PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

PENGARUH PAJAK PENGHASILAN DAN ASSET PERUSAHAAN PADA EARNINGS MANAGEMENT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

ANALISIS PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UU NO.36 TAHUN 2008 TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada para. investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

BAB V PENUTUP. ditimbulkan oleh pertumbuhan laba, konservatisme akuntansi, investment

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS MEMPREDIKSI ARUS KAS MENGGUNAKAN PARTIAL ADJUSTMENT MODEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB V PENUTUP Kualitas laba diukur menggunakan model Jones (1991) yaitu dari nilai. penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kondisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

SURIANA *) *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA MEDAN. NIDN : ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, LEVERAGE, DAN PAJAK TERHADAP EARNING MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: 1. Keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba, akrual, dan arus kas dalam

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB V PENUTUP. nilai discretionary accruals pada masing-masing perusahaan yang memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinda et al., Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun

10/10/2009 MODEL JONES Paper Deskriptif arierahayu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka angka atau data

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi banyak perusahaan yang harus lebih kreatif dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

Pengaruh Aset dan Manajemen Inventory terhadap Manajemen Laba. (Studi Kasus Pada Peusahaan manufaktur yang tercatat di BEI Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia berjumlah 143 perusahaan pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Transkripsi:

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 70~74 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) 70 Lina Ayu Safitri AMIK BSI Yogyakarta lina.las@bsi.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba akrual dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada indeks LQ 45. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa antara manajemen laba akrual. Model manajemen laba akrual digunakan karena memberikan kemudahan dalam memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode discretionary accrual untuk menguji adanya manajemen laba, dengan model modifikasi Jones, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Bartov et al (2000) menunjukkan bahwa model cross-sectional Jones dan cross-sectional modified Jones adalah model yang baik untuk mendeteksi adanya manajemen laba dibandingkan dengan model time series. Akan tetapi penelitian ini justru menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini dapat terjadi kemungkinan jika perusahaan memiliki ukuran besar atau kecil ternyata tidak selama laba yang dimiliki perusahaan besar, sehingga perusahaan akan tetap mampu memberikan keuntungan. Keywords : discretionary accrual, ukuran perusahaan, return saham 1. Pendahuluan Manajemen laba akrual (discretionary accrual) berhubungan dengan harga saham, laba yang akan datang dan aliran kas (Subramanyam, 1996). Manajemen memilih metode manajemen laba akrual karena mereka dapat lebih mudah mengkomunikasikan informasi kepada pihak pihak yang berkepentingan secara informative sehingga manajemen laba akrual dapat menggambarkan nilai ekonomis yang dimiliki perusahaan dengan meningkatkan kemampuan laba perusahaan.manajemen laba akrual dianggap sebagai ukuran kinerja perusahan yang lebih superior daripada aliran kas karena akrual mengurangi masalah waktu dan ketidakcocokan (mismatching) yang melekat dalam pengukuran aliran kas (Dechow, 1994 dalam Aloysia, 2003 ). Menurut Watts dan Zimmerman, 1986 menyebutkan bahwa dengan adanya fleksibilitas dari GAAP, akuntansi akrual menjadi kebijakan dari pihak manajerial untuk meningkatkan tingkat keinformatifan data sehingga dapat memberikan informasi secara privat. Informasi mengenai laba perusahaan penting bagi pihak intern maupun ekstern. Karena dari informasi tersebut mereka mengetahui kinerja manajemen. Laba yang biasanya dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dari laba akrual. Pihak manajemen dalam menghasilkan laporan keuangan memiliki dorongan untuk memanipulasi laba baik untuk kepentingan perusahaan maupun pribadi. Return saham merupakan gambaran keuntungan maupun kerugian yang diperoleh dari suatu investasi saham yang dilakukan perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset Diterima 10 Januari 2016 ; Revisi 10 Februari 2016; Disetujui 15 Maret 2016

