BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan koordinasi yang didesain untuk menghubungkan tugas-tugas, baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) karena peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian. Kampar, tepatnya di badan-badan yang ada di Kabupaten Kampar.

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Pengukuran Indikator Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti melakukan penelitian di PT. Indocitra Anugerah Semesta. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dibutuhkan suatu interaksi dan koordinasi yang didesain untuk menghubungkan tugas-tugas, baik perseorangan maupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Robbins, 2008). Agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efektif, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Sumber daya manusia memiliki peranan sangat penting dalam berbagai sektor. Hal ini karena sumber daya manusialah yang melaksanakan dan mengatur kegiatan organisasi tersebut. Faktor sumber daya manusia, sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi yang dikelola. Demikian penting faktor sumber daya manusia sehingga di dalam strategi dan rencana organisasi, investasi di bidang sumber daya manusia mutlak dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan tersebut, maka salah satunya yaitu dengan memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya. Ringgo (1990) dalam Robiyato (2014) mengemukakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan dan mempertahankan sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah dengan cara memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2013). Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang menyangkut

2 penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya masalah kondisi kerja, kondisi sosial, kondisi fisik dan psikologis. Dan secara umum kepuasan kerja selalu dikaitkan dengan adanya respon emosional terhadap situasi kerja. Seberapa baik hasil yang diperoleh, mempresentasikan beberapa sikap yang terkait dalam kepuasan kerja. Seorang pegawai yang merasa puas atas apa yang dikerjakannya, maka pegawai tersebut bersedia berkorban untuk mempertahankan pekerjaannya dan bersedia mempertahankan komitmen organisasi yang ada dalam organisasi tersebut. Hal tersebut sesuai pernyataan Begley dan Czajka (1993) dalam Hutomo (2013) bahwa kepuasan kerja dapat membuat karyawan merasa tetap ingin bekerja pada perusahaan, bersedia berkorban dengan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan perusahaan Begitu halnya dengan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara adalah salah satu perusahaan garmen di Jepara. Masalah kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu titik perhatian yang penting bagi perusahaan, yaitu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Peran karyawan merupakan elemen yang cukup dominan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan tugas-tugas khususnya guna memperoleh hasil yang maksimal dari segi kualitas dan kuantitas. Fenomena yang lazim ditemukan bahwa masalah kualitas sumber daya manusia kurang mendapat perhatian perusahaan sehingga mempengaruhi rendahnya kepuasan kerja karyawan. Berikut ini akan dijelaskan rendahnya kepuasan kerja karyawan yang terlihat dari data absensi dan tinggiya keluhan berikut ini:

3 Tabel 1.1 Data Absensi Karyawan Tetap Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara Tahun 2015 Jumlah karyawan Tidak Hadir Tanpa Keterangan Karyawan yang Hadir Persentase Ketidakhadiran (%) Bulan Januari 185 23 162 12.43 Pebruari 185 11 174 5.95 Maret 183 16 167 8.74 April 185 8 177 4.32 Mei 180 9 171 5.00 Juni 185 14 171 7.57 Juli 181 9 172 4.97 Agustus 179 19 160 10.61 September 185 15 170 8.11 Oktober 185 18 167 9.73 Nopember 185 14 171 7.57 Desember 185 20 165 10.81 Jumlah 2,203 176 2,027 100 Sumber : Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara, 2016 Berdasarkan data absensi seperti dijelaskan pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan selama bulan Januari hingga Desember tahun 2015 karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan sebesar 176 atau 8% dari total jumlah karyawan. Hal ini membuktikan jika masih rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan. Padahal perusahaan sendiri dalam menerapkan absensi sangat ketat, yaitu dengan memberikan sangsi dengan tidak memberikan insentif bagi karyawan yang tidak hadir selama sebulan. Akan tetapi hal yang terjadi masih banyak karyawan yang mengindahkan terhadap peraturan atau kebijakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

4 Tabel 1.2 Data Keluhan Karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara Tahun 2015 No Keluhan Karyawan Jumlah 1. 2. Lingkungan kerja kurang nyaman dan fasilitas sudah banyak yang rusak 17 Kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan dan beban kerja terlalu berat dengan target tinggi 29 3. Tidak adanya kompensasi seperti insentif atau bonus 34 4. Tidak diberi ruang publik bagi karyawan seperti outbond maupun rekreasi 25 5 Tugas yang diberikan sangat kompleks sehingga tidak ada jeda waktu 31 6 Tidak adanya penghargaan kepada karyawan yang berprestasi 16 7. Perhatian pimpinan terhadap karyawan kurang 16 8. Sarana dan prasarana di dalam perusahaan kurang diperhatikan 13 9 10 Perusahaan harus bisa memberi kenyamanan dan kesejahteraan karyawan 27 Tugas yang diberikan dari perusahaan tidak seimbang dengan jumlah karyawan 32 11 Promosi jabatan karena kedekatan 12 12 Beban kerja yang tinggi menyebabkan karyawan stres 33 13 Kurangnya koordinasi dari atasan terhadap bawahan 10 Sumber : Keluhan karyawan perusahaan, 2016 Berdasarkan data keluhan karyawan selama tahun 2015 seperti dijelaskan pada Tabel 1.2 tersebut di atas bahwa banyaknya keluhan dari para karyawan selama bekerja, antara lain disebabkan karena kurangnya kesejahteraan karyawan, insentif/bonus, tidak adanya kompensasi, tidak diberi ruang publik seperti rekreasi, kenyamanan sehingga dikelompokkan dalam variabel Kompensasi. Sedangkan keluhan karena tugas yang diberikan sangat kompleks sehingga tidak ada jeda waktu dan tugas yang diberikan tidak seimbang dengan jumlah karyawan dikelompokkan dalam variabel Kompleksitas Tugas. Untuk keluhan pada beban

5 kerja terlalu berat dengan target yang tinggi dan tingginya stres karyawan dengan beban pekerjaan yang diberikan dikelompokkan pada variabel Stres Kerja Dengan banyaknya keluhan dari para karyawan tersebut membuktikan bahwa tingkat kepuasan karyawan kurang banyak diperhatikan oleh perusahaan. Berdasarkan data keluhan dari perusahaan bahwa sebagian besar keluhan karyawan karena ketidakpuasan diantaranya karena faktor pemberian kompensasi, kompleksitas tugas dan stres kerja. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2012). Dengan demikian kompensasi mempunyai peranan penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karyawan di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Untuk itu program-program kompensasi juga penting bagi perusahaan karena mencerminkan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Peranan kompensasi, seperti pengupahan atau balas jasa, sering mendapatkan perhatian serius bagi pihak manajemen dalam usaha meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan Handoko (2012) bahwa sistem kompensasi kepada karyawan jika diterapkan dengan baik, maka hal itu akan berdampak pada kepuasan dan kinerja karyawan. Kompleksitas tugas menurut Wood (1986) dalam Engko dan Gudono (2007) didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu sendiri. Dalam menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi, seorang karyawan selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang kompleks dengan banyak tugas yang berbeda-beda dan

6 saling terkait satu dengan lainnya. Adanya tingkat kompleksitas tugas yang dirasakan oleh karyawan menuntut diperlukannya kepemimpinan yang berbeda dan tentunya akan mempengaruhi kepuasan karyawan dalam bekerja. Menurut Robbins (2008) bahwa untuk meningkatkan kepemimpinan kaitannya dengan kompleksitas tugas, diperlukan gaya kepemimpinan yang direktif dan suportif dalam meningkatkan kepuasan kerja. Directive leadership menunjuk pada kinerja yang maksimal bila diberikan dengan tugas-tugas yang meragukan atau penuh tekanan atau tugasnya kompleks, sedangkan supportive leadership menghasilkan kepuasan bila bawahan menjalankan tugas-tugas yang terstruktur. Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan (Mangkunegara, 2012). Banyak karyawan mudah sedih hanya kerna peristiwa ringan. Akan tetapi dilain pihak banyak orang lain yang dingin dan tenang (calm), terutama karena mereka mempunyai kepercayaan diri atas kemampuannya untuk menghadapi stres. Untuk itu peranan pimpinan kepada bawahan sangat diperlukan agar karyawan tidak mudah stres yang tentunya akan mempengaruhi kepuasan karyawan. Tingginya stres kerja sangat diperlukan perhatian khusus, sehingga karyawan tersebut tidak cepat bosan. Apabila stres menjadi terlalu besar, dimana akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan, maka hal itu akan menurunkan kepuasan karyawan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Handoko (2012) bahwa stres dapat membantu, tetapi juga dapat berperan salah (dysfunctional) atau merusak kepuasan dan kinerja karyawan. Bila stres telah mencapai puncak yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja, maka stres tambahan akan cenderung tidak menghasilkan perbaikan pekerjaan.

