Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan besar, dan

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP FEE AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA SKRIPSI.

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

KEMAMPUAN KOMITMEN PROFESIONAL MEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KONFLIK PERAN PADA KINERJA AUDITOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan profesi akuntan sejalan dengan perkembangan perusahaan dan berbagai jenis badan hukum lainnya.

Abstrak. Kata kunci: etika profesi, komitmen profesional auditor, skeptisisme profesional dan kinerja auditor

Judul : Pengaruh Audit Tenure

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang. memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha

PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER DAN COMPUTER SELF EFFICACY TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI)

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR (studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bagi para pengguna laporan keuangan, profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak pihak menempatkan auditor sebagai pihak yang paling. mengeluarkan opini going concern. Auditor dalam mengeluarkan opini,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas audit merupakan hal penting yang harus dipertahankan oleh para auditor

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN INDEPENDENSI AUDITOR PENGARUHNYA TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR. (study empiris pada kantor akuntan publik di Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. mempekerjakan auditor untuk memeriksa catatan keuangan. Revolusi industri

PERNYATAAN ORISINALITAS. dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. kuantitatif tentang posisi keuangan serta hasil yang dicapai dalam periode berjalan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat dan dapat di percaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Auditing adalah sebagai proses sistematis untuk secara objektif

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

Judul : Rotasi Mandatory Sebagai Pemoderasi Pengaruh Non-Audit Services dan Audit Time Time Budget Pressure

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA PUSAT SKRIPSI.

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama : I Gusti Agung Malyani Ratnantari NIM : 1315351171 Abstrak Kinerja auditor atau kualitas kerja auditor merupakan hasil kerja secara keseluruhan yang dicapai auditor dalam menjalankan aktivitasnya pada kurun waktu tertentu. Kinerja auditor yang baik akan meningkatkan kualitas audit yang baik pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi, dan komitmen organisasi pada kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik Bali. Penelitian ini dilakukan pada 7 Kantor Akuntan Publik di Bali yang telah terdaftar dalam Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 38 responden dengan teknik penentuan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi, dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi, dan komitmen organisasi maka kinerja auditor semakin meningkat pula. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 10 2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku... 10 2.1.2 Jenis-jenis Audit... 11 2.1.3 Jenis-jenis Auditor... 12 2.1.4 Profesi Akuntan Publik... 13 2.1.5 Kecerdasan Intelektual (IQ)... 14 2.1.6 Kecerdasan Emosional (EQ)... 15 2.1.7 Kecerdasan Spiritual (SQ)... 16 2.1.8 Independensi... 17 2.1.9 Komitmen Organisasi... 18 2.1.10 Kinerja Auditor... 19 2.2 Hipotesis Penelitian... 20 2.2.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Kinerja Auditor... 20 2.2.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional pada Kinerja Auditor... 21 2.2.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual pada Kinerja Auditor... 22 2.2.4 Pengaruh Independensi pada Kinerja Auditor... 23 2.2.5 Pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor... 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 26 3.2 Lokasi Penelitian... 26 3.3 Objek Penelitian... 27 3.4 Identifikasi Variabel... 27 3.5 Definisi Operasional Variabel... 28 3.6 Jenis dan Sumber Data... 32

3.6.1 Jenis Data... 32 3.6.2 Sumber Data... 32 3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 33 3.7.1 Populasi Penelitian... 33 3.7.2 Sampel Penelitian... 34 3.7.3 Metode Penentuan Sampel... 34 3.8 Metode Pengumpulan Data... 35 3.9 Uji Instrumen Penelitian... 35 3.9.1 Uji Validitas... 36 3.9.2 Uji Reliabilitas... 36 3.10 Teknik Analisis Data... 37 3.10.1 Uji Statistik Deskriptif... 37 3.10.2 Uji Asumsi Klasik... 37 3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda... 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik... 42 4.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik... 42 4.1.2 Struktur Kantor Akuntan Publik... 43 4.2 Data Penelitian... 44 4.2.1 Deskripsi Responden... 44 4.2.2 Karakteristik Responden... 46 4.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian... 48 4.3.1 Uji Validitas... 48 4.3.2 Uji Reliabilitas... 50 4.4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 51 4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik... 54 4.5.1 Hasil Uji Normalitas... 55 4.5.2 Hasil Uji Multikolinearitas... 55 4.5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 56 4.6 Analisis Regresi Linier Berganda... 57 4.6.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 )... 59 4.6.2 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)... 60 4.6.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 61 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian... 62 4.7.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Kinerja Auditor... 62 4.7.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional pada Kinerja Auditor... 64 4.7.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual pada Kinerja Auditor... 65 4.7.4 Pengaruh Independensi pada Kinerja Auditor... 66 4.7.5 Pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor... 67 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 69 5.2 Saran... ` 70 DAFTAR RUJUKAN... 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 77

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman 3.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik di Bali tahun 2017... 27 3.2 Daftar Jumlah Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali tahun 2017... 33 4.1 Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner... 45 4.2 Data Karakteristik Responden... 46 4.3 Hasil Uji Validitas... 48 4.4 Hasil Uji Reliabilitas... 50 4.5 Hasil Statistik Deskriptif... 51 4.6 Hasil Uji Normalitas... 55 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas... 56 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 57 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 58 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 60 4.11 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)... 60 4.12 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)... 61 DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 26 DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 77 2. Tabulasi Data Ordinal... 85 3. Transformasi Data Ordinal-Interval... 91 4. Hasil Uji Validitas... 97 5. Hasil Uji Reliabilitas... 103 6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 109 7. Hasil Uji Normalitas... 110 8. Hasil Uji Multikolinearitas... 111 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 112 10. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 113

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Pihak-pihak penting dalam perekonomian seperti manajer perusahaan, pemerintah, pemegang saham, dan calon investor membutuhkan informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan sebagai pihak internal yang menyajikan dan bertanggung jawab atas laporan keuangan, pada umumnya memiliki kecenderungan untuk menyajikan laporan keungan yang terlihat baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik. Akan tetapi disisi lain, pemilik menginginkan informasi yang handal dari manajemen perusahaan terkait dengan pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan. Timbulnya konflik kepentingan antara kedua pihak inilah yang menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap pihak independen seperti akuntan publik sebagai penghubung diantara kedua pihak. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas

auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kepercayaan yang besar dari para pemakai laporan keuangan auditan juga mengharuskan auditor untuk tetap mempertahankan kinerja auditornya untuk menghasilkan kualitas audit yang baik. Widyasari (2010) menyatakan bahwa kinerja auditor atau kualitas kerja auditor merupakan hasil kerja secara keseluruhan yang dicapai auditor dalam menjalankan aktivitasnya pada kurun waktu tertentu. Kinerja auditor mencakup kualitas kerja yaitu mutu kerja auditor, kuantitas kerja berupa hasil kerja auditor, dan ketepatan waktu yaitu sesuai atau tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Oleh sebab itu auditor dituntut memiliki keahlian dan kompetensi yang baik sehingga dapat memberikan kesimpulan atas opini dari laporan keuangan yang diauditnya. Banyak kasus kegagalan perusahaan yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan audit yang terjadi belakangan ini. Kegagalan audit terjadi apabila auditor mengeluarkan pendapat atau opini auditor yang salah karena gagal dalam memenuhi persyaratan-persyaratan atau standar pemeriksaan yang berlaku. Contoh kasus kegagalan audit yang terjadi pada tahun 2002 di Amerika Serikat adalah kasus yang melibatkan The Big Five Arthur Anderson yang bekerjasama dalam memanipulasi laporan keuangan Enron. Laporan keuangan perusahaan ini mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian oleh KAP Arthur Anderson, namun secara mengejutkan

perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. Pihak manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktik akuntansi dan bisnis yang tidak sehat, namun demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik, kedua belah pihak bekerjasama dalam merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985. Andersen juga telah melanggar sikap profesionalisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Reputasi KAP akan dipertaruhkan ketika opini yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya (Geiger dan Rama, 2006). Andersen telah menciderai kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan pihak stakeholder untuk memberikan suatu informasi yang adil. Kasus pelanggaran kode etik sebagai akuntan publik juga terjadi di Indonesia, khususnya di Bali. Seperti yang ditulis oleh Antaranews pada tanggal 18 Juni 2007, Menteri Keuangan (Menkeu) membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Ketut Gunarsa, Pemimpin Rekan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) K. Gunarsa dan I. B Djagera selama enam bulan. Pembekuan izin yang tertuang dalam keputusan Nomor 325/KM.1/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 23 Mei 2007. Sanksi pembekuan izin diberikan karena AP tersebut melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan Balihai Resort and Spa untuk tahun buku 2004 yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap laporan audit independen. Selama izinnya dibekukan, AP tersebut dilarang

