ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. (Jurnal) Oleh. Ahmad Fatih Khakikudin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2014

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

Joyful Learning Journal

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB III METODE PENELITIAN

Rini Tri Irianingsih 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION ¹ ) Oleh. M. Fajar Maulana 2), Pargito 3), Darsono 4)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS V SDN TANJUNGSARI

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. orientasi pendidikan pada basis kognitivisme disempurnakan menjadi berbasis

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Economic Education Analysis Journal

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA JAGADHITA AMLAPURA KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN KARANGASEM Oleh : I Nyoman Budiada Made Suryadi, I Ketut Suratha *) Jurusan Pendidikan Geografi Undiksha, Jalan Udayana Kampus Tengah Undiksha E-mail: budiada_panjul@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura pada mata pelajaran geografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan menggunakan dua siklus. Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe script. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura yang berjumlah 29 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 2,31 yaitu dari aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 9,41 dengan kategori aktif menjadi 11,72 pada siklus II dengan kategori aktif. Berkaitan dengan hasil belajar siswa yaitu rata rata pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan sebesar 11,04 yaitu dari siklus I adalah 70,34 yang berada pada kategori cukup baik menjadi 81,38 pada siklus II yang berada pada kategori baik. Daya serap pemahaman konsep siswa meningkat 11,04%, dari 70,34% pada siklus I yang berada pada kategori cukup baik menjadi 81,38% pada siklus II yang berada pada kategori baik. Ketuntasan pemahaman konsep siswa meningkat 27,6%, dari 72,4% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Jadi, dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura pada mata pelajaran geografi. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT The purpose of this research is to increase student s activities and learning result of geography course in grade XI of social science 2 in Jagadhita high school, Amlapura. Kind of research that used is collaborative classroom action research with 2 cycles. The research uses script type of cooperative learning model. The subject of the research is students in grade XI of social science 2 Jagadhita high school, Amlapura which contain of 29 students. The result of the research show the learning activities of students are increasing about 2.31 from students learning activities in cycle I is 9.41 with active category became 11.72 in cycle II with active category. In students learning result is average of concept understanding are increase about 11.04 from cycle I is 70.34 in good enough category became 81.38 in cycle II in good category. Student achievement in concept understanding increase 11.04% from 70.34% in cycle I in good enough category became 81.38% in cycle II with good category. Passing grade of students concept understanding increase 27.6%

from 72.4% in cycle I became 100% in cycle II. The conclusion is the application of script type of cooperative learning model can increase student s activities and learning result in grade XI of social science 2 Jagadhita high school, Amlapura. Keywords : Script type of cooperative learning model, students activities and learning result, geography subject matter *) Pembimbing Skripsi 1. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai adanya interaksi antara guru yang melaksanakan tugas mengajar dengan anak didik yang melaksanakan kegiatan belajar (Djamarah dan Zain,2002:1). Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Interaksi belajar mengajar mengisyaratkan adanya aktivitas peserta didik yang belajar maupun pendidik yang mengajar. Interaksi belajar mengajar dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung di sekolah. Di sekolah, interaksi belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa, maupun antara siswa itu sendiri. Guru memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran sangat ditentukan oleh metode, model maupun proses atau cara cara yang diterapkan oleh guru itu sendiri dalam kegiatan pembelajaran. Namun proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah sejauh ini masih banyak yang mengarahkan siswa pada pola belajar kompetitif dan individualitas. Pembelajaran dikatakan mengarah pada pola belajar kompetitif karena proses pembelajaran cenderung menempatkan siswa pada posisi persaingan dengan siswa-siswa yang lain. Kecenderungan guru untuk membuat rangking kelas merupakan kasus yang sering dijumpai, demikian pula kecenderungan guru membanding-bandingkan hasil ujian siswa. Pembelajaran dikatakan mengarah pada pola belajar individualitas karena proses pembelajaran sering kali berlangsung tanpa ketergantungan atau komunikasi antar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara guru Geografi di SMA Jagadhita Amlapura diperoleh informasi bahwa siswa kelas XI IPS2 masih banyak yang kurang aktif dalam proses pembelajaran Geografi di kelas, baik dalam hal mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh oleh siswa sebagian besar masih berada pada standar Kreteria Ketuntasan

Minimum (KKM) dan ada yang berada dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Berdasarkan informasi yang diperoleh, hasil belajar siswa kelas XI IPS2 yang berada di bawah KKM sebanyak 12 orang atau 41,38% dari 29 siswa, yang berada pada KKM ke atas sebanyak 17 orang atau 58,62% dari 29 siswa. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan guru Geografi masih menggunakan pembelajaran konvensional yang didominasi oleh metode ceramah yang berorientasi pada pemberian teori dan contoh sehingga kegiatan diskusi dalam pembelajaran jarang dilakukan. Pembelajaran dengan metode ceramah terlihat guru yang lebih aktif menempatkan diri sebagai sumber informasi utama bagi siswa. Metode ceramah cenderung membuat siswa pasif karena siswa banyak duduk dan menerima informasi dari guru, selain itu siswa masih takut bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga hanya terpaku pada penyelesaian masalah yang diberikan oleh guru. Hal tersebut merupakan masalah yang perlu untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya karena kegiatan seperti ini akan menghambat kreativitas dan aktivitas belajar siswa, karena siswa secara langsung diberikan konsep materi yang bersangkutan tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut sehingga siswa kurang mengembangkan ide dan gagasannya untuk memahami konsep-konsep. Apalagi kurikulum sekarang menuntut agar siswa aktif dalam mengkontruksi pengetahuan sendiri sehingga benar benar belajar. Berdasarkan hal tersebut, salah satu upaya yang perlu diterapkan agar dapat mengatasi problematika siswa dalam rangka peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe script. Model pembelajaran kooperatif tipe Script ini merupakan model pembelajaran yang mampu merangsang aktivitas siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Script, siswa akan terlatih mengembangkan ide-idenya sehingga siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan. Disamping itu, model ini juga akan merangsang aktivitas belajar siswa karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe Script, setiap siswa terlibat dalam dalam proses pembelajaran dengan peran dan tugasnya masing-masing. Dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Script menuntut siswa untuk mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya melalui kegiatan presentasi dihadapan temantemanya. Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting dikembangkan dalam menyampaikan ide dan gagasan melalui perasaannya. Oleh sebab itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe script merupakan model pembelajaran yang mengembangkan upaya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Model kooperatif script efektif untuk

meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran. Siswa juga mendapatkan kesempatan mempelajari bagian lain dari materi yang tidak dipelajarinya. Pada metode pembelajaran kooperatif script, siswa akan dipasangkan dengan temannya dan akan berperan sebagai pembicara dan pendengar. Pembicara membuat kesimpulan dari materi yang akan disampaikan kepada pendengar dan pendengar akan menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap (Danserau dalam Depdiknas, 2009). Cooperative Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Suprijono, 2009:126). Metode cooperative script merupakan metode pembelajaran yang mengembangkan upaya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama (Mustajab 2012:37). Dansereau dalam (Komalasari, 2010: 63) menjelaskan bahwa Cooperative Script merupakan metode belajar dimana murid bekerjasama berpasangan, dan secara lisan bergantian mengikhtisarkan bagian bagian dari materi yang dipelajari. Suyanto (2009 :117) menjelaskan bahwa, Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe script yaitusebagai berikut: (1)Guru membagi siswa untuk berpasangan, (2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasannya, (3)Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar, (4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, (5) Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/meng-hafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya, (6) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, (7) Guru membantu siswa menyusun kesimpulan, dan (8) Penutup. Dalam penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Script dalam kaitannya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura pada mata pelajaran Geografi. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script Pada Mata Pelajaran Geografi Dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem.

2. METODE PENELITIAN Pelaksanaan kegiatan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di sekolah tempat berlangsungnya penelitian terkait dengan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, jenis penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kolaboratif, yaitu kolaborasi atau kerja sama antara guru dan peneliti. Peneliti dan guru menyiapkan alat evaluasi/observasi, ikut terlibat dalam sekenario pembelajaran dan dalam perencanaan yang akan dilaksanakan, serta melaksanakan pembelajaran sesuai skenario yang sudah disiapkan bersama. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus. Masing masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan evaluasi, 4) refleksi. Namun didalam pelaksanaan penelitian ini jumlah siklus yang dilakukan ditentukan oleh tingkat keberhasilan siklus sebelumnya. Jika pada siklus tertentu sudah didapatkan hasil yang diharapkan, maka penelitian tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Jagadhita Amlapura. SMA Jagadhita Amlapura merupakan salah satu sekolah menengah Atas yang ada di Kecamatan Karangasem. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura, dimana jumlah siswa kelas XI IPS2 sebanyak 29 orang yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 17 siswa laki laki. Kelas XI IPS2 dipilih sebagai subjek penelitian karena pada kelas ini ditemukan permasalahan permasalahan seperti yang ada pada latar belakang yaitu, aktivitas siswanya kurang dan hasil belajar siswanya masih tergolong cukup karena sebagian besar siswanya memiliki nilai pada standar kreteria ketuntasan minimum (KKM) dan bahkan ada yang berada dibawah KKM. Sedangkan Objek penelitian adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran Geografi dan hasil belajar siswa pada pelajaran Geografi. Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini digunakan metode observasi dan tes. Observasi dilakukan untuk mengungkap berbagai hal tentang aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Tes dilakukan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan bukti-bukti prestasi belajar siswa. Berikut adalah penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan. Untuk mengukur aktivitas belajar digunakan pedoman observasi dengan istrumen lembar pengamatan yang sudah disiapkan sebelumnya. Lembar observasi penelitian aktivitas belajar siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis ini didasarkan pada rata- rata