yang dimiliki perusahaan diharapkan dapat menggambarkan besarnya kemampuan perusahaan dalam berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen laba yang diukur dengan akrual diskresioner dan ukuran perusahaan terhadap return saham perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran apakah penggunaan laba akrual dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Return Saham Saham adalah bentuk dari surat berharga yang lebih disukai oleh investor karena dapat memberikan return yang tinggi. Return adalah imbalan yang diberikan kepada investor karena investasi yang diberikannya. Harga saham yang bersifat fluktuatif akan berdampak pada besarnya return saham yang diperoleh. Oleh karena itu return saham menjadi pertimbangan utama investor untuk menanamkan investasinya dan perusahaan juga berusaha untuk menarik perhatian investor agar menanamkan investasinya. Manajemen Laba Manajemen laba muncul karena adanya agency theory yang menyatakan bahwa adanya kecenderungan individu dalam memaksimalkan unitilitasnya. Pihak manajemen yang memiliki andil dalam penyusunan laporan keuangan dapat melakukan manipulasi terhadap laba yang diperoleh perusahaan dengan tujuan untuk kepentingan perusahaan maupun pribadi. Penggunaan metode akrual dalam manajeman laba karena laba akrual dapat menjadi ukuran yang lebih baik dibanding arus kas dari aktivitas operasi perusahaan karena dalam model akrual mempertimbangkan waktu (Dechow,1994 dalam Safitri, 2012). Manajemen laba akrual dapat mendeteksi ada tidaknya manipulasi karena kelebihan dari pendekatan total akrual memberikan potensi untuk mengungkapkan bagaimana cara menaikkan maupun menurunkan laba. Total akrual dibagi menjadi dua yaitu discretionary accrual dan non discretionary accrual. Discretionary accrual adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajemen, artinya manajer memberikan intervensinya dalam proses pelaporan keuangan. Sedangkan non discretionary accrual adalah komponen akrual diluar kebijakan manajemen (Perry dan Wiliam, 1994). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis pertama sebagai berikut : H1 = Manajemen laba Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan digunakan untuk mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan log total asset. Menurut Ferry dan Jones (1979) menyebutkan bahwa besarnya ukuran perusahaan dapat dinilai dari total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan total aktiva. Indriani (2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sudah dalam proses kedewasaan yang memiliki arus kas positif sehingga memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang.berdasarkan penjelasan ini dapat ditarik hipotesis kedua sebagai berikut : H2 = Ukuran perusahaan 2. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori yang menjelaskan pengaruh manajemen laba dengan discretionary accrual dan ukuran perusahaan terhadap return saham. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 pada tahun 2010-2014. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode discretionary accrual yang digunakan menggunakan model modifikasi Jones karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Bartov et al (2000) menunjukkan bahwa model cross-sectional 71

Jones dan cross-sectional modified Jones model adalah model yang baik untuk mendeteksi adanya manajemen laba dibandingkan dengan model time series. Manajemen Laba Akrual Dalam menghitung untuk mendapatkan nilai discretionary accruals dari perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ - 45 menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: R it = P P t P t-1 t-1 dalam hal ini: R it = Return perusahaan i pada bulan ke t P t = Harga saham penutupan pada bulan ke t P t-1 = Harga saham penutupan pada bulan ke t-1 3. Pembahasan 3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil pengujian Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikansi dari unstandardized residual 0,303 lebih besar dari α (Asymp. Sig. > 0,05), sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance 0,995 lebih dari 0,1 dan nilai VIF 1,005 kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam persamaan regresi dari penelitian ini. c. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji glesjer menunjukkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, karena taraf signifikansi dari nilai t hitung (0,471 dan 0,650) lebih besar dari 5% (p > 0,05). 1. Ukuran perusahaan Pada penelitian ini ukuran perusahaan didefinisikan sebagai nature log (ln) dari total assets. Pengukuran ini merujuk pada penelitian Llukani (2013); Swastika (2013); dan Ali et al. (2015) 2. Return Saham Rumus menghitung return saham di penelitian ini menggunakan : 3.2 Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi berganda secara lengkap disampaikan pada Lampiran. Persamaan regresi dalam penelitian ini merupakan model yang fit, karena nilai signifikansi dari uji F yaitu 0,006 lebih kecil dari 0,05, dengan nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar 0,076. Ringkasan hasil pengujian hipotesis ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 72

