IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
Lina Nofianti H.U. et al., Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL

Pendahuluan. Puspita Maya Margaretha. et al., Kecerdasan Visual-Spasial Siswa SMP berdasarkan Teori Hass...

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

Elok Asmaul Husna 4,Dafik 5, Hobri 6

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

Priyo Dwi Hendra Laksana 1, Toto Bara Setiawan 2, Susi Setiawani 3

Mustafa Ramadhan 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

IDENTIFIKASI BERPIKIR KRITIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL BERBASIS LINGKUNGAN SISWA KELAS VII

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Vinny Dwi Librianti et al., Kecerdasan Visual Spasial dan Logis Matematis dalam...

DESKRIPSI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Jember

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

KECERDASAN VISUAL-SPASIALeL DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JEMBER DITINJAU DARI GENDER

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

Keywords: Mathematical communication, emotional intelligence, quadrilaterals.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KINESTETIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PROSIDING ISBN :

PROFIL SISWA MEMAHAMI KONSEP BARISAN DAN DERET BERDASARKAN TAHAP BELAJAR DIENES DI KELAS IX-C SMP NURIS JEMBER

IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Pendahuluan. Oktorica Cindra Suryanti et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam

Unnes Journal of Mathematics Education

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

Key Words: creative thinking, open ended problems. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 41

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

masih rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut ditandai dengan masih banyakya

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3

Dalifah 6, Susanto 7, Arika Indah K. 8

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATARDITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA

Desi Wahyuningtyas 16, Didik Sugeng Pambudi 17, Dinawati Trapsilasiwi 18

Keywords : The Level of Student's Performance, Critical Thinking, and Performance Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 JEMBER DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN LINGKARAN

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT PADA PEMBELAJARANMODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING

Karakteristik Pemahaman Siswa dalam Memecahkan Masalah Limas Ditinjau dari Kecerdasan Visual-Spasial

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

Azmy Juhayla 37, Hobri 38, Titik Sugiarti 39

ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DIKELAS VIII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

Kiky Floresta et al., Pelevelan Adversity Quotient (AQ) Siswa...

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

TRI WULANDARI K

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XII MAN 3 JEMBER BERDASARKAN PERKEMBANGAN USIA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Siti Ati ah 13, Didik Sugeng Pambudi 14, Dinawati Trapsilasiwi 15

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 12 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP DI BANDUNG BARAT

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

PEMAHAMAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI BILANGAN BULAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

IDENTIFIKASI KESALAHAN MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM GEOMETRI

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

Transkripsi:

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR Linda Romadhoni 1, Toto Bara Setiawan 2, Hobri 3 Abstract. This research is descriptive research with qualitative approach. The purpose of this study was to identify errors made by students of spatial, moderate, and low visual intelligence in solving math problems. The instrument used is a sheet of spatial visual intelligence test test, a sheet of flat space side wake, and interview guide. The subjects used were 2 students with high spatial visual intelligence, 2 students with medium spatial visual intelligence, and 2 students with low spatial visual intelligence. This grouping is based on the results of a spatial visual intelligence test. The student error indicators used are 5 types, including fact errors, concept errors, operation errors, principle errors, and other errors. Factual errors, operations, and principles merupapakan characteristics of visual intelligence spatial problem solving, while the error of the concept consisting of the error of drawing objects including the characteristics of the imagination and determine the pattern is a pattern search characteristics. Students with high spatial visual intelligence make a mistake of facts and operational errors. Students with spatial visual intelligence are making a mistake of facts, concept errors, operational errors, and other errors. Students with low spatial visual intelligence make a mistake of facts, concept errors, operational errors, principle errors, and other errors. When viewed from the characteristics of spatial visual intelligence, students with high spatial visual intelligence make mistakes on the characteristics of problem solving, students with spatial visual intelligence are making mistakes on the characteristics of imagination, conceptualization, problem solving and pattern searching, as well as students with low spatial visual intelligence performing the same thing. Key Words: Spatial Visual Intelligence, Student Error Identification, Geometric the Flat Side PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Sebagai ilmu dasar (basic science), matematika memiliki peran penting dalam mengembangkan daya pikir manusia [1]. Implementasi matematika dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali digunakan baik untuk matematika sendiri maupun penerapan ilmu pengetahuan lain [2]. Pembelajaran matematika merupakan upaya dalam membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman terhadap suatu ilmu yang memiliki objek dasar yang berupa fakta, konsep, dan prinsip serta memiliki pola pikir deduktif [3]. Faktor intelegensi dalam pembelajaran matematika antara lain terdiri dari: kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan visual-spasial, dan kemampuan penalaran memegang peranan yang penting. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan secara 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 2 Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 3 Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

