WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 18 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 31 TAHUN 2O16 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI PATI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

NOMOR : 12 TAHUN 2010

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

Powered by TCPDF (

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 55 Tahun 2O14 tentang Pakaian Dinas Pegawai

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPPTKI. Pakaian Dinas. PNS. Pencabutan.

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA KUPANG PERATURAN WALIKOTA KUPANG NOMOR 5 TAHUN 2010

I. MODEL PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI A. PAKAIAN DINAS HARIAN 1. PDH PRIA WARNA KHAKI. i j. e m

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 6 TAHUN TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN BATIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2017

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BERITA NEGARA. ARSIP NASIONAL. Pakaian Dinas. Pegawai. Pencabutan.

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 102 TAHUN 2012

Transkripsi:

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk keseragaman dan menunjukkan identitas serta tertibnya PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam memakai pakaian dinas dan olahraga perlu dilakukan perubahan kedua Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6 ); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 141), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 74); 7. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia; 8. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 128 Tahun 1996 tentang Tanda Pengenal dan Papan Nama di Jajaran Departemen Dalam Negeri; 13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil untuk Petugas Operasional di Bidang Perhubungan Darat; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32 ); 15. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 04); 16. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 10); 17. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 11), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 9 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2013 Nomor 9); 2

18. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 12), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 12 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2013 Nomor 10); 19. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 11 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2013 Nomor 11); 20. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 14); 21. Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi (Berita Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2010 Nomor 17), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 5 Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2014 Nomor 5). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi (Berita Daerah Kota Bukittin peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 5 Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2014 Nomor 5), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan angka 2, angka 4, Pasal 1 diubah, diantara angka 12 dan angka 13 disisipkan 1 (satu) angka baru yakni angka 12.a dan setelah angka 25 ditambah 1 (satu), angka baru yakni angka 26, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 1. Daerah adalah Kota Bukittinggi. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pada satuan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Walikota adalah Walikota Bukittinggi. 3

4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 5. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 7. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah di bidang pelayanan umum kesehatan. 8. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga adalah unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga. 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah unsur pendukung tugas Walikota di bidang penanggulangan bencana daerah dan kebakaran. 11. Satuan Polisi Pamong Praja adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang ketentraman dan ketertiban umum. 12. Badan Pelayan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal adalah unsur pelaksana tugas Walikota di bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal. 12.a Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah adalah unsur pelaksana tugas Walikota di bidang keuangan dan asset daerah. 13. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas. 14. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian yang dikenakan atau digunakan Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikan pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya. 15. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat PDH adalah pakaian yang dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari. 16. Pakaian Sipil Harian yang selanjutnya disingkat PSH adalah pakaian yang dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun untuk keperluan lainnya yang bersifat umum. 17. Pakaian Sipil Resmi yang selanjutnya disingkat PSR adalah pakaian yang dipakai untuk menghadiri Upacara yang bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai dimalam hari. 4

18. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat PSL adalah pakaian yang dipakai pada upacaraupacara resmi kenegaraan atau bepergian resmi keluar negeri. 19. Pakaian Dinas Lapangan yang selanjutnya disingkat disebut PDL adalah pakaian yang dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis. 20. Pakaian Dinas Upacara yang selanjutnya disingkat PDU adalah adalah pakaian yang dipakai dalam melaksanakan upacara pelantikan dan upacara hari-hari besar lainnya. 21. Pakaian Dinas Upacara I yang selanjutnya disebut PDU I adalah pakaian yang dipakai oleh anggota Pamong Praja pada saat menghadiri upacara yang bersifat Nasional. 22. Pakaian Dinas Upacara II yang selanjutnya disingkat PDU II adalah pakaian yang dipakai anggota Polisi Pamong Praja pada saat menghadiri Upacara, peresmian, pelantikan, HUT Dinas atau Kantor atau Instansi lain. 23. Pakaian Dinas Upacara Khusus yang selanjutnya disingkat PDUK adalah pakaian yang dipakai oleh anggota Polisi Pamong Praja yang bertugas membawa Pataka. 24. Pakaian Dinas Harian Bordir Kerancang adalah pakaian yang memakai motif bordir khas Kota Bukittinggi yang selanjutnya disingkat PDHBK adalah pakaian yang dipakai untuk melaksanakan tugas pada hari Kamis. 25. Pakaian Dinas Harian Daerah yang selanjutnya disingkat PDHD adalah pakaian yang menunjukan identitas daerah yang dipakai dalam melaksanakan tugas pada hari Jum at. 26. Pakaian Dinas Harian Olahraga yang selanjutnya disingkat PDHO adalah pakaian olahraga berlogo Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Logo Pemerintah Kota Bukittinggi yang dibordirkan dengan benang berkualitas dipakai pada kegiatan acara-acara olahraga di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi. 2. Ketentuan ayat (2) huruf a Pasal 4 ditambah 1 (satu angka) yakni angka 6, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 (1) Setiap PNS di lingkungan Pemerintahan Kota Bukittinggi wajib menggunakan pakaian dinas, sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota ini. (2) Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. PDH, terdiri dari : 1. PDH Warna Hijau ; 2. PDH Warna Khaki; 5

