BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

P E N U T U P P E N U T U P

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA SUMBER DANA : DPA APBD SKPD DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2012

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

Undang-Undang

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PENDAPATAN PROPINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 1998 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

DAFTAR PERDA/PERKADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR YANG DIBATALKAN OLEH GUBERNUR JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. 2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (A), (2015), Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah di bidang Ketahanan Pangan. Berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 tahun 2008 pasal 20 tentang organisasi dan tata kerja inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang peningkatan ketahanan pangan serta melaksanakan ketatausahaan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (A), (2015), fungsi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi koordinasi dan sinkronisasi dalam hal : 1. Penyusunan dan perumusan program serta rencana kegiatan kebijaksanaan teknis dalam bidang ketahanan pangan;

2. Pengidentifikasian ketersediaan dan konsumsi pangan serta pemantauan pengelolaan cadangan pangan; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pengelolaan distribusi pangan, terutama komoditas pangan strategis, serta merumuskan kebijakan lintas kabupaten/kota; 4. Pengendalian dan perumusan kebijakan harga komoditas pangan strategis; 5. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan; 6. Pelaksanaan penyuluhan gerakan peningkatan mutu konsumsi pangan dan penganekaragaman pangan; 7. Pengawasan dan pengendalian sistem kewaspadaan pangan gizi serta norma dan standar harga pangan; 8. Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan. Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (H), (2016), dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, diuraikan dalam 4 bidang, yakni : 1. Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi kegiatan ketersediaan dan cadangan pangan yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan koordinasi pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan pangan karena berbagai sebab; b. Pelaksanaan koordinasi, pengembangan, dan pengaturan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat; c. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian cadangan pangan masyarakat; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

2. Bidang Distribusi Pangan, mempunyai tugas merencanakan melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi kegiatan pengembangan akses pangan dan pengendalian harga pangan yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan penyusunan rencana teknis di bidang distribusi pangan; b. Pelaksanaan identifikasi infrastruktur distribusi pangan Provinsi; c. Pelaksanaan koordinasi pengembangan infrastruktur distribusi pangan Provinsi; d. Pelaksanaan koordinasi pemantauan dan kerja sama dengan instansi terkait dalam distribusi pangan; e. Pelaksanaan koordinasi pencegahan penurunan peningkatan akses pangan masyarakat; f. Pelaksanaan koordinasi pengembangan informasi dan pengembangan informasi dan pengendalian harga pangan di Provinsi Jawa Timur; g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan jaringan pasar bahan pangan di wilayah Provinsi Jawa Timur; h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3. Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi kegiatan penganekaragaman dan konsumsi pangan yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan penyusunan rencana teknis penganekaragaman dan konsumsi pangan; b. Pelaksanaan koordinasi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penganekaragaman dan konsumsi pangan;

c. Pelaksanaan penyusunan rencana pengembangan jenis pangan alternatif dan pangan lokal berdasarkan potensi wilayah; d. Pelaksanaan pembinaan peningkatan mutu konsumsi masyarakat menuju gizi seimbang berbasis bahan akil lokal; e. Pelaksanaan fasilitas terhadap pengembangan usaha kelembagaan penganekaragaman pangan; f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 4. Bidang Kewaspadaan Pangan, mempunyai tugas merencanakan melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi pengendalian penanggulangan kerawanan dan keamanan pangan yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan penyusunan rencana teknis di bidang kewaspadaan pangan; b. Pelaksanaan koordinasi pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan Provinsi Jawa Timur; c. Pelaksanaan perumusan rencana pengkajian dan analisis, pengembangan, pemantauan dan pemantapan keamanan pangan; d. Pelaksanaan koordinasi pengembangan, pemantauan dan pengendalian keamanan pangan; e. Pelaksanaan fasilitasi terhadap pengembangan usaha kelembagaan pangan f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

2.1.2 Tentang Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (B), (2015), dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan bidang Ketahanan Pangan di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai dengan ketentuan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka pada tanggal 18 Desember 2000 dibentuk suatu lembaga yang menangani permasalahan pangan di Propinsi Jawa Timur yaitu Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur berdiri pada tahun 2000 melalui PERDA Nomor 43 Tahun 2000 tentang Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (B), (2015), guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan penataan kembali organisasi Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur. Melalui PERDA Nomor 10 Tahun 2008 tanggal 20 Agustus 2008 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (B), (2015), dalam melaksanakan tugas di Bidang Ketahanan Pangan, berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang uraian tugas Sekretariat, Bidang, Sub-bagian dan Sub-bidang Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari pembangunan ketahanan pangan adalah untuk mewujudkan kemandirian pangan dengan menjamin ketersediaan pangan dan konsumsi pangan cukup, aman bermutu, dan bergizi seimbang di rumah tangga, daerah hingga tingkat nasional, melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang besar, peningkatan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan. Sehingga ketahanan pangan termasuk urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah Provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 2.1.3 Perencanaan Kinerja Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (A), (2015), dalam melaksanakan pembangunan ketahanan pangan tahun 2014, badan ketahanan pangan Provinsi Jawa timur mengacu pada rencana strategis badan ketahanan pangan Provinsi Jawa timur tahun 2009-2014, dimana di dalamnya terdapat visi, misi, moto, tujuan, sasaran, dan strategi kebijakan yang dilaksanakan 5 tahun yang dijabarkan dalam program dan kegiatan. 1. Visi "Menuju masyarakat Jawa Timur Tahan Pangan" Pengertian yang terkandung dalam Visi ini yaitu Sasaran pembangunan ketahanan pangan adalah masyarakat Jawa Timur, sehingga masyarakat

Jawa Timur tahan pangan artinya mampu mengakses pangan setiap saat dalam jumlah yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman. 2. Misi Dalam rangka untuk mencapai visi tersebut ditetapkan misi Badan Ketahanan Pangan yaitu : "Memantapkan dan mengembangkan ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal, serta mengantisipasi dan penanganan daerah rawan pangan". 3. Moto "Panganku beragam, bergizi seimbang, aman, dan berkualitas". 4. Tujuan a. Meningkatkan ketahanan pangan melalui ketersediaan dan distribusi pangan; b. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan yang aman berbasis sumber daya lokal; c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan penyuluh bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. 5. Program/kegiatan Dalam rangka pencapaian sasaran tersebut maka pada tahun 2015, badan ketahanan pangan didukung melalui Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur dilaksanakan program/kegiatan prioritas sebagai berikut : a. Program pelayanan administrasi perkantoran; b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur; c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah;

d. Program penyusunan, pengendalian dan evaluasi dokumen penyelenggaraan pemerintah; e. Program peningkatan ketahanan pangan; f. Program pemberdayaan penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; g. Program peningkatan diversifikasi pangan. Kabupaten/kota yang berada di dalam wilayah Provinsi Jawa Timur yaitu : 1. Kabupaten Bangkalan 2. Kabupaten Banyuwangi 3. Kabupaten Blitar 4. Kabupaten Bojonegoro 5. Kabupaten Bondowoso 6. Kabupaten Gresik 7. Kabupaten Jember 8. Kabupaten Jombang 9. Kabupaten Kediri 10. Kabupaten Lamongan 11. Kabupaten Lumajang 12. Kabupaten Madiun 13. Kabupaten Magetan 14. Kabupaten Malang 15. Kabupaten Mojokerto 16. Kabupaten Nganjuk 17. Kabupaten Ngawi 18. Kabupaten Pacitan 19. Kabupaten Pamekasan 20. Kabupaten Pasuruan 21. Kabupaten Ponorogo 22. Kabupaten Probolinggo 23. Kabupaten Sampang 24. Kabupaten Sidoarjo 25. Kabupaten Situbondo 26. Kabupaten Sumenep 27. Kabupaten Trenggalek 28. Kabupaten Tuban 29. Kabupaten Tulungagung 30. Kota Batu 31. Kota Blitar 32. Kota Kediri 33. Kota Madiun 34. Kota Malang

35. Kota Mojokerto 36. Kota Pasuruan 37. Kota Probolinggo 38. Kota Surabaya 2.1.4 Departemen / Unit Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (C), (2015), berisi mengenai kelembagaan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur berdasar PERDA Nomor 10 Tahun 2008 dan PERGUB Nomor 107 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1. Kepala Badan 2. Sekretariat, membawahi : a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Sub Bagian Penyusunan Program; c. Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan, membawahi: a. Sub Bidang Ketersediaan Pangan; b. Sub Bidang Cadangan Pangan. 4. Bidang Distribusi Pangan Pangan, membawahi: a. Sub Bidang Akses Pangan; b. Sub Bidang Pengendalian Harga. 5. Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan membawahi: a. Sub Bidang Penganekaragaman Pangan; b. Sub Bidang Konsumsi Pangan.

6. Bidang Kewaspadaan Pangan, membawahi: a. Sub Bidang Kerawanan Pangan; b. Sub Bidang Keamanan Pangan. 7. UPT Badan Badan Koordinasi Penyuluhan (Pergub 21 Tahun 2013) 8. Kelompok Jabatan Fungsional 2.1.5 Logo Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Sumber : Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (D) (2015) Gambar 2.1 Logo Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 2.1.6 Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 jumlah aparat yang menduduki jabatan pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur sebanyak 17 orang pejabat struktural dan pejabat fungsional dengan struktur organisasi seperti pada Gambar 2.2 sebagai berikut.

Sumber : Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (E) (2015) Gambar 2.2 Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 2.2 Gambaran Umum Bidang Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (F), (2015), Bidang Sekretariat di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan. Untuk dapat menyelesaikan semua tugas tersebut, maka bidang Sekretariat dibagi menjadi 3 sub bagian berdasarkan fungsinya, antara lain : Tata Usaha, Penyusunan Program dan Keuangan. Fungsi Tata Usaha, antara lain:

1. Mengelola urusan rumah tangga; 2. Mengelola kearsipan dinas; 3. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang. Fungsi Penyusunan Program, antara lain: 1. Melaksanakan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana. Fungsi Keuangan, antara lain: 1 Mengelola dan melayani administrasi umum; 2 Mengelola administrasi kepegawaian; 3 Mengelola administrasi keuangan; 4 Mengelola administrasi perlengkapan. 2.2.1 Lokasi Pelaksanaan Proyek Akhir Sub Bagian Penyusunan Program Bidang Sekretariat berada di lantai 1 Gedung Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Gayung Kebonsari 173, Surabaya.

12 12 12 12 12 12 2 12 1 3 4 12 7 6 5 11 10 9 8 12 12 12 12 12 12 Gambar 2.3 Denah Lokasi Sub Bagian Penyusunan Program Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Keterangan Gambar 2.3: 1. Tempat Kerja bapak Edy Purwanto Tertiyus (Pembina); 2. Tempat Kerja bapak Ilham Irianto (Staff); 3. Tempat Kerja bapak Suyanto (Staff); 4. Tempat Proyek Akhir Niken Adam (Mahasiswa); 5. Tempat Kerja Ibu Wiwid Ida Khikmatin (Staff);

6. Tempat Kerja Ibu Putri Sasiandari (Staff); 7. Tempat Kerja Ibu Tutik Sri Mulyati (Staff); 8. Tempat Kerja bapak Djarot Rahardjo (Staff); 9. Tempat Kerja bapak Yudiyanto (Staff); 10. (kosong); 11. Tempat pengerjaan dokumen berupa Surat, kwitansi, nota dinas, dan dokumen lainnya yang dicetak menggunakan printer dot matrix; 12. Almari arsip.