PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ARIZKI PUTRI ANGGRAHENI NPM :

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: ANA TRIA NEVA NIM A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Kata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PPKN KELAS VII SISWA SMP NEGERI 5 TANJUNG PANDAN KABUPATEN BELITUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL SKRIPSI Oleh : Herlina NPM. 13144300027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2017 1

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PPKN KELAS VII SISWA SMP NEGERI 5 TANJUNG PANDAN KABUPATEN BELITUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 Oleh : Herlina *) Pendidikan merupakan sarana belajar bagi setiap individu di Indonesia. Dalam perubahan dan pengembangan sistem pendidikan harus mempertimbangkan individu yang akan dibentuk yaitu siswa. Siswa harus terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung dalam melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses ilmiah. Proses ilmiah dapat dipadukan dalam suatu proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific approach. Pembelajaran menggunakan pendekatan scientific approach menitikberatkan konsep bahwa dalam belajar siswa membangun pengetahuan sendiri. Penggunaan pendekatan scientific approach merupakan salah satu proses pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan yang bertujuan agar pendidikan mampu memberikan bekal kemampuan kepada siswa untuk menyaring semua informasi yang didapat dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Proses pembelajaran PPKn dengan pendekatan scientific approach penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan sebagai salah satu bahan ajar untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan menjadi pedoman siswa dalam *) Herlina, NPM 13144300027, Mahasiswa Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2

melakukan tahap demi tahap proses pembelajaran dalam menemukan sendiri berbagai fakta, serta melatih kemampuan dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui aktivitas berfikir dengan mengikuti tahapan proses ilmiah Berdasarkan observasi awal dan hasil wawancara yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Tanjungpandan Kabupaten Belitung pada tahun ajaran 2016/2017, SMPN 5 Tanjungpandan Kabupaten Belitung mulai menerapkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 7. Pelaksanaan pembelajaran PPKn materi norma-norma dalam kehidupan masyarakat berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VII, guru masih menjadi satu-satunya pusat informasi dalam proses pembelajaran dan guru kurang mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa hanya sebagai pendengar dan penerima konsep materi pelajaran, pengetahuan siswa hanya sebatas pada menghafal materi, sehingga hasil belajar kognitif siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan dimana rata-rata hasil ulangan harian 128 siswa kelas VII hanya 35% yang mencapai dan melampaui KKM 70. Pada tahap studi pendahuluan mengumpulkan informasi dengan cara melakukan identifikasi masalah dalam pembelajaran PPKn di SMP dengan mewawancarai guru mata pelajaran PPKn di SMPN 5 Tanjungpandan Belitung. Pada tahap perencanaan dimulai dengan melakukan analisis kurikulum di SMPN 5 Tanjungpandan. Berdasarkan analisis kurikulum yang dilakukan, diketahui SMPN 5 Tanjungpandan menggunakan kurikulum 2013. Analisis kurikulum ini dilakukan untuk menyesuaikan produk LKS yang dikembangkan dengan keadaan sekolah. Setelah analisis kurikulum dilakukan analisis materi PPKn dengan 3

menjabarkan KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta pokok bahasan. Format produk PPKn berbasis Scientific Approach yang dikembangkan berupa LKS. Adapun format silabus, RPP, soal pilihan ganda untuk mengevaluasi hasil belajar kognitif siswa disusun sebagai perangkat pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn. Format yang disusun disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang digunakan di SMPN 5 Tanjungpandan. Produk awal LKS yang dikembangkan dan soal yang dirancang disebut sebagai draf I. Draf I terlebih dahulu divalidasi oleh ahli media PPKn, ahli materi PPKn, dan guru PPKn dengan dilengkapi silabus dan RPP. Hasil penilaian setelah validasi dijadikan kriteria untuk menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Setelah draf I selesai divalidasi, kemudian dilakukan revisi I yang menghasilkan draf II yang terdiri dari produk pengembangan LKS dan soal yang dilengkapi silabus dan RPP. Pada uji coba produk dilakukan 2 uji coba yaitu uji coba pendahuluan dan uji coba kelompok kecil. Pada uji coba pendahuluan produk yang digunakan adalah LKS draf II dan soal pengetahuan pilihan ganda yang sudah di validasi oleh validator dan sudah direvisi berdasarkan masukan dan saran validator. Sedangkan pada uji coba kelompok kecil produk yang digunakan adalah LKS draf III yang sudah mendapatkan respon dari subjek pada uji coba pendahuluan. Pada uji coba pendahuluan LKS yang digunakan adalah LKS draf II yaitu LKS yang sudah di validasi dan sudah direvisi berdasarkan masukan dan saran validator. Uji coba pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui keterbacaan LKS PPKn 4

