HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU EKSTERNAL DOUCHING DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE OF FEMALE TEENAGERSON REPRODUCTIVE HEALTH AND THE INCIDENCE OF FLUOR ALBUS AT SMPN 2 BANGLI BALI

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan (Leukore/fluor albus) merupakan cairan yang keluar dari vagina.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat, salah satunya adalah perilaku perineal hygiene. Perilaku

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA WANITA DI LAPAS SEMARANG TAHUN 2014

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH SEWON BANTUL

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN TERJADINYA KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA KRISTEN 1 TOMOHON

PERILAKU SANTRI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL EKSTERNA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEBERSIHAN GENETALIA REMAJA PUTRI UNTUK MENCEGAH KEJADIAN FLOUR ALBUS DI SMA DALAM MUHAMMADIYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

Dinamika Kesehatan, Vol. 2 No. 2 Desember 2016 Herawati, et. al., Hubungan Pekerjaan & Vulva...

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MERAWAT KEBERSIHAN VULVA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU GENITAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN PERILAKU VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 3 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

Perilaku Vulva Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri Kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terutama kesehatan reproduksi (Wulandari, 2012). 2003). Remaja dalam menghadapi kehidupan sehari-hari tidak lepas dari

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dari kesehatan secara umum, sehingga upaya untuk mempertahankan. kondisi sehat dalam hal kesehatan reproduksi harus didukung oleh

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT GENITALIA SAAT MENSTRUASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan (leukorhea, white discharge atau flouralbus) merupakan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Program D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA PENCEGAHAN FLOUR ALBUS

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN ABNORMAL FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU EKSTERNAL DOUCHING DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI KLEDUNG KARANGDALEM BANYUURIP PURWOREJO

Risna Triyani dan Ardiani S. Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bagi seorang wanita menjaga kebersihan dan keindahan tubuh

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PERILAKU VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGI PADA SISWI KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

ILDA APRILIA ANGGRAINI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG VULVA HIGIENE

: Pendidikan Kesehatan, Pencegahan Keputihan, Perilaku, Remaja

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN LEUKOREA PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari. bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kembang untuk mencapai

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN GENITALIA EKSTERNA DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Fitria Atapukang 201510104357 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Fitria Atapukang 201510104357 Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal: Februari 2017 Pembimbing Sri Lestari, S.ST., MMR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA 1 Fitria Atapukang 2, Sri Lestari 3 INTISARI Latar Belakang : Menurut WHO masalah kesehatan reproduksi wanita yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang menyerang pada wanita diseluruh dunia salah satunya adalah keputihan dan jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan 75%. Berdasarkan data statistik tahun 2009 jumlah remaja putri di DIY yaitu 2,9 juta jiwa berusia 15-24 tahun, 68% mengalami keputihan patologi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 responden dengan pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil : Karakteristik responden mayoritas berumur 13 tahun, dengan pendidikan SMP, dalam keadaan sehat tidak ada sakit lama atau menahun, sudah mengalami menstruasi, dengan tingkat pengetahuan sebagian besar yaitu dalam kategori cukup sebanyak 38 responden (62,3%), dan mengalami kejadian keputihan patologis sebanyak 45 responden (73,8%). Setelah dilakukan penelitian dengan uji korelasi diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan (p=0,05), dengan keeratan hubungan 0,296. Simpulan dan Saran: Tingkat pengetahuan yang teridiri dari umur, pendidikan, dan informasi berhubungan dengan kejadian keputihan pada remaja. Diharapkan siswi SMP Muhammadiya 1 Yogyakarta dapat meningkatkan pengetahuan tentang vulva hygiene dan jenis-jenis keputihan agar dapat melakukan pencegahan. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah halaman : Pengetahuan Vulva Hygiene, Keputihan : 33 buku (2006-2015), 5 jurnal, 3 website, 5 skripsi : i-xiii halaman, 86 halaman, 12 tabel, 1 gambar, 13 lampiran 1 Judul skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL OF FEMALE ADOLESCENTS ON VULVA HYGIENE AND VAGINAL DISCHARGE AT MUHAMMADIYAH JUNIOR HIGH SCHOOL 1 OF YOGYAKARTA 1 Fitria Atapukang 2, Sri Lestari 3 ABSTRACT Background:According to WHO, health reproduction problems had reached 33% of the total disease on women all over the world. One of the diseases is vaginal discharge. There was 75% of women in the world experienced vaginal discharge. According to statistic data in 2009, there was 68% of female adolescents aged 15-24 years experienced patological vaginal discharge. Aim:To determine the correlation between knowledge levelof female adolescents on vulva hygieneand vaginal discharge at Muhammadiyah Junior High School 1 of Yogyakarta. Method: The study used correlation method with cross sectional approach. The samples were 61 respondents. They were selected bypurposive sampling technique. The data were collected by using questionnaires. The analysis used chi squarestatistic test with α=0,05. Result: The majority of respondents was junior high school students aged 13 years. They were healthy, and had experienced menstruation. The study result showed that there was significant correlation between knowledge level of female adolescents on vulva hygiene and vaginal discharge(p=0,05),with cooficient of correlation was0,296. Conclusion and Suggestion: Knowledge level which consists of age, education, and information has correlation with vaginal discharge. It is expected that female students of Muhammadiyah Junior High School 1 of Yogyakarta to increase their knowledge onvulva hygiene and types of vaginal discharge in order to prevent it. Keywords References Number of pages : Knowledge on Vulva Hygiene, Vaginal Discharge : 33 books (2006-2015), 5 journals, 3 internet sources, 5 theses : i-xiii pages, 86 pages, 12 tables, 1 picture, 13 appendices 1 Title 2 School of Midwifery student, Faculty of Health Sciences, Aisyiyah University of Yogyakarta 3 Lecturer of Aisyiyah University of Yogyakarta

PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, dan sosial ekonomi, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Masalah kesehatan yang dapat dijumpai pada masa remaja khususunya remaja perempuan adalah perubahan bentuk tubuh, adanya jerawat atau acne, gangguan emosional, gangguan miopi, adanya kelainan kifosis, penyakit infeksi menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan kesehatan reproduksi dalam hal ini khususnya tentang keputihan (Hidayat, 2008). Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja yaitu keputihan dimana keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang disertai dengan rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu buang air kecil atau senggama (Sani, 2010). Keputihan dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya keputihan normal dan keputihan abnormal (Manuaba, 2009). Menurut WHO masalah kesehatan reproduksi wanita yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang menyerang pada wanita diseluruh dunia salah satunya adalah keputihan dan jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan 75%, sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%, dimana 40-50% akan mengalami kekambuhan (Setiani, 2015). Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Di Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Gejala keputihan juga dialami oleh wanita yang belum nikah atau remaja puteri yang berumur 15-24 tahun yaitu sekitar 31,8%. Hal ini menunjukkan remaja lebih berisiko terjadinya keputihan (Faiz, 2015). Berdasarkan data statistik tahun 2009 jumlah remaja putri di DIY yaitu 2,9 juta jiwa berusia 15-24 tahun, 68% mengalami keputihan patologi (Setiani, 2015). Menurut Depkes (2010) kejadian keputihan banyak disebabkan karena oleh bakteri kandidosis vulvovagenitis, dikarenakan banyak perempuan yang tidak mengetahui membersihkan daerah vaginanya, penyebab lainnya adalah vaginitis bacterial dan trichomonas vaginalis. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 04 Mei 2016 di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan menggunakan kuesioner dari 11 siswi pada kelas VIII yaitu diperoleh 11 (100%) siswi pernah mengalami keputihan. Diantaranya 8 (73%) siswi mengatakan mengalami keputihan dengan konsistensi keputihan berwarna putih susu dan kekuningan, berbau tidak sedap, dan terasa gatal dan 3 (27%) siswi mengatakan mengalami keputihan dengan konsistensi keputihan bening tidak berwarna, tidak berbau dan tidak merasa gatal. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan di SMP Muhammdiyah 1 Yogyakarta, dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 72 siswi SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta kelas VIII. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 61 siswi yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Analisis Univariat ditampilkan dengan menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis Bivariat menggunakan uji statistic Chi Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Umur Siswi di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta No Umur Frequency Percent 1 13 tahun 32 52.5 2 14 tahun 28 45.9 3 15 tahun 1 1.6 Total 61 100.0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 13 tahun dengan frekuensi 32 responden (52,5%), sedangkan sebagian kecil responden berumur 15 tahun dengan frekuensi 1 responden (1,6%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Keadaan Sehat Tidak Memiliki Sakit yang Lama atau Menahun di SMPMuhammadiyah 1 Yogyakarta No Kodisi Fisik Frequency Percent 1 Sehat 61 100 2 Sakit Lama atau Menahun 0 0 Total 61 100.0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 61 responden (100%) dalam keadaan sehat dan tidak memiliki sakit yang lama atau menahun. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sudah Menstruasi di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta No Menstruasi Frequency Percent 1 Sudah 61 100 2 Belum 0 0 Total 61 100.0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 61 responden (100%) sudah mengalami menstruasi. Tabel 4 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang 0 0 Cukup 38 62.3 Baik 23 37.7 Total 61 100 Frekuensi tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta sebagian besar tingkat pengetahuan pada kategori cukup sebanyak 38 responden (62,3%) dan sebagian kecil pada kategori baik sebanyak 23 responden (37,7%). Faktor yang menyebabkan sebagian responden memiliki pengetahuan cukup dapat dilihat dari umur. Responden paling banyak berumur 13 tahun, umur tersebut menunjukan perkembangan pengetahuan dimasa remaja. Menurut Wawan (2011)

bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh oleh pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. Faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian salah satunya yaitu pendidikan, usia remaja ini sedang memasuki masa remaja awal dengan demikian pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan tentang vulva hygiene. Menurut teori Notoadmojo (2010) pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga pada umumya semakin baik pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya. Selain faktor umur dan pendidikan, terdapat faktor lain yang memberikan pengaruh kepada responden yaitu informasi. Hal ini dapat dilihat di SMP Muhammadiyah 1 yogyakarta sudah ada program PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yang bekerja sama dengan pihak kesehatan, tetapi masih belum maksimal untuk program PIK- KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja). Dimana penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan hanya dilakukan 1 kali dalam setahun. Sedangkan menurut Depkes RI, 2006), sudah mengembangkan program PIK- KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yaitu suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memberikan informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan pada hasil penelitian menyatakan bahwa dari analisis butir soal pada tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene yang menjawab cairan kimia pewangi atau cairan khusus pembersih vagina dapat menjaga keseimbangan flora dalam vagina sebesar 69%. Sesuai dengan teori Rendy (2013), bahwa tidak menggunakan cairan kimia pewangi atau cairan khusus pembersih vagina karena akan mengganggu keseimbangan flora dalam vagina. Bila terlalu sering dipakai, justru akan membunuh bakteri yang baik dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. Akibatnya, muncul gatal-gatal didaerah vagina. Berdasarkan pula analisis butir soal pada tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene yang menjawab jenis pakaian dalam (celana dalam) yang baik digunakan yaitu berbahan satin atau bahan sintetik lainnya sebesar 75%. Sesuai dengan teori Rendy (2013), bahwa menggunakan pakaian dalam (celana dalam) yang baik yaitu dari bahan katun yang mudah menyerap keringat. Serta hindari pemakaian pakaian dalam (celana dalam) dari bahan satin ataupun bahan sintetik lainnya karena akan menyebabkan daerah vagina menjadi panas dan lembab. Sedangkan pada hasil analisis butir soal yang menjawab air yang baik untuk membasuh daerah kewanitaan menggunakan air yang berada dibak atau ember sebesar 64%. Sesuai dengan teori Rendy (2013), bahwa hindari menggunakan air yang berada dibak atau ember. Air yang tergenang mengandung 70% jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina. Tabel 5 Distribusi frekuensi Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta Kejadian Keputihan Frekuensi Persentase Patologis 45 73.8 Fisiologis 16 26.2 Total 61 100 Frekuensi kejadian keputihan pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta sebagian besar mengalami kejadian patologis sebanyak 45 responden (73,8%) dan sebagian kecil mengalami kejadian fisiologis sebanyak 16 responden (26,2%).

Menurut teori Sani (2010), keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang disertai dengan rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu buang air kecil atau senggama. Keputihan tidak selamanya merupakan penyakit (patologis) karena ada juga keputihan yang normal (fisiologis). Berdasarkan pada hasil penelitian menyatakan bahwa dari analisis butir soal pada kejadian keputihan yang menjawab cairan keputihan yang keluar dari vagina (kemaluan) berwarna kuning-kuningan sebesar 78%. Sesuai dengan teori Sibagaring, dkk (2010), bahwa cairan keputihan yang berwarna kekuning-kuningan disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit Trichomonas vaginalis ditularkan melalui hubungan seks, perlengkapan mandi atau bibir kloset. Berdasarkan pula analisis butir soal yang menjawab cairan keputihan yang keluar dari vagina (kemaluan) berwarna putih susu sebesar 64%. Sesuai dengan teori Sibagaring, dkk (2010), bahwa keputihan yang terjadi berwarna putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina disebabkan oleh jamur candida albicans. Sedangkan dari analisis butir soal yang menjawab cairan keputihan yang keluar dari vagina (kemaluan) berwarna kental dan menggumpal sebesar 56%. Sesuai dengan teori Kusmiran (2011), menyatakan bahwa keputihan yang disebabkan oleh jamur candida albicans dapat terlihat cairan agak tebal, kental dan menggumpal, dan menimbulkan rasa gatal. Tabel 6 Tabel Silang hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta Kejadian Keputihan Tingkat Patologis Fisiologis pengetahuan Total X 2 (p) N % N % N % Baik 21 34,4 2 3,3 23 37,7 5,866 0,015 Cukup 24 39,3 14 23 38 62,3 Kurang 0 0 0 0 0 0 Total 45 73,8 16 26,2 61 100 Berdasarkan tabel diatas menyatakan bahwa paling banyak responden dengan tingkat pengetahuan cukup mengalami kejadian keputihan kategori patologis sebanyak 24 responden (39,3%). Dari hasil analisis dengan uji Chi-square, tingkat keeratan hubungan kedua variabel ditunjukkan pada nilai koefisien korelasi yaitu sebesar 0,296 dan nilai signifikansi 0,015 (p<0,05). Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan dalam kategori cukup yang berarti responden memiliki pengetahuan tentang vulva hygiene dalam kategori cukup. Pengetahuan ini dipengaruhi salah satunya pendidikan. Diketahui responden masih sekolah menengah pertama. Pada tahapan ini responden sudah memiliki cukup pengetahuan. Hasil ini sesuai dengan teori Notoadmojo (2010) pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga pada umumya semakin baik pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya. Faktor pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh informasi. Dapat dilihat di SMP Muhammadiyah 1 yogyakarta sudah ada program PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yang bekerja sama dengan pihak kesehatan, tetapi masih belum maksimal untuk program PIK- KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja). Dimana

penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan hanya dilakukan 1 kali dalam setahun. Hal ini sesuai dengan Depkes RI (2006), yaitu mengembangkan program PIK- KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yaitu suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memberikan informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi. Hasil penelitian relevan dengan oleh penelitian yang dilakukan oleh Suliwati (2015) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan perilaku remaja tentang kebersihan organ genitalia luar dengan kejadian keputihan di SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Dapat dilihat juga pada hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap kejadian keputihan di SMA Negeri 1 Suenuddon Kabupaten Aceh Utara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dapat memberikan pengaruh positif terhadap pencegahan kejadian keputihan. SIMPULAN DAN SARAN Karakteristik responden mayoritas berumur 13 tahun, dengan pendidikan SMP, tidak memiliki sakit yang lama atau menahun, dan sudah mengalami menstruasi, dengan tingkat pengetahuan sebagian besar yaitu dalam kategori cukup sebanyak 38 responden (62,3%), dan mengalami kejadian keputihan patologis sebanyak 45 responden (73,8%). Setelah dilakukan penelitian dengan uji korelasi diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan (p<0,05), dengan keeratan hubungan sebesar 0,296. Diharapkan responden dapat mencari informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara merawat vulva hygiene yang baik dan SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat melakukan kerja sama dengan puskesmas diwilayah setempat untuk memberikan penyuluhan kepada siswi yang terkait dengan kesehatan reproduksi khususnya kejadian keputihan yang dialami oleh para siswi, dengan program PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2010. Kesehatan Remaja dan Problem Solusinya. Jakarta: Salemba Medika Faiz, Noor Azizah. 2015. Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan Di Smk Muhammadiyah Kudus. Jurnal Kebidanan Vol. 6 No. 1 Januari 2015 57-78 Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika Manuba, IBG. 2009. Memahami Kesehatan reproduksi. Jakarta: Arcan Sani, Ruben. 2010. 24 Penyakit Yang Harus Diwaspadai. Yogyakarta Sari, Rita Purnama. 2012. Hubungan Pengetahuan Dan Prilaku Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan Di Kelas Xii Sma Negeri I Seunuddon Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat Setiani, Tri Indah. 2015. Kebersihan Organ Kewanitaan dan Kejadian Keputihan Patologi pada Santriwati di Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Vol. 3, No. 1, Tahun 2015, 39-42 Sibagariang, dkk, 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media

Susilawati. 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Remaja Putri Tentang Kebersihan Organ Genitalia Luar Dengan Kejadian Keputihan Di SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Vol 1, No 3, Oktober 2015: 121-125 Wawan, A. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika