PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

PENENTUAN MODEL ANTRIAN DAN PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN PLASA TELKOM PAHLAWAN SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS II SEMARANG

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

ANALISIS PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN. KELAS PERAWATAN DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK

ANALISIS ANTRIAN RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1, LANTAI 3 DAN PENDAFTARAN RSUP DR. KARIADI SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP. Dr. KARIADI BAGIAN POLIKLINIK, LABORATORIUM, DAN APOTEK

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG

ANALISIS PELAYANAN SERVIS DI BENGKEL NASMOCO CABANG SOLO BARU DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

ANALISIS ANTRIAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CANDISARI SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

PENENTUAN MODEL SISTEM ANTREAN KENDARAAN DI GERBANG TOL BANYUMANIK SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS ANTRIAN PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN SPESIALISASI PENYAKIT. DI RSUP Dr KARIADI SEMARANG

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

PENENTUAN MODEL DAN UKURAN KINERJA PROSES ANTRIAN PADA UNIT PELAYANAN TEKNIK DINAS PUSKESMAS LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTREAN MULTIPLE PHASE DI PELAYANAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ANALISIS PELAYANAN SERVIS DI BENGKEL NASMOCO CABANG SOLO BARU DENGAN METODE ANTRIAN

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN TELLER DI PT BANK BPD DIY KANTOR CABANG SLEMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

ANALISIS MODEL PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT KARIADI DENGAN PENDEKATAN POISSON-EKSPONENSIAL. Abstract

ANALISIS SISTEM ANTRIAN BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH SEMARANG

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

SIMULASI ANTRIAN DI BENGKEL RESMI YAMAHA HARPINDO JAYA GOMBONG DAN SUMBER BARU GOMBONG

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA KASUS TPPRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PADA SISTEM PELAYANAN TELLER DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL ANTREAN DENGAN DISTRIBUSI PELAYANAN NORMAL, ERLANG, WEIBULL STUDI KASUS TOL BANYUMANIK

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II KAJIAN TEORI. analisis sistem antrean dalam penelitian. Adapun hal-hal yang di kaji meliputi

Transkripsi:

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : NIKEN NINDYAISWARI 24010211140099 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG Oleh NIKEN NINDYAISWARI 240102111040099 Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 i

\ ii

iii

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Identifikasi Model Antrian Bus Rapid Transit (BRT) pada Halte Operasional BRT Semarang Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Hj. Dwi Ispriyanti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. 2. Bapak Sugito, S.Si, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Yuciana Wilandari, S.Si, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk hingga tugas akhir ini selesai. 3. Manager Pengelola BRT dan Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang 4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semarang, Juni 2015 Penulis iv

ABSTRAK Proses antrian merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam suatu baris antrian jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah dilayani. Proses ini lazim dijumpai di tempat-tempat pelayanan umum salah satu contohnya adalah antrian bus di halte operasional BRT Semarang. BRT Semarang memiliki 4 Koridor pemberangkatan dan Halte transit yang dilalui untuk semua koridor. Dengan tidak adanya jalur khusus, maka BRT di Kota Semarang jalurnya masih bersamaan dengan jalur transportasi yang lain. Oleh karena itu di sebagian halte BRT masih ada yang terjadi antrian bus terutama pada halte keberangkatan dan halte yang dilewati semua koridor. Oleh karena itu, diperlukan suatu model antrian untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan di halte keberangkatan dan halte transit balaikota. Dari hasil analisis didapat model antrian terbaik pada sistem pelayanan di Halte Keberangkatan Koridor I, II, III, dan IV sama yaitu (M/G/1) (GD/ / ) dan model antrian pada Halte Transit Balaikota adalah (G/G/1) (GD/ / ). Kata Kunci : Proses Antrian, model antrian, BRT Semarang v