( X ) dari aktivitas belajar siswa, mean ideal (Mi) dan standar deiasi ideal. Data tersebut dicari dengan rumus sebagai berikut: Mi = 2 1 (Skor maksimum ideal + Skor minimum ideal) SDi = 6 1 (Skor maksimum ideal Skor minimum ideal) (Nurkancana dan Sunartana, 1990:97) Berdasarkan penggunaan rumus di atas, maka dapat ditentukan kategori aktivitas belajar sebagai berikut: Mi + 1,5 Sdi X Mi + 0,5 Sdi X Mi + 1,5 Sdi Mi 0,5 Sdi X Mi + 0,5 Sdi Mi 1,5 Sdi X Mi 0,5 SDi X Mi 1,5 Sdi : Sangat aktif : Aktif : Cukup : Kurang aktif : Tidak aktif. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang dimaksud adalah dengan mengukur kompetensi pemahaman konsep siswa. Kompetensi pemahaman konsep dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu melalui tes hasil belajar. Nilai hasil belajar siswa dimaksud diperoleh dari skor perolehan hasil tes dengan skala 100,dan selanjutnya dicari rata- rata pemahaman konsep siswa ( X ) dengan rumus: X = Keterangan : N = jumlah nilai kompetensi pemahaman konsep siswa = banyak siswa X = nilai rata- rata kompetensi pemahaman konsep siswa Daya serap kompetensi pemahaman konsep siswa (DSS)dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: DSS= x 100%

Ketuntasan kompetensi pemahaman konsep siswa (KK) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KK= x 100% Data hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan mengacu pada nilai acuan patokan seperti tabel 0.1. Tabel 0.1. kreteria ketuntasan hasil belajar No Skor Kriteria 1 85-100 Amat Baik 2 75-84 Baik 3 65-74 Cukup 4 41-64 Kurang 5 0-40 Sangat Kurang Sumbber: Nurkancana dan Sunartana (1990:93) 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh pada aktivitas belajar siswa, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script sudah dikatakan berhasil dalam peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura. Hal ini terjadi karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script, dapat merangsang aktivitas siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Script, siswa menjadi terlatih mengembangkan ide-idenya sehingga siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan. Disamping itu, model ini juga akan merangsang aktivitas belajar siswa karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe Script, setiap siswa ikut terlibat dalam dalam proses pembelajaran dengan peran dan tugasnya masing-masing. Dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Script menuntut siswa untuk mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya melalui kegiatan presentasi di depan kelas. Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting dikembangkan dalam menyampaikan ide dan gagasan melalui perasaannya. Oleh sebab itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script sudah dikatakan berhasil dalam peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura terlihat pada pelaksanaan tindakan pada siklus I, aktivitas belajar sudah mencapai indikator yang ditentukan. Pada siklus I diketahui bahwa rata rata aktivitas siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura adalah 9,41 dan dilihat dari kreteria penggolongan tingkat aktivitas