berbasis Scientific Approach. Uji coba pendahuluan melibatkan 8 orang siswa yang terdiri dari 4 orang siswa kelas VII C dan 4 orang siswa kelas VII D, yang diambil secara acak berdasarkan tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. LKS dibagikan kepada 8 siswa untuk dibaca dan dipelajari, kemudian siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa terhadap LKS yang telah dibaca dan dipelajari. Hasil penilaian respon siswa terhadap LKS dikonversi ke dalam skala lima. Pada uji empiris soal pilgan yang digunakan adalah soal yang sudah di validasi dan sudah direvisi berdasarkan masukan dan saran validator. Subjek uji coba yaitu sebanyak 30 orang siswa kelas VIII C. Soal untuk pengetahuan kognitif yang diujikan berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Hasil jawaban siswa kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan releabilitas soal, serta untuk mengetahui jumlah soal yang layak untuk digunakan pada uji coba selanjutnya. Hasil penilaian yang diperoleh dari respon siswa terhadap LKS dan hasil analisis uji empirik soal digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi II. Pada revisi II ini menghasilkan draf III, Uji empiris dilakukan untuk mengetahui jumlah soal yang valid dan dapat digunakan untuk pretest dan posttest pada uji coba selanjutnya. Hasil uji empiris soal pengetahuan kognitif pilihan ganda yang melibatkan 30 orang siswa kelas VIII C memiliki nilai reliabilitas = 0,73, nilai mean infit MNSQ = 0,99, SD = 0,16 yang menyatakan secara keseluruhan item fit dan berdasarkan nilai infit t, indeks kesukaran item (MNSQ) dan indeks daya pembeda (SD) didapat 20 dari 30 soal pengetahuan kognitif yang diujikan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji empiris tersebut soal pengetahuan 5

kognitif yang digunakan untuk pretest dan posttest pada pelaksanaan uji coba selanjutnya berjumlah 20 soal. Draf III kemudian diujicobakan pada uji kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil ini dilakukan untuk mengetahui keterbacaan dan kemampuan siswa mengerjakan LKS. Uji coba kelompok kecil ini dilakukan kepada 16 orang siswa yang terdiri dari 8 orang siswa kelas VIIC dan 8 orang siswa kelas VIID yang dipilih secara acak berdasarkan tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Setelah selesai mengerjakan LKS siswa diminta untuk memberikan respon terhadap LKS yang telah dikerjakan. LKS berbasis Scientific Approach yang dikembangkan melewati 2 tahap penilaian. Penilaian tahap pertama dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan 2 guru PPKn. Penilaian tahap kedua dilakukan oleh siswa pada saat uji coba pendahuluan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.. Draf IV kemudian diujicobakan pada uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan dengan menggunakan metode quasi experiment dengan desain pretest posttest control group design. Uji coba lapangan dilakukan dengan menggunakan 2 kelas yaitu VII A sebagai kelas perlakuan sebanyak 34 orang siswa dan kelas VII B sebagai kelas kontrol sebanyak 34 orang siswa. Pemilihan kelas perlakuan dan kelas kontrol dilakukan secara acak. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, pada kelas perlakuan dan kelas kontrol diberikan pretest soal pengetahuan kognitif untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai materi yang akan diberikan. Setelah pretest dilaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn. 6

Kegiatan pembelajaran PPKn pada kelas perlakuan menggunakan LKS berbasis Scientific Approach, sedangkan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan LKS yang biasa digunakan oleh guru. Kegiatan pembelajaran pada kelas perlakuan maupun kelas kontrol dilakukan sebanyak 3 pertemuan. Dalam setiap kegiatan pembelajaran dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran oleh 2 observer sebagai data pendukung keterlaksanaan pembelajaran. Setelah selesai tiga kali kegiatan pembelajaran, siswa diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan siswa diminta untuk memberikan respon terhadap LKS yang telah dipelajari. Pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran pada kelas perlakuan dan kelas kontrol. Data pretest yang diperoleh mula-mula berupa skor kemudian dikonversi menjadi nilai. Nilai pretest yang diperoleh dilakukan uji homogenitas untuk melihat kemampuan siswa pada kelas perlakuan dan kelas kontrol sama atau berbeda. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai signifikansi kelas perlakuan dan kelas kontrol adalah 0,709 > 0,05, kondisi ini memiliki makna bahwa siswa pada kelas perlakuan dan kelas kontrol mempunyai kemampuan yang sama. Kemampuan siswa pada kelas perlakuan dalam mengerjakan LKS meliputi mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi dan mengasosiasi menggambarkan keterampilan proses siswa dalam menggali pengetahuan. Hasil penilaian dalam mengerjakan LKS seluruh siswa yang berjumlah 34 bila dibandingkan dengan KKM 70 memiliki kriteria tuntas seluruhnya, sedangkan pada kelas kontrol 16 siswa memiliki kriteria tuntas dan 18 siswa memiliki kriteria belum tuntas karena masih dibawah KKM. 7

Observasi keterlaksanaan pembelajaran pada kelas perlakuan dilakukan oleh 2 orang observer. Perolehan skor keterlaksanaan pembelajaran dikonversi dalam skala lima. Siswa mengisi angket respon siswa terhadap LKS setelah selesai pembelajaran. Hasil penilaian respon siswa terhadap LKS dikonversi ke dalam skala lima. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan data nilai pretest dan posttest. Soal pretest dan posttest pengetahuan kognitif diberikan pada kelas perlakuan dan kelas kontrol untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif pada kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini, dapat disimpulkan 1) Berdasarkan pembahasan karakteristik LKS berbasis Scientific Approach memiliki komponen sampul depan, kolom identitas siswa, kata pengantar, daftar isi, judul kegiatan, topik kegiatan sesuai dengan KD, kompetensi dasar yang akan dicapai, tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator dan KD, informasi singkat tentang materi, petunjuk kerja, prosedur kerja yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, bahan diskusi berupa pertanyaan dan disertakan gambar untuk menuntun siswa melakukan analisis dalam menarik kesimpulan, 2) LKS berbasis Scientific Approach hasil pengembangan memiliki kriteria sangat baik berdasarkan penilaian dosen ahli dan 2 guru PPKn sehingga LKS berbasis Scientific Approach dengan tema norma dan keadilan yang dikembangkan telah layak digunakan dalam proses pembelajaran PPKn, 3) LKS berbasis Scientific Approach dengan tema norma dan keadilan yang dikembangkan efektif digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. 8

DAFTAR PUSTAKA Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2010). Pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Revisi taksonomi pendidikan bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2014). Tes prestasi. fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Astuti, W., & Insih, W. (2015). pengembangan LKS IPA berbasis Scientific Approach untuk mengoptimalkan learning outcome siswa MTs kelas VII. E- Journal Program Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Depdiknas. (2007). Panduan penilaian kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Jakarta: BSNP. Devi, P.K., Sofiraeni, R., & Khairuddin, (2009). Pengembangan perangkat pembelajaran. Bandung: PPPPTK IPA. Devi, P.K., & Syarif, M. (2012). Pengembangan lembar kerja DARTs. Bandung: PPPPTK IPA. Darma, S., Putu, I., Lasmawan, Koyan, I. W., & Wayan, I. (2013). Pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar PKn ditinjau dari minat belajar siswa. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3, 1-12. Daryanto. (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Fadlillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Fannie, R. D. & Rohati. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada Materi Program LinearKelas XII SMA. Jurnal Sainmatika Vol 8, No 1, (2014), 96-109. Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Jihad, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kemendikbud, (2013). Materi pelatihan pendidik implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. 9

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran kontekstual, konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Prasetyo, Z. K. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas Serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. E-Journal UNY Prastowo, A. (2014). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rohaeti, E., Widjajanti, E., & Padmaningrum, R. T. (2009). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) mata pelajaran sains kimia untuk SMP. Inovasi Pendidikan jilid 10, No. 1, 1-11. Salikun & Saputra, L. S. (2014). Buku guru pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud. Subali, B. (2013). Kemampuan berpikir pola divergen dan berpikir kreatif dalam keterampilan proses sains. Yogyakarta: UNY Press. Sudjana, N. (2014). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya Sufren & Natanael, Y. (2014). Belajar otodidak SPSS pasti bisa. Jakarta: Elex Media Komputindo. Suparno, P. (2007). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suyanto, S., Paidi, & Wilujeng, I. (2011). Lembar kerja siswa. Makalah disampaikan dalam acara pembekalan guru daerah terluar, terpencil, dan tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Trihastuti, Y. R. A (2015). Pengembangan LKPD IPA Berbasis Pendekatan Ilmiah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Kognitif Produk Peserta didik SMP. E-Journal Program Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. 10