Anwar Kasim, Yumarni dan Ahmad Fuadi. Abstract. Key words: Elaeis guineensis Jacq., trunk, Uncaria gambir Roxb., adhesive, particleboard.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT UREA FORMALDEHIDA DAN BAHAN PENGISI STYROFOAM TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

Lampiran 1. Perhitungan bahan baku papan partikel variasi pelapis bilik bambu pada kombinasi pasahan batang kelapa sawit dan kayu mahoni

VARIASI KADAR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN PARTIKEL KELAPA SAWIT DAN SERUTAN MERANTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Medan (Penulis Korespondensi : 2 Staf Pengajar Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan.

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL BAMBU BETUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis acq)

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN SERAT KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN TEKANAN BERBEDA

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BESARAN KEMPA TERHADAP SIFAT PAPAN PARTIKEL SERUTAN KAYU. (The Effect of Pressing Rate on Wood Shaving Particleboard Properties)

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam

VARIASI SUHU DAN WAKTU PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

4 PENGARUH KADAR AIR PARTIKEL DAN KADAR PARAFIN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia dari tahun seluas 8,91 juta

Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR KULIT DURIAN (Durio zibethinus murr.)

KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DENGAN VARIASI KADAR PEREKAT UREA FORMALDEHIDA DAN UKURAN PARTIKEL

TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan diameternya mencapai 1 m. Bunga dan buahnya berupa tandan,

KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BATANG PANDAN MENGKUANG (Pandanus atrocarpus Griff) BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL DAN KONSENTRASI UREAFORMALDEHIDA

Luthfi Hakim 1 dan Fauzi Febrianto 2. Abstract

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL MENGGUNAKAN PEREKAT POLIVINIL ACETAT (PVAc) DENGAN BAHAN PENGAWET BORAKS DAN IMPRALIT COPPER KHROM BORON (CKB)

Abstract. oil palm trunk waste, mahogany s, phenol formaldehyde, physical and mechanical properties, particle board.

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Oleh :

PENGARUH PANJANG PARTIKEL TERHADAP KUALITAS ORIENTED PARTICLE BOARD DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult.

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH INDUSTRI PENSIL DENGAN BERBAGAI RASIO BAHAN BAKU DAN TARGET KERAPATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FORTIFIKASI LIKUIDA TANDAN KOSONG SAWIT (Elaeis guinensis Jacq.) DENGAN FENOL FORMALDEHIDA DALAM PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL ADESNA FATRAWANA

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN GIPSUM DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PERLAKUAN PERENDAMAN DAN VARIASI KADAR GIPSUM

VARIASI BERAT LABUR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN LAMINA DARI BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PEMADATAN

17 J. Tek. Ind. Pert. Vol. 19(1), 16-20

KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI KOMPOSISI PARTIKEL BATANG KELAPA SAWIT DAN MAHONI DENGAN BERBAGAI VARIASI KADAR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA

6 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

KUALITAS PAPAN SERAT BERKERAPATAN SEDANG DARI AKASIA DAN ISOSIANAT

ALAT KOMPREGNASI UNTUK PENINGKATAN MUTU KAYU BATANG KELAPA SAWIT

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Produksi Kayu Gergajian dan Perkiraan Jumlah Limbah. Produksi Limbah, 50 %

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun taksonomi tanaman kelapa sawit menurut Syakir et al. (2010) Nama Elaeis guineensis diberikan oleh Jacquin pada tahun 1763

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT MEKANIK PAPAN GYPSUM DARI SERBUK LIMBAH KAYU NON KOMERSIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(Penulis Korespondensi: 2 Dosen Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Penelitian di laksanakan bulan September - November Penelitian ini

TINJAUAN PUSTAKA. Batang kelapa sawit mempunyai sifat yang berbeda antara bagian pangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom plantae, Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas

KARAKTERISTIK PAPAN COM-PLY DARI CAMPURAN KAYU SAWIT DAN KORAN BEKAS. Oleh/By :

PENGARUH KOMPOSISI FACE-CORE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS ORIENTED STRAND BOARD DARI BAMBU DAN ECENG GONDOK

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

Pengaruh Pelapisan Akrilik terhadap Kualitas Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN PARTIKELDARI KAYU SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA. L) DAN SERBUK SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA.L)

