Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Asam Suksinat Dari Maleat Anhydride Dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun A.

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk antara berupa aluminium sulfat. Aluminium sulfat termasuk dalam heavy chemical industy yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dalam bidang industri yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

VII. TATA LETAK PABRIK

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas Ton/Tahun

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

I. PENDAHULUAN. memberikan manfaat dalam perkembangan industri di Indonesia. Salah satu

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Asam Adipat dari Sikloheksanol dan Asam Nitrat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Awalnya carbon black hanya digunakan sebagai agen penguat dalam ban.

VII. TATA LETAK PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Herbisida Glifosat dari NPMIDA dan Hidrogen Peroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun A.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri di Indonesia berkembang pesat. Di antara subsektor

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

Prarancangan Pabrik Asam Terephtalat dari p-xylene Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodeken dan Benzena Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat. memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia yang didirikan. Hal ini memacu

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Nabila Dyah Anggraini (11/312797/TK/37649) 1 Devi Swasti Prabasiwi (11/319052/TK/38187)

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

I. PENDAHULUAN. bahan tambahan yang disebut dengan plasticizer, yaitu bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Pra Rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Campuran Asam Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Asetaldehid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Cyclohexane Proses Hidrogenasi Benzene Kapasitas Ton / Tahun

Prarancangan Pabrik Asam Benzen Sulfonat dari Benzen dan Asam Sulfat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang banyak berkembang adalah

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi sekarang ini. Menurut catatan World Economic Review (2007), sektor

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

I. PENDAHULUAN. bersama untuk meningkatkan kinerja perekonomian. nasional, sektor industri kimia tetap menjadi salah satu tumpuan dan

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

Prarancangan Pabrik Diamil Phthalat dari Amil Alkohol dan Phtalic Anhidrid dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

I. PENDAHULUAN. memikirkan potensi industrinya. Pertumbuhan industri di Indonesia semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang sedang menggalakkan pembangunan di bidang industri. Dengan program alih teknologi, perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia mengalami peningkatan yang cukup pesat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sikloheksana dengan rumus molekul C 6 H 12. Sikloheksana digunakan sebagai pelarut nonpolar pada industri kimia, dan juga merupakan bahan mentah dalam pembuatan asam adipat dan kaprolaktam, keduanya juga merupakan bahan produksi nilon. Dalam skala industri, sikloheksana dibuat dengan mereaksikan benzena dengan hidrogen.hampir sebagian besar sikloheksana digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam adipat untuk nylon 66 dan caprolactam untuk nylon 6. Dari total produksi sikloheksana, jumlah penggunaannya untuk adipic acid sekitar 52%, caprolactam 19%, 1,6-Hexamethylenediamine (HMDA) 4%. Sikloheksana juga digunakan sebagai solvents untuk cellulose ethers, resin, lilin, lemak, minyak, bitumen, penghapus cat, dan karet, dan sebagian kecil digunakan sebagai reaksi pengencer pada proses polimer (Mc Ketta, 1979). Dewasa ini produk aromatis di berbagai negara semakin berkembang. Konsumsi produk semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia, industri sikloheksana diperkirakan akan menjadi industri yang bernilai strategis.sikloheksana sendiri menjadi kebutuhan yang sangat penting mengingat bahan ini merupakan bahan baku berbagai produk turunannya. Sikloheksana merupakan produk yang sangat penting, karena saat ini banyak industri yang membutuhkan produk tersebut, terutama industri penghasil adipic acid untuk nylon 66 dan caprolactam untuk nylon 6, sehingga industri Page 1

sikloheksana ini cukup strategis, mengingat Indonesia merupakan negara yang berkembang. Produksi dan konsumsi sikloheksana secara global pada tahun 2010 sekitar 4.6 juta metrik ton. Pada tahun 2010 penggunaan sikloheksana rata-rata 72%, meningkat dari 67% pada tahun 2009. Konsumsi sikloheksana pada tahun 2010 diperkirakan telah meningkat hampir 10% dari 2009. Pertumbuhan rata-rata 3.6% per tahun 2010-2015, dan 2.3% per tahun 2015-2020. Berdasarkan produksi sikloheksana secara global, disebutkan bahwa 63% dari permintaan sikloheksana berasal dari caprolactam untuk pembuatan nilon 6 sedangkan sisanya dikonsumsi oleh adipic acid untuk pembuatan nilon 6.6 (27%), sikloheksanon (6% ) dan lainnya (4%) (www.icis.com). Kebutuhan akan sikloheksana di pasaran dunia terus meningkat, di Indonesia industri-industri yang menggunakan sikloheksana juga terus meningkat, sehingga perlu adanya pemenuhan kebutuhan sikloheksana secara mandiri tanpa perlu mengimpor. Bahan baku (benzena) saat ini cukup melimpah dan selama ini kelebihan benzena tersebut masih untuk di ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa adanya potensi untuk mendirikan pabrik sikloheksana, dimana saat ini belum ada pabrik sikloheksana di Indonesia yang berproduksi. B. TINJAUAN PUSTAKA Sikloheksana merupakan senyawa organik dengan rumus molekul C 6 H 12 dan mempunyai berat molekul 84,162. Sikloheksana pada kondisi kamar berupa cairan tak berwarna dengan aroma manis seperti kloroform dan tidak larut dalam air. Sikloheksana dapat bereaksi dengan oksigen, khlorin dan asam nitrat. Oksidasi sikloheksana merupakan reaksi berantai yang akan membentuk sikloheksanol dan sikloheksanon. Page 2

Sikloheksan jika bereaksi dengan klorin dalam fasa cair atau gas akan membentuk polikloro sikloheksan. Apabila bereaksi dengan halogen ( bromine dan fluorin ) akan membentuk derivate polihalogen. Sedangkan reaksi antara sikloheksan dan asam nitrat akan membentuk nitrosikloheksan dan asam adipat. ( Mc.Ketta, 1979 ) C. PROCESS SELECTION Ada beberapa jenis proses yang dapat digunakan untuk membuat sikloheksana. Proses-proses tersebut (Kirk and Othmer, 1952) adalah 1. Fractional Distillation from Crude Oil Kemurnian sikloheksana yang rendah dapat diperoleh dari pemungutan fraksi minyak bumi dan catalytic reformer effluent (Kirk and Othmer, 1952). Sikloheksana yang terkandung pada crude oil sekitar 0.5 1 %. Sikloheksana dapat diperoleh dengan proses distillasi dengan cara memisahkannya dari komponen lainnya. Dengan proses ini dapat diperoleh kemurnian sikloheksana sekitar 85%. Dengan proses pemungutan sikloheksana dari crude oil ini diperoleh jumlah produk yang sedikit, sehingga proses ini jarang digunakan dalam skala industri dan tidak dapat mengalami peningkatan kapasitas (Mc Ketta, 1979). 2. Proses Hidrogenasi Benzena Hampir sebagian besar proses produksi sikloheksana di dunia dengan hidrogenasi benzena, Kemurnian produk sikloheksana yang tinggi dapat diperoleh dengan proses ini. Reaksi hidrogenasi benzena merupakan reaksi katalitik dengan katalisator nikel yang disupport dengan alumina. Reaksi dapat dilakukan pada fasa gas-gas atau fasa gas-cair, pada suhu antara 250 C 350 C dan tekanan antara 20 30 atm( Kirk and Othmer, 1952). Page 3

Reaksi yang terjadi : C6H 6 3H C H12 (- H 91,500 BTU/lbmol) g 2 g 6 g Reaksi yang terjadi sangat eksotermis sehingga perlu menjaga suhu reaksi dengan sangat baik, sebab suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan kesetimbangan reaksi bergeser dan kemurnian sikloheksana tidak tercapai, dan juga isomerisasi sikloheksana menjadi metil siklopentane dapat terbentuk (Mc Ketta, 1979). Dengan proses hidrogenasi benzena ini dapat diperoleh jumlah produk yang cukup besar sehingga cocok untuk diterapkan pada skala industri. Akan tetapi faktor safety sangat diperhatikan, mengingat kondisi operasi pada suhu dan tekanan tinggi serta sikloheksana yang sangat eksotermis dan mudah terbakar. Dari pertimbangan-pertimbangan yang ada, maka proses yang dipilih dalam prarancangan pabrik sikloheksana adalah proses hidrogenasi dari benzene, dengan alasan : 1. Kemurnian produk sikloheksana yang diperoleh lebih tinggi 2. Cocok untuk produksi dengan kapasitas besar 3. Adanya recovery H 2 D. SITE SELECTION Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas pertimbangan yang secara praktis lebih menguntungkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Pemilihan lokasi pabrik yang memberikan biaya produksi dan distribusi produk yang minimum, yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kesuksesan bisnis berbasis kimia. Pertimbangan lain dalam pemilihan lokasi didirikannya suatu pabrik adalah lokasi tersebut masih bisa untuk dikembangkan, kondisi keamanan serta iklim politis yang mendukung Page 4

didirikannya pabrik di lokasi tersebut. Sehingga dibutuhkan pertimbangan lebih terhadap faktor-faktor tertentu dalam memilih lokasi. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik antara lain : 1. Ketersediaan bahan baku dan Lahan Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan penyediaan bahan baku dan pemasaran produk untuk menghemat biaya transportasi. Arus penyuplai bahan baku yang ada dapat terjamin keamanannya dan tingkat kerusakan bahan baku juga dapat diminimalisir agar proses produksi dapat berjalan lancar. Pabrik juga sebaiknya dekat dengan pelabuhan jika ada bahan baku atau produk yang dikirim dari atau ke luar negeri untuk keperluan ekspor dan impor. Bahan baku Benzena didapat dari PT. Pertamina RU IV Cilacap, dan gas Hidrogen diperoleh dari distributor Jining Xieli Special Gas Corporation, Shandong, China yang dapat ditransportasikan lewat jalur laut, sehingga lokasi pabrik diusahakan dekat dengan laut untuk memudahkan transportasi. 2. Sarana dan prasarana transportasi Tersedianya alat transportasi yang baik akan sangat mempengaruhi proses produksi, jenis fasilitas dan biaya relatif dari masing-masing alat transportasi, yang akan memberikan biaya transportasi yang minimal, mudah diakses untuk pemasaran, transportasi bahan-bahan dan peralatan yang efisien, serta pengiriman secara cepat dan ekonomis. Meliputi transportasi darat seperti jalan untuk pengangkutan, kereta api dan jalur pipa. Transportasi air seperti tersedianya pelabuhan untuk keperluan pemasaran dan bongkar muat. 3. Pemasaran Page 5

Lokasi pabrik berada di lokasi yang sangat strategis guna mempermudah akses pemasaran dan biaya distribusi produk serta waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman. Sikloheksana merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh banyak industri baik sebagai bahan pembantu atau sebagai bahan utama. Sehingga diusahakan dapat menjangkau pelaku industri yang membutuhkan. 4. Ketersedian energi dan air Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu pabrik, baik untuk proses, pendingin, atau kebutuhan lainnya. Air dapat diperoleh dari sungai, air laut dan danau. Ketersediaan bahan bakar juga sebagai pembangkit energi, untuk keperluan operasional pabrik, pembangkit steam, listrik dll. Maka sebaiknya dipilih lokasi yang dekat dengan sumber air dan bahan bakar untuk operasi yang ekonomis. Karena biaya produksi akan menjadi mahal bila pabrik berdiri sendiri. Cilacap merupakan kawasan industri yang mempunyai ketersediaan air dalam jumlah yang banyak. Air dapat diperoleh dengan mudah dari air laut. 5. Ketersediaan tenaga kerja Tenaga kerja merupakan pelaku dari proses produksi. Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan terdidik akan memperlancar jalannya proses produksi. Di daerah Cilacap merupakan salah satu daerah industri yang sudah cukup maju tingkat pendidikannya dan dekat dengan perguruan tinggi, akademi dan sekolah keterampilan yang dapat mencukupi kebutuhan tenaga kerja. 6. Kondisi geografis dan social Lokasi pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari gangguan bencana alam (banjir, gempa bumi, dan lain-lain). Kebijakan pemerintah setempat juga turut mempengaruhi lokasi pabrik yang akan dipilih. Kondisi sosial masyarakat yang telah lama di kawasan Industri Page 6

Cilacap diharapkan memberi dukungan terhadap operasional pabrik sehinggga dipilih lokasi yang memiliki masyarakat yang dapat menerima keberadaan pabrik. 7. Bahan buangan dan gangguan terhadap lingkungan Peraturan-peraturan yang membatasi metode pembuangan limbah dari industri proses telah banyak dibuat. Lokasi yang dipilih sebaiknya memiliki kapasitas dan fasilitas yang memadai untuk melakukan pembuangan limbah secara benar. Lokasi perlu didirikan dalam satu kawasan industri, sehingga memiliki unit pengolahan limbah bersama. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka pabrik sikloheksana ini dalam perencanaannya akan didirikan di Cilacap, Jawa Tengah. Faktor-faktor pendukungnya antara lain : 1. Dekat dengan pabrik penghasil bahan baku utama yaitu benzena dari PT. Pertamina RU IV sehingga akan memudahkan dalam pengadaan dan transportasinya. Saat ini telah memproduksi benzena sebesar 115.000 ton/tahun. 2. Sarana dan prasarana transportasi memadai. Cilacap terletak di kawasan pantai selatan sehingga transportasi laut cukup mudah untuk distribusi konsumen baik dalam maupun luar negeri. Adanya juga ketersediaan sarana pelabuhan alami yang sangat ideal karena lautnya cukup dalam dan tenang karena terlindung pulau Nusakambangan, sehingga memudahkan pemasaran antar pulau dan antar negara. Kebutuhan gas Hidrogen yang diperoleh dari China dapat ditrasportasikan lewat jalur laut. 3. Pemasaran produk sikloheksana lebih mudah karena letak Cilacap yang cukup strategis. Dan juga sebagian besar industri yang menggunakan produk ini letaknya berada di pulau jawa dan sekitarnya, guna Page 7

memudahkan memenuhi kebutuhan dalam negeri serta untuk keperluan ekspor ke luar negeri. 4. Berada dalam satu kawasan industri dengan PT. Pertamina RU IV dalam mendukung ketersediaan utilitas, yang dapat berkembang karena fasilitasfasilitas pendukung (listrik, bahan bakar, air, steam, water treatment dll) tersedia dan mudah diperoleh. Juga terletak cukup dekat dengan Sungai Serayu sebagai sumber air. 5. Tenaga kerja dapat diperoleh dari masyarakat sekitar pabrik karena terletak di pulau Jawa yang padat penduduk, sehingga tenaga kerja dapat diperoleh dengan mudah, baik tenaga kasar maupun tenaga terdidik. Mengingat lokasi pabrik dekat dengan penduduk dan instansi pendidikan yang cukup baik sehingga dapat menyerap tenaga kerja. 6. Daerah Cilacap dan sekitarnya termasuk daerah yang cukup stabil dari gangguan banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Bukan daerah subur, sehingga tidak mengganggu lahan pertanian. 7. Indonesia memiliki ketentuan standar baku mutu lingkungan yang tidak terlalu ketat dan ketentuan pajak yang ada tidak terlalu tinggi. 8. Daerah Cilacap dan sekitarnya telah direncanakan oleh pemerintah sebagai pusat perkembangan industri untuk wilayah Jawa bagian selatan. Page 8