Journal of Physical Education and Sports

dokumen-dokumen yang mirip
BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP KELAS VIII DI KOTA SEMARANG

Unnes Physics Education Journal

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

Edu Elektrika Journal

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Journal of Physical Education, Health and Sport

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA/SMK DI KABUPATEN KULON PROGO TESIS

Journal of Physical Education and Sports

ANALISIS RPP BIOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN ACEH SELATAN

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Journal of Physical Education and Sport

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMP DI KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TESIS

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Unnes Journal of Biology Education

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

Jurnal Bimbingan Konseling

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

EVALUATION OF SCHOOL BASE CURRICULUM IMPLEMENTATION (KTSP) IN PHYSICAL EDUCATION, SPORT AND HEALTH IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOLS BANDA ACEH IN 2011

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

PERSEPSI GURU BIOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SATUAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI KOTA PEKANBARU

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

ABSTRAK. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Motivasi Belajar, dan AlQur an-hadist.

OLEH : RENDI OKTA SELGA NPM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PJOK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N SE-KECAMATAN BANTUL

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

KESIAPAN GURU-GURU MADRASAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN UNTUK KURIKULUM 2013 DI JAKARTA SELATAN 1 ABSTRAK

162 utile Jurnal Kependidikan. Farizal Imansyah Universitas PGRI Palembang

Economic Education Analysis Journal

SURVEI TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP SASARAN SE-KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Economic Education Analysis Journal

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

Joyful Learning Journal

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PROFIL PEMAHAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI TENTANG KURIKULUM 2013 DI KECAMATAN ILIR BARAT 1 KOTA PALEMBANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

Unnes Physics Education Journal

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Journal of Economic Education

Journal of Economic Education

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Edu Geography

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh ARTIKEL E-JOURNAL

Economic Education Analysis Journal

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

Journal of Physical Education and Sports

Joyful Learning Journal

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

IDENTIFICATION OF IMPLEMENTATION OF SKILL COMPENTECE ASSESSMENT ON BIOLOGY IN SMA BASED ON CURRICULUM 2013

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP SWASTA ISLAM DI SURAKARA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

JPES 4 (2) (2015) Journal of Physical Education and Sports http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KOTA PALEMBANG Octaviansyah, Tandiyo Rahayu, Oktia Woro Kasmini Handayani Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 2015 Disetujui Oktober 2015 Dipublikasikan November 2015 Keywords: Implementation Curriculum 2013; Physical Education; Junior High Schools; Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum 2013 terkait standar isi, standar proses, dan standar penilaian pada pembelajaran Penjasorkes di SMP Negeri Kota Palembang Tahun 2015. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh SMP Negeri Kota Palembang yang berjumlah 58 sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif menggunakan model Responsive Evaluation. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan pedoman wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis indikator standar isi memperoleh persentase sebesar 80,1% termasuk kategori sesuai, analisis indikator standar proses memperoleh persentase sebesar 80,7% termasuk kategori sesuai, dan analisis indikator standar penilaian memperoleh persentase sebesar 79,7% termasuk kategori sesuai. Hasil secara keseluruhan menunjukkan bahwa pengimplementasian kurikulum 2013 terkait standar isi, standar proses, dan standar penilaian pada pembelajaran penjasorkes di SMP Negeri Kota Palembang telah berjalan sesuai dengan pedoman pelaksanaan kurikulum 2013, namun masih terdapat kesulitan yang di alami oleh guru dalam pengimplementasian kurikulum 2013 terkait 3 standar tersebut. Abstract The purpose of this research was to know how the Implementation of Curriculum 2013 include of standard content, standard process and standard assessment on Health and Physical Education at Public Junior High Schools in Palembang for academic year 2015. Population and sample of this research was all Public Junior High School in Palembang that amounted 58 Public Junior High School. This research was an evaluation research with Responsive Evaluation s model. This research used descriptive quantitative methods and percentage descriptive statictics technique. The Result concluded that the Implementation of Curriculum 2013 on Health and Physical Education at Junior High School in Palembang related to standard content, standard process and standard evaluation was suitable to Indonesian Academic Curriculum 2013 s Guidance with 80,1% for standard content, 80,7% for standard process, 79,7% for standard assessment. The overall results show that the implementation of Curriculum 2013 on Health and Physical Education at Public Junior High Schools in Palembang related to standard content, standard process and standard assessment in accordance with the guidelines and the provisions of Curriculum 2013, but there are still difficulties experienced by teachers in implementation of curriculum 2013 related to 3 these standards. 2015 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 E-mail: pps@unnes.ac.id ISSN 2252-6420 179

PENDAHULUAN Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Pendidikan di Indonesia merupakan sebuah sistem yang berarti bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai hal yang diantaranya adalah kurikulum, tenaga pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana, dan lain-lain, yang semuanya terintegrasi untuk mencapai tujuan yang sama yaitu peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum merupakan hal yang signifikan dalam mengatur pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, mustahil pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif, dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun, mengembangkan, dan menetapkan sebuah kurikulum yang berlaku mulai tahun pelajaran 2013/2014 yang disebut dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah di rintis pada tahun 2004. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific untuk satuan pendidikan SMP dan SMA serta pendekatan tematik untuk SD dengan sistem penilaian authentic yang menekankan tidak hanya hasil dari peserta didik tetapi juga penilaian pada proses (Kemendikbud, 2012). Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat 4 elemen yang mengalami perubahan pada Kurikulum 2013. Empat elemen tersebut adalah elemen standar kompetensi lulusan (SKL), elemen standar isi, elemen standar proses, dan elemen standar penilaian. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan sejak awal pengembangan ide Kurikulum, sampai kepada saat dimana hasil Kurikulum sudah memiliki dampak di masyarakat (Permendikbud 81A, 2013). Evaluasi Kurikulum berfokus pada empat dimensi yaitu ide, dokumen, implementasi, dan hasil. Evaluasi terhadap dua dimensi yaitu ide dan desain telah dilakukan selama proses pengembangan sedangkan untuk evaluasi terhadap implementasi Kurikulum ditujukan untuk mengkaji rancangan yang dibuat oleh satuan pendidikan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan kegiatan pembelajaran. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan Kurikulum mampu mencapai kompetensi peserta didik yang diharapkan (Permendikbud 81 A, 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai evaluasi implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri Kota Palembang yang bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum dilihat dari 3 standar yang mengalami perubahan yaitu standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kurikulum 2013 meliputi standar isi, standar proses, dan standar penilaian pada Palembang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Artinya menganalisis data hasil temuan di lapangan tentang implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran penjasorkes di SMP Kota Palembang dengan menggunakan analisis statistik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian evaluatif ini menggunakan 180

model Responsif, yang didapatkan dari beberapa kegunaan dari temuan kepada orang-orang di dalam dan sekitar program. Evaluasi responsif merupakan model yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, karena kondisi Kurikulum 2013 yang pada saat ini telah dihentikan sementara oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Penjasorkes SMP Negeri Kota Palembang Sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan dalam memperbaiki kurikulum 2013 yang rencananya akan mulai kembali diterapkan pada tahun 2020. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan pedoman wawancara. Hasil Tabel 1. Hasil Evaluasi Stndar Isi pengukuran presisi dalam rangka meningkatkan penelitian di analisis dengan analisis statistik deskriptif persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi suatu program pendidikan yaitu implementasi kurikulum 2013 pada Palembang. Data diperoleh dalam penelitian merupakan data hasil evaluasi implementasi kurikulum 2013 yang meliputi indikator standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Pada indikator standar isi, aspek yang di analisis adalah perangkat pembelajaran dan struktur kurikulum. Adapun hasil yang diperoleh dapat di lihat pada Tabel 1. No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata 1 81,3% - 100% Sangat Sesuai 19 32,76% 80,1% 2 62,5% - 81,3% Sesuai 39 67,24% 3 43,8% - 62,5% Tidak Sesuai 0 0% 4 <25% - 43,8% Sangat Tidak Sesuai 0 0% Jumlah 58 100% Sesuai Tabel 2. Hasil Evaluasi Indikator Standar Proses Indikator Sub Indikator Sub-sub Indikator % Kriteria Standar Proses Metode Pembelajaran 78,2% Sesuai Proses Pembelajaran Pendekatan Scientific 82,3% Sangat Sesuai Materi Pembelajaran 81,0% Sesuai Kesesuaian dengan Rencana Pembelajaran 78,4% Sesuai RATA-RATA % INDIKATOR STANDAR PROSES 80,7% Sesuai Tabel 3. Hasil Evaluasi Indikator Standar Penilaian Indikator Sub Indikator Sub-sub Indikator Rata-rata % Kriteria Standar Penilaian Model Penilaian Penilaian Diri 82,8% Sangat Sesuai Tes Tertulis 80,9% Sesuai Penilaian observasi 79,2% Sesuai Penilaian Teman Sejawat 80,2% Sesuai Penilaian Tugas 80,7% Sesuai Penilaian Projek 78,7% Sesuai Penilaian Portofolio 76,4% Sesuai RATA-RATA % INDIKATOR STANDAR PENILAIAN 79,7% Sesuai 181

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator standar isi memperoleh ratarata sebesar 80,1% yang termasuk dalam kategori sesuai. Namun berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru Penjasorkes, masih terdapat kesulitan yang di alami guru mengenai perangkat pembelajaran. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa bahwa standar isi dalam Kurikulum 2013 secara keseluruhan sudah sesuai antara apa yang terdapat pada pedoman dan apa yang telah dibuat oleh guru, namun masih terdapat kendala atau kesulitan yang di alami oleh guru pada saat pembuatannya salah satunya adalah pembuatan RPP dengan menyesuaikan pedoman dari Kurikulum 2013. Pada indikator standar proses, aspek yang di analisis adalah proses pembelajaran. Adapun hasil yang diperoleh dapat di lihat pada Tabel 2. Berdasarkan dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa indikator standar proses memperoleh rata-rata sebesar 80,7% yang termasuk dalam kategori sesuai. Angka tersebut didapat dari hasil analisis peneliti pada setiap pernyataan dari 58 guru mengenai sub indikator proses pembelajaran. Pada indikator standar penilaian, aspek yang di analisis adalah model penilaian otentik. Adapun hasil yang diperoleh dapat di lihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 di atas menyatakan bahwa rata-rata persentase yang didapat pada indikator standar penilaian dalam proses implementasi Kurikulum 2013 sebesar 79,7% yang termasuk kategori sesuai yang dapat diartikan bahwa guru telah melakukan penilaian yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam standar penilaian pada proses implementasi Kurikulum 2013. Angka tersebut didapat dari hasil analisis peneliti pada setiap pernyataan dari 58 guru mengenai sub indikator model penilaian. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran Penjasorkes SMP Negeri Kota Palembang yang peneliti lakukan mendapatkan hasil bahwa pada evaluasi indikator standar isi yang mengkaji tentang perangkat pembelajaran dan struktur Kurikulum didapatkan hasil dengan persentase 80,1% yang berarti termasuk kategori sesuai. Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan struktur Kurikulum yang dibuat guru memenuhi kriteria yaitu guru dalam membuat perangkat pembelajaran dan struktur Kurikulum berdasarkan dengan pedoman pengimplementasian Kurikulum 2013 dan selebihnya belum memenuhi kriteria yaitu masih ada guru yang belum membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan pedoman yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada 4 guru Penjasorkes mengungkapkan bahwa terkait mengenai standar isi pada Kurikulum 2013, terdapat 2 guru yang mengungkapkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yaitu RPP. Kesulitan yang mereka rasakan dalam pembuatan RPP adalah mereka merasa kebingungan dalam menetapkan indikator sesuai dengan kompetensi inti. Berbanding terbalik dengan data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan 58 kepala sekolah SMP Negeri Kota Palembang atau yang mewakili. Dari 58 kepala sekolah atau yang mewakili, semua kepala sekolah mengatakan bahwa sekolah telah memiliki pedoman tentang Kurikulum 2013 dan sebelum Kurikulum 2013 diterapkan, setiap guru telah diikut sertakan terlebih dahulu dalam pelatihan/ diklat mengenai implementasi Kurikulum 2013, sehingga pada saat penerapannya, guru sudah siap dan mengerti tentang apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dengan Kurikulum yang akan diterapkan yaitu Kurikulum 2013. Namun hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh guru Penjasorkes yang mengungkapkan bahwa kesulitan yang mereka dapatkan dalam pembuatan perangkat pembelajaran juga merupakan hasil dari pelatihan yang mereka ikuti. Mereka mengatakan bahwa ketika mereka mengikuti pelatihan mengenai Kurikulum 2013, instruktur yang memberikan materi pada saat pelaksanaan pelatihan bukan merupakan guru Penjasorkes. Pada analisis indikator standar proses yang mengkaji tentang proses pembelajaran menyatakan bahwa dalam proses 182

pengimplementasian Kurikulum 2013 pada Palembang telah sesuai antara apa yang terdapat dalam pedoman implementasi Kurikulum 2013 berdasarkan standar proses dengan apa yang telah dilaksanakan oleh guru dalam proses Palembang dengan menggunakan Kurikulum 2013 dengan rata-rata persentase sebesar 80,7%. Data tersebut didukung oleh analisis data siswa yang peneliti lakukan. Berdasarkan hasil analisis kuesioner siswa mengenai proses pembelajaran Penjasorkes di SMP Negeri Kota Palembang mendapatkan rata-rata persentase sebesar 89,8% yang menyatakan dalam proses pembelajaran Penjasorkes, guru memilih metode pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang terdapat dalam Kurikulum 2013 salah satunya problem based learning. Selain itu, guru melakukan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Fadlillah (2014) bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara maksimal. Hasil ini pun diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan guru Penjasorkes pada 4 SMP Negeri di Kota Palembang yang mengatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan scientific pada proses pembelajaran membuat siswa menjadi lebih senang dan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, guru merasa diuntungkan dengan menggunakan pendekatan scientific pada proses pembelajaran, karena guru lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa juga lebih mudah dalah memahami materi yang diajarkan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Namun dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 tidak semua guru merasakan hal yang sama, terdapat juga guru yang mengeluh mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013. Guru mengeluhkan kurangnya sarana dan prasarana untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga guru sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan pendekatan dengan menggunakan pendekatan scientific dalam Kurikulum 2013. Dan juga untuk buku pegangan guru dan siswa, masih terdapat guru yang belum memiliki buku pegangan atau pedoman mengenai Kurikulum 2013, mereka hanya memiliki soft copy yang mereka dapatkan pada saat mengikuti pelatihan. Alasan biaya print out pun dikeluhkan oleh guru. Selain itu, guru juga mengeluhkan mengenai proses pelatihan yang mereka ikuti mengenai Kurikulum 2013. Mereka mengatakan bahwa pada saat mengikuti pelatihan mengenai Kurikulum 2013, mereka lebih banyak berada di dalam kelas dan mempelajari mengenai perangkat pembelajaran. Mereka menganggap bahwa seharusnya sebagai guru Penjasorkes, mereka harusnya diberikan pelatihan secara langsung di lapangan sehingga mereka dapat lebih memahami seperti apa proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013. Untuk evaluasi bagaimana implementasi Kurikulum 2013 terkait dengan standar penilaian, berdasarkan hasil analisis indikator standar penilaian yang mengkaji tentang penilaian otentik yang meriupakan salah satu perubahan dari Kurikulum KTSP didapatkan hasil rata-rata persentase sebesar 79,7% yang menjelaskan bahwa guru Penjasorkes telah melaksanakan proses penilaian terhadap hasil dari proses pembelajaran berdasarkan standar yang telah ditetapkan pada standar penilaian Kurikulum 2013. Data tersebut didukung dengan data hasil analisis kuesioner siswa mengenai proses penilaian yang dilakukan guru pada saat pembelajaran Penjasorkes yang mendapatkan hasil rata-rata persentase sebesar 86,7%. Siswa menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, guru sekaligus melakukan penilaian terhadap siswa dengan memberikan siswa tes tertulis mengenai materi pembelajaran yang disampaikan. Setelah pembelajaran selesai, guru memberikan tes yang berisi tentang penilaian yang dilakukan siswa terhadap dirinya sendiri, terhadap teman, kemudian memberikan siswa tugas dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mengikuti dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun, kesesuaian antara apa yang dilakukan guru pada proses penilaian dengan standar 183

penilaian dari Kurikulum 2013 bukan berarti guru tidak mendapatkan kesulitan dalam penerapannya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 58 kepala sekolah SMP Negeri Kota Palembang atau yang mewakili, 37 kepala sekolah mengatakan bahwa guru Penjasorkes di sekolah yang mereka pimpin mengeluhkan terlalu banyaknya rubrik penilaian yang harus mereka isi. Dengan jumlah siswa yang terlalu banyak, guru kesulitan dalam memberikan penilaian secara personal kepada siswa. Hal ini berdampak dengan keterlambatan pembagian raport semester siswa pada saat sekolah masih menerapkan Kurikulum 2013. Secara garis besar, banyak kepala sekolah atau yang mewakili mengatakan bahwa Kurikulum 2013 adalah Kurikulum yang baik, namun masih perlu diadakan evaluasi dan perbaikan terutama pada standar penilaian. Untuk standar penilaian, kepala sekolah mengharapkan bahwa perlu dilakukan penyederhanaan terlebih dahulu sebelum Kurikulum 2013 diterapkan kembali. Terdapat 46 kepala sekolah yang setuju dengan diterapkannya Kurikulum 2013 dan 12 kepala sekolah menyatakan tidak setuju dengan diterapkannya Kurikulum 2013. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru Penjasorkes, mereka mengatakan hal yang dengan yang diungkapkan oleh kepala sekolah. Mereka para guru merasa kesulitan jika harus memberikan penilaian kepada masing-masing siswa karena banyaknya jumlah siswa yang mereka ajar dalam 1 kelas dan juga banyaknya rubrik penilaian yang harus diisi. Selain dari itu, sebagian guru merasa kesulitan untuk memasukkan hasil penilaian mereka terhadap siswa dengan menggunakan komputer. Umur yang tidak lagi muda menjadi satu alasan yang membuat mereka kesulitan untuk memasukkan nilai dengan pengoperasian komputer. Kemudian mereka juga merasa kebingungan dalam mengakumulasikan nilai untuk siswa pada akhir semester yang menyebabkan keterlambatan mereka dalam memberikan hasil penilaian kepada wali kelas untuk dimasukkan ke dalam raport akhir semester. Meskipun dari semua indikator yang di analisis mengungkapkan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri Kota Palembang sudah berjalan sesuai dengan arahan yang terdapat di dalam pedoman pengimplementasian Kurikulum 2013, namun dari setiap indikator yang telah di analisis mengungkapkan bahwa perlu adanya perbaikan dalam Kurikulum 2013 berdasarkan dari analisis yang telah peneliti jelaskan di atas. Sehingga kualitas dari implementasi Kurikulum 2013 ketika nanti diterapkan kembali secara menyeluruh di Indonesia, menjadi lebih baik dan lebih sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional dan apa yang diharapkan oleh Pemerintah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas didapatkan simpulan bahwa implementasi kurikulum 2013 meliputi standar isi memperoleh rata-rata persentase sebesar 80,1%, standar proses memperoeh rata-rata sebesar 80,7%, dan standar penilaian memperoleh rata-rata persentase sebesar 79,7% yang termasuk dalam kategori sesuai. namun dari setiap indikator masih perlu dilakukan perbaikan dikarenakan masih terdapat kendala ataupun kesulitan yang di alami guru terkait 3 standar yang mengalami perubahan dari kurikulum sebelumnya. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1) Disarankan kepada pengambil keputusan dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan pembenahan mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru dalam proses pengimplementasian Kurikulum 2013, sehingga kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik; 2) Disarankan kepada guru Penjasorkes untuk lebih aktif dalam mempelajari dan mencari tahu mengenai bagaimana pengimplementasian Kurikulum 2013, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat teratasi.; 3) Bagi calon peneliti yang berminat untuk meneliti lebih lanjut mengenai evaluasi Kurikulum 2013 hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian ini; 4) Bagi 184

sekolah disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan sebagai refleksi mengenai pengimplementasian Kurikulum 2013 guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Abdul Jabar, Cepi Safruddin. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Budiono, J.D., Sunu Kuntjoro. 2014. Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Biologi SMA Kabupaten Lamongan. Jurnal Bioedu, Volume 3 No. 3. Hal 536-541. Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rodaskarya. Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Coba Publik Kurikulum 2013. Jakarta Yeni Marlina. 2011. Evaluasi Program Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan Di SMP Negeri Kota Banda Aceh Tahun 2011. Tesis. Program Studi Pendidikan Olahraga PPS UNNES. Salinan Lampiran Permendikbud No 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Garuda. 2013. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 185