memberikan jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan audit khusus. Terjadinya beberapa kasus kegagalan audit dan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh akuntan publik tentunya membuat masyarakat semakin meragukan kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Kualitas audit yang rendah mencerminkan bahwa kinerja auditor yang melakukan proses audit juga rendah (Tirza, 2016). Untuk menghasilkan kinerja yang baik tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna, namun dibutuhkan juga kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan tersebut berupa kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual (Wijayanti, 2012). Penelitian yang dilakukan Isabella (2011) dan Choiriah (2013), menemukan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor yang baik akan meningkatkan kualitas audit yang baik pula. Apabila seorang auditor memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, maka auditor dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang ia peroleh baik dalam bidang akuntansi maupun auditing dalam melaksanakan tugasnya, dengan demikian auditor dapat melakukan proses audit dengan baik. Akuntan yang hanya cerdas secara intelektual belum tentu dapat memberikan kinerja yang optimal dalam melakukan proses audit, namun akuntan yang juga cerdas secara emosional dan spiritual tentunya akan memberikan kinerja yang lebih baik dalam menghasilkan laporan audit. Kinerja auditor dapat dilihat dari kemampuan

seseorang dalam menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan emotional intelligence atau kecerdasan emosi yang akan memberikan pengaruh dalam diri seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2012), menyatakan bahwa kecerdasan emosional akan mempermudah seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan, memiliki motivasi yang kuat, mengontrol diri atau emosi, rasa empati, serta ketrampilan dalam bersosialisasi yang akan membantu auditor dalam menelusuri bukti-bukti audit serta informasi terkait. Selain kecerdasan emosional, peran kecerdasan spritual juga dibutuhkan dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan sehingga memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor (Amalia, 2015). Kecerdasan spiritual merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional secara efektif. Ciri utama dari kecerdasan spiritual ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna (Yanti, 2012). Melalui kecerdasan spiritualnya, diharapkan seorang auditor dapat berpikir secara kreatif, berwawasan jauh, bertindak jujur, dan bebas dari pengaruh pihak lain yang dapat memengaruhi auditor dalam melakukan proses audit. Akuntan yang berpraktik sebagai auditor tidak hanya dituntut untuk ahli atau kompeten dalam hal pengauditan. Auditor juga diharapkan memiliki sikap independensi dalam pelaksanaan audit. Independensi adalah sikap mental yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. Christiawan (2002)

menyatakan bahwa akuntan publik berkewajiban untuk jujur kepada seluruh pihak yang berkepentingan yang telah meletakkan kepercayaan atas pekerjaannya. Auditor yang menegakkan independensinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan (Trisnaningsih, 2007). Ketika seorang auditor tidak lagi memiliki sikap independen, maka kualitas kerja dari akuntan publik akan dipertanyakan oleh masyarakat. Kualitas kinerja KAP sangat ditentukan oleh kinerja auditornya. Salah satu cara meningkatkan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan adalah dengan membangun komitmen organisasi yang baik. Bariyima (2012) menyebutkan bahwa keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh seberapa besar komitmen organisasi yang dimiliknya. Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong antara satu dengan yang lain. Meyer et al. (1989) dan Fernando et al. (2005) mengemukakan bahwa hubungan komitmen organisasi dengan kinerja adalah positif. Tingginya komitmen organisasi dalam suatu organisasi akan meningkatkan kinerja dari auditor tersebut. Auditor yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen organisasi juga merupakan nilai personal, yang terkadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan atau komitmen pada perusahaan.

Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di ungkapkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh kecerdasan intelektual pada kinerja auditor? 2) Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional pada kinerja auditor? 3) Bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual pada kinerja auditor? 4) Bagaimana pengaruh independensi pada kinerja auditor? 5) Bagaimana pengaruh komitmen organisasi pada kinerja auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada kinerja auditor. 2) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional pada kinerja auditor. 3) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual pada kinerja auditor. 4) Untuk mengetahui pengaruh independensi pada kinerja auditor. 5) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi pada kinerja auditor.

1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, memperkuat teori sikap dan perilaku, khususnya yang berhubungan dengan kinerja auditor, serta memberikan bukti empiris tentang pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi dan komitmen organisasi pada Kantor Akuntan Publik di Bali. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terkait dengan mengenai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi dan komitmen organisasi yang dapat memengaruhi kinerja auditor. 1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini tersusun menjadi lima (5) bab yang mana antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan hubungan. Gambaran dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang diangkat dalam skripsi ini, konsep-konsep, antara lain uraian mengenai teori sikap dan perilaku, jenis-jenis auditor, profesi akuntan publik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, independensi, komitmen organisasi, kinerja auditor, dan rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, subyek dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Pemabahsan Hasil Penelitian Bab ini menjabarkan gambaran umum Kantor Akuntan Publik, karakteristik responden, deskripsi dari masing-masing variabel yang diteliti, hasil penelitian, serta pembahasan hasil dalam penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil analisi dalam bab pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian.