BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:20). Kualitas penelitian tegantung pada metode yang digunakan oleh penelitian. Menurut Ibrohim (2003:1) penelitian adalah aktivitas atau proses sistematik untuk mengatasi masalah berdasarkan data yang ada untuk membuat kesimpulan. Maksudnya, penelitian ini adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk membuat kesimpulan berdasarkan masalah. 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan classroom action research. Wardani (2004:14) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Menurut Arikunto (2006:91) tujuan penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas adalah untuk memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

27 Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk refleksitas guru dalam mengemban tanggung jawab untuk memberikan sebuah peningkatan mutu dalam pendidikan khususnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didiknya. 2. Jenis Penelitian Banyak sekali macam-macam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata,2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Penulis menggunakan penelitian ini karena selain sebagai mahasiswa, penulis juga bertugas sebagai guru. Di mana seorang guru mengajar di dalam kelas sehingga penelitian dilakukan di kelas untuk memudahkan proses pengambilan data.

28 B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas Peningkatan Keterampilan Membaca dan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Cooperative Script dengan Tema Keluargaku dilaksanakan di SDN 1 Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013 2.Waktu penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 selama empat bulan dari bulan November 2012 sampai Februari 2013. 3. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi parstisipan antara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia kelas II SD Negeri I Sukoharjo III. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri I Sukoharjo III tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 16 laki-laki dan 14 perempuan. 4. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Kusumah dan Dwitagama (2009:25) mengungkapkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dibutuhkan tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).

29 Secara lebih rinci, prosedur PTK dapat digambarkan sebagai berikut : Penyusunan Rencana Tindakan Refleksi 1 SIKLUS I Observasi SIKLUS II Penyusunan Rencana Perbaikan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Refleksi 2 Observasi Rencana Tindakan Selanjutnya Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam Hufad, 2009) Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Dalam siklus pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan model cooperative script dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, membuat pemetaan, silabus, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran bahasa indonesia, matematika, dan IPA dengan menggunakan model cooperative script 2) Peneliti bersama guru menyiapkan media pembelajaran

30 3) Menyiapkan bahan ajar dan LKS 4) Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal-soal beserta rubrik penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi. b.pelaksanaan Tindakan (acting) Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa indonesia, matematika, dan IPA dengan penggunaan model cooperative script pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut : 1) Kegiatan awal : a. Menertibkan siswa b. Guru menyampaikan apresiasi berupa penyampaian tujuan pembelajaran serta kegiatan tanya jawab tentang pelajaran yang lalu. c. Guru memotivasi siswa dan menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh yaitu dengan model cooperative script. d. Memberikan pre test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan yang dikerjakan secara individual. 2) Kegiatan Inti : a. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang beberapa contoh alat ukur satuan panjang dan berat dengan metode ceramah dan tanya jawab.

31 b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum dimengerti. c. Siswa dibagi dalam 6 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. d. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi soal-soal tentang satuan panjang, berat, waktu dan kuantitas yang harus dipelajari oleh setiap siswa dalam suatu kelompok. Setelah menerima LKS tesebut siswa diminta mendiskusikan dan menentukan kesetaraan antarsatuan panjang, berat, waktu, dan kuantitas, serta menggunakan hubungan antarsatuan panjang, berat, waktu, dan kuantitas dalam memecahkan masalah dalam anggota kelompoknya. e. Kemudian anak-anak mencocokan hasil diskusi bersama guru. f. Selama kegiatan berlangsung, guru memotivasi, menfasilitasi kerja siswa, membantu siswa yang mengalami kesulitan dan mengamati kerja sama tiap anggota dalam kelompok belajar. g. Guru memberikan test kepada setiap siswa secara individual. h. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. i. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang dipahami. 3) Kegiatan Akhir : a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

32 b. Guru mengecek pemahaman siswa sebagai refleksi, secara acak menanyakan kepada beberapa siswa tentang materi yang telah dipelajari, serta memberikan tindak lanjut yaitu berupa pemberian PR. c. Pengamatan (Observing) Peneliti mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran. d. Refleksi (reflection) Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja guru dan akktivitas siswa. Guru melihat kembali kelemahan dan kelebihan selama melaksanakan proses pembelajaran, kelemahan-kelemahan yang ada sebagai bekal perbaikan pembelajaran pada siklus kedua. Analisis aktivitas siswa meliputi sejauh mana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan ratarata nilai kelas. Hasil analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus kedua

33 2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang matang berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam siklus kedua ini, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan model cooperative script dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, membuat pemetaan, silabus, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran bahasa indonesia, matematika, dan IPA dengan menggunakan model cooperative script dengan materi sifat benda, bilangan 1 500, mendengarkan teks pendek. 2) Peneliti bersama guru menyiapkan media pembelajaran 3) Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soalsoal beserta rubrik penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi. b.pelaksanaan Tindakan (acting) Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa indonesia, matematika, dan IPA dengan penggunaan model cooperative script pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut : 1) Kegiatan awal : a. Menertibkan siswa b. Guru menyampaikan apresiasi berupa penyampaian tujuan pembelajaran serta kegiatan tanya jawab tentang pelajaran yang lalu.

34 c. Guru memotivasi siswa dan menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh yaitu dengan model cooperative script. d. Memberikan pre test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan yang dikerjakan secara individual. 2) Kegiatan Inti : a. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang beberapa contoh benda cair dan benda padat dengan metode ceramah dan tanya jawab. b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum dimengerti. c. Siswa dibagi dalam 6 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. d. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi soal-soal tentang satuan panjang, berat, waktu dan kuantitas yang harus dipelajari oleh setiap siswa dalam suatu kelompok. Setelah menerima LKS tesebut siswa diminta mendiskusikan dan menentukan macam-macam benda cair dan benda padat dalam anggota kelompoknya. e. Kemudian anak-anak mencocokan hasil diskusi bersama guru. f. Selama kegiatan berlangsung, guru memotivasi, menfasilitasi kerja siswa, membantu siswa yang mengalami kesulitan dan mengamati kerja sama tiap anggota dalam kelompok belajar. g. Guru memberikan test kepada setiap siswa secara individual. h. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

35 i. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang dipahami. 3) Kegiatan Akhir : a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. b. Guru mengecek pemahaman siswa sebagai refleksi, secara acak menanyakan kepada beberapa siswa tentang materi yang telah dipelajari, serta memberikan tindak lanjut yaitu berupa pemberian PR. c. Pengamatan (Observing) Peneliti mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran. d. Refleksi (reflection) Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja guru dan akktivitas siswa. Guru melihat kembali kelemahan dan kelebihan selama melaksanakan proses pembelajaran, kelemahan-kelemahan yang ada sebagai bekal perbaikan pembelajaran pada siklus kedua. Analisis aktivitas siswa meliputi sejauh mana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas.

36 C.Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data lengkap dan akurat dalam penelitian ini digunakan non tes. 1. Teknik non tes merupakan prosedur atau cara pengumpulan data untuk mengumpulkan data keterampilan membaca dan kinerja guru dengan observasi 2. Teknik tes merupakan prosedur atau cara pengumpulan data tentang hasil belajar siswa. D. Instrumen Penelitian atau Alat Pengumpul Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Lembar panduan observasi, instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan keterampilan membaca selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran bahasa dengan menggunakan model cooperative script b. Tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa guna mengetahui hasil belajar siswa setelah digunakannya model cooperative script pada kelas 2 SD Negeri I Sukoharjo III.

37 Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) No Aspek yang diamati 1. Persiapan Mengajar a. Proses penyusunan RPP dengan metode 37cooperative script. b. Kelengkapan media, mengecek media, kesesuaian media dengan indikator c. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi ajar Skor Rata-rata 2. Pendahuluan a. melakukan kegiatan apersepsi b. Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran c. Mempersiapkan siswa untuk belajar Skor Rata-rata 3. Kegiatan Inti a. menguasai materi pembelajaran b. Menguasai penggunaan metode 37cooperative script dalam pembelajaran c. kesesuaian materi dengan indikator d. berperan sebagai fasilitator e. membimbing siswa dalam kegiatan cooperative script f. menghubungkan pelajaran dengan kegiatan sehari-hari g. menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran Skor rata-rata 4. Penutup a. melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa b. melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, tugas, penilaian dalam pembelajaran. Skor rata-rata Jumlah skor rata-rata Skor rata-rata Skor 1 2 3 4 Keterangan skor 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik

38 Tabel 3.2 Instrumen Keterampilan Membaca Siswa No Indikator Skor Penilaian 1 2 3 4 1 Penggunaan ucapan yang tepat 2 Pemenggalan frasa yang tepat 3 Penggunaan intonasi, nada, dan tekanan yang tepat 4 Penguasaan tanda baca dengan baik 5 Penggunaan suara yang jelas 6 Penggunaan ekspresi yang tepat 7 Pengaturan kecepatan membaca 8 Pengaturan ketepatan pernafasan 9 Pemahaman bacaan 10 Pemilikan rasa percaya diri Jumlah Skor Skor Maksimal Nilai Keterangan Skor: 1 = Kurang 2 =Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik E.Sumber Data Sumber data adalah pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan atau data. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar pada saat siswa melaksanakan tes yang berbentuk score (angka).

39 F.Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data, menjaring kinerja guru, aktivitas belajar siswa, dan pola interaksi pembelajaran tentang penggunaan model cooperative script. Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan kemajuan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. Dalam hal ini nilai siswa dibandingkan dengan nilai awal kemudian dihitung selisihnya. Dengan hasil yang diperoleh maka dapat dijadikan ukuran kemajuan atau kemunduran belajar. 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas : a. Data keterampilan membaca siswa selama proses pembelajaran Data keterampilan membaca siswa diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap keterampilan membaca siswa selama proses pembelajaran, data tersebut dicatat dengan menggunakan lembar observasi, presentase keterampilan membaca siswa diperoleh dengan rumus: NP = Keterangan : NP R = Nilai persen yang dicari atau diharapkan = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum dari aspek yang diamati

40 100 = Bilangan tetap Sumber Purwanto (2009:102) Setelah diperoleh persentase keterampilan membaca siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada tabel berikut ini : Tabel 1. Keterampilan Membaca Nilai keterampilan membaca yang Kualifikasi diperoleh 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 0% - 40% Kurang Sumber Prayitno (2010:49) b. Data Kinerja Guru Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Persentase kinerja guru diperoleh dengan rumus sebagai berikut : NP = Keterangan : NP R = Nilai persen yang dicari atau diharapkan = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap Sumber Purwanto (2009:102)

41 Setelah diperoleh persentase keterampilan membaca siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada tabel berikut ini : Tabel 2. Hasil Observasi Kinerja Guru Nilai keterampilan membaca yang diperoleh Keterampilan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 0% - 40% Kurang Sumber Prayitno (2010:49) 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas : a. Tes hasil belajar siswa secara individual, diperoleh dengan rumus : S = Keterangan : S R N = Nilai yang diharapkan = Jumlah skor/item yang dijawab benar = Skor maksimum dari tes 100 = Konstanta Sumber Purwanto (2009:112) b. Nilai rata-rata seluruh siswa diperoleh dengan rumus : Nilai rata-rata =

42 b. Dan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat diperoleh dengan rumus : Ketuntasan klasikal = Sumber Purwanto (2009:102) Tabel 3. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % Tingkat Keberhasilan (%) Arti 80 % 60 79 % 40 59 % 20 39 % 20 % Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sumber Aqib, dkk., (2009:41) G.Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah : 1. Adanya peningkatan pada setiap siklus dalam hal keterampilan membaca siswa selama proses pembelajaran. 2. Adanya peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklusnya. 3. Tingkat keterampilan belajar siswa secara klasikal mencapai 75% dari jumlah 30 siswa dengan KKM 65.