, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: TITIK HANDAYANI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

LAMPIRAN HASIL OUTPUT PENILAIAN UJI HEDONIK. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Warna K. Overall K N

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lampiran 1 Proses Pembuatan Mi Kering Kontrol dan Perlakuan. Alat. Bahan Utama. Tep.daun kelor. Panci pengukus. Noodle maker

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

PEMANFAATANN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.

Kata Kunci: Bubur Pisang, Bubuk Coklat, Pembuatan Es Krim

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) DAN LARUTAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI PEWARNA ALAMI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK MIE UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN BAKU DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

Dewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KECEPATAN LELEH ES KRIM YANG DIHASILKAN

PEMANFAATAN SUKUN (Arthocarpus altilis) DAN SUSU JAGUNG (Zea mays) DALAM PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN CMC (Carboxy Methyl Cellulose)

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) JURNAL PUBLIKASI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bahan-bahan Pembuatan Sosis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Cookies Tabel 13. Standar Mutu Cookies (SNI )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI POTENSI PUPUK ORGANIK DARI BAHAN CANGKANG TELUR UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) JURNAL PUBLIKASI

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

KAJIAN KUALITAS UMBI UBI JALAR SEBAGAI SUBSTITUSI SUSU SKIM DALAM PEMBUATAN ES KRIM

7. LAMPIRAN 7.1. Uji Organoleptik Penelitian Pendahuluan Panelis A B C

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Transkripsi:

KUALITAS (OVERRUN, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TITIK HANDAYANI A 420 090 024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

KUALITAS (OVERRUN, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Titik Handayani 1), Hariyatmi 2). Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 1) Mahasiswa, 2) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta. ABSTRAK Hasil olahan makanan dari umbi gadung yang paling populer hanya keripik dan tepung gadung, maka dari itu perlu adanya diversifikasi berbagai jenis olahan makanan dari umbi gadung agar lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan nilai guna dari umbi gadung. Kandungan karbohidrat dan protein dalam umbi gadung dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi atau pengganti susu skim untuk pembuatan es krim yang berfungsi sebagai bahan pengental. Untuk bahan pewarna pada pembuatan es krim menggunakan daun bayam merah yang mengandung pigmen antosianin sebagai pewarna alami, sehingga dapat mengurangi penggunaan pewarna sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas es krim umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst dengan penambahan daun bayam merah (Alternanthera amoena Voss) sebagai pewarna alami ditinjau dari overrun, kecepatan meleleh dan organoleptik. Hasil yang diperoleh adalah uji overrun dengan hasil tertinggi pada perlakuan 100% umbi gadung (G 4 B 0, G 4 B 2, G 4 B 3 ) yaitu sebesar 48%, kecepatan meleleh terendah pada perlakuan kontrol yaitu G 0 B 1 sebesar 17 menit/5g sampel, hasil dari uji organoleptik sangat beranekaragam. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada uji overrun Fhitung > Ftabel, yaitu 196,05 > 2,86, sehingga H 0a ditolak, maka ada pengaruh penggunaan gadung terhadap kualitas es krim (overrun). Hasil uji hipotesis pada uji kecepatan meleleh Fhitung > Ftabel 38,06 > 82,86, sehingga H 0a ditolak, maka ada pengaruh penggunaan gadung terhadap kualitas es krim (Kecepatan meleleh). Hasil uji organoleptik sangat beraneka ragam dan dan dapat diterima oleh masyarakat. Kata Kunci : kualitas es krim, umbi gadung, daun bayam merah. A. Pendahuluan Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian yang banyak mengandung karbohidrat, mineral dan vitamin. Salah satunya adalah umbi gadung. Hasil olahan makanan dari umbi gadung yang paling populer hanya keripik dan tepung gadung, maka dari itu perlu adanya diversifikasi berbagai jenis olahan makanan dari umbi gadung agar lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan nilai guna dari umbi gadung. Kandungan karbohidrat dan protein dalam umbi gadung dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi atau

pengganti susu skim untuk pembuatan es krim yang berfungsi sebagai bahan pengental. Susu skim merupakan salah satu sumber padatan susu non lemak yang berfungsi sebagai bahan pengental es krim (Nuraini, 2007). Kekentalan pada adonan es krim akan berpengaruh terhadap kualitas es krim yang berupa pengembangan volume es krim (Overrun), kecepatan meleleh dan mutu organoleptik. Untuk bahan pewarna pada pembuatan es krim menggunakan daun bayam merah yang mengandung pigmen antosianin. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian Kualitas (Overrun, kecepatan meleleh dan organoleptik) Es Krim Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) dengan Penambahan Daun Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss) Sebagai Pewarna Alami. B. Metode penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian diskriptif kuantitatif dan diskriptif kualitatif jenis eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu umbi gadung dengan perlakuan umbi gadung 100% (G 0 ), umbi gadung 75% (G 1 ), umbi gadung 50% (G 2 ), umbi gadung 25% (G 3 ) dan umbi gadung 0% (G 4 ). Faktor kedua yaitu daun bayam merah dengan perlakuan 5g, 10g dan 15g. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini adalah kualitas es krim umbi gadung yang terdiri dari 3 jenis, yaitu data uji overrun, data uji kecepatan meleleh dan data uji organoleptik. Data-data tersebut didapatkan melalui beberapa cara, yaitu: 1) Eksperimen, 2) Dokumentasi, 3) Kepustakaan, 4) Organoleptik, 5) Overrun dan 6) Kecepatan meleleh. Teknik analisis data menggunakan uji Two Way Anova. Uji ini terdiri dari uji prasyarat dan uji hipotesis, setelah itu dilakukan juga uji lanjut. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan two way anova yang berfungsi untuk mengetahui

Perlakuan diterima atau ditolaknya hipotesis dari data tersebut dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen. C. Hasil Dan Pembahasan 1. Hasil Uji Overrun (%) Hasil penelitian uji kualitas es krim umbi gadung dengan penambahan daun bayam merah yaitu overrun, kecepatan meleleh dan organoleptik sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Uji Kualitas Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah yang Berbeda Uji Kecepatan Meleleh (Menit) Uji Organoleptik Uji Pembedaan Warna Rasa Aroma Tekstur Uji Penerimaan G 0 B 1 30** 16,50 Putih Sangat manis Sedap Lembut Suka G 0 B 1 33 17* Putih kemerahan Sangat manis Sedap Lembut Suka G 0 B 2 32,50 15,50 Ungu kemerahan Sangat manis Sedap Lembut Suka G 0 B 3 30** 15,50 Merah keunguan Sangat manis Sedap Lembut Suka G 1 B 0 33 14,50 Putih Manis Sedap Lembut Suka G 1 B 1 32 14 Putih keunguan Manis Sedap Lembut Suka G 1 B 2 32,50 13,50 Ungu Manis Sedap Lembut Suka G 1 B 3 32,50 14,50 Ungu kemerahan Manis Sedap Lembut Suka G 2 B 0 35,50 13,50 Putih Manis Sedap Lembut Suka G 2 B 1 36 13,50 Putih keunguan Manis Sedap Lembut Suka G 2 B 2 36 12,50 Ungu Manis Sedap Lembut Suka G 2 B 3 34,50 14 Ungu kemerahan Manis Sedap Lembut Suka G 3 B 0 40 12,50 Putih Manis Sedap Lembut Suka G 3 B 1 38 12 Putih keunguan Manis Sedap Lembut Suka G 3 B 2 37 12,50 Putih kemerahan Manis Sedap Lembut Suka G 3 B 3 38,50 12 Ungu Manis Sedap Lembut Suka G 4 B 0 48* 11 Putih Agak manis Sedap Lembut Suka G 4 B 1 47 9,50** Putih keunguan Agak manis Sedap Lembut Suka G 4 B 2 48* 11,50 Putih kemerahan Agak manis Sedap Lembut Suka G 4 B 3 48* 10 Putih kemerahan Agak manis Sedap Lembut Suka Keterangan: * : Hasil tertinggi G : Umbi gadung ** : Hasil terendah B : Daun Bayam Merah Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan bahwa overrun tertinggi pada perlakuan G 0 B 0, G 0 B 2 dan G 0 B 3 yaitu 48%, sedangkan overrun terendah pada perlakuan G 4 B 0 dan G 4 B 3 yaitu sebesar 30%. Hasil rata-rata uji kecepatan meleleh es krim umbi gadung tertinggi pada perlakuan G 4 B 1

