BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

I. DESKRIPSI KEGIATAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN MENURUT UMUR JUMLAH PROS (%) (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan selama KKN berlangsung, sehingga program-program yang. Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Pengembangan Sayuran Organik Tersertifikasi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali 1) I Gusti Putu Ratna Adi 2)

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

BAB I. 2. Lokasi Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROFILE DESA SIGEBLOG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk. meningkatkan produksi pertanian bagi konsumen, yang sekaligus dapat

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

P R O F I L DESA DANUREJO

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Bangli adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Bangli merupakan daerah yang mempunyai kondisi fisik landai dan beberapa daerah berdataran tinggi. Pada dataran tinggi, ketinggian +700 s/d 850 meter di atas permukaan laut, curah hujan relatif sedang dengan batas wilayah administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Candikuning - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Baturiti - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Apuan - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Angseri Luas wilayah Desa Bangli, 1187,20 km2 atau sekitar 2,00% dari luas Kabupaten Tabanan. Secara administratif Desa Bangli terbagi atas 7 (tujuh) Banjar Dinas/dusun yang meliputi : - Banjar Dinas Gunung Kangin - Banjar Dinas Bangli - Banjar Dinas Umapoh - Banjar Dinas Apit yeh - Banjar Dinas Titigalar - Banjar Dinas Munduk Andong, dan - Banjar Dinas Sandan. Penggunaan lahan di wilayah Desa Bangli, sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 22,35 ha, tanah sawah 190,30.ha, pertanian lahan kering 289,389 ha, perkebunan/tegalan 597,756 ha, hutan/kontrak 85,765 ha dan perikanan dan peternakan 0 ha serta penggunaan lainlain (fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan dan sebagainya) seluas 1,640 ha. Desa Bangli memiliki jalan sepanjang 24,5 km, dengan rincian : jalan kabupaten 8 km, jalan Desa 10 km 1

dan jalan dusun/banjar sepanjang 6,5 km. Dengan kondisi beraspal sepanjang 17,5 km, beton sepanjang 4.km, geladag 3 km, dan jalan tanah sepanjang 0 km. Struktur perekonomian Desa Bangli, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 86,7% dari total penggunaan lahan Desa. Juga 70,0% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah pertanian tanaman pangan Hortikultura. Potensi pertanian di Desa Bangli dapat kita kembangkan baik itu dari diverifikasi jenis tanaman hortikultura yang ditanam serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Dengan adanya pengembangan tersebut, diharapkan mampu mendorong Desa Bangli sebagi sentra produsen hortikultura organik. Pengembangan pertanian dengan sistem organik memiliki dampak yang cukup baik terhadap kesehatan dan lingkungan, dimana dalam penanganannya menggunakan bahan-bahan alami tanpa penggunakan pestisida sintetis secara berlebihan. Kegiatan diversifikasi dapat dilakukan dengan penanaman tanaman lain yang cocok dengan daerah Desa Bangli, misalnya penanaman jenis hortikultura seperti kangkung, wortel, kol, kubis, dan timun. Sementara itu, pengembagan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan pemberian sosialisasi ataupun kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan petani terhadap teknologi-teknologi yang menyangkut dengan kegiatan pertanian baik itu berupa penanganan dari hulu hingga hilir yang berorientasi pada kegiatan pertanian organik. Hasil produksi hortikultura yang diperoleh kemudian dapat dilakukan kegiatan pengemasan lebih lanjut agar mampu menjadi suatu daya tarik sehingga dapat meningkatkan added value dari produk yang dihasilkan oleh petani itu sendiri. Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan. Pada sektor perdagangan meliputi pada pasar tradisional, warung, jual beli hasil bumi. Sementara itu, fasilitas pasar selama ini belum ada di Desa Bangli. Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan menganyam keranjang sayur, ukir, dan serkel. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD sebagai pendukung ekonomi Desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam 2

perkembangan ekonomi Desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah berupa bengkel motor atau elektronik baru dalam tahap berkembang. 1.1.2 Keadaan Sosial a. Kependudukan Jumlah penduduk Desa Bangli berdasarkan hasil laporan perkembangan penduduk setiap bulan yang dilaporkan oleh 7 (tujuh) Kelian Banjar Dinas se-desa Bangli adalah : 1. Tahun 2013 sebanyak 4.549 jiwa, terdiri dari : penduduk laki-laki : 2.247 jiwa penduduk perempuan : 2.302 jiwa yang terdiri dari : 1.254 KK. 2. Tahun 2014 sebanyak 4.658 jiwa, terdiri dari : penduduk laki-laki : 2.321 jiwa penduduk perempuan : 2.338 jiwa yang terdiri dari : 1.255 KK. b. Lembaga Pendidikan Maju mundurnya suatu negara, ditentukan oleh faktor pendidikan masyarakat disamping faktor penunjang lainnya. Pendidikan merupakan suatu alat untuk menciptakan manusia yang dinamis baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Ini berarti masalah pendidikan adalah masalah yang mendesak yang harus dipecahkan, tetapi yang lebih penting disini adalah kesadaran dan pengertian masyarakat itu sendiri tentang arti pentingnya pendidikan, sebab kesadaran yang demikian akan meningkatkan inisiatif berswadaya dan berswakarsa. Untuk menunjukan kondisi yang demikian perlu sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai. No. Jenis Pendidikan Jumlah Sekolah 1. Pendidikan Formal: a. TK 2 Buah b. SD/sederajat 4 Buah c. SMP 1 Buah 2. Pendidikan Non Formal: Jumlah Guru/ Pengajar 4 Orang 40 Orang 26 Orang Jumlah Siswa 51 Orang 449 Orang 168 Orang 3

a. PAUD 1 1 orang 26 orang Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Bangli, yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan 100% dan sisanya 0 % tidak bersekolah lagi. Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan 100% dan sisanya 0 % tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi. Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (70%), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (6%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (5%), sektor jasa (1%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor (18%). Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Bangli, beragama Hindu (100%), Islam (0%), Budha (0%), Kristen Protestan (0%) dan Katolik (0%). Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 70,0% penduduk usia kerja yang didalamnya 60,0% angkatan kerja dan 10,0% bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 90,0%. Kebudayaan daerah Desa Bangli, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep Tri Hita Karana (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya) c. Keadaan Ekonomi Struktur perekonomian Desa Bangli, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 86,7% dari total penggunaan lahan desa. Juga 70,0.% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah pertanian tanaman pangan Hortikultura 4

Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan. Pada sektor perdagangan meliputi pada pasar tradisional, warung, jual beli hasil bumi. Sedangkan fasilitas pasar selama ini belum ada di Desa Bangli. Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan menganyam keranjang sayur, ukir, dan serkel. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah berupa bengkel motor atau elektronik baru dalam tahap berkembang. 1.2. Identifikasi permasalahan 1. Bagaimanakah cara pembuatan mini green house? 2. Bagaimana cara pemanfaatan pekarangan rumah dengan menggunakan sistem vertical garden? 3. Bagaimana cara meningkatkan kebersihan di lingkungan Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan? 4. Bagaimanakah cara melakukan pembuatan demplot dengan aplikasi tanah Trichoderma sp. untuk pertanian organik? 5. Bagaimanakah cara penggunaan Trichoderma sp. dan pestisida nabati dalam pertanian organik? 6. Bagimanakah cara melakukan strategi pemasaran hasil produk pertanian dan meningkatkan jiwa wirausaha dalam bidang pertanian? 7. Bagaimana cara mengembangkan penyediaan informasi digital mengenai potensi wisata desa bangli? 8. Bagaimanakah cara meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya alat pelindung diri bagi kelompok tani? 9. Bagaimanakah cara meningkatkan pengetahuan anak-anak tingkat sekolah dasar terhadapnya pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat? 5

10. Bagaimanakah cara meningkatkan pengetahuan generasi muda terhadap pentingnya mengenai HIV/AIDS dan Narkoba bagi anak sekolah SMP? 1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan kegiatan KKN-PPM di Desa Bangli ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui cara pembuatan rumah mini green house. 2. Mengetahui pemanfaatan pekarangan rumah dengan cara vertical garden 3. Mengetahui cara meningkatkan kebersihan di lingkungan Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. 4. Mengetahui bagaimana cara pembuatan demplot dengan media tanah yang dicampur dengan Trichoderma sp. untuk pertanian organik. 5. Mengetahui manfaat dan cara Trichoderma sp. dan pestisida nabati (base genep). 6. Mengetahui cara melakukan strategi pemasaran hasil produk pertanian dan wirausaha dalam bidang pertanian. 7. Untuk menyediakan informasi digital mengenai potensi wisata desa Bangli. 8. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya alat pelindung diri bagi kelompok tani. 9. Untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tingkat sekolah dasar mengenai pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. 10. Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tingkat Sekolah Menengah Pertama mengenai pentingnya HIV/AIDS dan Narkoba. Kegiatan-kegiatan diatas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta KKN-PPM serta bagi masyarakat sekitar yaitu : A. Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat melakukan survey dan terjun secara langsung kepada masyarakat sehingga mampu mengetahui bagaimana kondisi masyarakat sesungguhnya. 2. Mahasiswa mampu mempraktekkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan secara langsung kepada masyarakat. 6

3. Mahasiswa dapat belajar bersosialisasi kepada masyarakat sekitar. 4. Mahasiswa mampu bekerja sama dan belajar berorganisasi dalam penyelenggaraan kegiatan KKN. B. Bagi Masyarakat 1. Masyarakat mampu mengetahui bagaimana pembuatan mini green house. 2. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara pemanfaatan pekarangan rumah dengan teknik vertical garden 3. Masyarakat dapat menjaga kebersihan dengan adanya pengadaan tempat sampah. 4. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana pembuatan demplot dengan aplikasi Trichoderma sp. untuk kegiatan pertanian organik. 5. Masyarakat dapat mengetahui apa manfaat dan cara pembuatan Trichoderma sp. dan pestisida nabati (base genep). 6. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana strategi pemasaran hasil produk pertanian dan kegiatan wirausaha di bidang pertanian. 7. Masyarakat memperoleh informasi digital mengenai potensi wisata Desa Bangli. 8. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya alat pelindung diri bagi kelompok tani. 9. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. 10. Masyrakat dapat mengetahui pentingnya informasi mengenai HIV/AIDS dan Narkoba. 7