INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PERINCIANNYA. Sub Kemampuan. Memfokuskan pertanyaan. Menganalisis argumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sunyono (2013) model pembelajaran dikatakan efektif bila siswa dilibatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG LKS, BERPIKIR KRITIS, GUIDED INQUIRY PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pem-belajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

II. TINJAUAN PUSTAKA. Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORETIS. Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan nama lain

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya) atau dapat membawa hasil. Menurut

Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (discovery

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang merupakan pengetahuan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, salah satu tujuan dari pendidikan agama Islam yaitu untuk menanamkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Savitri Purbaningsih, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Matthews dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu: 2001). Menurut Sagala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang memacu pada kemandirian siswa dalam menyelesaikan masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making), berpikir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI TIPE SOAL OPEN- ENDED PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran fisika saat ini adalah kurangnya keterlibatan mereka secara aktif

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kemampuan berpikir tingkat tingi dapat dikembangkan dalam proses

PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNCP YANG BERKEMAMPUAN LOGIKA TINGGI DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan. mengamati, melakukan eksperimen, menafsirkan data

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari... (Depdiknas,2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya) atau dapat membawa hasil. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang semakin maju, menyadarkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2 Penerapan pembelajaran IPA pada kenyataannya di lapangan masih banyak menggunakan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada gu

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu pelajaran yang dalam

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kimia adalah pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip,dan hukum. Proses

MODEL SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KONSEP ARCHAEBACTERIA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Yaitu sumber daya yang dapat bersaing dan. menetapkan keputusan dengan daya nalar yang tinggi.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

II. TINJAUAN PUSTAKA. garis besar bahan ajar atau materi pembelajaran (Instructional material)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berbasis Proyek (project-based learning) dan Zain (2006:83) metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang

Penilaian Penilaian adalah suatu proses sistematik dan variatif yang meliputi pengumpulan data dan interpretasi data yang berperan sebagai umpan balik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan merupakan usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui konteks yang terbatas dan tidak sekoyong-koyong. Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional) Pasal 37 menegaskan bahwa mata pelajaran matematika

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Accelerated Learning Cycle (ALC) a. Learner Preparation Phase (Fase Persiapan Siswa)

APPLICATION OF JURISPRUDENTIAL INQUIRY MODEL TO IMPROVE CRITICAL THINKING ABILITY STUDENT ON SOCIAL LEARNING IN PRIMARY SCHOOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di MTs Imam Syafi i.

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya dan sistem pembelajaran dititik beratkan pada keterampilan.

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sagala (2010), konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ahmadi dalam Ismawati (2007) mengatakan bahwa Inkuiri berasal dari kata

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri. Dimyati (2006:8) mengemukakan secara umum dikatakan bahwa pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Pelajaran Biologi termasuk

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

BAB II. Kajian Teoretis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi penafsiran terhadap ransangan-ransangan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

BAB I PENDAHULUAN Putri Selvana Manurung, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peny Husna Handayani, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan komponen

BAB I PENDAHULUAN. berhitung, tetapi siswa juga harus mempunyai kemampuan dalam memahami

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

209 LAMPIRAN C. INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PERINCIANNYA Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification) Memfokuskan pertanyaan Menganalisis argumen Bertanya menjawab penjelasan tantangan. dan suatu atau a. Mengidentifikasi atau merumuskan masalah b. Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk menentukan jawaban yang mungkin. c. Menjaga kondisi pikiran. a. Mengidentifikasi kesimpulan. b. Mengidentifikasi alasan yang dikemukakan. c. Mengidentifikasi alasan yang tidak dikemukakan. d. Mencari persamaan dan perbedaan. e. Mengidentifikasi dan menangani kerelevanan dan ketidakrelevanan. f. Mencari struktur dari suatu argumen. g. Membuat rangkuman. a. Mengapa? b. Apa yang menjadi tujuan utamamu? c. Apa yang dimaksud dengan...? d. Apa saja contohnya dan apa saja yang bukan contohnya? e. Bagaimana mengaplikasikannya pada keadaan ini (menggambarkan keadaan, yang dapat muncul selain yang sudah dicontohkan)? f. Apa yang menyebabkan perbedaannnya? g. Apa faktanya? h. Inikah yang kamu katakan...? i. Dapatkah kamu mengatakan sesuatu tentang hal tersebut? j. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan

Membangun keterampilan dasar (basic support) Menyimpulkan (inference) Menyesuaikan dengan sumber Mengobservasi dan hasil observasi. Mendeduksi dan hasil deduksi 210 a. Keahlian. b. Kelemahan dari permasalhan yang bersangkutan. c. Kesesuaian diantara beberapa sumber. d. Reputasi. e. Menggunakan prosedur yang telah diakui. f. Mengetahui resiko berdasarkan reputasi. g. memberikan alasan. h. Waspada terhadap kebiasaan. a. Terlibat dalam menyimpulkan. b. Interval waktunya singkat antara observasi dengan pembuatan laporan. c. Laporan dibuat oleh pengamat. d. Merekam yang biasanya diperlukan sekali. Jika laporan disertai rekaman, umumnya lebih baik, yaitu: 1. Rekaman berlangsung sampai waktu observer berakhir, 2. Rekaman dibuat oleh observer, 3. Rekaman dibua oleh reporter, 4. Pernyataan telah dipercaya oleh reporter salah satunya, karena kepercayaan sebelumnya merupakan kebenaran atau karena kepercayaan observer merupakan kebiasaan yang benar. e. Bukti-bukti yang kuat. f. Mungkin tidaknya bukti-bukti kuat tersebut. g. Kondisi yang merupakan jalan masuk yang baik. h. Mampu menempatkan teknologi, jika teknologi tersebut berguna. i. Kepuasan observer terhadap keterpercayaan kriteria. a. Termasuk dalam kelompok logis. b. Kondisi yang logis. c. Menafsirkan suatu pernyataan. 1. Penyangkalan atau double penyagkalan. 2. kondisi yang cukup dan penting. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan

Menginduksi dan hasil induksi 211 3. kata logis lain: hanya, jika dan hanya jika, atau, beberapa, kecuali jika, dan lain-lain. a. Menggeneralisasikan. 1. Kekhususan data; pembatasan terhadap ulasan. 2. Pengambilan contoh. 3. Tabel dan grafik. b. Memberikan penjelasan mengenai suatu kesimpulan dan hipotesis. 1. Jenis dari penjelasan mengenai suatu kesimpulan dan hipotesis. a) Menyatakan sebab akibat. b) Menyatakan mengenai kepercayaan dan sikap orang. c) Menafsirkan maksdu dari penulis. d) Mengungkapakan runtutan kejadian tentang suatu peristiwa yang khusus. e) Melaporkan definisi. f) Menyatakan tentang beberapa hal mengenai alasan atau kesimpulan. 2. Menyelidiki. a) Merancang eksperimen, merancang untuk mengendalikan variabel. b) Mencari bukti diluar bukti yang telah ada. c) Mencari penjelasan lain yang mungkin. 3. Memberikan kriteria alasan dalam membuat asumsi. a) Mengusulkan kesimpulan yang dapat menjelasakan bukti (esensial). b) Mengusulkan kesimpulan yang sesuai dengan faktafakta yang telah diketahui (esensial). c) Kesimpulan alternatif serupa yang tidak sesuai Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan

212 Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification) Membuat dan nilai keputusan. Mendefinisikan istilah dan nya. Mengidentifikasi asumsi. dengan fakta yang telah diketahui (esensial). d) Mengusulkan kesimpulan yang nampak masuk akal (diperlakukan sekali). a. Latar belakang fakta. b. Konsekuensinya. c. Penerapan utama terhadap prinsip yang telah diterima. d. Memperhitungkan banyak alternatif. e. Menyesuaikan, menimbang dan memutuskan. a. Bentuk: 1. Sinonim 2. Klasifikasi. 3. Jarak. 4. Kesamaan pernyataan. 5. Operasional. 6. Contoh dan bukan contoh. b. Definisi strategi. 1. Menentukan tindakan a) Melaporkan pengertian. b) Mengajukan pengertian. c) Cepat tanggap terhadap isu-isu (memasukan ke dlaam definisi programatik dan persuasif). 2. Mengidentifikasi dan menangani kebohongan. a) Perhatian terhadap konteks. b) Kemungkinana dari jenis respon. c) Konten. a. Alasan-alasan yang tidak dikemukakan (implisit). b. Memerlukan asumsi; membangun argumen. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan

213 Menyusun strategi dan taktik (strategy and tactics). Menentukan tindakan. Berinteraksi dengan orang lain. a. Mendefinisikan masalah. b. Menyeleksi kriteria untuk membuat solusi. c. Merumuskan solusi alternatif. d. Menentukan apa yang harus dilakukan sementara. e. Meninjau kembali, mendapatkan sejumlah total situasi, dan menentukannya. f. Memantau pelaksanaan. a. Memberi label. b. Strategi logika. c. Retorika logika. d. Presentasi posisi, lisan/tulisan. (Ennis dalam Costa, 1985, hlm. 54-57) Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan