidikan Universitas Bung Hatta Padang Abstract

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MEROTASI PERTUKARAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX SMP N 18 PADANG

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG Ahyu Rahmah 1, Lutfian Almash 1, Susi Herawati 1 1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail : hamhar.uyha@gmail.com Abstract The purpose of this study was to determine the activity and learning outcomes of students learning mathematics implement cooperative learning model Means-Ends Analysis in class VII SMPN 12 Padang. The hypothesis of this study is the proportion of complete learn student mathematics learning implement cooperative learning model Means-Ends Analysis is higher than the proportion of students who achieve mastery learning mathematics is learning to apply the usual methods of learning. This type of research is experimental research. The population in this study were students of class VII SMPN 12 Padang in the academic year 2015/2016. The sample in this study is 33 persons VII.1 grade students as an experimental class and class VII.2 as many as 34 students as control class. Mathematics learning activities of students in the experimental class is generally higher than the activity of learning mathematics students in the control class. While the results of students in the second grade study sample, after a hypothesis test obtained by χ 2 = 3,39 and db = 1 with 0,025 < p < 0,05. Therefore p < 0,05 means H o rejected and H1 accepted. Thus, the hypothesis that the proportion of students studying mathematics learning implement cooperative learning model Means-Ends Analysis is higher than the proportion of students mathematics learning outcomes which apply the usual learning method. Key words: Cooperative Learning, Means-Ends Analysis, Usual Learning Method Pendahuluan Pembelajaran matematika merupakan suatu upaya yang harus dilakukan guru dalam membantu siswa mengkonstruksikan konsep-konsep dari materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, maka diperlukan bimbingan terhadap siswa dalam proses pembelajaran matematika bukan hanya sekedar menghafal tetapi juga berupaya memahami aturan-aturan dan konsep-konsep yang ada dalam pembelajaran matematika sehingga siswa mampu memahami atau mendefinisikan permasalahan melalui karakteristik matematik dari permasalahan tersebut dan siswa dapat mengembangkan argumen matematik tentang apa yang dipikirkannya. Dalam pembelajaran kooperatif guru berperan sebagai fasilitator. Setiap siswa didorong agar dapat membina interaksi sosial yang efektif di antara siswa tanpa memandang perbedaan unik, agama, tingkat sosial, ekonomi, dan prestasi akademik sehingga memiliki kemampuan menghargai siswa lain dan terbina hubungan yang baik di antara mereka. Aktivitas pembelajaran kooperatif 1

menekankan pada kesadaran peserta didik untuk saling membantu mencari dan mengolah informasi, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan. Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Belajar sebagai proses memungkinkan seseorang untuk mengubah perilakunya. Suryabrata (dalam Uno 2015: 138) mengatakan bahwa Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik. Aktivitas siswa sama maknanya dengan kegiatan atau perbuatan yang menghendaki gerakan fungsi otak individu yang belajar. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Sardiman (2012:95) menyatakan bahwa Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Dari berbagai jenis aktivitas di atas, aktivitas belajar siswa yang akan diamati oleh penulis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1: Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Jenis aktivitas Visual Activities Oral Activities Drawing Activities Mental Activities Metodologi Aktivitas yang diamati a. Memperhatikan gambar yang terdapat pada buku paket siswa dan LKS. b. Mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran. c. Menanggapi atau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman atau guru dalam proses pembelajaran. d. Menggambar objek permasalahan dalam pemecahan masalah. e. Menyelesaikan soalsoal yang berkaitan dalam pemecahan masalah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen menerapkan model kooperatif tipemeans-ends Analysis sedangkan pada kelas kontrol menerapkan metode pembelajaran biasa. Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Sesuai dengan judul dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 12 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Sampel adalah bagian dari populasi, segala karakteristik populasi tercermin dalam sampel yang diambil. Sudjana (2005:6) menyatakan bahwa Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Pada penelitian ini yang 2

terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII1 dan kelas kontrol adalah kelas VII2. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi lembar observasi aktivitas, kuis dan tes akhir hasil belajar. Pemberian kuis pada setiap awal pembelajaran dalam penilitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Selain itu, dengan pemberian kuis, guru dapat melihat kemampuan siswa secara individu dalam penguasaan materi. Tes akhir digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Means-Ends Analysislebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menerapkan metode pembelajaran biasa. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah : 1. Aktivitas Belajar Siswa Data tentang aktivitas belajar dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2009: 131) yaitu persentase siswa yang melakukan aktivitas diperoleh dengan cara jumlah siswa yang melakukan aktivitas dibagi dengan jumlah siswa yang hadir lalu dikali dengan 100 persen. 2. Kuis Teknik analisis data kuis yang ditetapkan pada skor 0-100 yaitu dengan cara membagi skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal kemudian dikalikan dengan 100. 3. Hasil Belajar Hasil belajar yang dianalisis adalah hasil belajar yang diperoleh setelah mengadakan tes akhir. Analisis ketuntasan hasil belajar dengan cara menguji hipotesis. Hasil dan Pembahasan Data tentang aktivitas siswa pada kelas sampel penelitian diperoleh melalui lembar observasi. Aktivitas yang diperhatikan adalah: 1) Siswa memperhatikan gambar yang terdapat pada buku paket siswa dan LKS Gambar1: Persentase Siswa Memperhatikan Gambar yang Terdapat pada Buku Paket Siswa dan LKS(eksperimen) dan Persentase Siswa Memperhatikan Gambar yang Terdapat pada Buku Paket Siswa (kontrol) Aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ke enam, hampir semua siswa fokus memperhatikan gambar yang terdapat pada buku paket siswa dan LKS. Sebagian besar siswa mengikuti arahan dari 3

guru dengan baik selama proses pembelajaran berlangsung. 2) Siswa mengajukan pertanyaan atau pernyataan dalam proses pembelajaran Gambar 3: Persentase Siswa Menanggapi atau Menjawab Pertanyaan maupun Pernyataan yang diajukan oleh Teman atau Guru dalam Proses Pembelajaran Gambar 2: Persentase Siswa Mengajukan Pertanyaan atau Pernyataan dalam Proses Pembelajaran Pada aktivitas ini, kelas eksperimen terlihat siswa lebih cenderung untuk mengajukan pertanyaan ataupun pernyataan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang mengajukan pertanyaan ataupun pernyataan sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi saja, sedangkan siswa lain masih belum berani untuk mengajukan pertanyaan. Setelah guru memotivasi siswa untuk lebih berani mengajukan pertanyaan ataupun pernyataan dalam proses pembelajaran, terlihat peningkatan aktivitas siswa pada setiap pertemuan hingga mencapai 59,37% dan pada kelas kontrol berkisar antara 40,62%. 3) Siswa menanggapi atau menjawab pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan oleh teman atau guru dalam proses pembelajaran Pada aktivitas ini juga cenderung terlihat peningkatan dan penurunan pada setiap pertemuan, tetapi sebagian besar siswa sudah menunjukkan motivasi yang baik dalam menanggapi pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan oleh teman atau guru dalam proses pembelajaran berlangsung, itu terlihat persentase yang berkisar antara 16,66% sampai dengan 57,57% untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berkisar antara 9,37% sampai dengan 34,37%. 4) Siswa menggambar objek permasalahan dalam pemecahan masalah Gambar 4: Persentase Siswa Menggambar Objek Permasalahan dalam Pemecahan Masalah Aktivitas ke empat ini menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas yang lain yaitu berkisar 4

antara 90,62% sampai dengan 96,87% untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berkisar antara 38,70% sampai dengan 90,62%. Pada aktivitas ini sebagian besar siswa menggambar objek permasalahan yang ada pada buku paket siswa ataupun pada LKS. Siswa saling berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. 5) Siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dalam pemecahan masalah ingin mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Data hasil kuis siswa pada kelas sampel penelitian diperoleh pada setiap pertemuannya dengan persentase ketuntasan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Gambar 6: Persentase Siswayang Tuntas dalam Pelaksanaan Kuis pada Kelas Sampel Penelitian Gambar 5: Persentase Siswa Menyelesaikan Soal-soal yang Berkaitan dalam Pemecahan Masalah Aktivitas ke lima ini berkaitan dengan aktivitas siswa yang ke empat, sehingga menunjukkan persentase yang sama di setiap pertemuannya yaitu antara 90,62% sampai dengan 96,87% untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berkisar antara 38,70% sampai dengan 90,62%. Aktivitas ini terlihat pada saat siswa berdiskusi dalam kelompoknya masingmasing. Setiap kelompok sangat berantusias dalam menyelesaikan soal-soal yang ada karena adanya keinginan untuk berlomba-lomba dalam menyelesaikan hasil diskusi kelompoknya tersebut dan Data hasil belajar pada penelitian ini diperoleh dari tes akhir dari kedua kelas sampel kemudian di analisis secara statistik. Tes akhir yang diberikan berupa tes uraian yang terdiri dari 10 butir soal dengan waktu 100 menit. Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 33 orang siswa pada kelas eksperimen dan 34 orang siswa pada kelas kontrol. Skor dari masing-masing siswa kelas sampel dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2: Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Menurut Pencapaian KKM Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Nilai KKM 19 11 30 Nilai< KKM 14 23 37 Σ 33 34 67 Berdasarkan tabel di atas, dihitung nilai χ 2. Hasil perhitungan diperoleh χ 2 = 3,39 dan db = 1. Oleh karenap < 0,05, Σ 5

maka H o ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, disimpulkan bahwa proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan kooperatif tipe Means-Ends Analysis lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran biasa. Hal ini berarti bahwa hasil belajar matematika yang diajar dengan kooperatif tipe Means-Ends Analysis lebih baik dari hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran biasa. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Aktivitas belajar matematika siswa yang kooperatif tipe Means-Ends Analysis lebih baik dari aktivitas belajar matematika siswa yang menerapkan metode pembelajaran biasa. Hal ini dapat dilihat dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Means- Ends Analysis lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan menerapkan metode pembelajaran biasa di kelas VII SMPN 12 Padang. 2. Hasil belajar matematika siswa dengan kooperatif tipe Means-Ends Analysis lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode pembelajaran biasa. Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Karena model pembelajaran kooperatif tipe Means-Ends Analysis memberikan dampak yang positif terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, maka hendaklah guru matematika SMPN 12 Padang dapat ini dan bagi para peneliti selanjutnya yang akan kooperatif tipe Means-Ends Analysis, memilih pokok bahasan yang lain sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan dan diikuti dengan perencanaan yang lebih sempurna dari yang penulis lakukan. Daftar Pustaka Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. 6