METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

METODE PENELITIAN. sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan suatu

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi

BAB III METODE PENELITIAN. tetapi menerangkan apa adanya dilapangan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Apabila seseorang peneliti ingin melakukan kegiatan-kegiatan penelitian, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

Transkripsi:

17 III. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting karena metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani methodos berarti cara atau jalan, jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1). Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian guna mengukur keberhasilan suatu penelitian yang dilakukan. A. Metode yang dilakukan Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan maka penelitian ini menggunakan metode penelitian historis, karena penelitian ini mengambil peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Penelitian dengan metode sejarah adalah penelitian untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasi, menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat (Moh. Nazir, Ph.D, 2009: 48).

18 Metode penelitian historis sangat tergantung pada data-data masa lalu. Pendapat lain menyatakan metode penelitian historis adalah sekumpulan prinsip-prinsip aturan yang sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam mengumpulkan bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menjadikan suatu sintesa dari pada hasil-hasilnya (Nugroho Notosusanto, 1984:11). Dari pemaparan diatas disimpulkan bahwa penelitian historis adalah cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian sejarah untuk memperoleh kesimpulan mengenai fakta-fakta masa lampau yang dinilai secara kritis dan dapat dijadikan suatu sintesa dari hasilnya. Metode historis memusatkan pada masa lalu dan bukti-bukti sejarah seperti arsip-arsip, benda-benda peninggalan, hasil dokumentasi dan tempat-tempat yang di anggap memiliki nilai sejarah. Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya data atau sumber yang ada. Peneliti historis tergantung pada dua macam data yaitu data primer yang didapat langsung melakukan observasi dan menyaksikan kejadian yang dituliskan, dan data sekunder yang didapat dari orang lain yang melaporkan kepada peneliti. Tujuan penelitian Historis adalah untuk memastikan dan mengatakan kembali masa lampau yang pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan yaitu apa, kapan, dimana, siapa, mengapa dan bagaimana (Kuntowijoyo, 1973: 75). Langkah-langkah penelitian Historis menurut Nugroho Notosusanto (1984:11) adalah suatu kegiatan penulisan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Maka langkah-langkah kegiatan penelitian historis adalah : 1. Heuristik adalah proses mencari untuk menemukan sumber-sumber sejarah. Proses yang dilakukan penulis adalah dengan mencari buku, arsip

19 dan dokumen yang ada di Perpustakaan Unila dan Perpustakaan daerah Lampung yang sesuai dengan tema penelitian. 2. Kritik adalah menyelidiki apakah jejak-jejak sejarah asli atau palsu dan apakah dapat digunakan atau sesuai dengan tema penelitian. Proses ini dilakukan dengan cara memilah dan menyesuaikan data yang diperoleh dengan tema yang akan dikaji serta keaslian data yang dapat diketahui. 3. Interpretasi adalah merangkai fakta-fakta menjadi keseluruhan yang masuk akal. Penulis menganalisis data dan fakta yang sudah diperoleh lalu memilah data yang sesuai dengan kajian yang ditulisi. 4. Historiografi adalah cara penulisan sejarah sebagai ilmu dalam bentuk laporan hasil penelitian. Penulis membuat laporan penelitian berupa Skripsi yang disusun berdasarkan metode penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas Lampung. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menemukan generalisasi-generalisasi yang berguna untuk memahami masa lampau, masa kini bahkan bisa digunakan untuk mengantisipasi hal-hal mendatang (Drs. Mardalis, 2009:25). B. Variabel penelitian Dalam penelitian variabel tidak dapat dikesampingkan, karena variabel dapat membantu peneliti dalam memfokuskan yang menjadi objek penelitian sehingga akan mempermudah proses penelitian. Variabel persamaan katanya adalah peubah, artinya bagian dari subjek penelitian atau kelompok subjek penelitian

20 (Drs. Heri Jauhari, 2010:38). Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering pula dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. (Sumadi Suryabrata, 2012:79). Sedangkan menurut Muhammad Idrus (2009:77) variabel dimaknai sebagai konsep atau objek yang akan diteliti, yang memiliki variasi (vary-able), ukuran, kualitas yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki variabel itu. Dengan demikian variabel adalah sesuatu yang menjadi objek penelitian terhadap data yang diamati, maka variabel yang digunakan peneliti adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada usaha organisasi wanita Lampung dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia di Karesidenan Lampung tahun 1945-1949. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang tidak bisa ditinggalkan dalam penelitian. Karena pengumpulan data erat kaitannya dengan masalah yang akan dipecahkan seorang peneliti dan hasil pengumpulan data dapat menjawab pertanyaan dari suatu masalah penelitian. Data merupakan bentuk jamak dari datum dapat diartikan sebagai tanda bukti yang akan diolah atau dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian (Drs. Heri Jauhari, 2010:38). Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian, dengan demikian tidak semua informasi merupakan data penelitian (Muhammad Idrus, 2009:61). Sedangkan tekhnik pengumpulan data

21 adalah suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenarnya. (P. Joko Subagyo. 2006:37). Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara seorang peneliti untuk mengumpulkan data yang berupa informasi atau keterangan baik berupa arsip, hasil wawancara, studi pustaka dan dokumen. 1.1. Teknik kepustakaan Teknik kepustakaan dimaksudkan untuk mendapat informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang yang terdapat di perpustakaan, misalnya dalam bentuk koran, naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen dan sebagainya yang relevan dengan bahan penelitian (Koentjaraningrat 1983:133). Teknik kepustakaan dapat diartikan sebagai studi penelitian yang dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh di perpustakaan melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Hadari Nawawi, 1991:133). Jadi teknik kepustakaan adalah kegiatan yang dilakukan dengan metode pengumpulan data pustaka, dengan cara membaca, memahami dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan peneliti dalam pemecahan masalah yang akan diteliti.

22 1.2. Teknik Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yaitu benda-benda tertulis seperti naskah, teks, buku, dan benda-benda tertulis lainnya. Dokumen mempunyai arti sempit sedangkan dokumentasi memiliki arti luas meliputi monumen, artefak, photo dan sebagainya (Sartono, 1990:17). Dalam pengumpulan data, studi dokumentasi secara langsung mengumpulkan unsur-unsur tulisan seperti fonem, morfem/kata, kalimat, atau wacanaa yang dapat dianggap sebagai data (Drs. Heri Jauhari, 2010:145). Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalanpeninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Nawawi, 1991:133). Berdasarkan pendapat diatas, maka teknik dokumentasi dimaksudkan untuk mendapatkan data atau informasi dengan cara mengumpulkan data berupa data tertulis dalam bentuk gambar, foto atau arsip yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data dengan cara penelusuran literatur atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perjuangan organisasi GERPI baik yang ada di Perpustakaan Daerah Lampung, perpustakaan Universitas Lampung, dan dokumen-dokumen yang di dapat dari narasumber terkait.

23 1.3. Teknik Wawancara Salah satu metode pengumpulan data adalah teknik wawancara, teknik wawancara diperoleh langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakap-cakap. Menurut Moh. Nazir (2009:234) wawancara ialah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara sang penjawab dan pewawancara dengan menggunakan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Drs. Heri Jauhari (2010:40) menjelaskan wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban-jawaban sesuai dengan kebutuhan peelitian. Jawaban tersebut dapat dijadikan data untuk analisis dalam kerangka menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah penelitian. Menurut Drs. Mohammad Musa (1988:49) hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah: Pewawancara, responden, topik penelitian, dan situasi wawancara. Wawancara dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu (Muhammad Idrus, 2009:107): 1. Wawancara Terstruktur 2. Wawancara Tidak terstruktur 3. Wawancara Kelompok 4. Wawancara Bergender 5. Wawancara Berbingkai 6. Wawancara Interpreting Bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan cara mempersiapkan bahan pertanyaan, sedangkan wawancara tidak terstruktur dapat dilakukan secara spontan tanpa harus mempersiapkan bahan

24 pertanyaan sehingga dapat memberi peluang kepada peniliti untuk mengembangkan pertayaan penelitian, namun tetap terarah pada fokus yang telah ditentukan. Teknik wawancara dilakukan untuk mencari keterangan dari narasumber secara lengkap. Dalam hal ini peneliti dapat bertanya langsung kepada responden atau informan tentang usaha-usaha GERPI dalam mengisi kemerdekaan di Karesidenan Lampung tahun 1945-1949. A. Uji Validitas Data Dalam melakukan penelitian kita harus mendapatkan data yang sebenar-benarnya (valid). Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2013:361). Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Setelah data berhasil didapatkan maka data tersebut di uji validitas dan reabilitasnya. Menurut Lincoln dan Guba, ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin keabsahan hasil penelitian kualitatif, yaitu standar kredibilitas, standar transfebilitas, standar defendabilitas, dan standar konfirmabilitas (Burhan Bungin, 2012:69).

25 Dalam standar kredibilitas agar hasil penelitian kulitatif memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sesuai fakta di lapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode, metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode triangulasi. Menurut William Wieserma (1986) bahwa triangulasi dalam pengujian kredebilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2008:125). Dengan kata lain triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data yang ada. Triangulasi dapat dilakukan terhadap sumber data, teknik pengumpulan data dan waktu. Teknik triangulasi ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama pada setiap sumber. Dalam standar transferabilitas, hasil penelitian kualitatif memiliki standar transferabilitas yang tinggi apabila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang jelas tetang konteks penelitian. Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian, maka peneliti membuat laporan dalam bentuk skripsi dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Pada standar dependabilitas, salah satu upaya untuk menilai dependabilitas adalah dengan melakukan audit (pemeriksaan) terhadap keseluruhan proses penelitian. Dalam hal ini peneliti melalukan audit yang dilakukan oleh pembimbing. Sedangkan pada standar konfirmabilitas lebih terfokus pada audit (pemeriksaan) kualitas dan kepastian hasil penelitian, apakah benar berasal dari pengumpulan data di lapangan.

26 E. Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan selanjutnya data dianalisis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, karena data tersebut dapat berarti dan mempunyai makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Drs. Heri Jauhari, 1983:346). Menurut sifatnya data dapat dibagi menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentu angka, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka (Moh. Musa, 1988:38). Teknik analisis data ada dua macam, yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantutatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, karena data yang diperoleh berupa kasus-kasus, fenomena-fenomena, dan argumen-argumen yang tidak berbentuk angka. Teknik analisis data kualitatif digunakan untuk memperoleh arti dari data yang diperoleh melalui penelitian kualitatif dan bermuatan kualitatif diantaranya berupa catatan lapangan serta pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan (Ali, 1992:171). Langkah yang dilakukan dalam teknik analisis data kualitatif menurut Muhammad ali (1985:151) yaitu : 1. Penyusunan data Langkah penyusunan data adalah usaha dari peneliti dalam memilih data yang sesuai dengan data yang akan diteliti dari data yang diperoleh. 2. Klasifikasi data

27 Dalam langkah ini merupakan usaha dari peneliti untuk menggolongkan data berdasarkan jenisnya. 3. Pengolahan data Setelah data di golongkan berdasarkan jenisnya kemudian peneliti mengolahnya kedalam suatu kalimat secara kronologis sehingga mudah dipahami. 4. Penyimpulan Langkah terakhir dari penelitian ini adalah menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga akan memperoleh suatu kesimpulan yang jelas kebenarannya.