ABSTRACT The process of a queue is a process related with the attending of customers in a service facility, standing in line waiting for the service while the servers are busy servicing the other customers, the customers will leave the facility after getting the service. This process is usually happened in the public services such as at the operational shelter of Semarang Bus Rapid Transit (BRT) Semarang. BRT Semarang has 4 departure gates and transit bus stop passed by all of the buses. The BRT does not have special track. It has to pass though the same road as the other kinds of buses. As a result there are queues in some crowded BRT shelters especially at the service in the departure and the shelters that are passed through by all BRT or tracks. An effective special queue model is needed to make the service in the departure and transit shelter more effective. Based on the result of the analysis the best queue model is at the departure shelter track I, II, III, and IV they use the same models (M/G/1) (GD/ / ) and the queue models at the City Hall Transit Shelter are (G/G/1) (GD/ / ). Key words: Queue process, Model of queue, Semarang BRT vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN I... HALAMAN PENGESAHAN II... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii iv v vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv DAFTAR SIMBOL... xv DAFTAR ISTILAH...xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Batasan Masalah... 5 1.4. Tujuan Penulisan... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Trans Semarang... 6 2.2. Deskripsi Antrian... 11 vii

2.3. Faktor-Faktor Sistem Antrian... 12 2.3.1. Distribusi Kedatangan... 13 2.3.2. Distribusi Pelayanan... 14 2.3.3. Fasilitas Pelayanan... 14 2.3.4. Disiplin Antrian... 14 2.3.5. Ukuran dalam Antrian... 15 2.3.6. Sumber Pemanggilan... 16 2.4. Struktur Dasar Model Antrian... 17 2.5. Notasi Kendall... 18 2.6. Ukuran Steady-State... 20 2.7. Proses Poisson dan Distribusi Eksponensial... 22 2.8. Uji Kecocokan Distribusi... 30 2.8.1. Uji Kolmogorov-Smirnov... 30 2.8.2. Uji Chi-Square... 31 2.9. Model Sistem Antrian... 32 2.9.1. (M/M/1) : (GD/ / )... 32 2.9.2. (M/G/1) : (GD/ / )... 34 2.9.3. (G/G/c) : (GD/ / )... 37 2.9.4. (G/G/1) : (GD/ / )... 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Persiapan Penelitian... 39 3.1.1. Pengumpulan Pustaka Penelitian... 39 3.1.2. Menentukan Obyek Penelitian... 39 viii

3.1.3. Perijinan Penelitian... 39 3.2. Pelaksanaan Penelitian... 40 3.2.1. Pengumpulan Data... 40 3.2.2. Variabel Penelitian... 40 3.2.3. Software yang Digunakan... 40 3.2.4. Metode Analisis... 40 3.3. Diagram Alir Analisis Data... 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Antrian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang... 44 4.2. Gambaran Umum Antrian Bus Rapid Transit... 45 4.3. Analisis Sistem Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor I... 47 4.3.1 Ukuran Steady-State sistem pelayanan Koridor I... 47 4.3.2 Uji Distribusi Jumlah Kedatangan dan Waktu Pelayanan... 48 4.3.3 Model Sistem Antrian... 51 4.3.4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan... 51 4.4. Analisis Sistem Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor II... 53 4.4.1 Ukuran Steady-State sistem pelayanan Koridor II... 53 4.4.2 Uji Distribusi Jumlah Kedatangan dan Waktu Pelayanan... 54 4.4.3 Model Sistem Antrian... 57 4.4.4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan... 57 4.5 Analisis Sistem Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor III... 58 4.5.1 Ukuran Steady-State sistem pelayanan Koridor III... 59 4.5.2 Uji Distribusi Jumlah Kedatangan dan Waktu Pelayanan... 59 ix

4.5.3 Model Sistem Antrian... 62 4.5.4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan... 63 4.6 Analisis Sistem Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor IV... 64 4.6.1 Ukuran Steady-State sistem pelayanan Koridor IV... 64 4.6.2 Uji Distribusi Jumlah Kedatangan dan Waktu Pelayanan... 65 4.6.3 Model Sistem Antrian... 68 4.6.4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan... 68 4.7 Analisis Sistem Pelayanan Halte Transit Balaikota... 69 4.7.1 Ukuran Steady-State sistem pelayanan Halte Transit... 70 4.7.2 Uji Distribusi Jumlah Kedatangan dan Waktu Pelayanan... 71 4.7.3 Model Sistem Antrian... 74 4.7.4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan... 74 4.8 Hasil Analisis terhadap Halte Operasional BRT Semarang... 75 BAB V KESIMPULAN... 78 DAFTAR PUSTAKA... 79 LAMPIRAN... 80 x

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor I... 48 Tabel 2 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Halte Halte Keberangkatan Koridor I... 52 Tabel 3 Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor II...... 53 Tabel 4 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Halte Halte Keberangkatan Koridor II... 57 Tabel 5 Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor III... 59 Tabel 6 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Halte Halte Keberangkatan Koridor III... 63 Tabel 7 Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan Halte Keberangkatan Koridor IV... 65 Tabel 8 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Halte Halte Keberangkatan Koridor IV... 69 Tabel 9 Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan Halte Transit Balaikota... 70 Tabel 10 Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Halte Transit Balaikota... 74 Tabel 11 Model Antrian Halte Keberangkatan Koridor I (M/G/1)... 76 Tabel 12 Model Antrian Halte Keberangkatan Koridor II (M/G/1)... 76 xi

Tabel 13 Model Antrian Halte Keberangkatan Koridor III (M/G/1)... 76 Tabel 14 Model Antrian Halte Keberangkatan Koridor IV (M/G/1)... 77 Tabel 15 Model Antrian Halte Transit Balaikota (G/G/1)... 77 Tabel 16 Notasi Model Antrian (GD/ / )... 77 xii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Sistem Satu Antrian Satu Pelayanan... 17 Gambar 2 Sistem Satu Antrian Beberapa Pelayanan Paralel... 17 Gambar 3 Sistem Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan Paralel... 18 Gambar 4 Sistem Satu Antrian Beberapa Pelayanan Seri... 18 Gambar 5 Sstem Antrian P - K... 35 Gambar 6 Diagram Alir Penelitian... 43 Gambar 7 Sistem Antrian Halte Operasional (BRT) Trans Semarang.. 45 Gambar 8 Sistem Antrian Halte Keberangkatan Koridor I... 46 Gambar 9 Sistem Antrian Halte Keberangkatan Koridor II... 46 Gambar 10 Sistem Antrian Halte Keberangkatan Koridor III... 46 Gambar 11 Sistem Antrian Halte Keberangkatan Koridor IV... 46 Gambar 12 Sistem Antrian Halte Transit Balaikota... 47 xiii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Data Jumlah Kedatangan Bus, Interval Waktu, dan Waktu Pelayanan Halte Operasional BRT Semarang... 83 Lampiran 2 Uji Kecocokan Distribusi... 95 Lampiran 3 Output Software WinQSB... 104 Lampiran 4 Tabel Kolmogorov-Smirnov... 108 Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian xiv

DAFTAR SIMBOL (a/b/c) : (d/e/f) : Format umum / standar universal model antrian c n GD P n P n (t) : Jumlah fasilitas pelayanan : Jumlah kedatangan : General Disiplin dalam antrian (FIFO,LCFS,SIRO) : Probabilitas terdapat n kedatangan dalam sistem antrian : Probabilitas terdapat n kedatangan pada saat t P 0 (t Δt) : Probabilitas tidak ada kedatangan selama waktu t dan t+ Δt P n (t+δt) λ Δt : Probabilitas terdapat n kedatangan selama waktu t dan t+δt : Terdapat penambahan jumlah pelanggan yang masuk dalam antrian selama waktu t dan t+ Δt ( t) μ Δt : Banyaknya kedatangan yang biasa diabaikan : Terdapat pelangan baru yang telah selesai dilayani selama waktu t dan t+ Δt N(t) μ : Jumlah angka (kejadian) yang terjadi sampai waktu t : Tingkat rata-rata (jumlah atau waktu kedatangan per unit waktu) : Tingkat pelayanan rata-rata (jumlah atau waktu pelayanan per unit waktu) λt : Tingkat rata-rata (jumlah atau waktu kedatangan per unit waktu) pada waktu t ρ : Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan xv

L q Ls W q W s α : Jumlah rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian : Jumlah rata-rata pelanggan menunggu dalam sistem antrian : Rata-rata waktu pelanggan menunggu dalam antrian : Rata-rata waktu pelanggan menunggu dalam sistem antrian : Taraf nyata atau besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya S(n) F 0 (n) : Distribusi frekuensi kumulatif data sampel : Distribusi kumulatif dari distribusi yang dihipotesiskan xvi