Romadhoni, dkk : Identifikasi Kesalahan Siswa Berkecerdasan 119 integratif, namun ada materi-materi tertentu dimana kemampuan visual-spasial dan kemampuan numerik lebih dibutuhkan dari pada di materi yang lain. Misalnya, materi bangun ruang sisi datar pada geometri. Kecerdasan yang paling dominan digunakan pada materi geometri adalah kecerdasan visual-spasial. Kecerdasan visual spasial merupakan kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat [4]. Kecerdasan visual spasial dan geometri saling mendukung satu sama lain, sehingga kecerdasan visualspasial dapat membantu konsep-konsep geometri dan sebaliknya untuk meningkatkan kecerdasan visual-spasial dapat dilakukan dengan mempelajari geometri [5]. Termasuk juga dengan cara mengantisipasi soal-soal yang diberikan itu sangat penting, karena antisiapsi merupakan tindakan mental seseorang dalam memprediksi jawaban apa yang akan diberikan [6]. Pembelajaran geometri masih menjadi hal yang menyulitkan bagi siswa. Permasalahan di lapangan yang berkaitan dengan geometri di sekolah disebabkan tingkat keabstrakan objek geometri yang cukup tinggi serta kurangnya kemampuan visualisasi objek abstrak atau objek dalam pikiran siswa yang merupakan salah satu unsur kemampuan keruangan yang harus dimiliki siswa [7]. persoalan ruang dimensi tiga tidak hanya memerlukan keterampilan siswa namun juga melalui daya pikir dan penalaran. Disinilah letak kesulitan siswa ketika mempelajari materi yang membuat siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal mengenai bangun ruang. Kesalahan kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insedental pada daerah tertentu [8]. Identifikasi kesalahan merupakan suatu cara untuk mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang siswa lakukan dalam mempelajari matematika. Identifikasi kesalahan merupakan suatu proses mereview jawaban siswa guna mengidentifikasi pola-pola kesalahan yang dilakukan siswa. Identifikasi kesalahan berfokus pada kelemahan-kelemahan siswa dan membantu guru mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan siswa tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini menggunakan 5 macam kesalahan yaitu terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Indikator Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika No. Jenis Kesalahan 1 Kesalahan Fakta Indikator Kesalahan menuliskan Karakteristik Kegiatan a. Siswa menuliskan simbol matematika tetapi salah.

120 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 118-127, April 2017 No. Jenis Kesalahan 2 Kesalahan konsep 3 Kesalahan operasi 4 Kesalahan prinsip 5 Kesalahan lainnya Indikator Kesalahan simbol matematika menuliskan permasalahan ke bentuk model matematika menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal Kesalahan menggambar objek menentukan pola melakukan operasi hitung matematika menggunakan rumus Kesalahan tidak menjawab soal Karakteristik Pengimajinasian dan pengkonsepan Pencarian pola Kegiatan b. Siswa tidak menuliskan simbol matematika. a. Siswa menuliskan model matematika dari permasalahan tetapi salah. b. Siswa tidak menuliskan model matematika dari permasalahan. a. Siswa menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal tetapi salah. b. Siswa tidak menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal. a. Siswa menggambarkan bentuk objek yang ditanyakan pada soal tetapi salah. b. Siswa tidak menggambarkan bentuk objek yang ditanyakan. a. Siswa menemukan pola tetapi salah. b. Siswa tidak menemukan pola. a. Siswa melakukan operasi hitung matematika tetapi salah. b. Siswa tidak melakukan operasi hitung matematika. a. Siswa menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal tetapi salah. b. Siswa tidak menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal. a. Siswa tidak menjawab soal. b. Siswa lupa cara menyelesaikan soal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan-

Romadhoni, dkk : Identifikasi Kesalahan Siswa Berkecerdasan 121 kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes kecerdasan visual spasial, tes bangun ruang sisi datar dan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa SMPN 10 Jember kelas VIII F sebanyak 6 siswa. Siswa tersebut dikategorikan berdasarkan tingkat kecerdasan visual spasial tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan 2 siswa berkecerdasan visual spasial tinggi, 2 siswa berkecerdasan visual spasial sedang, dan 2 berkecerdasan visual spasial rendah. Kategori tersebut berdasarkan nilai tes kecerdasan visual spasial. Pengelompokkan siswa berdasarkan nilai tes kecerdasan visual spasial dilakukan dengan cara. 1) Menentukan nilai rata-rata siswa 2) Menetukan Standar Deviasi 3) Menentukan kriteria dalam kelompok yaitu siswa dengan kecerdasan visual spasial tinggi, sedang, dan rendah. Tabel 2. Pengelompokan Kecerdasan Visual Spasial Klasifikasi Interval Kecerdasan visual spasial tinggi X > 54,07 Kecerdasan visual spasial sedang 29,95 X 54,07 Kecerdasan visual spasial rendah X < 29,95 Keterangan: X = Nilai Siswa Setelah dipilih 6 siswa yang memenuhi, langkah selanjutnya yaitu memberikan tes bangun ruang sisi datar untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan dari masing-masing kelompok, kemudian dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil analisa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tes bangun ruang sisi datar dilakukan penganalisisan berdasarkan indikatorindikator kesalahan. Berdasarkan hasil identifikasi kesalahan siswa dalam setiap subjek penelitian sebagai berikut. a) Identifikasi Kesalahan S1 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar Untuk kesalahan fakta, siswa dengan kode S1 melakukan kesalahan menuliskan simbol yaitu pada jawaban soal nomor 1 dan 2 dalam menuliskan simbol lebar. S1 melakukan kesalahan menuliskan model matematika yaitu pada soal nomor 2. S1 tidak

122 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 118-127, April 2017 menuliskan model matematika akan tetapi langsung hasil akhirnya. S1 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 2, 3 dan 4 karena tidak menuliskan kesimpulannya. Untuk kesalahan konsep, siswa dengan kode S1 melakukan kesalahan dalam menggambar objek yaitu pada soal nomor 1 dan 2. Untuk nomor 2a, S1 sudah menggambarkan kerangka bangun dengan benar, namun tidak menuliskan titik T sebagai puncak dari limas T.ABCD, padahal di soal sudah dijelaskan T adalah titik puncak limas. S1 dapat menyelesaikan soal nomor 4 dengan terlebih dulu menemukan pola penyelesaian soal. Seharusnya dalam mengerjakan soal nomor 4 harus mengetahui pola yang digunakan soal untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu dapat disimpulkan S1 tidak melakukan kesalahan dalam menentukan pola. Untuk kesalahan operasi, siswa dengan kode S1 melakukan kesalahan dalam menentukan hasil hitungan. Seharusnya siswa menuliskan 1.458 cm 3 namun yang ditulis siswa 1.538 cm 3. Untuk kesalahan prinsip, S1 tidak melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus untuk emua nomor. b) Identifikasi Kesalahan S2 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar Untuk kesalahan fakta, siswa dengan kode S2 melakukan kesalahan menuliskan simbol yaitu pada soal nomor 1 dan 2 dalam menuliskan simbol lebar, untuk soal nomor 3 dan 4 tidak ada kesalahan dalam menuliskan simbol. Siswa dengan kode S2 melakukan kesalahan menuliskan model matematika yaitu pada soal nomor 2. S2 tidak menuliskan model matematikanya akan tetapi langsung hasil akhirnya. S2 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 1, 2, dan 4. Soal nomor 1 sudah ditulis kesimpulannya tetapi kurang tepat sedangkan untuk nomor 2 dan 4, S2 tidak menuliskan kesimpulan dari penyelesaiannya. Untuk kesalahan konsep, siswa dengan kode S2 melakukan kesalahan dalam menggambar objek pada soal nomor 3 yaitu ketika menggambar jaring-jaring prisma. S2 tidak menuliskan pola yang sudah dia dapatkan, namun ketika dilakukan wawancara dengan S2 dapat menjelaskan dengan benar bagaimana pola untuk mengerjakan soal nomor 4. Oleh karena itu dapat disimpulkan S2 tidak melakukan kesalahan dalam menentukan pola. Siswa dengan kode S2 menuliskan operasi matematika yang tidak sesuai tetapi hasil dari hitungannya tepat. Untuk kesalahan prinsip, S2 tidak melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus. c) Identifikasi Kesalahan S3 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar

Romadhoni, dkk : Identifikasi Kesalahan Siswa Berkecerdasan 123 Untuk kesalahan fakta, siswa dengan kode S3 melakukan kesalahan menuliskan simbol yaitu pada soal nomor 1 dalam menuliskan simbol lebar, untuk soal nomor 2, 3 dan 4 tidak ada kesalahan dalam menuliskan simbol. S3 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 1, S3 sudah menuliskan kesimpulan akan tetapi kurang tepat, dan soal nomor 2 tidak menuliskan kesimpulan dari penyelesaiannya. Untuk kesalahan konsep, siswa dengan kode S3 melakukan kesalahan dalam menggambar objek pada soal nomor 2 yaitu ketika menggambar jaring-jaring prisma. S3 dapat menyelesaikan soal nomor 4, namun tidak dengan menentukan pola terlebih dahulu tetapi dengan cara menggambar kubusnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan S3 tidak melakukan kesalahan dalam menentukan pola. Indikator kesalahan dalam menentukan pola tidak terpenuhi. Untuk kesalahan operasi, S3 menuliskan operasi matematikan yang tidak sesuai tetapi hasil dari hitungannya tepat. Seharusnya siswa menuliskan 1.458 cm 3 namun yang ditulis siswa 324 cm 3. Untuk kesalahan prinsip, S3 tidak melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus d) Identifikasi kesalahan S4 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar Kesalahan fakta, siswa dengan kode S4 melakukan kesalahan menuliskan simbol yaitu pada jawaban soal nomor 1 dan 2 dalam menuliskan simbol lebar, untuk soal nomor 3 dan 4 tidak ada kesalahan dalam menuliskan simbol. S4 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 1 dan 2 karena tidak menuliskan kesimpulannya. S4 tidak dapat menyelesaikan soal nomor 4, sehingga dikategorikan ke dalam kesalahan lainnya.. Hal ini dilihat dari lembar jawaban siswa yang kosong. e) Identifikasi kesalahan S5 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar Kesalahan Fakta, siswa dengan kode S5 sudah menuliskan simbol dengan sesuai, sehingga S5 tidak memenuhi pada indikator ini. S5 melakukan kesalahan menuliskan model matematika yaitu pada soal nomor 2. S5 menuliskan model matematikan akan tetapi ada penulisan yang kurang tepat. S5 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 1 sampai 4 karena tidak menuliskan kesimpulannya. Untuk kesalahan konsep, siswa dengan kode S5 melakukan kesalahan dalam menggambar objek yaitu pada soal nomor 1 dan 3. S5 tidak dapat menyelesaikan soal nomor 4 dengan terlebih dulu menemukan pola penyelesaian soal. S5

124 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 118-127, April 2017 tidak dapat menyelesaikan soal nomor 3 dan 4, sehingga dikategorikan ke dalam kesalahan lainnya.. Hal ini dilihat dari lembar jawaban siswa yang kosong. f) Identifikasi Kesalahan S6 dalam Menyelesaikan Soal Tes Bangun Ruang Sisi Datar Kesalahan fakta, siswa dengan kode S6 sudah menuliskan simbol dengan sesuai, akan tetapi untuk nomor soal 3 dan 4, S6 tidak mengerjakan sehingga S6 memenuhi pada indikator ini. S6 melakukan kesalahan menuliskan model matematika yaitu pada soal nomor 2. S6 menuliskan model matematikan akan tetapi ada penulisan yang kurang tepat. S6 melakukan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal yaitu pada soal nomor 1 sampai 4 karena tidak menuliskan kesimpulannya. Kesalahan konsep, siswa dengan kode S6 melakukan kesalahan dalam menggambar objek yaitu pada soal nomor 3 karena tidak menyelesaikan permasalahannya. S4 tidak dapat menyelesaikan soal nomor 4, sehingga dikategorikan ke dalam kesalahan lainnya.. Hal ini dilihat dari lembar jawaban siswa yang kosong. Kesalahan hitung, siswa dengan kode S6 melakukan kesalahan dalam menentukan hasil hitungan pada soal nomor 1. Seharusnya hasil yang diperoleh yaitu 1.458 cm 3. Kesalahan prinsip, S6 melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus nomor 1. Tabel 3. Kesalahan Siswa Pada Setiap Indikator Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar No. Kode Tingkat Kesalahan Pada Tiap Indikator Subjek i 1 i 2 i 3 i 4 i 5 i 6 i 7 i 8 1 S1 Kecerdasan visual spasial - - - - tinggi 2 S2 Kecerdasan visual spasial tinggi - - - - - 3 S3 Kecerdasan visual spasial sedang - - - - - 4 S4 Kecerdasan visual spasial sedang - - - 5 S5 Kecerdasan visual spasial rendah - 6 S6 Kecerdasan visual spasial rendah Keterangan: i 1 = kesalahan dalam menuliskan simbol i 2 = kesalahan dalam menuliskan model matematika i 3 = kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal i 4 = kesalahan dalam menggambar objek

Romadhoni, dkk : Identifikasi Kesalahan Siswa Berkecerdasan 125 i 5 = kesalahan dalam menentukan pola i 6 = kesalahan dalam operasi hitung matematika i 7 = kesalahan dalam menggunakan rumus i 8 = kesalahan lainnya Berdasarkan peneitian yang telah dilakukan didapat informasi bahwa masih terdapat siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar. Kesalahan yang dilakukan siswa terdiri dari empat jenis kesalahan meliputi kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan prinsip. Pertama kesalahan fakta meliputi kesalahan dalam menuliskan simbol matematika,, kesalahan dalam menuliskan permasalahan ke bentuk model matematika, kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari penyelesaian soal. Kedua kesalahan konsep meliputi kesalahan menggambar objek dan kesalahan menentukan pola. Ketiga kesalahan opersi, meliputi kesalahan dalam menentukan operasi hitung matematika, dan keempat yaitu kesalahan prinsip meliputi kesalahan dalam menggunakan rumus. Dari 6 subjek yaitu terdiri dari 2 siswa kecerdasan visual spasial tinggi, 2 siswa kecerdasan visual spasial sedang, dan 2 siswa kecerdasan visual spasial rendah. Berdasarkan identifikasi kesalahan, diperoleh hasil bahwa siswa dengan kecerdasan visual spasial tinggi lebih cenderung melakukan kesalahan fakta dan kesalahan hitungan. Identifikasi kesalahan-kesalahan siswa dengan kecerdasan visual spasial sedang meliputi kesalahan fakta, kesalahn konsep, kesalahaan operasi dan kesalahan lainnya, sedangkan untuk identifikasi kesalahan siswa, diperoleh hasil bahwa siswa dengan kecerdasan visual spasial rendah lebih banyak melakukan kesalahan yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan operasi, dan kesalahan prinsip dan kesalahan lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data yang diperoleh dalam penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis kesalahan siswa dengan kecerdasan visual spasial tinggi a) Kesalahan fakta, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menuliskan simbol matematika seperti kesalahan dalam menuliskan simbol l (lebar) dan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan penyelesaian soal. b) Kesalahan operasi, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam melakukan operasi hitung matematikanya, ketidaktepatan hasil yang diperoleh. 2. Jenis kesalahan siswa dengan kecerdasan visual spasial sedang

126 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 118-127, April 2017 a) Kesalahan fakta, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menuliskan simbol matematika seperti kesalahan dalam menuliskan simbol l (lebar) dan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan penyelesaian soal. b) Kesalahan konsep, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menggambar objek seperti kurang dalam memberikan nama titik, objek tidak digambar. c) Kesalahan operasi, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam melakukan operasi hitung matematikanya, ketidaktepatan hasil yang diperoleh. d) Kesalahan lainnya, siswa tidak menjawab soal atau ada soal yang tetap kosong tidak ada penyelesaian. 3. Jenis kesalahan siswa dengan kecerdasan visual spasial sedang a) Kesalahan fakta, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menuliskan simbol matematika seperti kesalahan dalam menuliskan simbol l (lebar), kesalahan menuliskan model matematika dan kesalahan dalam menuliskan kesimpulan penyelesaian soal. b) Kesalahan konsep, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menggambar objek seperti kurang dalam memberikan nama titik, objek tidak digambar. c) Kesalahan operasi, yang dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam melakukan operasi hitung matematikanya, ketidaktepatan hasil yang diperoleh. d) Kesalahan Prinsip, yang dilakukan siswa yaitu siswa tidak mampu menuliskan rumus yang digunakan sehingga permasalahan soal tidak menemukan penyelesaian. e) Kesalahan lainnya, siswa tidak menjawab soal atau ada soal yang tetap kosong tidak ada penyelesaian. Berdasarkan kesimpulan yang telah didapatkan, dasarankan bagi guru, jika ada siswa yang mengalami kesalahan menuliskan simbol sebaiknya dalam proses belajar mengajar selalu diingatkan bagaimana penulisan simbol yang benar agar siswa terbiasa menulis simbol dengan benar. Jika ada siswa yang mengalami kesalahan menuliskan kesimpulan sebaiknya dalam proses belajar mengajar selalu membiasakan menuliskan kesimpulan/jawaban akhir. Jika ada siswa yang mengalami kesalahan operasi hitung sebaiknya lebih sering memberikan latihan soal agar siswa terlatih dalam proses perhitungan. Jika ada siswa yang mengalami kesalahan dalam menentukan pola, model

Romadhoni, dkk : Identifikasi Kesalahan Siswa Berkecerdasan 127 matematika, menggunakan rumus maupun gambar objek sebaiknya dalam proses belajar mengajar lebih banyak menekankan pemahaman siswa terhadap materi. DAFTAR PUSTAKA [1] Fitasari, Linda, Trapsilasiwi, Dinawati, dan Setiawan, Toto Bara. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (Ati) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Kelas Viii-B Smp Negeri 3 Panarukan Tahun Ajaran 2013/2014 [2] Tri, Dina, Dafik, dan Susanto. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter Berdasarkan Whole Brain Teaching Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP.Pancaran vol 2 no 1: hal 25-34. Jember: FKIP Universitas Jember. [3] Husna, Elok Asmaul, Dafik, dan Hobri. 2014. Penerapan Quantum Teaching Untuk Mengurangi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Di Kelas Vii Smp Negeri 7 Jember Semester Gasal Tahunajaran 2013/2014. Pancaran Vol. 5, No. 2, hal 11-20, Agustus 2014. [4] Kusdarmanto. 2014. Kecerdasan Visual-Spasial Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Geometri Ruang Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1 [5] Gardner, Howard.2004.Multiple Intelligences. Jakarta: Daras Books. [6] E. Yudianto, Suwarsono, and D. Juniati, The anticipation: How to solve problem in integral?, in Journal of Physics: Conference Series, 2017, p. 12055. [7] Mulyono.1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta:Rineka Cipta. [8] Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta: Kencana