yaitu 17 menit/5 g sampel, sedangkan hasil terendah pada perlakuan G 0 B 1 yaitu sebesar 9,50 menit/5 g sampel. Hasil uji organoleptik es krim umbi gadung menunjukan bahwa hasil yang didapatkan sangat beragam. Perlakuan 100% umbi gadung kurang disukai dari segi rasa yang agak manis dan perlakuan kontrol juga agak disukai, karena sangat manis.` a) Analisis data overrun (1) Uji normalitas Tabel 4.2. Hasil Analisis Uji Normalitas Overrun Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Umbi Gadung Kolmogorov-smirnov Keputusan Statistic df Sig Overrun G 0 0,20 8 0,20(*) Normal G 1 0,20 8 0,20(*) Normal G 2 0,26 8 0,10 Normal G 3 0,26 8 0,11 Normal G 4 0,22 8 0,20(*) Normal (*) This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Tabel 4.3. Hasil Analisis Uji Normalitas Overrun Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Daun bayam Kolmogorov-smirnov Keputusan merah Statistic df Sig. Overrun B 0 0,17 10 0,20(*) Normal B 1 0,24 10 0,09 Normal B 2 0,24 10 0,08 Normal B 3 0,20 10 0,20(*) Normal (*) This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction (2) Uji Homogenitas Tabel 4.4. Hasil Analisis Uji Homogenitas Overrun Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Perlakuan Levene Keputusan Statistic df1 df2 Sig. Umbi gadung 1,12 4 35 0,36 Homogen Daun Bayam Merah 0,20 3 36 0,89 Homogen Dari tabel 4.4, hasil uji Kolmogorof-smirnov pada perlakuan gadung dan daun bayam merah berturut-turut pada α 5% adalah 0,36 dan 0,89, maka disimpulkan bahwa data overrun

berdasarkan perlakuan mempunyai varian yang sama atau homogen. (3) Uji Hipotesis Tabel 4.5. Uji Hipotesis Two Way Anova Overrun Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Sumber Jumlah Rata-rata F hitung F tabel Varian Kuadrat (JK) dk Kuadrat (RK) (α= 5%) (α= 5%) Sig. Keputusan Gadung 1372,35 4 343,08 196,05 2,86 0,00 H0a ditolak Daun_bayam_ merah 2,20 3 0,73 0,41 3,09 0,74 H0b diterima Gadung * Daun_bayam_ 28,05 12 2,33 1,33 2,27 0,27 H0c diterima merah Galat 35,00 20 1,75 - - - - Total 753294,00 40 - - - - - a : Gadung b : Daun bayam merah c : Interaksi gadung dengan daun bayam merah Berdasarkan tabel 4.5, diperlihatkan bahwa F hitung sebesar 196,05 dan F tabel sebesar 2,86 yang berarti F hitung > F tabel (H 0 a ditolak). Pada bayam merah F hitung sebesar 0,41 dan F tabel sebesar 3,09 yang berarti F hitung < F tabel (H 0 b diterima). Pada interaksi antara umbi gadung dan daun bayam merah F hitung sebesar 1,33 dan F tabel sebesar 2,27 yang berarti F hitung < F tabel (H 0 c diterima). (4) Uji Lanjut Benar Nyata Jujur (BNJ) Tabel 4.6. Hasil Uji Lanjut BNJ overrun Es Krim Umbi Gadung Ditinjau Dari Perlakuan Pemberian Gadung Multiple Comparisons Gadung Dependent Variable: Overrun Tukey HSD (I) Umbi (J) Umbi Mean Difference Keputusan Gadung Gadung (I-J) Sig. G 0 G 1-16,38(*) 0,00 Berbeda (0%) G 2-7,00(*) 0,00 Berbeda G 3-4,13(*) 0,00 Berbeda G 4-1,12 0,45(**) Tidak Berbeda G 1 G 0-15,25(*) 0,00 Berbeda (25%) G 2-5,88(*) 0,00 Berbeda G 3-3,00(*) 0,00 Berbeda G 4 1,12 0,45(**) Tidak berbeda

G 2 G 0-12,25(*) 0,00 Berbeda (50%) G 1-2,88(*) 0,00 Berbeda G 3 3,00(*) 0,00 Berbeda G 4 4,13(*) 0,00 Berbeda G 3 G 0-9,38(*) 0,00 Berbeda (75%) G 1 2,88(*) 0,00 Berbeda G 2 5,88(*) 0,00 Berbeda G 4 7,00(*) 0,00 Berbeda G 4 G 0 90,38(*) 0,00 Berbeda (100%) G 1 12,25(*) 0,00 Berbeda G 2 15,25(*) 0,00 Berbeda G 3 16,38(*) 0,00 Berbeda (*) Hasil perbedaan rata-rata pada perlakuan yang berbeda nyata (**) Perlakuan yang tidak berbeda nyata Berdasarkan tabel 4.6, diperlihatkan bahwa semua perlakuan memiliki perbedaan yang nyata, kecuali pada perlakuan antara G 1 (Umbi gadung 25%) terhadap G 0 (Tanpa umbi gadung atau kontrol) dan sebaliknya yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,45 (>0,05) yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Namun, apabila dilihat dari reratanya menunjukkan bahwa rerata tertinggi antara G 4 (Umbi gadung 100%) terhadap G 3 (Umbi gadung 75% ) yaitu sebesar 90,38 dan rerata terendah antara G 0 terhadap G 4 yaitu sebesar -16,38. b) Analisis Data Kecepatan Meleleh (1) Uji normalitas Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Normalitas Kecepatan Meleleh Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Umbi Keputusan Gadung Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. Kecepatan_meleleh G 0 0,22 8 0,20(*) Normal G 1 0,21 8 0,20(*) Normal G 2 0,28 8 0,05 Normal G 3 0,26 8 0,10 Normal G 4 0,20 8 0,20(*) Normal (*) This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.8. Hasil Analisis Uji Normalitas Kecepatan Meleleh Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Kecepatan_ meleleh Daun_bayam_merah Kolmogorov-Smirnov(a) Keputusan B 0 Statistic df Sig. 0,121 10 0,200(*) Normal B 1 0,167 10 0,200(*) Normal B 2 0,226 10 0,158 Normal B 3 0,193 10 0,200(*) Normal (*) This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction. (2) Uji Homogenitas Tabel 4.9. Hasil Analisis Uji Homogenitas Kecepatan Meleleh Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Levene Keputusan Statistic df 1 df 2 Sig. Umbi Gadung 0,45 4 35 0,76 Homogen Daun Bayam Merah 0,52 3 36 0,22 Homogen Dari tabel 4.9, hasil uji Kolmogorov-smirnov pada perlakuan umbi gadung dan daun bayam merah berturut-turut dengan α 5% adalah 0,76 dan 0,22, maka disimpulkan bahwa data kecepatan meleleh berdasarkan perlakuan mempunyai varian yang sama atau homogen. (3) Uji Hipotesis Tabel 4.10. Uji Hipotesis Two Way Anova Kecepatan Meleleh Es Krim Umbi Gadung dengan Penambahan Daun Bayam Merah Rata-rata Keputusan Sumber Varian Jumlah Kuadrat (JK) dk Kuadrat (RK) F hitung (α=5%) F tabel (α=5%) Sig. Umbi_gadung 140,85 4 35,21 38,06 2,86 0,00 H0a ditolak Daun_bayam_ merah 1,47 3 0,49 0,53 3,09 0,66 H0b diterima Umbi_gadung * H0c diterima 11,15 12 0,92 1,00 2,27 0,47 Daun_bayam_ merah Galat 18,50 20 0,92 - - - - Total 7221,00 40 - - - - - a : Umbi gadung, b : Daun bayam merah, c : Interaksi gadung dengan daun bayam merah

Berdasarkan tabel 4.10, diperlihatkan bahwa F hitung sebesar 38,068 dan F tabel sebesar 2,86 yang berarti F hitung > F (H 0 a ditolak.). Pada daun bayam merah F hitung sebesar 0,53 dan F tabel sebesar 3,09 yang berarti F hitung < F tabel (H 0 b diterima). Pada interaksi antara umbi gadung dan daun bayam merah F hitung sebesar 1,00 dan F tabel sebesar 2,27 yang berarti F hitung < F tabel (H 0 c diterima). d) Uji Lanjut Benar Nyata Terkecil (BNT) Tabel 4.11. Hasil Uji Lanjut Anava Kecepatan Meleleh Es Krim Umbi Gadung Ditinjau Dari Perlakuan Pemberian Umbi Gadung Multiple Comparisons Gadung Dependent Variable: Kecepatan_meleleh LSD (I) Umbi (J) Umbi Mean Difference Gadung Gadung (I-J) Sig. Keputusan G 0 G 1 5,63(*) 0,00 Berbeda (0%) G 2 3,88(*) 0,00 Berbeda G 3 2,75(*) 0,00 Berbeda G 4 2,00(*) 0,00 Berbeda G 1 G 0 3,63(*) 0,00 Berbeda (25%) G 2 1,88(*) 0,00 Berbeda G 3 0,75 0,13(**) Tidak Berbeda G 4-2,00(*) 0,00 Berbeda G 2 G 0 2,88(*) 0,00 Berbeda (50%) G 1 1,13(*) 0,03 Berbeda G 3-0,75 0,13(**) Tidak Berbeda G 4-2,75(*) 0,00 Berbeda G 3 G 0 1,75(*) 0,00 Berbeda (75%) G 1-1,13(*) 0,03 Berbeda G 2-1,88(*) 0,00 Berbeda G 4-3,88(*) 0,00 Berbeda G 4 G 0-1,75(*) 0,00 Berbeda (100%) G 1-2,88(*) 0,00 Berbeda G 2-3,63(*) 0,00 Berbeda G 3-5,63(*) 0,00 Berbeda (*) Hasil perbedaan rata-rata pada perlakuan yang berbeda nyata (**) Perlakuan yang tidak berbeda nyata Berdasarkan tabel 4.11, diperlihatkan semua perlakuan tersebut memiliki perbedaan yang nyata, kecuali pada perlakuan antara G 2 (Umbi gadung 50%) dan G 1 (Umbi gadung 25%) yang

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,13 (>0,05) yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Namun, apabila dilihat dari reratanya menunjukkan bahwa rerata tertinggi adalah antara G 4 (Tanpa umbi gadung atau Kontrol) terhadap G 4 (Umbi gadung 100%) yaitu sebesar 5,63 dan rerata terendah adalah antara G 4 terhadap G 0 yaitu sebesar -5,63. 2. Pembahasan a) Overrun Hasil penelitian menunjukkan bahwa es krim dengan overrun tertinggi pada G 4 B 0, G 4 B 2, G 4 B 3 dan overrun terendah pada G 0 B 0 dan G 0 B 3. Setelah dilakukan uji lanjut anova, menunjukkan bahwa hasil overrun tertinggi juga pada G 4 (Umbi gadung 100%) dan overrun terendah pada G 0 (Tanpa umbi gadung atau Kontrol). Untuk hasil overrun terdapat grafik yang menunjukkan hasil rata-rata overrun es krim umbi gadung dalam gambar 4.1. 100 Rata-rata hasil overrun 50 0 G0B0 G0B2 G1B1 G1B3 G2B0 G2B2 G3B1 G3B3 G4B0 G4B2 Rata-rata Gambar 4.1. Hasil rata-rata overrun Hal ini sesuai dengan pernyataan padaga (2005), bahwa BKTL berfungsi untuk meningkatkan kandungan padatan di dalam es krim, sehingga es krim akan menjadi lebih kental. Selain itu, juga meningkatkan nilai overrun tanpa mempengaruhi tekstur dan kelembutan es krim.

b) Kecepatan meleleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa es krim dengan kecepatan meleleh tertinggi pada G 4 B 1 yaitu 9,5 menit/5g dan kecepatan meleleh terendah pada G 0 B 1 yaitu 17 menit/5g. Setelah dilakukan uji lanjut anova, menunjukkan bahwa hasil kecepatan meleleh tertinggi juga pada G 4 (Umbi gadung 100%) dan kecepatan meleleh terendah pada G 0 (Tanpa umbi gadung atau Kontrol). Untuk hasil kecepatan meleleh terdapat grafik yang menunjukkan hasil rata-rata overrun es krim umbi gadung dalam gambar 4.2. S k o r 20 0 Hasil rata-rata kecepatan meleleh G0B0 G0B2 G1B1 G1B3 G2B0 G2B2 G3B1 G3B3 G4B0 G4B2 Rata-rata Gambar 4.2. Hasil rata-rata kecepatan meleleh.hal ini sesuai dengan pernyataan padaga (2005), bahwa kecepatan meleleh es krim berhubungan dengan overrun. Berdasarkan hasil overrun pada tabel 1.1, bahwa G 4 B 1 memiliki overrun yang rendah, sehingga memiliki kecepatan meleleh terlama, sedangkan pada G 0 B 1 memiliki overrun yang tinggi, sehingga lebih cepat meleleh. c) Organoleptik (1) Warna Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji pembedaan terhadap 20 panelis, semakin sedikit pemberian umbi gadung, maka semakin terlihat warna merah keunguan dari antosianin sari daun bayam merah. Pada uji penerimaan, diperlihatkan bahwa warna es krim umbi gadung dengan penambahan daun bayam merah dengan

warna yang pucat seperti putih keunguan dan putih kemerahan agak disukai, tetapi warna putih, ungu, ungu kemerahan dan merah keunguan lebih disukai oleh panelis. Hal ini membuktikan bahwa warna es krim umbi gabung dapat diterima oleh masyarakat. (2) Rasa Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji pembedaan terhadap 20 panelis. Pada perlakuan dengan penggunaan 100% umbi gadung menghasilkan rasa es krim yang agak manis, karena kandungan karbohidrat pada umbi gadung merupakan pati, sedangkan karbohidrat pada susu skim merupakan laktosa. Namun, perpaduan umbi gadung dan susu skim menghasilkan es krim yang manis. Menurut padaga (2005), rasa sangat mempengaruhi kesukaan panelis atau konsumen terhadap es krim bahkan dapat dikatakan sebagai faktor penentu yang utama. Untuk uji penerimaan, semua es krim disukai kecuali pada es krim dengan 100% umbi gadung yang agak manis dan kontrol yang sangat manis. Hal ini membuktikan bahwa warna es krim umbi gabung dapat diterima oleh masyarakat. (3) Aroma Berdasarkan hasil penilaian pada uji pembedaan terhadap 20 panelis, aroma yang dihasilkan dari es krim gadung semuanya sama pada semua sampel yaitu semua es krim memiliki aroma sedap dan semua panelis menyukainya. (4) Tekstur Berdasarkan hasil penilaian pada uji pembedaan terhadap 20 panelis, tekstur yang dihasilkan dari es krim gadung semua sama yaitu lembut dan semua panelis menyukainya.

D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dsimpulkan bahwa umbi gadung dengan penambahan daun bayam merah menghasilkan es krim yang berkualitas dengan overrun tertinggi pada perlakuan 100% umbi gadung (G 4 B 0, G 4 B 2, G 4 B 3 ) yaitu sebesar 48%, kecepatan meleleh terendah pada perlakuan kontrol yaitu G 0 B 1 sebesar 17 menit, hasil dari uji organoleptik sangat beraneka ragam dan dapat diterima oleh masyarakat.. 2. Saran a. Untuk penelitian selanjutnya disaranakan untuk menambahkan jumlah gula dalam pembuatan es krim umbi gadung agar menghasilkan rasa yang manis. b. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan daun bayam merah dengan jumlah minimal 15g/100g bahan es krim dan juga dapat menggunakan pigmen antosianin selain dari daun bayam merah. c. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan lebih banyak panelis agar menghasilkan es krim yang lebih berkualitas. d. Untuk penelitian sekanjutkan diharapkan dapat melakukan uji kandungan gizi es krim, seperti glukosa, karbohidrat dan protein. E. Daftar Pustaka Nuraini, Heny, (2007), Memilih & Membuat Jajanan Anak yang Sehat & Halal, Jakarta: Qultummedia. Padaga, M, dan M,E,Sawitri, (2005), Membuat Es Krim yang Sehat, Surabaya: Trubus Agrisarana.