3. PDH Bordir Kerancang; 4. PDH Daerah; 5. PDH Camat dan Lurah; dan 6. PDH Olahraga. b. PSH; c. PSR; d. PSL; e. PDL; dan f. PDU Camat dan Lurah, baju Korpri. 3. Ketentuan Pasal 5 ditambah 1 (satu) ayat baru yakni ayat (7), sehingga berbunyi sebagai berikut Pasal 5 (1) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a dipakai untuk melaksanakan tugas seharihari. (2) PDH warna hijau dan warna khaki terdiri dari: a. PDH untuk Pria : 1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu; 2. Celana panjang warna hijau atau warna khaki; dan 3. Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki dan sepatu semua warna hitam. b. PDH untuk Wanita : 1. Baju lengan panjang, berlidah bahu; 2. Rok atau celana panjang; 3. Berjilbab; dan 4. Sepatu pantovel warna hitam. c. PDH untuk wanita hamil menyesuaikan. (3) PDH Bordir Kerancang terdiri dari: a. PDH Bordir kerancang untuk Pria: 1. Kemeja lengan panjang dengan motif bordir kerancang sebelah kanan lengan dan kerah baju; 2. Celana panjang berwarna hitam. b. PDH Bordir Kerancang untuk Wanita : 1. Baju lengan panjang dengan motif kerancang dibagian depan; 2. Rok panjang sesuai sketsa terlampir; dan 3. Warna dark blue/biru gelap. c. PDH Bordir Kerancang untuk wanita hamil menyesuaikan. (4) PDH Baju Daerah terdiri dari: a. PDH Baju Daerah untuk pria: 1. Baju Taluak Balango; 2. Sarawa Jao; 3. Peci; dan 4. Sandal Datuak. 6

b. PDH Baju Daerah untuk wanita: 1. Baju Kuruang Basiba; dan 2. Kain Batik. c. PDH Baju Daerah untuk wanita hamil menyesuaikan. (5) PDH Camat dan Lurah terdiri dari: a. PDH Camat dan Lurah untuk Pria: 1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna hijau atau warna khaki; 2. Celana panjang warna hijau dan warna khaki; dan 3. Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki, sepatu warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat. b. PDH Camat dan Lurah untuk wanita : 1. Baju lengan panjang, berlidah bahu, warna hijau atau warna khaki; 2. Rok atau celana panjang warna hijau dan warna khaki; 3. Berjilbab; dan 4. Sepatu warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat. c. PDH Camat dan Lurah untuk wanita hamil menyesuaikan (6) Dihapus. (7) PDH Baju Olahraga terdiri dari: a. PDH Baju Olahraga untuk pria : 1. Kaos lengan pendek berlogo Satuan Keja Perangkat Daerah dan Logo Pemerintah Kota Bukittinggi warna dasar Biru Dongker kombinasi Merah Darah; 2. Celana panjang olah raga ; dan 3. Jaket b. PDH Baju Olahraga untuk wanita : 1. Kaos lengan panjang bernuansa muslimah berlogo Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Logo Pemerintah Kota Bukittinggi warna dasar Biru Dongker kombinasi Merah Darah; 2. Celana panjang olahraga; dan 3. Jaket. 4. Ketentuan angka 4 Pasal 20 diubah dan diantara angka 4 dan angka 5 disisipkan 1 (satu) angka baru yakni angka 4 a sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 20 Waktu penggunaan pakaian dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi : 1. Hari Senin jenis Pakaian PDH Hijau/LINMAS. 2. Hari Selasa dan Rabu jenis pakaian PDH warna kuning Khaki. 3. Hari Kamis jenis pakaian PDH bordir kerancang. 7

4. Hari Jum at Minggu ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima ) setiap bulan pakaian daerah. 4a.Hari Jum at Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat) setiap bulannya pakaian PDH Olahraga. 5. Hut KORPRI dan Hari Besar Nasional jenis pakaian KORPRI; dan 6. Pada acara resmi jenis pakaian PSL dan/atau PSR sesuai ketentuan acara. 5. Ketentuan angka 1 Pasal 21 ditambah (satu) huruf yakni huruf e pada angka 2 ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf d, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 21 Pakaian Dinas Tenaga Administrasi Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bukittinggi dan Tata Usaha Puskesmas terdiri atas: 1. PDH terdiri dari: a. PDH Warna Hijau; b. PDH Warna Khaki; c. PDH Bordir Kerancang; d. PDH Baju Daerah; dan e. PDH Olahraga. 2. Pakaian Dinas Paramedis dan Medis Puskesmas, terdiri dari: a. PDH Warna Putih; b. PDH Bordir Kerancang; c. PDH Baju Daerah; dan d. PDH Baju Olahraga. 6. Ketentuan ayat (1) huruf d Pasal 24 diubah, dan setelah huruf d ditambah 1 (satu) huruf baru yakni huruf e sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 24 (1) Pakaian Petugas Administrasi Dinas Kesehatan dan Tata Usaha Puskesmas, digunakan pada: a. PDH warna hijau hari Senin; b. PDH warna khaki hari Selasa Rabu; c. PDH Bordir Kerancang hari Kamis; d. PDH Baju Daerah hari Jum at Minggu Ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima) setiap bulan; dan e. PDH Baju Olahraga hari Jumat Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat). (2) Pakaian dinas tenaga paramedis di Puskesmas, digunakan pada: a. PDH putih-putih hari Senin - Rabu; b. PDH Bordir Kerancang hari Kamis; c. PDH Baju Daerah hari Jumat; dan d. PDH Olahraga hari Sabtu. 8

(3) Pakaian dinas bagi tenaga medis di Puskesmas, digunakan pada: a. PDH Medis Pria, jas warna putih, kemeja polos, celana warna khaki hari Senin - Rabu; b. PDH Medis Wanita, jas warna putih, blouse warna khaki, celana/rok warna khaki hari Senin - Rabu; c. PDH Bordir Kerancang hari Kamis; d. PDH Baju Daerah hari Jumat; dan e. PDH Olahraga hari Sabtu. 7. Ketentuan angka 1 Pasal 25 setelah huruf d ditambah 1 (satu) huruf baru yakni huruf e, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 25 Pakaian Dinas pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi, terdiri dari: 1. PDH, terdiri dari: a. PDH Warna Hijau ; b. PDH Warna Khaki; c. PDH Bordir Kerancang; d. PDH Baju Daerah; dan e. PDH Baju Olahraga 2. Pakaian Dinas Tenaga Guru, terdiri dari: a. PDH Guru Pria, Warna Biru Muda; b. PDH Guru Wanita, Warna Biru Toska dan Nila; c. PDH Bordir Kerancang; dan d. PDH Baju Daerah. 8. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 26 PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 angka 1 Peraturan Walikota ini disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. 9. Ketentuan ayat (1) huruf d Pasal 28 diubah dan setelah huruf d ditambah 1 (satu) huruf baru yakni huruf e, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 28 (1) Pakaian Dinas Tenaga Administrasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Tata Usaha Sekolah Pemerintah Kota Bukittinggi, digunakan pada: a. PDH Warna Hijau hari Senin; b. PDH Warna Khaki hari Selasa Rabu; c. PDH Bordir kerancang hari Kamis; d. PDH Pakaian Daerah hari Jum at Minggu Ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima) setiap bulan; dan e. PDH Baju Olahraga hari Jumat Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat). 9

(2) Pakaian Dinas Tenaga Guru, digunakan: a. PDH Guru Pria, baju warna biru muda, celana warna biru malam, dan dasi hari Senin - Rabu; b. PDH Guru Wanita, warna hijau toska hari Senin - Selasa, warna Nila hari Rabu; c. PDH Bordir Kerancang hari Kamis; d. PDH Daerah hari Jum at; dan e. Hari Sabtu seragam masing-masing sekolah. 10. Ketentuan angka 1 Pasal 29 setelah huruf c ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf d, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 29 Pakaian Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi terdiri dari: 1. PDH, terdiri dari: a. PDH Warna Biru; b. PDH Bordir Kerancang; c. PDH Baju Daerah; dan d. PDH Baju Olahraga. 2. PDL; 3. PDU. 11. Ketentuan Pasal 30 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 30 PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 angka 1 Peraturan Walikota ini disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut dalam Pasal 5. 12. Ketentuan ayat (1) huruf c Pasal 43 diubah dan setelah huruf c ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf d, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 43 (1) Pakaian dinas harian digunakan pada: a. PDH warna biru hari Senin-Rabu; b. PDH Bordir Kerancang hari Kamis; c. PDH Pakaian Daerah hari Jumat Minggu Ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima) setiap bulan; dan d. PDH Baju Olahraga hari Jumat Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat). (2) Pakaian dinas lapangan warna biru, digunakan setiap hari kerja. 10

13. Ketentuan angka 1 Pasal 44 setelah huruf c ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf d, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 44 Pakaian Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi terdiri atas: 1. PDH, terdiri dari : a. PDH Warna Biru; b. PDH Bordir Kerancang; c. PDH Baju Daerah; dan d. PDH Baju Olahraga. 2. PDL; 3. PDU; 4. Pakaian Kerja Penyelamat/Resque; dan 5. Pakaian Kerja Perbengkelan. 14. Ketentuan angka 1 Pasal 71 setelah huruf c ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf d, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 71 Pakaian Dinas pada Sekretariat Kantor Satuan Polisi Pamong Praja di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi terdiri dari: 1. PDH, terdiri dari : a. PDH Warna khaki tua kehijau-hijauan; b. PDH Bordir Kerancang; c. PDH Daerah; dan d. PDH Baju Olahraga 2. PDL; dan 3. PDU. 15. Ketentuan Pasal 105 setelah angka 5 ditambah 1 (satu) angka yakni angka 6, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 105 Pakaian Dinas Harian pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal terdiri dari : 1. PDH Warna Hijau Tosca (wanita blazer +jilbab merah, pria kemeja lengan panjang+dasi+id Card); 2. PDH Warna Blue Black (wanita blazer+jilbab biru muda, pria semi safari+penning); 3. PDH Batik (wanita muslim, pria kemeja lengan panjang/pendek); 4. PDH Bordir Kerancang Warna Biru; 5. PDH Baju Daerah (Wanita Baju Bashiba, Pria Baju Taluak Balango); dan 6. PDH Baju Olahraga. 11

16. Ketentuan angka 5 Pasal 107 diubah dan diantara angka 5 dan angka 6 disisipkan 1 (satu) angka baru yakni angka 5a, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 107 Pakaian Dinas Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, digunakan pada: 1. Hari Senin jenis Pakaian PDH warna Hijau Tosca; 2. Hari Selasa jenis Pakaian PDH warna Blue Black; 3. Hari Rabu jenis pakaian PDH Batik; 4. Hari Kamis jenis pakaian PDH Bordir Kerancang; 5. Hari Jum at Minggu Ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima) setiap bulan Pakaian PDH Daerah; 5 a. Hari Jum at Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat) setiap bulan Pakain PDH Olagraga; 6. HUT KOPRI dan Hari Besar Nasional jenis pakaian Korpri; dan 7. Pada acara resmi jenis pakaian PSL dan/atau PSR sesuai ketentuan acara. 17. Diantara BAB IX dan BAB X, disisipkan 1 (satu) BAB baru yakni BAB IX A, sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB IX A DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH Pasal 107 A Pakaian Dinas Harian pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah terdiri dari: 1. PDH Hijau/Linmas; 2. PDH Kuning Khaki; 3. PDH Warna Coklat (wanita blazer warna coklat + rok warna coklat tua, pria kemeja lengan pendek warna coklat + celana panjang warna coklat tua ; 4. PDH Bordir Kerancang Warna Biru; 5. PDH Baju Daerah (Wanita Baju Bashiba, Pria Baju Taluak Balango); dan 6. PDH Baju Olahraga. Pasal 107 B Pakaian Dinas Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 A, digunakan pada: 1. Hari Senin jenis Pakaian PDH warna Hijau/Linmas; 2. Hari Selasa jenis Pakaian PDH warna Kuning Khaki; 3. Hari Rabu jenis pakaian PDH Warna Coklat; 4. Hari Kamis jenis pakaian PDH Bordir Kerancang; 5. Hari Jum at Minggu Ganjil (Minggu Pertama, Minggu Ketiga dan Minggu Kelima) setiap bulan Pakaian PDH Baju Daerah; 12

6. Hari Jum at Minggu Genap (Minggu Kedua dan Minggu Keempat) setiap bulan Pakain PDH Olagraga; 7. HUT KOPRI dan Hari Besar Nasional jenis pakaian Korpri; dan 8. Pada acara resmi jenis pakaian PSL dan/atau PSR sesuai ketentuan acara. Pasal II Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bukittinggi. Ditetapkan di pada tanggal : Bukittinggi : 27 April 2015 WALIKOTA BUKITTINGGI, ttd, ISMET AMZIS Diundangkan di : Bukittinggi pada tanggal : 27 April 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA BUKITTINGGI, ttd, YUEN KARNOVA BERITA DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2015 NOMOR 8 13