Hasil Uji Hipotesis N Signifika Variabel t hitung o. nsi 1. Ukuran Perusah 1,1242 0,217 aan 2. Manajem en Laba -2,931 0,004 Sumber : data primer diolah Keteran gan H 0 Diterima H 2 Diterima Hasil uji hipotesis 1 (H 1 ) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki t hitung = 1,242 dengan signifikansi = 0,217 (> 0,05), maka H 0 diterima dan hipotesis 1 (H 1 ) tidak terdukung secara statistik. Artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil Uji Hipotesis 2 (H 2 ) menunjukkan bahwa variabel manajemen laba memiliki t hitung = -2,931 dengan signifikansi = 0,004 (< 0,05), maka H 0 ditolak dan hipotesis 2 (H 2 ) terdukung secara statistik. Artinya manajemen laba berpengaruh terhadap return saham. Menurut Subramanyam (1996) menunjukkan bahwa pasar saham melekatkan nilai untuk manajemen akrual (accrual discretionary). Pembagian laba menurut Subramanyam (1996) yang menjadi tiga yaitu : aliran kas operasi, akrual non diskresioner, dan akrual diskresioner menunjukkan bahwa komponen tersebut direspon oleh pasar saham. Untuk accrual discretionary dilakukan dengan meningkatkan kemampuan laba karena adanya informasi spesifik yang didapat. Hal tersebut juga memungkinkan pihak manajer melakukan tindakan oportunistik untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Pada saat yang sama, akrual diskresioner sendiri memungkinkan manajer untuk terlibat dalam pelaporan yang oportunistik untuk memaksimalkan kemakmuran mereka. Hasil dari uji diatas menunjukkan hasil korelasi negative karena kemungkinan pendeteksian manajemen laba akrual terhadap return saham dapat dilakukan dengan menaikkan laba atau menurunkan laba. Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa pasar akan merespon karena adanya kinerja perusahaan yang buruk, sehingga manajemen melakukan kebijakan akuntansi yaitu dengan menggeser laba masa depan menjadi laba sekarang. 4. Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa antara manajemen laba akrual berpengaruh terhadap return saham.hal ini didukung juga oleh penelitian yang sudah dilakukan oleh Aloysia (2003) yang menunjukkan bahwa variabel aliran kas operasi, akrual diskresioner, akrual non diskresioner dan interaksi antara variabel akrual diskresioner dengan KAP non-big 5 secara statistis perusahaan dan dari penelitiannya juga menunjukkan bahwa secara statistis tidak ada perbedaan antara perusahaan yang mempunyai akrual diskresioner menaikkan laba dengan perusahaan yang mempunyai akrual diskresioner menurunkan laba. Nilai discretionary accrual yang bernilai negatif memberikan kemungkinan adanya manajemen laba yang tidak hanya dititik beratkan pada income increasing discretionary accrual saja tetapi bisa juga dilakukan tindakan perataan laba.tetapi lebih kepada tindakan perataan laba Aloysia (2003) Referensi Bartov, E., F. Gul, dan J. Tsui, 2000, Discretionary-Accruals Models and Audit Qualification, Working Paper. Becker, C., M. DeFond, J. Jiambalvo, dan K. Subramanyam, 1998, The Effect of Audit Quality on Earnings Management, Contemporary Accounting Research 15, Spring, pp. 1-24. Dechow, P.M., 1994, Accounting Earnings and Cash Flows as Measures of Firm Performance: The Role of Accounting Accruals, Journal of Accounting and Economics 18, pp. 3-42. 73

Dechow, P.M., R.G. Sloan. Dan A.P. Sweeney, 1995, Detecting Earnings Management, The Accounting Review 70, pp. 193-225. Jensen, M., dan W. Meckling, 1976, Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics 3, pp. 305-360. Jogiyanto, H.M., 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, BPFE, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Khrishnan, G., dan Gul, F. A., 2002, Has Audit Quality Declined? Evidence From the Pricing of Discretionary Accruals, Working Paper. Scott, W. R., 2000, Financial Accounting Theory, Second Edition, Prentice- Hall Canada Inc., Scarborough, Ontario. Subramanyam, K., 1996, The Pricing of Discretionary Accruals, Journal of Accounting and Economics 22, Augustus-December, pp. 249-281. Watts, R., dan J. Zimmerman, 1986, Positive Accounting Theory, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, NJ. Kusuma, H dan Wigiya, 2003, Manajemen Laba oleh Perusahaan Pengakusisi sebelum Merger danakuisisi di Indonesia, JAAI Vol.7 No.1 Juni 2003, ISSN : 1410 2420 Yanti, Aloysia, 2003, Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi,SNA VI. 74