BETON GEOPOLIMER ABU SERABUT KELAPA

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BETON GEOPOLIMER ABU SERABUT KELAPA BIDANG KEGIATAN PKM-P

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

PERILAKU DAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG GEOPOLIMER DI LINGKUNGAN AIR LAUT

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, khususnya dalam proses produksi Semen Portland (SP).

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara membakar secara bersamaan campuran calcareous ( batu gamping )

Analisa Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN DENGAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN BETON K-400


KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN KORELASI RASIO-AIR-POWDER DAN KADAR ABU TERBANG TERHADAP KINERJA BETON HVFA

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

EFEK PERAWATAN TERHADAP KARAKTERISTIK BETON GEOPOLIMER

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB III LANDASAN TEORI

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Untuk Pembuatan Bata Beton Berlobang

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumahan

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

ANALISIS PERBEDAAN KUAT TEKAN BETON TAMBAHAN ABU TERBANG DENGAN BETON NORMAL YANG DIRENDAM DALAM ASAM SULFAT UNTUK BETON MUTU RENDAH

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH FLY ASH PADA KUAT TEKAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN EXPANDED POLYSTYRENE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PASIR

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GEOPOLIMER DARI LIMBAH ABU SABUT KELAPA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN UNTUK PEMBUATAN BETON

STUDI KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN ABU GUNUNG KELUD SEBAGAI BAHAN ADITIF PENGGANTI SEMEN

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUAT TARIK LENTUR BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU

PEMANFAATAN BATU KAPUR DIDAERAH SAMPANG MADURA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka telah banyak dipakai jenis beton ringan. Berdasakan SK SNI T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

pesat Salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan dalam bidang struktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON

KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN VARIASI BERAT AGREGAT DAN BINDER PADA UMUR BETON 21 DAN 28 HARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

SARFIN HALIM

PEMANFAATAN LIMBAH KALENG BEKAS SEBAGAI SERAT DAN PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON LUHUT PARULIAN BAGARIANG

BAB III LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

KONTRIBUSI SERAT SINTETIS PADA PENINGKATAN KUAT TARIK LENTUR BETON GEOPOLIMER

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sukolilo Surabaya, Telp , ABSTRAK

PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BETON RINGAN TEMPURUNG KELAPA. Noviyanthy Handayani Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

APLIKASI BETON RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

Transkripsi:

BETON GEOPOLIMER ABU SERABUT KELAPA Oleh : Andika Setiawan, Arief Bayu Risman, Juliyatna, Reza Fathurachman, Silva Octaviani S. Pemenang Hibah PKM Penelitian Dikti 2013 Jurusan Teknik Sipil Universutas Muahmmadiyah Jakarta Haryo Koco Buwono Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta Email : haryo_kc@yahoo.com ABSTRAK : Beton sebagai bahan dasar dalam pembuatan gedung bertingkat dan juga perkuatan pada struktur gedung. Selain itu bahan penyusun beton yang mudah didapatkan yaitu semen, agregat halus dan kasar dan air. Tetapi penggunaan semen sudah menimbulkan masalah karena adanya gas karbon dioksida yang dilepaskan ke udara saat produksi semen. Hal ini menyebabkan pemanasan global. Untuk mengurangi penggunaan semen maka dibuat agregat atau geopolimer yang ramah lingkungan. Akan dilakukan penelitian mengenai geopolimer yang menggunakan abu serabut kelapa. Hasil kuat tekan geopolimer menunjukkan tidak adanya peningkatan mutu yang signifikan antara beton geopolimer dengan beton normal. Dengan penambahan geopolimer bisa meningkatkan kuat tekan beton tetapi jika penambahan abu serabut kelapa berlebihan maka menyebabkan penurunan mutu beton. Korelasi yang terjadi dengan persamaan f c = -76838.x 2 + 1388.x + 228.4 Kata Kunci: geopolimer, abu serabut kelapa, beton ABSTRACT : The concrete as basic material in making buildings and also bracing on the structure of the building. In addition the constituent material concrete that was easy to get namely cement, the aggregate fine and coarse and water. But the use of cement has caused problems because of the gas carbon dioxide released into the air when the production of cement. This causes global warming. To reduce its use of cement then made an aggregate or geopolimer environmentally friendly. Will be carried out research on geopolimer who uses ashes coconut fibers. Yields strong press geopolimer shows no significant increase in the quality of the concrete geopolimer with concrete normal. With the addition of geopolimer can raise strong press concrete but if the addition of the ashes of coconut fibers excessive and cause the decline in quality of concrete A correlation in which happened to the equation Keyword : geopolimer, ashes of coconut fibers, concrete Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan teknologi dibidang rekayasa struktur di Indonesia dan juga penggunaan beton sebagai perkuatan pada struktur bangunan masih banyak digunakan. Selain itu bahan penyusun beton mudah didapatkan seperti semen, agregat, dan air. Akan tetapi penggunaan semen akhir akhir ini banyak dipertanyakan terutama oleh ahli lingkungan karena produksi semen banyak menimbulkan masalah yaitu adanya gas karbondioksida yang dilepaskan ke udara pada saat produksi semen yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Banyaknya gas karbondioksida sebanding dengan produksi semen. Dapat dibayangkan makin banyak semen diproduksi maka semakin banyak pula gas karbondioksida diproduksi. Untuk mengurangi produksi semen maka dibuat bahan pengikat agregat yang ramah lingkungan. Bahan pengikat tersebut yaitu Geopolimer. Bahan utama dari geopolimer yaitu abu serabut kelapa. Serabut kelapa yang mudah didapatkan bisa menjadi bahan yang baik untuk pembuatan beton geopolimer. Beberapa kandungan abu serabut kelapa yang mendukung perkuatan dalam beton dan karena limbah ini bisa menjadi beton yang ramah lingkungan. 91 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 Beberapa bahan dicampurkan agar bias mengikat antara agregat dan abu serabut kelapa tersebut. Perumusan Masalah Dari uraian di atas timbul permasalahan yang menarik untuk diteliti: 1) Bahan dasar geopolimer menggunakan abu sabut kelapa. 2) Mutu beton geopolimer menggunakan abu serabut kelapa bisa lebih tinggi dibandingkan beton normal. Tujuan Program Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan kuat tekan antara beton normal dengan beton geopolimer. Abu serabut kelapa sebagai bahan utama pengganti semen bisa menjadi beton yang ramah lingkungan. Abu sabut kelapa yang mudah ditemukan sehingga memudahkan dalam pembuatan menjadi abu atau bahan geopolimer. Hipotesis - Dengan beton geopolimer ini bisa meningkatkan mutu 10% dari beton normal. - Efisiensi harga dari geopolimer ini sebesar 30% dari beton normal. Tinjauan Pustaka Beton Kata beton dalam bahasa indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa belanda. Kata concrete dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin concretus yang artinya tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini sering menghasilkan persoalan pada produk, antara lain reputasi jelek dari beton sebagai materi bangunan. Dalam SNI beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 2500) kg/m 3 menggunakan agregat alam yang dipecah. Geopolimer Beton geopolimer adalah sebuah senyawa silikat alumino anorganik yang disintesiskan dari bahan bahan produk sampingan seperti abu terbang (fly ash) abu sekam padi (risk husk ash) dan lain lain, yang banyak mengandung silicon dan aluminium (Davidovits, 1997) Geopolimer merupakan produk beton geosintetik dimana reaksi pengikatan yang terjadi adalah reaksi polimerisasi. Dalam reaksi polimerisasi ini Alumunium (Al) dan Silika (Si) mempunyai peranan penting dalam ikatan polimerisasi (Davidovits, 1994). Beton geopolymer memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Pada beton segar (fresh concrete) Memiliki waktu setting 10 jam pada suhu -20 C, dan mencapai 7 60 menit pada suhu 20 C, Penyusutan selama setting kurang dari 0.05%, Kehilangan masa dari beton basah menjadi beton kering kurang dari 0.1%. b. Pada beton keras (hardened concrete) Memiliki kuat tekan lebih besar dari 90 Mpa pada umur 28 hari, Memiliki kuat tarik sebesar 10-15 Mpa pada umur 28 hari, Memiliki water absorption kurang dari 3%. Beton geopolymer memiliki berberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu: a. Kelebihan-kelebihan beton geopolymer (Frantisek Skvara,dkk, 2006) : 92 K o n s t r u k s i a

Tahan terhadap api, Tahan terhadap lingkungan korosif, Tahan terhadap reaksi alkali silica. Tidak menggunakan semen sebagai bahan perekatnya, maka dapat mengurangi polusi udara. Mempunyai rangkak susut yang kecil. b. Kekurangan-kekurangan beton geopolymer : Pembuatan beton geopolymer lebih rumit dibandingkan beton semen, karena membutuhkan alkaline activator, Belum ada rancang campuran yang pasti. Abu Serabut Kelapa Seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian bahan-bahan additive dalam pembuatan beton, maka teknologi sederhana ini dapat dijadikan suatu alternatif yang murah dan tepat guna. Pemanfaatan limbah untuk bahan konstruksi disamping akan memberikan penyelesaian terhadap permasalahan lingkungan juga akan dapat meningkatkan mutu bahan konstruksi. Satu hal yang merupakan nilai tambah dalam panggunaan limbah ini dapat menciptakan pekerjaan. Pada umumnya, limbah Abu Serabut Kelapa terdiri dari unsur organik seperti serat cellolusedan lignin. Disamping itu, limbah ini juga mengandung mineral yang terdiri dari silika, aluminia dan oksida oksida besi. SiO 2 dalam abu sabut kelapa merupakan hal yang paling penting karena dapat bereaksi dengan kapur dan air. Dalam komposisi abu serabut kelapaini hipotesisnya bisa digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton. Pengolahan abu sabut kelapa sangat mudah. Cukup dibakar dengan panas tertentu hingga membantuk abu abu lalu disaring hingga mendapatkan abu yang benar - benar halus. Berikut hasil uji abu serabut kelapa yang dilakukan oleh sucofindo. Gambar 1 Hasil pengujian kandungan pada abu serabut kelapa 93 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 Metodologi Penelitian Gambar 2 Flow chart HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut komposisi agregat agregat yang digunakan untuk pembuatan beton geopolimer. Penggunaan Abu serabut kelapa sebesar 1% No Jenis Kebutuhan Banyak Silinder Volume Silinder (m3) Kebutuhan (kg) Keterangan 1 Pasir 4 0.0053 17.6 2 Kerikil 4 0.0053 26.4 3 Semen (dikurangi 1%) 4 0.0053 8.7 8.6 kg 4 Air 4 0.0053 5.2 156.4 Gram 5 Abu Serabut Kelapa (1%) 4 0.0053 0.1 86.9 Gram Penggunaan Abu serabut kelapa sebesar 2% No Jenis Kebutuhan Banyak Silinder Volume Silinder (m3) Kebutuhan (kg) Keterangan 1 Pasir 4 0.00530 17.6 2 Kerikil 4 0.00530 26.4 3 Semen (dikurangi 2%) 4 0.00530 8.7 8.5 kg 4 Air 4 0.00530 5.2 156.4 5 Abu Serabut Kelapa (2%) 4 0.00530 0.2 173.8 Gram Penggunaan Abu serabut kelapa sebesar 3% No Jenis Kebutuhan Banyak Silinder Volume Silinder (m3) Kebutuhan (kg) Keterangan 1 Pasir 4 0.00530 17.6 2 Kerikil 4 0.00530 26.4 3 Semen (dikurangi 3%) 4 0.00530 8.7 8.4 kg 4 Air 4 0.00530 5.2 156.4 5 Abu Serabut Kelapa (3%) 4 0.00530 0.3 260.7 Gram Tabel 1 Komposisi kebutuhan pembuatan beton geopolimer. 94 K o n s t r u k s i a

Pada tabel tersebut dilakukan pengurangan beton dan pengurangan tersebut digantikan oleh abu serabut kelapa. Besarnya pengurangan dan penambahannya sebesar 1%, 2% dan 3%. Hasil kuat tekan pada beton abu serabut kelapa telah dilakukan dan berikut hasil pengujian kuat tekan tersebut. Presentase Kuat Tekan Konversi ke kg Luas Silinder Hasil sementara Konversi ke-28 Hasil Akhir Abu Serabut (kn) (x 100) cm2 kg/cm2 (x) 0.70 K -. (x) 260 26000 147.205 210.292 0% 285 28500 161.359 230.513 176.625 0.70 320 32000 181.175 258.821 265 26500 150.035 214.336 280 28000 158.528 158.528 258 25800 146.072 146.072 1% 176.625 1.00 290 29000 164.190 164.190 215 21500 121.727 121.727 380 38000 215.145 215.145 245 24500 138.712 138.712 2% 176.625 1.00 420 42000 237.792 237.792 395 39500 223.638 223.638 230 23000 130.219 130.219 500 50000 283.086 283.086 3% 176.625 1.00 330 33000 186.837 186.837 360 36000 203.822 203.822 Tabel 2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dan Beton Geopolimer. Dari hasil kuat tekan pada abu serabut kelapa maka dilakukan analisis dengan menggunakan student-t untuk menentukan data yang akan digunakan pada analisis korelasi dan regresi. Dari hasil student-t ini akan diambil rata-rata pada setiap presentase abu serabut kelapa yang digunakan pada penelitian beton ini. Berikut data yang digunakan setelah melalui student-t. 95 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 X X rata-rata X-Xrata-rata X-Xrata-rata^2 S t t = 0.005 Penerimaan Oleh Kurva 210.292-18.198 331.180-1.652 Diterima 230.513 2.022 4.089 0.184 Diterima 228.491 22.0269 258.821 30.331 919.946 2.754 Diterima 214.336-14.154 200.344-1.285 Diterima 1455.558 158.528 10.899 118.784 1.156 Diterima 146.072-1.557 2.424-0.165 Diterima 147.629 18.8537 164.190 16.561 274.250 1.757 Diterima 121.727-25.902 670.931-2.748 Diterima 1066.389 215.145 11.323 128.220 0.510 Diterima 138.712-65.110 4239.272-2.933 Ditolak 203.822 44.4002 237.792 33.970 1153.980 1.530 Diterima 223.638 19.816 392.674 0.893 Diterima 5914.146 130.219-70.771 5008.592-2.242 Diterima 283.086 82.095 6739.562 2.601 Diterima 200.991 63.1308 186.837-14.154 200.344-0.448 Diterima 203.822 2.831 8.014 0.090 Diterima 11956.511 Tabel 3 Hasil pengujian dengan student-t Dari data tersebut terdapat beberapa data yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan. Dari data ini hanya digunakan data yang diterima oleh student t. Dari hasil tersebut digunakan untuk analisa regresi dan korelasi. Sehingga didapat sebaran data yang dibuat seperti berikut. Gambar 3 Korelasi Dan Regresi Pada Kuat Tekan Beton Geopolimer Dari hasil grafik tersebut tidak terdapat korelasi yang baik dan untuk mencari korelasi yang baik dicoba dengan mencari pendekatan dengan menghapus data secara bertahap. Pertama dengan menghilangkan data 1% dan didapat grafik korelasi sebagai berikut. 96 K o n s t r u k s i a

Gambar 4 Korelasi Dan Regresi Pada Kuat Tekan Beton Geopolimer Setalah 1% dihilangkan Setelah menghilangkan data 1% maka mendapatkan korelasi yang baik. Seharusnya nilai korelasi yang baik untuk 1 % sebesar 234.59. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1. Hasil kuat tekan geopolimer menunjukkan tidak adanya peningkatan mutu antara beton geopolimer dengan beton normal. 2. Dengan penambahan geopolimer semakin mengurangi mutu kuat tekan beton. 3. Korelasi yang terjadi dengan persamaan f c = -76838.x 2 + 1388.x + 228.4 Saran : 1. Perlu adanya pembuktian mengenai penambahan geopolimer 1% yang menyebabkan mutu kuat tekan beton sangat jauh dari perencanaan. 2. Perlu adanya pengecekan presentase geopolimer antara 1% dan 0% dan antara 1% dengan 2% akibat perubahan mutu kuat tekan beton secara signifikan. DAFTAR PUSTAKA Nugraha Paul, Antoni, 2007, Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, Ke beton Kinerja Tinggi, Penerbit Andi dan LPPM Universitas Kristen Petra, Yogyakarta. Santosa, Bing, 2009, Pemanfaatan Abu Sabut kelapa sebagai pengganti semen dengan Bahan tambah Silikament, LN, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Janabadra, Yogyakarta. SNI 03 2834 2002, 2002, Tata Cara pembuatan rencana beton normal, Jakarta. 97 K o n s t r u k s i a