1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah pelanggan seluler dan trafik pengggunaan data seluler meningkat secara eksponensial terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan kotakota besar lainnya. Berdasarkan data dari ITU, pada tahun 2000 jumlah pelanngan telepon seluler di Indonesia sekitar 3,6 juta sedangkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)Nasional pada tahun 2012 angka tersebut meningkat secara signifikaan menjadi 281 963 665 juta data tersebut dengan dengan kemungkinan sekitar 20% pelanggan sudah tidak aktif (Sumber : Data BPS yang di unduh dari https://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1844 ). Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia ( APJII), data pengguna internet pada tahun 2006 mencapai 16 juta jiwa, dan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 2012 mencapai 139 juta pada tahun 2015. ( Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 12 No.4 Desember 2014 : 255). Gambar 1.1 Pengguna Internet Indonesia (APJII, 2015) Peningkatan jumlah pengguna internet ini tidak terlepas dari adanya teknologi 3G yang memberikan kemudahan bagi pengguna internet untuk mengakses data secara mobile. Peningkatan jumlah pelanggan akan memberikan pengaruh pada kualitas data yang akan diterima. Semakin
2 banyak pengguna yang mengakses data, maka kualitas akan semakin menurun karena prinsipnya adalah sharing bandwidth. Agar kualitas layanan yang diterima masih terjaga, operator perlu menambah bandwdith atau menambah jumlah base transceiver station. Upaya yang dilakukan oleh operator seluler untuk mempertahankan kualitas layanan data adalah dengan membangun jaringan teknologi 4G Long Term Evolution (LTE). Teknologi LTE merupakan evolusi teknolgi GSM yang mempunyai data rate lebih tinggi dibanding dengan teknologi 3G, yaitu mencapai 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink. Penerapan teknologi LTE sangat cocok untuk operator seluler karena cukup dengan mengupgrade jaringan di sisi Radio Frekuensi (RF), sehingga lebih memberikan efisiensi dibanding dengan membangun infrastruktur jaringan dari awal. Untuk membangun jaringan LTE diperlukan suatu perencanaan enodeb ditiap daerah, dengan mempertimbangkan kapasitas sel, penetrasi jumlah calon pelanggan, luas area yang akan di coverage dan beberapa faktor lainnya. Selain itu faktor pendukung dari LTE adalah antena MIMO, jika tidak terdapat antena MIMO maka data rates dan throughput tidak tercapai dengan standarisasi yang sudah dibuat oleh 3GPP. Meskipun antena MIMO sudah terpasang di site belum tentu antena MIMO tersebut cocok di daerah tersebut maka dari itu perlu adanya perencanaan lebih lanjut. Antena MIMO mempunyai banyak macam seperti antena 2x2, 4x4, 8x8 yang dimana masing-masing antena mempunyai throughput dan interferensi yang berbeda-beda. Dalam Tugas Akhir ini, dirancang jaringan LTE dengan menggunakan metode planning berdasarkan capacity, coverage,dengan menggunakan antena MIMO 2x2, 4x4, 8x8, pada frekuensi kerja 1800 MHz dengan menggunakan 3 skenario. Skenario pertama dengan mengunakan antenna MIMO 2x2 difrekuensi 1800 MHZ, skenario kedua menggunakan antenna MIMO 4x4 pada frekuensi yang sama, dan skenario terakhir menggunakan antenna MIMO 8x8 pada frekuensi yng sama. Setelah itu akan dilakukan tahap perencanaan selanjutnya dengan menggunakan Physical Cell Identity (PCI) Planning untuk dapat memberi suatu kode unik pada setiap cell dengan frekuensi alokasi maksimum kemudian dirancang beberapa skenario pengguaan alokasi PCI reuse, sehingga didapatkan antar cell tidak saling menginterferensi dengan adanya pemberian identitas di masing-masing cell. Dengan adanya penurunan interferensi ini maka diharapkan SINR dapat meningkat sehingga throughput dapat meningkat. Dengan memperhatikan aspek throughput, trafik, RSRP, C/(I+N), BLER, Level Signal serta intensitas user sehingga akan didapatkan rancangan macro
3 cell yang sesuai untuk support high data rate di daerah Jakarta Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbandingan berapa banyak site yang dibutuhkan untuk penerapan teknologi LTE pada frekuensi 1800 MHZ dengan menggunkan antena MIMO 2x2, 4x4, dan 8x8, sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi operator dalam menentukan pilihan untuk menggunakan antena mana yang lebih efesien. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Mendapatkan nilai perbandingan kapasitas user dan estimasi jumlah site di daerah Jakarta Barat 2. Mendapatkan jumlah site yang optimal disetiap skenario pada studi kasus daerah Jakarta Barat berdasarkan coverage dan capacity. 3. Analisa alokasi PCI untuk efisiensi pada frekuensi 1800 MHz dengan tinjauan bandwidth tiap site adalah 20 MHz. 4. Analisa pemilihan frekeunsi 1800 MHz untuk imlementasi LTE di Indonesia. 5. Mengetahui pengaruh yang dicapai pada perencanaan dengan metode PCI. 1.3 Rumusan Masalah Perencanaan ini dilakukan dengan implementasi 5 metode planning. Maka dirumuskan analisis yang akan dibahas dalam tugas akhir ini : 1. Bagaimana melakukan analisis perencanaan capacity dengan memperhatikan jumlah pelanggan?. 2. Berapa jumlah site untuk frekuensi 1800 MHz berdasarkan perhitugan link budget untuk daerah Jakarta Barat?. 3. Berapa jumlah site untuk frekuensi 1800 MHz berdasarkan capacity dimensioning?. 4. Berapa jumlah site untuk membangun jaringan LTE frekuensi 1800 MHz dengan menggunakan antenna MIMO 2x2, 4x4, dan 8x8?. 5. Bagaimana pengaruh perencanaan tersebut terhadap BLER,SINR, dan throughput?. 1.4 Pembatasan Masalah Supaya mendapat hasil yang diinginkan, dalam tugas akhir ini dilakukan pembatasan masalah, antara lain adalah:
4 1. Perencanaan LTE dilakukan di daerah dengan karakteristik di Indonesia yaitu dense urban dan urban, yaitu Jakarta Barat 2. Tidak membahas refarming frekuensi 1800 MHz untuk LTE. 3. Tidak merancang sistem algoritma pengalokasian PCI. 4. Membandingkan dan memperhitungkan skenario beban kerja cell tiap daerah,signal Level, SINR dan pengaruh throughput dengan alokasi PCI. 5. Analisa dan simulasi menggunakan software planning yaitu Atoll 3.2.1 1.5 Metodologi Penelitian Adapun metodologi yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa tugas akhir ini adalah : 1. Studi Literatur Pendalaman materi dilakukan dengan membaca beberapa buku referensi mengenai teknologi LTE, microwave backhaul, paper maupun slide perkuliahan yang menunjang dalam proses penulisan tugas akhir ini serta melakukan kajian trhadap penelitian terdahulu yangterkait. 2. Pengumpulan data. Dalam tugas akhir ini, data yang dibutuhkan adalah raster atau peta kontur Jakarta Barat, Jumlah penduduk dan luas wilayah Jakarta Barat, parameter-parameter untuk merencanakan jaringan LTE di Jakarta Barat (menggunakan standarisasi yang dikeluarkan oleh Huawei Technologies Co., Ltd), serta data-data penunjang lainnya. 3. Perancangan Jaringan Perancangan jaringan LTE dilakukan dengan menggunakan metode yang direkomendasikan oleh Huawei Technologies Co., Ltd dan beberapa parameter diperoleh dari beberapa referensi lainnya. 4. Implementasi program aplikasi. Pada tahap ini, seluruh parameter yang sudah dirancang pada tahap perancangan jaringan diimplementasikan dengan menggunakan software Atoll 3.2.1. 5. Analisis performansi
5 Analisa ini dilakukan terhadap perancangan yang telah dilakukan, parameter yang dianalisa diantaranya nilai single user throughput, receive signal level (RSL), free space loss, SINR, dsb. 6. Pengambilan kesimpulan Pengambilan kesimpulan diperoleh berdasarkan data-data yang dihasilkan dari hasil perhitungan dan simulasi. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tuags akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan yang akan digunkan. Bab II: LANDASAN TEORI Membahas tentang sistem komunikasi seluler LTE, serta konsep perencanaan jaringan LTE dengan berdasarkan kapasitas, coverage, neighbor planning, serta konsep mengenai PCI. Bab III : PERANCANGAN DAN PENGOLAHAN DATA Membahas tentang langkah-langkah yang digunakan untuk mendesain jaringan LTE dengan memperhatikan aspek jumlah user,layanan yang ditawarkan, bit rate, serta trafik user. Bab IV : PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA Membahas tentang pengujian yang dilakukan dan mengolah data dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Serta berisi hasil keluaran yang akan dicapai dari system perancangan ini. Bab V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut