BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

dokumen-dokumen yang mirip
TANDA-TANDA KEHAMILAN

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wiknjosastro (2002, hal 154), Antenatal Care ialah Pengawasan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang tenaga kesehatan. dalam pelayanan mempengaruhi kualitas hasil dam melayani pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap

Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

Referat Fisiologi Nifas

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB II INFORMASI MITOS SAAT KEHAMILAN

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seseorang yang pernah

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

PENGALAMAN PRIMIGRAVIDA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB III METODE PENELITIAN

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL ( ANTENATAL CARE ) DI RS.Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Diposkan oleh Rizki Kurniadi

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB III TINJAUAN KASUS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat menghasilkan sel telur dan sperma suami normal. Apabila pada saat yang bersamaan sel telur bertemu dengan sel sperma, kemungkinan bisa terjadi pembuahan. Proses masuknya sel sperma ke dalam sel telur disebut pembuahan ( Endjun, 2002). 2.1.2. Perubahan Dalam Masa Kehamilan. Perubahan dalam kehamilan meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis diantaranya: a. Perubahan fisik. Menurut Sarwono (1999), pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita baik anatomik maupun fisiologik yang dipengaruhi oleh hormon seperti somatomammotropin, estrogen dan progesteron diantaranya perubahan uterus yang semakin membesar sesuai dengan pembesaran janin. Pada masa kehamilan kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekret lebih banyak sehingga banyak wanita hamil yang mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak, adanya

hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak lebih merah agak kebiru-biruan. Pada trimester pertama: wanita hamil mengalami keluhan mual muntah karena kadar estrogen meningkat, anoreksia (tidak nafsu makan), sering kencing, obstipasi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid, terjadi salivasi yaitu pengeluaran air liur berlebihan dari biasanya, sakit kepala dan pusing. Pada trimester kedua: payudara pada ibu hamil akan membesar, lebih tegang disebabkan pengaruh hormon yang merangsang duktuli dan alveoli dimamma. Biasanya pada kehamilan 12 minggu keatas putting susu akan mengeluarkan cairan colostrum. Pada usia kehamilan ini terjadi pigmentasi kulit, pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan dikenal dengan kloasma gravidarum, linea alba digaris tengah abdomen menjadi lebih hitam atau dikenal juga dengan linea grisea. Gerakan janin juga mulai dirasakan oleh ibu pada akhir trimester kedua. Pada trimester ketiga: wanita hamil mengalami rasa sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar, gerakan janin mulai terasa jelas, keram kaki, varises, edema, sering buang air kecil, mengalami kesulitan tidur, rahim mulai mengalami kontraksi ringan disebut Braxton Hicks.

b. Perubahan psikologis. Menurut Sarwono (1999), penyakit dan komplikasi obstetri tidak semata-mata disebabkan oleh gangguan organik tapi juga dapat diperberat oleh gangguan psikologis. Latar belakang timbulnya penyakit atau komplikasi dapat dijumpai dalam pelbagai tingakat ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam rangka kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sedang dihadapi khususnya kehamilan dan persalinan. Pada trimester pertama: Beberapa wanita mengalami reaksi psikologis dan emosional pertama terhadap kehamilan dan segala akibatnya berupa kecemasan, dan perasaan panik. Pada trimester kedua: dalam masa ini wanita sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan, ibu mulai merasakan senang terhadap gerakan janin dan perut menjadi lebih besar. Pada trimester ketiga: kehidupan psikologik-emosional dikuasi oleh perasaan dan pikiran cemas mengenai persalinan yang akan datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya, biasanya pengalaman yang tidak menyenangkan dalam kehamilan atau riwayat persalinan lalu berpengaruh terhadap emosional ibu. 2.1.3. Bentuk-bentuk Keterlibatan suami selama kehamilan. Menurut Edjun (2002), Untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat, banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya berusaha menambah pengetahuan seputar kehamilan sehingga kehamilan yang telah direncanakan

akan berjalan lancar dan berbagai keluhan, gangguan atau kelainan yang mungkin terjadi saat kehamilan berlangsung dapat dihindari, suami sebagai orang terdekat dengan istri mempunyai peranan penting untuk mempunyai pengetahuan yang baik agar dapat ikut serta aktif selama kehamilan istri, bentuk keikutsertaan suami diantaranya: a. Memperhatikan gizi selama kehamilan Gizi yang baik merupakan hal yang penting pada masa kehamilan. Suami yang perduli terhadap kehamilan istrinya dapat menyediakan gizi yang baik, kesigapan untuk mengingatkan dan memotivasi istri untuk mengkonsumsi nutrisi yang memadai. Hal tersebut dilakukan agar ibu hamil dan bayinya tetap sehat (Musbikin, 2005) Secara kuantitas, ibu perlu lebih banyak makan dari biasanya untuk disubsidikan kepada janin dalam rahim. Secara kualitas, makanan yang masuk harus cukup kandungan protein, vitamin serta zat gizi lainnya. Dan kewajiban ayahlah untuk menyediakan semua kebutuhan pangan ibu demi pertumbuhan janin tersebut (Anonymous, 2000). Kebutuhan makanan bagi wanita hamil lebih banyak daripada kebutuhan untuk wanita tidak hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan, untuk mempertahankana kesehatan dan kekuatan tubuh ibu, untuk mempercepat penyembuhan luka pada masa nifas dan untuk mengadakan persiapan cadangan untuk masa laktasi (Sari, 2003).

b. Memeriksakan kehamilan sejak dini. Agar dapat melalui masa kehamilan yang aman dan nyaman, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal) secara teratur (Musbikin, 2006). Dalam masa kehamilan, suami dapat mendukung istrinya agar mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, menyediakan transportasi atau dana untuk biaya konsultasi. Dukungan lain yaitu suami bisa mencari informasi tentang kehamilan dan menemani istri saat memeriksakan kehamilan. Sehingga suami dapat mengikuti perkembangan kehamilan istri dan dapat belajar mengenai gejala dan tanda-tanda komplikasi kehamilan (Musbikin, 2005). Suami dan anggota keluarga lainnya memegang peranan penting dalam mendapatkan pelayanan sesegera mungkin. Suami biasanya pemegang keputusan ketika kondisi istri dalam keadaan membutuhkan pertolongan segera (Lucianawaty, 2000). c. Menjaga kesehatan fisik dan mental ibu. Saat istri hamil tugas seorang suami dapat dikatakan bertambah. Hal ini dikarenakan perhatian yang dibutuhkan istri dari suami menjadi lebih dari saat ia tidak hamil, yang antara lain disebabkan kondisi fisik isteri yang lebih lemah. Ibu hamil juga harus diingatkan dan diberi kesempatan untuk beristirahat dengan cukup. Perubahan hormon dan kondisi psikologis selama kehamilan adalah hal lain yang perlu diperhatikan juga oleh suami. Kadang, ibu hamil menjadi lebih manja dan menuntut perhatian lebih dari suami, hal

tersebut sangat menuntut kesabaran suami untuk menghadapnya. Perhatian yang cukup dari suami akan membuat ibu hamil merasa tenang, sehingga berpengaruh positif terhadap bayi yang dikandungnya (Musbikin, 2005). d. Mengusahakan agar persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Suami dapat membantu merencanakan kelahiran harus ditolong oleh tenaga kesehatan dan menyiapkan dana untuk persiapan kelahiran. Suami juga dapat menyediakan transportasi dan bahan-bahan yang diperlukan saat persalinan (Anonymous, 2005). 2.2. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau respon (Notoadmojo, 1997). Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berlangsung sangat pesat untuk itu dituntut agar mampu melibatkan diri didalamnya, karena kalau tidak kita akan ketinggalan untuk melibatkan diri. Sepenuhnya sehingga diharapkan kita perlu memahami hakekat ilmu pengetahuan beserta metodenya (Qadir, 1995).

Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari enam tingkatan yaitu : a. Tahu (know) Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah diperoleh sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan. Tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari. b. Memahami (comprehension) Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut sebara benar. c. Aplikasi (application) Suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya) d. Analisis (analysis) Kemampuan untuk menggambarkan materi atau suatu objek kedalam komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (synthesis) Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk keseluruhan baru. f. Evaluasi (evaluation) Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoadmojo, 1997).

2.3 Adat istiadat Reksodiharjo (1995) dalam Murniatmo (1997) mengemukakan bahwa dalam masyarakat, nilai-nilai budaya berfungsi sebagai sistim kelakuan dan pedoman tingkah laku manusia. Menurut Lisdiana (1998) adat istiadat adalah nilai budaya yang sudah berakar sejak nenek moyang terdahulu, sehingga tidak jarang kita jumpai adanya keluarga yang masih memegang teguh adat istiadatnya terutama mengenai makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bila dalam keluarga ibu hamil masih memegang kepercayaan terhadap pantangan-pantangan makanan selama hamil, ibu tersebut harus memikirkan alternatif makanan pengganti yang nilai gizinya cukup tinggi sehingga tidak mengurangi suplai gizi yang dibutuhkan tubuh selama hamil.