siswa, berada diantara 9,34 X 12 yang berarti aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura berada pada kategori aktif. Sedangkan pada siklus II diketahui bahwa rata rata aktivitas siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura adalah 11,72, berada diantara 9,34 X 12 yang berarti aktivitas belajar siswa berada pada kategori aktif. Jadi pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 2,31 yaitu dari aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 9,41 menjadi11,72 pada siklus II. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada hasil belajar siswa, secara umum jika dilihat dari perbandingan hasil yang diperoleh dari refleksi awal, siklus I, dan siklus II, maka pelaksanaan tindakan dapat dikatakan berhasil dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Script, siswa menjadi terlatih mengembangkan ide-idenya sehingga siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Script menuntut siswa untuk mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya melalui kegiatan presentasi di depan kelas. Sehingga dengan siswa menemukan sendiri ide pokok dari materi serta mampu mengkomunikasikan hasil diskusi di depan kelas membuat siswa akan lebih mudah memahami materi yang berimplikasi pada peningkatan hasil belajar siswa. Meskipun secara keseluruhan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script dikatakan telah berhasil dalam peningkatan hasil belajar siswa, namun pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Berkaitan dengan hasil belajar, diperoleh rata rata pemahaman konsep siswa pada siklus I adalah 70,34 dan daya serap pemahaman konsep siswa 70,34%. Dari KKM yang ditentukan sekolah adalah 70. Pada siklus I sebanyak 8 orang yang belum tuntas dan 21 orang yang sudah tuntas, sehingga ketuntasan kompetensi pemahaman konsep yang didapatkan adalah 72,4%. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh berada pada kategori cukup baik. Adapun kendala yang menyebabkan hasil belum tercapainya indikator keberhasilan pada siklus I adalah 1) siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script yang membuat jalannya diskusi belum berjalan dengan maksimal, 2) siswa masih belum berani mengemukakan pendapat maupun bertanya mengenai hal yang belum dimengerti, 3) siswa masih malu dalam menyampaikan ide pokok yang didapatkan dalam diskusi kelompoknya di depan kelas karena siswa belum terbiasa berbicara di depan kelas. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan mengacu pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang telah berlangsung pada siklus I sehingga hambatan pada siklus I dapat

diminimalisir pada siklus II. Upaya yang dilakukan dalam penyempurnaan pelaksanaan tindakan siklus siklus II adalah dengan cara memberikan arahan arahan dan memotivasi siswa agar siswa berani mengemukaan pedapat, mengajukan pertanyaan, dan berani menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada siklus II tidak ada lagi kendala yang dijumpai, siswa sudah mau lebih aktif dalam bertanya, mengajukan pendapat, dan siswa sudah berani untuk menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas tanpa harus ditunjuk oleh guru. Terlatihnya siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script berimplikasi pada peningkatan hasil belajar siswa. Dari pelaksanaan siklus II dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 70 sedangkan nilai tetinggi adalah 85. Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh dari 29 siswa adalah 2360, sehingga diperoleh rata rata pemahaman konsep siswa pada siklus II adalah 81,38 dan daya serap pemahaman konsep siswa sebesar 81,38%. Jadi hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II berada pada kategori baik yaitu bberada antara 75 84 terkait dengan daya serap pemahaman konsep siswa dan rata rata pemahaman konsep siswa dengan ketuntasan mencapai 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II rata rata pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan sebesar 11,04, yaitu dari siklus I adalah 70,34 menjadi 81,38 pada siklus II. Daya serap pemahaman konsep siswa meningkat 11,04% dari 70,34% pada siklus I menjadi 81,38% pada siklus II. Ketuntasan pemahaman konsep siswa meningkat 27,6%, dari 72,4% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal- hal sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script pada mata pelajaran geografi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Jagadhita Amlapura. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 2,31 yaitu dari aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 9,41 dengan kategori aktif menjadi11,72 pada siklus II dengan kategori aktif. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe script pada mata pelajaran geografi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Jagadhita Amlapura. Hal ini dapat dilihat dari rata rata pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan sebesar 11,04 yaitu dari siklus I adalah 70,34 yang berada pada kategori cukup baik menjadi 81,38 pada siklus II yang berada pada kategori baik. Daya serap

pemahaman konsep siswa meningkat 11,04%, dari 70,34% pada siklus I yang berada pada kategori cukup baik menjadi 81,38% pada siklus II yang berada pada kategori baik. Ketuntasan pemahaman konsep siswa meningkat 27,6%, dari 72,4% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. 5. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2009. Materi Diklat KTSP SMA. Jakarta : Depdiknas Djamarah,Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Komalasari Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama Mustajab, Maksud.2012. Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII A Smp Negeri 2 Karanggayam Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi.Vol.1. No.1(hlm 37-40).Tersediapadahttp://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/RADIASI/article/view/238(di akses pada tanggal 5 Feruari 2013) Nurkancana,I Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:Usaha Nasional Suprijono, Agus.2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyanto. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo :Masmedia Buana Pustaka