PENGARUH PENGUKURAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL SAMPAH DAUN KERING BERDASARKAN UKURAN BUTIR

KUALITAS PAPAN PARTIKEL TANDAN KOSONG SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN PEREKAT LIKUIDA DENGAN PENAMBAHAN RESORSINOL YULIANI

Suherti, Farah Diba, Nurhaida Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jln Imam Bonjol Pontianak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI LIMBAH KERTAS KARDUS DENGAN PENAMBAHAN KATALIS NATRIUM SILIKAT

SIFAT FISIS DAN MEKANIS LAMINASI BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper BACKER EX. HEYNE) PADA BERBAGAI JUMLAH LAPISAN DAN POSISI PENGUJIAN

PENDAHULUAN. Indonesia menyebabkan industri kehutanan mengalami krisis bahan baku.

MECHANICAL AND PHYSICAL PROPERTIES OF CEMENT PARTICLE BOARD MADE FROM TRUNK OF PANDAN MENGKUANG (Pandanus atrocarpu Griff)

TINJAUAN PUSTAKA. kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang sawit berbentuk silinder dengan

PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT DARI BAMBU ANDONG DAN KAYU SENGON MENGGUNAKAN PERLAKUAN OKSIDASI SUHASMAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN DAN WAKTU KEMPA TERHADAP SIFAT PAPAN PARTIKEL SERUTAN BAMBU PETUNG BERLAPIS MUKA PARTIKEL FESES SAPI

KARAKTERISTIK KOMPOSIT TANPA PEREKAT (BINDERLESS COMPOSITE) DARI LIMBAH PENGOLAHAN KAYU

Oleh : Febriana Tri Wulandari Prodi Kehutanan Faperta Unram

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL

Sifat-sifat papan semen partikel yang diuji terdiri atas sifat fisis dan mekanis. Sifat fisis meliputi kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI LIMBAH KERTAS KARDUS DENGAN PENAMBAHAN KATALIS KALSIUM KLORIDA

PENGARUH COMPACTION RATIO TERHADAP SIFAT PAPAN LANTAI PARTIKEL KAYU JATI DAN SENGON

PENGARUH PROPORSI CAMPURAN SERBUK KAYU GERGAJIAN DAN AMPAS TEBU TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA FATHIMA TUZZUHRAH ARSYAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 3(1): 1-7 (2010)

TEKNIK PEMBUATAN BAMBU LAMINASI BERSILANG SEBAGAI BAHAN MEBEL DAN BANGUNAN

Transkripsi:

Pengaruh Suhu dan Lama Pengempaan pada Pembuatan Papan Partikel dari Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perekat Gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap Sifat Papan Partikel Influence of Temperature and Pressing Time on Particleboard Processing from Palm Oil Trunk (Elaeis guineensis Jacq.) and Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Adhesive on Particleboard Properties. Anwar Kasim, Yumarni dan Ahmad Fuadi Abstract Studi on the utilization of Palm oil trunk for particleboard with Gambir as adhesive was conducted in order to know the influence of temperature and pressing time to particleboard properties. Experiments were analyzed by factorial with completely randomized design in 4 temperatures (140ºC, 145ºC, 150ºC and 155ºC) and 4 pressing times (10 min., 12.5 min., 15 min., and 17.5 min.). Particleboard was tested for density, moisture content, water absorption, modulus of rupture, compression strength parallel to the surface and internal bond. Result showed that temperature and pressing time and their interaction have significant influenced to the moisture content while pressing temperature have influenced to the density and modulus of rupture of the particleboard. On the other hand, temperature and pressing time have not significant influenced to water absorption, compression strength parallel to the surface and internal bond. The entire particleboard properties were met Indonesian Standard except water absorption which relatively higher. Optimal condition was attained by combination of pressing temperature of 150ºC and pressing time of 15 min., where the density was 0.77g/cm 3, moisture content was 7.60%, water absorption was 56.98%, modulus of rupture was 147 kg/cm 2, compression strength to the surface was 68.85kg/cm 2 and internal bond was 8.26 kg/cm 2. Key words: Elaeis guineensis Jacq., trunk, Uncaria gambir Roxb., adhesive, particleboard. Pendahuluan Kelapa Sawit dapat berproduksi secara ekonomis sampai berumur 30 tahun. Setelah itu tanaman harus diremajakan dengan cara ditebang dan menggantikannya dengan tanaman yang baru. Saat ini telah mulai banyak peremajaan Kelapa Sawit yang dilakukan oleh perkebunan. Namun sayangnya pemanfaatan batang Kelapa Sawit tersebut belum maksimal dimana sebagian besar dibakar pada areal perkebunan atau dibiarkan begitu saja. Salah satu peluang pemanfaatan batang Kelapa Sawit adalah sebagai bahan baku papan partikel pengganti kayu. Dimana papan partikel dapat dibuat dari kayu atau bahan bukan kayu yang mengandung lignin dan selulosa serta ukuran partikelnya dapat dibuat sesuai dengan persyaratan yang diminta. Misalnya menurut Haygreen dan Bowyer (1982) ukuran ideal partikel untuk papan partikel adalah 0.5 ~ 1 inci dan tebal 0.010 ~ 0.015 inci. Perekat yang dapat digunakan untuk papan partikel adalah perekat buatan dan perekat alami. Contoh perekat buatan yang dapat digunakan antara lain urea formaldehida, fenol formaldehida, melamin formaldehida dan isosianat (Haygreen dan Bowyer 1982). Penggunaan perekat alami akhir-akhir ini mulai jadi perhatian karena selain dapat diperbarui juga tidak tergantung pada harga minyak bumi. Penggunaan polifenol alami sebagai perekat di industri telah berlangsung sejak lama antara lain di Afrika Selatan dan Finlandia (Dix dan Marutzky 1982). Sumber polifenol alami di Sumatera Barat yang dapat dijadikan bahan baku perekat adalah Gambir (Kasim 2002). Faktor yang mempengaruhi perekatan yaitu bahan yang direkat, perekat dan kondisi perekatan. Bahan yang direkat, seperti kayu, akan mempengaruhi perekatan dari segi anatomi, berat jenis, zat ekstraktif, kadar air dan keadaan permukaan. Sedangkan macam perekat, keadaan perekat, komposisi perekat, berat labur dan masa tunggu akan mempengaruhi perekatan. Pada pengempaan bahan yang akan direkat maka suhu, lamanya pengempaan dan besarnya tekanan yang diberikan akan mempengaruhi perekatan(sutigno 1988). Pada penelitian pemanfaatan serat dari tandan kosong Kelapa Sawit sebelumnya telah menggunakan Gambir sebagai bahan baku perekat (Kasim 2004). Hasil sementara menyimpulkan bahwa Gambir dapat digunakan sebagai bahan baku perekat untuk papan partikel dari serat tandan kosong Kelapa Sawit. Pada penelitian ini dicoba kecocokan partikel batang Kelapa Sawit dengan perekat berbahan baku Gambir untuk menghasilkan papan partikel. Selain untuk melihat kecocokan terutama juga untuk melihat pengaruh suhu dan lamanya pengempaan papan Influence of Temperature and Pressing Time on Particleboard Processing from Palm Oil 17

