BAB I PENDAHULUAN. Kota Tuban merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang terletak di ujung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I LATAR BELAKANG. maupun wisata rekreasi. Wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah melupakan sejarahnya. Islampun sering menyinggung tentang hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

TINJAUAN PULO CANGKIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KAWASAN WISATA BUDAYA DI PANTAI NGEBOOM TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

A B S T R A K. Kata Kunci : Wisata Bahari, Budidaya Ikan Kerapu, Ekologi Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. udara kotor, sekaligus penghasil utama kayu. Hutan dengan komponen biotik yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

BAB VII ANALISIS DAN REFLEKSI. A. Mengembangkan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based. Tourism) di Rumah Apung Rembeng Raya

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Konsep Perancangan dari 5 Elemen Kawasan. berdasarkan Teori Kevin Lynch menyimpulkan bahwa dari 5 elemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. (Mikroekonomi & Makroekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), 6.

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman : Artinya : Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. salah satu media perdagangan. Banyak pelabuhan-pelabuhan terkenal dan besar. pada zaman itu, salah satunya Pelabuhan Panarukan.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. pulau terhampar sepanjang garis katulistiwa. Rentang garis pantai terbujur

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

Kecamatan Amahai. Pantai Kuako

ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tuban merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang terletak di ujung Barat Laut, sehingga kota ini menjadi pintu gerbang Jawa Timur dari provinsi Jawa Tengah melalui jalur Pantai Utara (Pantura) dan merupakan daerah yang dibatasi laut sepanjang jalan Pantai Utara. Berdasarkan karakteristik fisik, wilayah Kabupaten Tuban terletak pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut dan terbagi menjadi empat kawasan, yang salah satunya yaitu kawasan pantai yang terletak di bagian Utara dan merupakan kawasan yang potensial untuk budidaya kelautan dan pengembangan pariwisata kelautan. Kabupaten Tuban memiliki potensi kelautan membentang sepanjang 65 km dari wilayah Kecamatan Palang sebagai batas kabupaten di sebelah timur hingga Kecamatan Bancar sebagai batas kabupaten di sebelah Barat. Kec. Bancar Kec.Palang `` Gambar 1.1 Peta Jawa Timur Gambar 1.2 Peta Kabupaten Tuban (Sumber: http://4.bp.blogspot.com/) (Sumber:http://tubanjawatimur.blogspot.com/ ) Seiring dengan dinamika masyarakat, pertumbuhan wilayah pantai di Kabupaten Tuban tidak boleh dikesampingkan, begitu pula upaya-upaya untuk 1

menggali potensi daerah yang tiada henti, apalagi dengan potensi bahari yang menantang di sepanjang pantai Kota Tuban. Pantai Boom Tuban merupakan salah satu pantai di Kota Tuban yang termasuk kategori dalam wilayah pantai utara yang memberi potensi sebagai wisata laut (Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kab.Tuban, 2009). Pantai Boom Tuban merupakan pelabuhan transit perdagangan antar pulau dan antar negara pada masa kerajaan Airlangga, Singhasari dan Majapahit. Berbagai peristiwa besar sejarah nusantara terjadi di Pantai Boom ini yang tertulis dalam prasasti Pantai Boom Tuban (2010) sebagai berikut: 1. Tahun 1275 Masehi oleh Kertanegara digunakan sebagai tempat pemberangkatan ekspedisi menaklukan Malayu, menyatukan kerajaankerajaan kecil di nusantara, dan untuk membendung perluasan kekuasaan Dinasti Yuan semasa Kaisar Shih-Isu Kubilai Khan. Strategi tersebut dikenal dengan cakrawala mandala yang tertulis dalam kitab Pararaton. 2. Kisaran tahun 1293 Masehi pendaratan pasukan Tar-Tar yang akan menghukum Singhasari atas penolakannya takluk dibawah kekuasaan Mongolia. Keturunan Singhasari, Raden Wijaya, dan Raden Arya Ronggolawe mempengaruhi pasukan Tar-Tar untuk menyerang Kediri yang telah mengalahkan Singhasari. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, kemudian pasukan Tar-Tar bahkan berhasil ditumpas oleh pasukan Raden Wijaya, dan Raden Arya Ronggolawe. 3. Pada tanggal 15 bulan Kartika (ri purneng kartikamasa pancadasi) tahun 1215 saka atau 12 Nopember 1293 Masehi, penobatan Raden Wijaya 2

