BAB II METODE PENELITIAN 1.1 Alasan Menggunakan Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Alasan peneliti menggunkan penelitian deskriptif kualitatif adalah karena untuk memperoleh data mengenai gender bukanlah hal yang mudah sehingga dibutuhkan observasi yang mendalam untuk memperoleh data yang sebenarnya, bahkan memperoleh data yang tidak muncul di permukaan. Selain itu peneliti juga bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori (Sugiono. 2005: 145). 1.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera utara agar dapat menganalisis penerapan kesetaraan gender dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi PNS. 1.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah peneliti yang digunakan untuk menemukan data dan informasi mengenai penerapan kesetaraan gender dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi PNS di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, guna ditindaklanjuti untuk dianalisis. [54]
1.4 Etika penelitian Menghormati etika penelitian, termasuk perhatian peneliti untuk selalu menghormati hak responden, tidak memaksa dan tidak membahayakan posisi responden. Hal responden tersebut dicantumkannya dalam desain untuk meyakinkan bahwa penelitian naturalistik sesuai dengan etika penelitian yang berlaku berarti tidak boleh menuliskan nama sebenarnya informan tanpa kesepakatannya. Dalam tulisan ini penulis tidak mencantumkan nama asli dari subjek penelitian karena sebagian besar dari subjek penelitian tidak bersedia namanya dicantumkan dalam tulisan ini. 1.5 Subjek Penelitian Sesuai dengan penjelasan di atas, bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hendrarso (dalam Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. [55]
Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah: Sekretariat Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Kepala PNFI Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, untuk memperkaya data yang akan diolah, maka peneliti juga mengambil informan biasa, yaitu Staff Pegawai di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Menurut Usman (2009:82) dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi, tetapi sampling yang merupakan pilihan peneliti sendiri dan yang ditentukan peneliti sendiri secara purposif yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, sampling tersebut dijadikan responden yang relevan untuk mendapatkan data, dan penulis akan mewawancarai staff pegawai sampai jawaban dari responden mencapai titik jenuh. 1.6 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini dilakukan melalui: a. Wawancara, yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka [56]
kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. b. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah, baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini datadata sekunder yang diperlukan antara lain literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel, makalah, peraturan-peraturan, struktur organisasi, jadwal, waktu, petunjuk pelaksana, petunjuk teknis, dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 1.7 Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yaitu menguraikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh di lapangan dari para key informan. Penganalisisan ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data, dan informasi, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. [57]
Selain itu, analisis gender juga perlu diikutsertakan dalam menguraikan data. Analisis gender adalah suatu alat untuk menyusun kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam rangka strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender. PUG dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupa n dan pembangunan. Dalam menerapkan strategi tersebut diperlukan suatu alat (tools) yang menjadi dasar dari setiap proses pengarusutamaan gender baik dalam aspek kebijakan, program dan kegiatan yang akan dikembangkan/dilaksanakan. Alat tersebut adalah analisis gender yang variatif namun kesemuanya dimulai dengan penyediaan data dan fakta serta informasi tentang gender yaitu data yang terpilah antara laki-laki dan perempuan serta dapat menggambarkan adanya kesenjangan gender misalnya dalam aspek akses, peran, kontrol dan manfaat (Lembaga Administrasi Negara.2007). Peneliti akan menggunakan teknik analisis gender model SWOT yang dirancang untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan internal dari organisasi atau kelompok mereka, sehubungan dengan berbagai kesempatan dan ancaman yang dipresentasikan di lingkungan eksternal. Ini adalah bagian dari proses perencanaan strategis, satu yang komponen utamanya memeriksa hubungan antara lingkungan antara internal dan eksternal. Ini mesti memberikan kepada organisasi dan kelompok basis bagi [58]
pengindentifikasian isu-isu strategis, dan mengembangkan berbagai strategi. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi kekuatan dan kelemahan, identifikasi peluang dan ancaman, menganalisis keterhubungan strategi 4 kuadran, Plan Of Action (POA). Dalam hal ini, peneliti akan melihat keadaan kesetaraan gender, kekuatan, kelemahan, kesempatan, hambatan apa yang dimiliki oleh laki-laki dan wanita dalam hal pendidikan dan pelatihan. [59]