partikel dari batang Kelapa Sawit terhadap sifat papan yang dihasilkan. Bahan dan Metode Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumbar dan laboratorium Politeknik Negeri Padang pada bulan Mei sampai Juli 2006. Bahan dan Alat Penelitian Batang Kelapa Sawit berasal dari PT.Mutiara Agam. Bahan baku perekat yaitu Gambir mutu Super, akuades, Natrium Hidroksida, dan hardener. Alat yang digunakan yaitu alat pembuat partikel, peralatan pembuatan perekat (beker glas, pengaduk dan phmeter), peralatan pembuatan papan partikel (pengaduk, cetakan dan alat kempa), dan alat pengujian sifat papan partikel (jangka sorong, timbangan, oven dan Universal Testing Machine). Metode Penelitian Rancangan penelitiannya adalah rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu suhu dan lamanya pengempaan. Level suhu pengempaan yaitu A1 = 140ºC, A2 = 145ºC, A3 = 150ºC dan A4 = 155ºC. Lamanya pengempaan dengan 4 level yaitu: B1 = 10 menit, B2 = 12.5 menit, B3 = 15 menit dan B4 = 17.5 menit. Tiap kombinasi perlakuan dibuat 3 ulangan. Bila pada analisis sidik ragam terdapat pengaruh yang nyata dan sangat nyata maka dilakukan uji lanjutan menurut Duncan News Multiple Range Test pada taraf nyata 5%. Pelaksanaan Penelitian Penyediaan Partikel: Batang kelapasawit yang digunakan diambil dari PT.Mutiara Agam Propinsi Sumatera Barat berumur kira-kira 20 tahun sebanyak 3 batang lalu dikupas kulitnya. Selanjutnya diketam untuk mendapatkan partikel dan dihaluskan, kemudian partikel diayak untuk mendapatkan partikel yang lolos ayakan 4 mesh dan tertahan ayakan 8 mesh. Kadar air partikel 8% melalui pengeringan. Persiapan Perekat Gambir: Gambir yang digunakan untuk pembuatan perekat adalah Gambir kelas mutu super. Sebelum digunakan maka Gambir terlebih dahulu dihaluskan dan ditentukan kadar airnya. Proses pembuatan perekat Gambir dimulai dengan membuat larutan Gambir 45 gram untuk 100 ml air dan diatur ph nya menjadi 8. Ke dalam larutan ditambahkan paraformaldehida 10% dan perekat siap digunakan. untuk tiap lembar papan yaitu 630g berat kering oven dengan jumlah perekat 16%. Perekat Gambir disemprotkan pada partikel dan diaduk sampai homogen. Kemudian dibuat papan dengan menggunakan cetakan. Papan dikeluarkan dari cetakan, dilanjutkan dengan pengempaan dingin selama 10 menit dan pengempaan panas sesuai perlakuan. Selesai pengempaan dilanjutkan dengan pengkondisian dan diakhiri dengan pengujian sifat papan. Pengujian Sifat Papan Partikel: Sifat yang diamati yaitu sifat fisis dan sifat mekanis seperti kerapatan (density), kadar air (moisture content), penyerapan air (water absorption), keteguhan patah (MOR), keteguhan rekat internal (internal bond) dan keteguhan tekan sejajar permukaan (compression strength parallel to the surface). Cara pengamatan dilakukan berpedoman kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2105-1996 kecuali untuk pengamatan sifat keteguhan tekan sejajar permukaan. Sampel untuk keteguhan tekan sejajar sejajar permukaan adalah 5 cm x 5 cm x t cm (tebal papan). Posisi sampel adalah berdiri dengan luas bidang kempa 5 cm x t cm. Beban diberikan pada bidang kempa sampai sampel pecah/rusak. Keteguhan tekan sejajar permukaan (KT) dihitung dengan rumus: KT= P/A dimana: P = beban sampai pecah/rusak A = luas bidang kempa. Hasil dan Pembahasan Sifat-sifat Fisis Papan Partikel Pengamatan sifat fisis dilakukan terhadap kerapatan, kadar air dan daya serap air. Target kerapatan adalah 0.7 g/cm 3. dari pengamatan didapatkan angka kerapatan papan paetikel berkisar antara 0.60 ~ 0.77 g/cm 3.. Nilai tersebut berada pada kisaran yang ditentukan oleh SNI 03-2105-1996. Dari analisis sidik ragam ternyata hanya suhu pengempaan yang berpengaruh nyata terhadap nilai kerapatan papan. Hasil lengkap disajikan pada Gambar 1. Kadar air rata-rata papan partikel dari batang Kelapa Sawit berperekat Gambir berkisar antara 6.97 ~ 12.81%. Kadar air papan partikel yang diperoleh telah memenuhi SNI, yang mensyaratkan kadar air maksimal 14%. Kadar air papan partikel secara lengkap ditampilkan pada Gambar 2. Pembuatan Papan Partikel: Papan partikel penelitian dibuat berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dengan target kerapatan 0.7 g/cm 3. Jumlah partikel yang digunakan 18 J. Tropical Wood Science and Technology Vol.5 No. 1 2007

Density (g /cm 3) 0.8 0.75 0.7 0.65 0.6 0.55 0.5 Pressing Temperature (0C) WA (%) 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 Figure 1: Density of the particleboard Figure 3: Water absorption (WA) of the particleboard MC (% ) 14 13 12 11 10 9 8 7 6 Dari analisis sidik ragamnya didapat bahwa perlakuan suhu dan lama pengempaan papan partikel serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap daya serap air papan partikel. Sifat-sifat Mekanis Papan Partikel. Nilai keteguhan patah (MOR) papan partikel dari batang Kelapa Sawit berkisar antara 108.72 ~ 149.75 kg/cm 2 dimana bila dibandingkan dengan SNI maka nilai yang diperoleh seluruhnya telah memenuhi standar. Persyaratan minimal yaitu 80 kg/cm 2. Secara lengkap nilai MOR papan partikel ditampilkan pada Gambar 4. Figure 2: Moisture content (MC) of the particleboard Dari analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama dan suhu pengempaan serta interaksi keduanya menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar air papan partikel dari batang Kelapa Sawit. Kecenderungan penurunan kadar air papan partikel apabila semakin lama pengempaan dan semakin tinggi suhu pengempaan yang diberikan. Hal itu terlihat dengan kadar air papan partikel terendah (6.97%) pada lama pengempaan 17.5 menit dan suhu 155ºC sedangkan bila pengempaan dilakukan 10 menit dan suhu 140ºC diperoleh papan partikel dengan kadar air 12.33%. Daya serap air papan partikel hasil penelitian yang didapat berkisar antara 56.98 ~ 72.63%. Nilai demikian belum memenuhi SNI dimana batas maksimum daya serap air adalah 35%. Hal ini disebabkan oleh sifat morfologi serat batang Kelapa Sawit yang berbeda dengan serat kayu dimana kemungkinan memiliki daya serap air yang lebih tinggi dibanding serat kayu. Data daya serap air papan partikel ditampilkan secara lengkap dalam bentuk gambar yaitu Gambar 3. M OR (kg/cm 2) 160 150 140 130 120 110 100 90 80 10 minutes Figure 4: Modulus of rupture (MOR) of the particleboard Dari analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengempaan papan partikel menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap MOR sedangkan lama pengempaan dan interaksi antara suhu dan lama pengempaan tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata. Semakin tinggi suhu pengempaan terlihat kecenderungan semakin tinggi nilai MOR papan partikel sampai mencapai nilai maksimum pada suhu pengempaan 150ºC dan kemudian berangsur turun lagi. Influence of Temperature and Pressing Time on Particleboard Processing from Palm Oil 19

Keteguhan tekan sejajar permukaan papan partikel tidak dipersyaratkan oleh SNI namun pada penelitian ini sifat tersebut diuji dengan alasan nilai ini mungkin diperlukan bila penggunaan papan partikel sebagai tonggak seperti pada meja komputer yang terbuat dari papan partikel. Nilai hasil pengamatan ditampilkan pada Gambar 5. CS (k g /cm 2) 75 70 65 60 55 50 45 40 Figure 5. Compression strength (CS) parallel to the surface of the particleboard. Nilai yang diperoleh berkisar antara 46.45 ~ 68.85 kg/cm 2. Dari analisis sidik ragam terhadap nilai-nilai keteguhan tekan sejajar permukaan papan partikel ternyata bahwa suhu pengempaan, lamanya waktu pengempaan dan interaksi keduanya tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata. IB (k g /cm 2) 8.4 8.2 8 7.8 7.6 7.4 7.2 7 6.8 6.6 Figure 6: Internal bond (IB) of the particleboard. Nilai keteguhan rekat internal (internal bond) papan partikel batang Kelapa Sawit dengan perekat Gambir berkisar antara 7.19 ~ 8.26 kg/cm 2. Nilai-nilai tersebut telah memenuhi SNI yang mensyaratkan minimal 6 kg/cm 2. Gambar 6 memperlihatkan nilai keteguhan rekat internal papan partikel batang Kelapa Sawit hasil penelitian. Dari analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap keteguhan rekat internal papan partikel batang Kelapa Sawit. Table 1. Properties of the particleboard from Palm Oil Trunk and Gambir adhesive. Treatments Particleboard Properties Pressing Time (min) Temp. (ºC) Density (g/cm 3 ) MC (%) WA (%) MOR CS IB 10 140 0.67 12.33 68.27 108.72 49.43 7.32 145 0.63 12.16 68.41 119.21 52.43 7.34 150 0.60 12.62 68.49 130.41 49.68 7.53 155 0.63 12.62 61.43 123.73 56.26 7.19 12.5 140 0.63 12.81 66.95 121.86 47.53 7.49 145 0.75 12.51 72.63 129.48 48.02 7.86 150 0.71 12.59 65.56 133.43 49.85 8.14 155 0.67 12.79 76.39 149.25 55.36 8.07 15 140 0.72 11.79 64.10 138.83 53.09 7.96 145 0.73 12.11 65.74 140.57 50.35 7.99 150 0.77 7.60 56.98 149.75 68.85 8.26 155 0.72 9.19 71.09 138.69 52.26 7.31 17.5 140 0.68 10.51 72.15 147.24 46.45 7.96 145 0.72 10.61 65.74 132.11 50.35 7.99 150 0.72 8.70 60.13 139.49 49.61 7.47 155 0.71 6.97 63.69 115.92 52.27 7.59 Averages 0.69 11.12 66.73 132.42 51.99 7.72 SNI 0.50~0.90 <14 <35 >80 - >6 20 J. Tropical Wood Science and Technology Vol.5 No. 1 2007