sebagai Raja Majapahit bergelar Sri Kertarajasa Jayawardana. Sri Kertarajasa menganugerasi Raden Arya Ronggolawe gelar Mantri Amancanegara dan Adipati Dataran. Pelabuhan Tuban menjadi pelabuhan niaga internasional. 4. Abad ke-15, pada masa kejayaan Majapahit, pelabuhan Tuban juga menjadi pintu masuk penyebaran Agama Islam di Jawa. Pantai Boom Tuban terletak disebelah Utara Alun-Alun Tuban dengan jarak hanya 100 meter dan merupakan daratan yang menjorok ke laut sepanjang 800 meter. Pada saat ini kawasan pantai Boom yang terletak ditengah atau pusat kota Tuban berfungsi sebagai objek wisata yang belum terolah dengan maksimal. Tempat ini sekarang sudah dijadikan sebagai tempat wisata, dimana pengunjung bisa jalan-jalan di sepanjang jalan 800 meter menjorok ke laut yang dilengkapi dengan taman yang sudah ditata. Disediakan gazebo buat para pengunjung yang ingin beristirahat dan menikmati suasana pantai. Pemandangan lain yang dapat dinikmati pengunjung adalah bersandarnya kurang lebih 300 perahu nelayan tradisional di samping kanan dan kiri lokasi wisata pantai ini. Jadi fungsi wisata pantai Boom yang menjorok ke tengah lautan hanya digunakan sebagai tempat berlabuhnya para kapal nelayan, memancing, dan menikmati udara segar, terutama pada pagi dan sore hari (http://kotatuban.com). 3

Gambar 1.3 Gambar 1.4 Coretan di beberapa tempat oleh pengunjung Lahan tidak dimanfaatkan sehingga tidak terurus dg baik. (Sumber:Hasil survey, 2012) (Sumber:Hasil survey, 2012) Gambar 1.5 Gambar 1.6 Fasilitas toilet dan musholla kurang memadai Taman yang tidak terawat (Sumber:Hasil survey, 2012) (Sumber:Hasil survey, 2012) Gambar 1.7 Gambar 1.8 Peralatan nelayan berserakan di pinggir pantai Pengunjung yang memancing disembarang tempat sehingga membahayakan. (Sumber:Hasil survey, 2012) (Sumber:Hasil survey, 2012) 4

Bagi Kabupaten Tuban, yang dikutip dalam buku Tuban Kota Pelabuhan (1998), potensi pariwisata yang paling menonjol adalah kelautan dan sejarah budaya, khususnya sejarah Kota Tuban. Ada dua aspek yang perlu dipakai sebagai landasan historis untuk menonjolkan Tuban sebagai aset pariwisata kelautan. Aspek pertama dan penting untuk dikemukakan adalah bahwa kota ini merupakan kota pelabuhan atau pusat niaga tertua di Jawa. Aspek kedua adalah bahwa perkembangan Kota Tuban sejak kelahirannya hingga masuknya pengaruh Belanda dapat dikatakan amat mengandalkan hubungan dengan dunia luar, sebagai wilayah penyangganya sendiri maupun dari wilayah pantai. Berdasarkan dua aspek tersebut pengembangan pariwisata kelautan dan sejarah Kota Tuban memiliki landasan yang sangat menunjang untuk menjadi daerah pariwisata laut yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tuban. Dimana juga bisa mencairkan kebekuan pesisir Tuban yang mencitrakan sebagai Kota Bahari. Menurut Badan Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban (2009), Pantai Boom yang dulunya sangat dikenal sebagai bekas pelabuhan ini, sebenarnya masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi, karena lokasinya yang strategis dan mempunyai peluang investasi yang baik untuk penghasilan Kabupaten Tuban, yaitu salah satunya peluang investasi di bidang rekreasi laut atau yang sering disebut dengan wisata bahari serta untuk permainan anak-anak. Karena masih belum adanya tempat wisata laut yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Tuban dengan fasiltas-fasiltas laut dan permainan-permainan laut. Sehingga perlu adanya wisata laut yang menjadi ciri khas Kabupaten Tuban sebagai kota yang berada di sepanjang laut. 5

Di kawasan pantai Kabupaten Tuban terdapat beberapa lokasi yang pantainya bisa dikembangkan sebagai lokasi wisata laut/wisata bahari. Saat ini tempat yang digunakan sebagai kawasan wisata laut adalah pantai Sowan di Kecamatan Bancar Tuban dan pantai Boom di pusat kota Tuban, yang kedua pantai tersebut belum terolah dengan maksimal. Untuk itu di tahun-tahun yang akan datang perlu adanya pengembangan beberapa wisata laut, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Pantai Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo dan Bancar,2005-2015). Beberapa lokasi yang dapat dikembangkan sebagai wisata laut/wisata bahari di Kabupaten Tuban adalah: Tabel 1.1 Pengembangan Wisata Laut di Tuban No Lokasi Spesifik Peluang Investasi 1. Pantai Sowan, Kecamatan Bancar 2. Terminal wisata laut, Kecamatan Jenu Wisata Laut Wisata Laut Terminal Type A Sedang Tinggi 2. Pantai Boom Tuban` Rekreasi Laut Permainan Laut Usaha pertokoan souvenir Tinggi Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban (2009) Mengingat potensi potensi yang ada dengan historis Pantai Boom Tuban tersebut, maka sangat disayangkan jika pantai Boom tidak dikembangkan menjadi salah satu objek wisata andalan bagi kota Tuban khususnya dan Jawa Timur. Pantai Boom Tuban, dibutuhkan suatu tempat wisata yang dapat menampung aktivitas kawasan dengan penggunaan lahan secara efisien dengan tanpa mengurangi potensi potensi yang sudah ada sebelumnya termasuk nilai 6