7 Dengan permasalahan tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompensasi, Kompleksitas Tugas Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di muka, dapat diketahui bahwa masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat kepuasan karyawan, terlihat dari tingginya keluhan karyawan seperti terlihat pada kotak saran perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana upaya yang dilakukan pihak perusahaan agar kepuasan karyawan dapat meningkat. Dengan permasalahan tersebut, maka timbul pertanyaan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara? 2. Apakah kompleksitas tugas mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara? 3. Apakah stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

8 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Tenun Ikat Srikandi Ratu Jepara 1.4 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini untuk dapat dipergunakan sebagai masukan bagi pihak manajemen perusahaan lebih lanjut dalam perumusan kebijakan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja karyawan b. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan melatih kemampuan penulis dalam menganalisis persoalan berdasarkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada. c. Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam memahami disiplin ilmu manajemen sumber daya manusia serta sebagai bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya.

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas merupakan sejumlah gejala dengan berbagai unsur / faktor yang ada didalamnya yang menentukan / mempengaruhi adanya variabelvariabel yang lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah a. Kompensasi (X1) b. Kompleksitas tugas (X2) c. Stres kerja (X3) 2. Variabel terikat atau dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah kepuasan kerja (Y). 3.1.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah suatu unsur penelitian yang memberikan bagaimana cara mengukur suatu variabel yang berisikan indikator yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut. Berdasarkan pernyataan diatas definisi operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini kemudian di uraikan menjadi tabel indikator penelitian sebagai berikut

2 Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian No Variabel Definisi Operasional Indikator 1 Kompensasi Kompensasi 1. Kompensasi non finansial adalah imbalan a. Penghargaan jasa yang telah 2. Kompensasi finansial diserahkan kepada b. Gaji karyawan c. Upah d. Bonus 2. Kompleksitas Kompleksitas tugas tugas merupakan tugas yang diberikan kepada karyawan yang tidak terstruktur, membingungkan dan sulit 3 Stres kerja Stres kerja merupakan perasaan tertekan karyawan yang mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi karyawan e. Tunjangan karyawan 1. Tingkat keterkaitan tugas 2. Kesesuaian dengan job deskription 3. Ketergantungan penyelesaian pekerjaan 4. Pemahaman struktur tugas 5. Kemampuan bertanggung jawab 1. Ketidakjelasan instruksi 2. Adanya tindakan pilih kasih 3. Kesulitasn dalam berkomunikasi 4. Kurangnya istirahat 5. Ketidakjelasan cakupan 6. Pertentangan dlm melakukan pekerjaan Skala Pengukuran Diukur melalui kuesioner dengan menggunakan Skala Likert 1 s/d 5 Diukur melalui kuesioner dengan menggunakan Skala Likert 1 s/d 5 Diukur melalui kuesioner dengan menggunakan Skala Likert 1 s/d 5 Sumber Instrumen dikembangkan handoko (Ernawati, 2014) dikembangkan oleh Hughes et.al (Robiyanto, 2014) Instrumen dikembangkan Robert, et al seperti dikembangkan oleh Robiyanto (2014) 4 Kepuasan kerja Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan karyawan terhadap pekerjaan, hubungan sosial maupun penyesuaian diri dalam perusahaan 1. Kepuasan dengan pekerjaan 2. Kepuasan dengan gaji 3. Kepuasan dengan kesempatan promosi 4. Kepuasan dengan supervisi 5. Kepuasan dengan rekan kerja Diukur melalui kuesioner dengan menggunakan Skala Likert 1 s/d 5 Instrumen dikembangkan Smith et al, (Handoko, 2013) 3.2 Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Srikandi Ratu sebanyak 185 orang, terdiri dari 100 orang bagian produksi, 30 tenaga bagian nyepul, tenaga design sebanyak

3 2 karyawan, 2 tenaga kerja ngeteng, 41 karyawan ngikat, 5 untuk bongkar, 5 malet, dan 4 tenaga kerja untuk nyucuk. Sedangkan sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili dari keseluruhan populasi. Untuk memberikan hasil yang akurat, maka jumlah sampel yang diambil dicari dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2012): n = Keterangan : n N Ne 2 N 1 + Ne 2 = Jumlah sampel = Jumlah populasi = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (10 %). Besarnya populasi diketahui sebesar 185 karyawan. Jadi besarnya sampel yang digunakan adalah: 185 1 + 185 (0,1) 2 185 2,85 = = 64,9 185 1 + (185) x (0,01) n = 65 Jadi berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka jumlah sampel adalah sebesar 65 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil subyek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Sugiono, 2012). Adapun tujuan atau pertimbangan dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya

4 dikhususkan pada karyawan yang mempunyai masa kerja di atas 1 tahun. Hal tersebut karena masa kerja tersebut sudah memenuhi kelayakan dalam menentukan prestasi kerja karyawan. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek. Menurut Indriantoro dan Supomo (2012), data subyek merupakan jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian. Data mempunyai sifat memberikan gambaran tentang suatu masalah. Dalam penelitian ini sumber data yang diperlukan adalah data primer. Data Primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya tidak melalui perantara (Indriantoro & Supomo, 2012). Adapun yang termasuk data primer adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban atas penyebaran kuesioner kepada responden penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Kuesioner Kuesioner yaitu suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian (Umar, 2012). 2. Studi kepustakaan Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang berasal dari buku-buku

5 literatur serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini. Pertanyaan pertanyaan yang disajikan dengan menggunakan skala likert, penelitian penilaian dengan kriteria dari sangat tidak setuju sampai pada sangat setuju dengan menggunakan nilai besaran 1 sampai dengan 5 sebagai alternatif pertama, adapun interpretasi skornya adalah sebagai berikut : a. Sangat tidak setuju dengan skor = 1 b. Tidak setuju dengan skor = 2 c. Netral dengan skor = 3 d. Setuju dengan skor = 4 e. Sangat setuju dengan skor = 5 3.5 Metode Analisis Data 2.5.1 Analisis Deskriptif Analissi deskriptif yaitu analisis yang ditunjukkan pada perkembangan dan pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-sifat dari obyek penelitian tersebut (Umar, 2011) 2.5.2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yaitu suatu analisis data yang diperlukan terhadap data yang diperoleh dari hasil responden yang diberikan, kemudian dilakukan analisa berdasarkan metode statistik dan data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel untuk mempermudah dalam menganalisa.

6 1. Uji Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah / valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner (Ghozali, 2013). Kesahihan / kevalidan itu perlu sebab prosesing data yang tidak sahih/valid atau bias akan menghasilkan kesimpulan bukan dari obyek pengukuran (Indriantoro dan Supomo, 2012). Kaidah pengambilan keputusan : a. Data di katakan valid, bila ada hubungan antara item pertanyaaan dengan total pertanyaan secara keseluruhan dan besarnya nilai r hitung r tabel. b. Data dikatakan tidak valid, bila ada hubungan antara item pertanyaaan dengan total pertanyaan secara keseluruhan dan besarnya nilai r hitung < r tabel b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas menurut Arikunto (2007) menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil jawaban dikatakan reliabel apabila nilai α > 0,6, dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS.

7 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam data, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian adalah uji normalitas data statistik. Analisis statistik digunakan mendeteksi normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik. Test statistik sederhana yang dapat dilakukan berdasarkan nilai Kolmogorov Smirnov. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, maka dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov Test. Adapun kriterianya adalah: 1) Angka signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal 2) Angka signifikansi (SIG) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas merupakan situasi dimana terdapat hubungan yang kuat antara variabel-variabel independen. Multikolinieritas mempunyai pengaruh yang penting pada perkiraan koefisien regresi dan pada penggunaan umum perkiraan model. Menurut Ghozali (2007) kriteria terjadinya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya yaitu Nilai Variance inflation factor (VIF) sebagai berikut :

8 a) Jika Nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak mempunyai persoalan multikolonieritas sehingga bisa dilakukan ke pengujian selanjutnya. b) Jika Nilai tolerance di bawah 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10, maka terjadi persoalan multikolonieritas c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Kriteria tidak terjadi problem heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikanasinya di atas tingkat media iklan 5%, sehingga disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3. Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mencari persamaan regresi atau pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat. Adapun rumus yang dipakai yaitu (Sugiyono, 2012) : 1. Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan : Y = Kepuasan kerja

9 a b1,2,3 X1 X2 X3 e = konstanta / intersept = Koefisien regresi berganda antara x dan y = Kompensasi = Kompleksitas tugas = Stres kerja = Error of term 2. Pengujian Hipotesis Dalam pengujian regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan pengujian, maka langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a) Merumuskan Hipotesis Ho : β = 0 tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas (kompensasi, kompleksitas tugas dan stres kerja) terhadap variabel terikat (kepuasan kerja) Ha : β 0 ada pengaruh signifikan antara variabel bebas (kompensasi, kompleksitas tugas dan stres kerja) terhadap variabel terikat (kepuasan kerja) b) Kriteria pengambila keputusan Apabila signifikan positf, pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel, dan nilai signifikansinya < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis diterima / terbukti. 2. Jika t hitung < t tabel, dan nilai signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis diterima / tidak terbukti.

10 Apabila signifikan negatif, pengambilan keputusan sebagai berikut: 3. Jika -t hitung -t tabel dan nilai signifikansinya < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis diterima / terbukti. 4. Jika -t hitung > -t tabel dan nilai signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis diterima / tidak terbukti. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2007). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Nilai R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.