Rekapitulasi Sifat Papan Partikel Hasil Penelitian. Pada Tabel 1 ditampilkan secara keseluruhan sifatsifat papan partikel dari batang Kelapa Sawit dengan menggunakan perekat Gambir, angka rata-ratanya dan dari tinjauan SNI 03-2105-1996. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian pengaruh lama dan suhu pengempaan pada pembuatan papan partikel dari batang Kelapa Sawit dengan perekat Gambir dapat disimpulkan: 1. Partikel batang Kelapa Sawit dengan perekat berbahan baku Gambir dapat dijadikan papan partikel. 2. Perbedaan lama dan suhu pengempaan serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kadar air papan pertikel sementara suhu pengempaan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kerapatan dan keteguhan patah. Daya serap air, keteguhan tekan sejajar permukaan dan keteguhan rekat internal tidak dipengaruhi secara nyata oleh perbedaan lama dan suhu pengempaan pada pembuatan papan partikel. 3. Waktu dan suhu pengempaan yang optimal adalah 15 menit dan 150ºC untuk sifat-sifat yang baik bagi papan partikel dari batang Kelapa Sawit dimana sifat papan partikel yang dihasilkan adalah kerapatan 0.77 g/cm 3, kadar air 7.60 g/cm 3, daya serap air 56.98%, keteguhan patah 147.75 kg/cm 2, keteguhan tekan sejajar permukaan 68.85 kg/cm 2 dan keteguhan rekat intenal 8.28 kg/cm 2. 4. Dari angka pengamatan sifat fisis dan mekanis papan partikel terlihat bahwa kerapatan, kadar air, keteguhan patah dan keteguhan rekat internal telah memenuhi standar SNI 03-2105-1996 sedangkan sifat penyerapan air tidak memenuhi standar tersebut. Saran Sebagai saran dari hasil penelitian ini yaitu pada pembuatan papan partikel dari batang Kelapa Sawit dengan perekat Gambir agar menggunakan suhu pengempaan 150ºC dengan lama pengempaan 15 menit untuk ketebalan papan 1 cm. Untuk menurunkan daya serap air papan partikel dari batang Kelapa Sawit berperekat Gambir disarankan untuk menambahkan parafin dalam komponen perekat. Daftar Pustaka Dix, B.; R. Marutzky. 1982. Moglichkeiten der Verleimung von Holz mit Klebstoffen auf der Basis von naturlichen Polyphenolen. Adhesion 12: 4-10. Haygreen, J.G.; J.L. Bowyer. 1982. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Suatu Pengantar. Terjemahan S.A.. Hadikusumo. Gadjah Mada University Press. pp 528-580. Kasim, A. 2002. Proses Gambir Sebagai Bahan Baku Perekat. Paten Nomor Pendaftaran P 00200200856. Kasim, A. 2004. Optimasi Pembuatan Papan Partikel Memanfaatkan Serat Tandan Kosong Sawit dan Polifenol dari Gambir. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XI Tidak Dipublikasikan. SNI 03-2105-1996. Papan Partikel Datar. Standar Nasional Indonesia. Dewan Standardisasi Nasional. Sutigno, P. 1988. Perekat dan Perekatan. Puslitbanghut. Depertemen Kehutanan. Bogor. Makalah masuk (received) : 26 Desember 2006 Diterima (accepted) : 19 Januari 2007 Revisi terakhir (final revision) : 25 April 2007 Anwar Kasim Faculty of Agriculture, Andalas University Kampus Limau Manih, Padang 25163 Tel. : 0751-72702 Fax. : 0751-72701 E-mail : anwar_ks@telkom.net Yumarni dan Ahmad Fuadi Faculty of Forestry, Muhammadiyah West Sumatera University Jl.Pasir Kandang 4, Padang 25172 Tel. : 0751-481777 Fax : 0751-482274 E-mail : umsb@telkom.net Influence of Temperature and Pressing Time on Particleboard Processing from Palm Oil 21