historisnya dan sebagai salah satu elemen bersejarah dan sekaligus berpotensi sebagai pembentuk pusat ruang kota. Selanjutnya, dalam objek perancangan ini adalah sebuah tempat wisata bahari yang akan mengembangkan Pantai Boom agar lebih mempunyai nilai kebaharian/kelautan dengan Pantai Boom merupakan tempat yang sangat berpotensi. Didalam objek wisata ini terdapat sarana rekreasi bahari dimana didalamnya juga disertai pembelajaran tentang kebaharian yang selama ini masih kurang. Pembelajaran yang dimaksud yaitu disini para pengunjung tidak hanya sekedar menikmati pemandangan laut namun bisa mengetahui tentang kelautan. Nantinya dalam objek perancangan wisata ini akan terdapat sarana-sarana pembelajaran kelautan maupun sarana penunjang lainnya yang mana pada saat ini belum terpenuhi yang tentunya dengan mengambil nilai sejarah Pantai Boom Tuban. Kiranya tema extending tradition sesuai dengan objek perancangan wisata bahari ini dengan didalamnya memberlanjutkan budaya kebaharian yang mencitrakan Kota Tuban dengan mengambil nilai-nilai kebaharian pada Pantai Boom sebagai pelabuhan dagang kerajaan Majapahit, serta mengutip bentukbentuk pada masa tersebut dengan menambahkan bentuk-bentuk pada masa kini yang inovatif, yakni nantinya pada wisata ini tidak hanya terpaku pada masa-masa kerajaan Majapahit itu, namun dapat menghadirkan suatu tempat wisata bahari dengan suasana baru yang lebih inspiratif dan bisa memunculkan rasa cinta kebaharian. 7

Selanjutnya keutamaan manusia dalam menjaga dan mensyukuri karunia Allah berupa lautan sangat dianjurkan, seperti disebutkan dalam firman Allah di Al-Qur an pada surat Al-Jasyiyah ayat 12: ه للا الهذ ي س هخر ل ك م ال ب ح ر ل ت ج ر ي ال ف ل ك ف يه ب أ م ر ه و ل ت ب ت غ وا م ن ف ض ل ه و ل ع لهك م ت ش ك ر و ن Artinya: Allah menundukkan lautan untukmu, supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seidzin-nya dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia- Nya, dan mudah-mudahan kamu bersyukur.( Q.S.Al-Jatsiyah: 12 ) Lautan merupakan bagian dunia yang penting, dimana lautan menjadi salah satu yang bisa dinikmati hasilnya dan dapat membantu keadaan sosial masyarakat, oleh karena itu patutlah kita sebagai makhluk Allah bersyukur atas nikmatnya. Karena Allah banyak memberikan nikmat manusia lewat adanya laut. Salah satunya dengan mengembangkan lokasi pantai Boom yang diharapkan nantinya di tempat tersebut bisa memunculkan rasa syukur dan cinta dengan lautan. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana perancangan wisata bahari di Pantai Boom Tuban yang mampu menjadi objek wisata bahari yang bisa memiliki daya tarik wisata kebaharian? 1.2.2 Bagaimana menerapkan tema extending tradition pada Perancangan Wisata Bahari di Pantai Boom Tuban? 8

1.3 Tujuan Tujuan dari perancangan ini yaitu: 1.3.1 Untuk memperoleh rancangan wisata bahari yang mampu menjadi objek wisata bahari yang memiliki daya tarik wisata akan cinta kebaharian. 1.3.2 Untuk memperoleh rancangan wisata bahari yang menerapkan tema extending tradition pada rancangan Wisata Bahari di Pantai Boom Tuban. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi kalangan akademis Perancangan Wisata Bahari di Pantai Boom Tuban bagi akademis bermanfaat sebagai sarana rekreasi dan pembelajaran tentang kelautan yang menarik. Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai objek studi banding. 1.4.2 Bagi masyarakat setempat 1. Dengan tujuan rekreasi, yakni menjadi sarana untuk mendapat hiburan didekat pantai. 2. Membentuk lapangan kerja. 1.4.3 Bagi pemerintah 1. Sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan Kabupaten Tuban. 2. Sebagai sarana untuk mempertahankan nilai historis pantai Boom Tuban. 9

3. Sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan keindahan laut di Pantai Boom Tuban. 1.5 Batasan dan Ruang Lingkup 1.5.1 Batasan Objek Tapak dipilih di Pantai Boom Tuban, kemudian pengguna dari wisata ini nantinya adalah untuk semua umur. Hal ini mengingat fungsi dari wisata ini yang bisa dijangkau oleh semua usia. 1.5.2 Batasan Tema Penerapan tema extending tradition pada Perancangan Wisata Bahari di Pantai Boom Tuban dikhususkan pada nilai-nilai sejarah dari pantai Boom Tuban saja yaitu sejarah kerajaan Majapahit. 1.5.3 Batasan Skala Layanan Skala layanan dari wisata bahari di Pantai Boom ini yaitu sebagai wisata regional, yang kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, yaitu dalam lingkungan daerah saja, mencakup Kabupaten Tuban dan Jawa Timur. 10