DAFTAR ISTILAH Queuing process : Proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan Balking costumer : Pelanggan menolak bergabung di dalam antrian Bulking costumer :Situasi dimana kedatangan terjadi secara bersamaan sehingga pelanggan berebut menyerobot ke depan FCFS : Pelanggan yang pertama datang akan dilayani lebih dahulu (First Come First Served) LCFS : Pelanggan yang terakhir datang akan dilayani lebih dahulu (Last Come First Served) Jockey habit Priority Service Renege costumer Server SIRO Steady state : Orang yang pindah ke barisan antrian yang lain : Pelayanan yang didasarkan pada prioritas tertentu : Pelanggan keluar dari antrean sebelum dilayani : Pelayan : Pelayanan yang dilakukan secara acak : Kondisi sewaktu sifat-sifat suatu sistem tak berubah dengan berjalannya waktu (konstan) Utilitas Service time Infinite queue Finite queue : Faktor kegunaan suatu sistem pelayanan : Tingkat Pelayanan : Ukuran kedatangan secara tidak terbatas : Ukuran kedatangan secara terbatas xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Suatu proses antrian (queuing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah dilayani. Antrian terbentuk jika banyaknya yang akan dilayani melebihi kapasitas yang tersedia (Kakiay, 2004). Proses antrian merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, proses ini lazim dijumpai di tempat-tempat pelayanan umum salah satu contohnya adalah antrian bus di halte atau sering dinamakan busway. Keberadaan busway bertujuan untuk menyelenggarakan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang nyaman, aman, cepat, dan murah. Negara Indonesia bisa dikatakan dengan negara busway karena hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia menggunakan konsep Bus Rapid Transit (BRT). Beberapa kota di Indonesia yang sudah menggunakan layanan BRT ini contohnya adalah kota Jakarta dengan nama Trans Jakarta, Yogyakarta dengan nama Trans Yogyakarta dan Semarang dengan nama Trans Semarang. 1

2 Kota Semarang termasuk kategori kota metropolitan karena penduduknya mencapai lebih dari 1,5 juta jiwa, maka tingkat aktivitas masyarakat makin meningkat pula. Bus Rapid Transit (BRT) yang berada di kota Semarang atau dikenal dengan nama Trans Semarang merupakan salah satu sarana transportasi massal yang sedang populer digunakan di kota-kota besar di Indonesia untuk mengatasi kemacetan. Bus Rapid Transit merupakan sebuah alat transportasi masyarakat publik yang memberikan layanan yang aman, cepat, serta efisien dibandingkan dengan jenis alat transportasi lainnya. Bus Rapid Transit memiliki rute tersendiri pada masing-masing jenisnya berdasarkan koridor yang telah disediakan. Bus Rapid Transit mempunyai integritas pelayanan yang baik yaitu dengan menawarkan kenyamanan, keamanan, keselamatan, efisiensi waktu dan biaya yang terjangkau karena menggunakan tarif yang sama baik jarak dekat maupun jarak jauh. Trans Semarang diluncurkan oleh Pemkot Semarang pada 2 Mei 2009 bertepatan dengan hari jadi Kota Semarang yang ke-462 dengan mengoperasikan 4 koridor yaitu koridor I (Mangkang -Penggaron), koridor II (Terboyo - Sisemut/Ungaran), koridor III (Pelabuhan -Pelabuhan), Koridor IV (Terminal Cangkiran-Stasiun Tawang). Dengan adanya Bus Rapid Transit di Semarang bertambah pula minat masyarakat dalam menggunakan alat trasportasi umum dan mengurangi penggunaan alat transportasi pribadi. Dalam website perusahaan, Trans Semarang menyatakan bahwa sistem transportasinya mengunggulkan waktu kedatangan pelayanan bus yang datang setiap 5 menit sekali. Namun pada kenyataanya seringkali terjadi keterlambatan bus, sehingga kondisi tidak sesuai dengan kenyataanya.

3 Busway di Kota Semarang ini sangat berbeda dengan busway yang ada di Jakarta karena busway yang ada di kota Semarang belum memiliki jalur khusus seperti di kota Jakarta. Dengan tidak adanya jalur khusus, maka busway di Kota Semarang jalurnya masih bersamaan dengan jalur transportasi yang lain. Oleh karena itu di sebagian halte Trans Semarang masih ada yang terjadi antrian bus terutama pada halte keberangkatan dan halte yang dilewati semua koridor. Dalam masalah tersebut disebabkan karena waktu pelayanan bus di halte keberangkatan dan halte transit lebih lama daripada halte kecil yang sering kita jumpai di tepi jalan karena waktu kedatangan bus yang acak atau independen dan tidak seperti teorinya yaitu tiap 5 menit. Banyaknya bus yang berangkat tidak tergantung pada hari atau jam tertentu tetapi tergantung pada panjangnya waktu operasional dan keberangkatan maupun kedatangan bus selalu memiliki jeda waktu sehingga memenuhi asumsi poisson yaitu homogenitas dalam waktu serta regularitas. Setiap perusahaan pastinya membutuhkan manajemen operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini diperlukan utnuk memperbaiki kinerja produktivitasnya di mata pelanggannya. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti Trans Semarang sangat membutuhkan manajemen opersional untuk membuat sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Fenomena antrian tampak ditemukan dalam fasilitas-fasilitas pelayanan umum, salah satunya terlihat pada antrian halte keberangkatan dan halte transit yang dilalui oleh semua koridor. Halte, bus, dan jalur adalah komponen penting dalam sistem operasi Trans Semarang. Komponen tersebut mempengaruhi kinerja Trans Semarang dalam melaksanakan proses operasi. Jalur yang steril, jumlah bus yang sesuai dan halte yang nyaman mampu mendukung perusahaan dalam memuaskan pengguna jasa

4 dan meminimalisir antrian. Halte Balaikota Semarang merupakan halte penurunan dan penaikan penumpang yang melayani kegiatan transit dari semua koridor yaitu koridor I, koridor II, koridor III, dan koridor IV. Hal ini membuat kemungkinan terjadinya penumpukan bis Trans-Semarang yang sangat banyak. Menurut Taha (1996), fenomena menunggu atau mengantri merupakan hasil langsung dari kecelakaan dalam operasional pelayanan fasilitas. Secara umum, kedatangan pelanggan kedalam suatu sistem dan waktu pelayanan untuk pelanggan tersebut tidak dapat diatur dan diketahui waktunya secara tepat, namun sebaliknya fasilitas operasional dapat diatur sehingga dapat mengurangi antrian. Salah satu cara mengurangi terjadinya antrian adalah dengan menerapkan teori antrian pada sistem tersebut. Antrian Bus Rapid Transit sangat cocok dilakukan analisis karena terjadinya fenomena antrian yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengguna jasa yang menggunakan BRT. Sistem operasional Bus Rapid Transit juga memenuhi semua asumsi poisson maka perlu dilakukan analisis pada sistem tersebut. Oleh karena itu, pencarian model antrian sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta mampu mengoptimalisasi sistem pelayanan BRT dengan lebih baik, jika pengelolaan antrian Bus Rapid Transit ini bisa berjalan dengan baik maka perekonomian di Kota Semarang berjalan lancar tanpa terdapat keluhan pelayanan yang kurang baik dari masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah model antrian pada Halte Keberangkatan dan Halte Transit Operasional BRT Semarang.

5 2. Bagaimana mengukur kinerja sistem pelayanan untuk mengoptimalkan pelayanan BRT di Halte Keberangkatan dan Halte Transit Operasional BRT Semarang. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan antrian bus yang berada di salah satu halte terminal keberangkatan awal pada masing-masing koridor dan halte yang dilalui oleh semua koridor yaitu Halte Balaikota Semarang. Semua bus yang masuk halte terminal awal maupun halte transit sebagai pelanggan dan terminal keberangkatan awal pada masing-masing koridor serta halte Balikota sebagai fasilitas pelayanan. Masalah antrian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah keefektifan sistem pelayanan yang ada di halte berdasarkan waktu kedatangan bus dan keberangkatan bus. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Menerapkan beberapa konsep teori antrian untuk menentukan model antrian pada Halte Operasional BRT Semarang. 2. Mengukur kinerja sistem pelayanan untuk mengoptimalkan pelayanan BRT di Halte Operasional BRT Semarang.