BAB I PENDAHULUAN. gangguan pernafasan dan prematuritas, kemudian angka kematian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tajam dari waktu ke waktu. Berdasarkan Indonesian Policy Health yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalani kehidupannya dengan baik. Maka dari itu untuk mencapai derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. jaminan sosial dengan model pengumpulan dana yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

Harapan dan Kekhawatiran RS Publik swasta. Daniel Budi Wibowo. Kongres XII PERSI Jakarta, 7 November 2012

BAB I PENDAHULUAN. 28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar Dalam Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. satu unsur penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS. Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI)

ANALISIS STRATEGI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING DALAM MENGHADAPI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan Jaminan Sosial dalam mengembangkan Universal Health

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kesehatan fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

Inovasi PERSI dalam Mutu Pelayanan Kesehatan di RS dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

OPSI ALTERNATIF: PERCEPATAN CAKUPAN SEMESTA ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI INDONESIA*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. negara bertanggung jawab mengatur masyarakat agar terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. daya yang mendukung untuk kualitas hidup masyarakatnya. Dalam meningkatkan

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan hak bagi setiap orang. Untuk mewujudkannya pemerintah bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. jantung. Prevalensi juga akan meningkat karena pertambahan umur baik lakilaki

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa eksternal dan internal maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. besarnya biaya yang dibutuhkan maka kebanyakan orang tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu prinsip dasar pembangunan kesehatan yaitu setiap orang

swasta serta tunjangan kesehatan perusahaan masing-masing sebesar 1,7% (Depkes RI, 2013). Provinsi Aceh menempati ranking tertinggi dalam coverage

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Fraud di Jaminan Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

DALAM SISTEM. Yulita Hendrartini

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Perkapita Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang awalnya bertujuan sosial untuk memberikan pelayanan kesehatan

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan kesehatan. Asuransi kesehatan memberi jaminan berupa

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang BPJS yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) mengacu pada jumlah wanita yang meninggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

ANALISIS IMPLEMENTASI PROSEDUR PELAYANAN KOORDINASI MANFAAT DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. juga mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Perwujudan komitmen tentang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional dan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

Sistem Jaminan Sosial, Peluang dan Tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan era JKN menuju Universal Health Coverage

PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pelayanannya dilakukan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Istilah jaminan sosial muncul pertama kali di Amerika Serikat dalam The

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan di Indonesia bisa kita lihat sekilas dari angka kematian bayi di Indonesia yang masih di angka 34 per 1000 kelahiran hidup, penyebab utama kematian bayi adalah gangguan pernafasan dan prematuritas, kemudian angka kematian Ibu mencapai 228 per 1000 kelahiran hidup yang didominasi akibat perdarahan dan eklampsi yang menunjukkan masih tingginya angka kematian bayi dan ibu di Indonesia. (SDKI 2007). Tinggginya angka kematian bayi di Indonesia ini merupakan potret kecil derajat kesehatan di Indonesia. Maka sudah tentu diperlukan program peningkatan derajat kesehatan yang diharapkan mampu memberikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara merata dan adil, salah satunya dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Bila mendengar kata adil dan merata nampaknya banyak orang merasa pesimis. Katanya, orang miskin dilarang sakit. Hal ini sudah sering kita dengar, karena masyarakat masih

dibebankan biaya perawatan kesehatan atas dirinya apabila mengalami sakit. Masyarakat yang bisa membayar mahal lebih diidentikkan dengan masyarakat yang akan menerima pelayanan atau mutu kesehatan yang lebih pula, akibatnya masyarakat yang tidak mampu harus rela mendapatkan pelayanan seadanya walaupun telah banyak kehilangan harta bendanya bila mengalami sakit. Rakyat Indonesia boleh bersenang hati dengan diterbitkannya Undang Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional Nomor 40 tahun 2004, namun pelaksanaannya masih memiliki kendala. Belum ada realisasi yang jelas dari Undang Undang SJSN yang diterbitkan oleh pemerintahan sejak tahun 2004 tersebut, namun belakangan pemerintah memberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional mulai tahun 2014. Butuh waktu yang cukup lama yaitu 10 tahun untuk meyakinkan pemerintahan Indonesia untuk merealisasikan Undang Undang tersebut. Dengan mulai berlakunya SJSN per januari 2014, maka berbagai pihak yang terkait didalamnya harus

segera mempersiapkan diri untuk menyongsong dan secara bersama ikut andil dalam menciptakan keberhasilan program ini. Rumah sakit sebagai pemberi fasilitas dan pelayanan dalam pelaksanaan program SJSN dituntut untuk siap. Dengan berlakunya program ini pasti akan membawa dampak pada Rumah sakit, baik dalam bidang keuangan, segi pelayanan maupun bidang-bidang lain yang terkait. Rumah sakit swasta diberikan kebebasan untuk memilih, apakah akan mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional, yaitu dengan bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) atau tidak. Dengan target pelaksanaan program yang bertahap, diharapkan pada tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia sudah memiliki Jaminan Sosial. Maka bila seluruh masyarakat sudah memiliki jaminan atas kesehatannya, sistem fee for service atau out of pocket sudah tidak banyak diterapkan lagi. Rumah Sakit Swasta mau tidak mau harus mempersiapkan diri menuju Universal Coverage bila tidak mau eksistensinya terganggu. Untuk itu rumah sakit diharapkan bisa berbenah, menyiapkan diri dan menyusun strategi agar pelaksanaan SJSN

ini bisa berhasil, memberi manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang berada di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di daerah Gamping Jalan Wates. RS ini dibuka pada tanggal 15 Februari 2009, dan baru pada tanggal 18 November 2013 mendapatkan ijin operasional sebagai RS Tipe C. Sebagai Rumah sakit swasta baru yang akan, maka diperlukan strategi yang matang. Sehingga sangat menarik melihat bagaimana RS PKU Muhammadiyah Gamping menyiapkan diri 2014. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis menganggap perlu diadakan penelitian mengenai hal tersebut. B. Masalah Penelitian Bagaimana strategi rumah sakit dalam menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum :

Untuk menganalisis strategi Rumah Sakit dalam 2. Tujuan Khusus : a. Untuk menganalisis kekuatan Rumah Sakit dalam b. Untuk menganalisis kelemahan Rumah Sakit dalam c. Untuk menganalisis kesempatan Rumah Sakit dalam d. Untuk menganalisis hambatan Rumah Sakit dalam D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat penelitian untuk peneliti Dijadikan bahan pembelajaran dalam menambah wawasan keilmuan di bidang Jaminan Kesehatan Nasional dan manajemen Rumah Sakit. 2. Manfaat penelitian untuk rumah sakit

Dijadikan bahan pertimbangan dan bahan pertimbangan untuk perencanaan strategi Rumah Sakit dalam menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional 3. Manfaat penelitian untuk pasca sarjana Dijadikan bahan referensi untuk penelitian serupa kelak dikemudian hari. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: Rumah Sakit Indonesia di Bawah Skema BPJS : Sebuah Peperangan di Medan Sempit (Djamhuri & Amirya 2015). Studi kualitatif ini mencoba menjawab implikasi tekanan biaya dan kualitas yang disebabkan adanya skema BPJS di Rumah Sakit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Rumah sakit yang berhasil dan mendominasi pasar adalah rumah sakit yang mampu secara efektif dan efisien dalam mengelola biaya pelayanan. Studi ini berimplikasi pada isu perubahan industri Rumah Sakit di masa yang akan datang, yang kuat akan mendominasi pasar dan diramalkan akan banyak RS yang mengalami akuisisi dan merger.

Hospital Financial Performance in the Indonesian National Health Insurance Era (Ambarriani, 2014). Penelitian ini membahas tentang sistem klaim pembayaran INA CBG s. Studi tersebut menemukan bahwa manajemen rumah sakit umum merasa bahwa sistem baru ini menghasilkan surplus finansial lebih banyak. Persepsi itu tidak sejalan dengan prinsip akuntansi. Berdasarkan konsep akuntansi, surplus ditentukan dengan membandingkan pendapatan dan biaya, sementara itu persepsi surplus yang diangkat didasarkan pada perbandingan antara tarif klaim asuransi kesehatan lama dan yang baru. Selanjutnya, rumah sakit negeri mencapai surplus karena mereka menerima sumbangan dari pemerintah untuk biaya gaji dan biaya terkait investasi. Rumah sakit umum tidak memperhitungkan dan memasukkan biaya gaji dan biaya terkait investasi ke dalam penentuan kinerja keuangan mereka Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Kecamatan Banymanik Semarang. (Argo Baskoro Susongko & Sri Suwitri. 2011). Penelitian ini menganalisa daya tangkap dan sikap masyarakat terhadap

implementasi program Jamkesmas. Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa program kurang berhasil karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat. Sasaran penelitian ini adalah masyarakat sebagai pengguna kebijakan, sedangkan penelitian penulis pada Rumah sakit sebagai pelaksana kebijakan. The Introduction Of The Universal Coverage of Health Care Policy in Thailand ; Policy Responses (Siriwan Pitayarangsarit, 2010). Penelitian ini menganalisis proses kebijakan Universal Coverage. Hasil penelitian menyebutkan masih ada kendala pada implementasi yaitu pengembangan sumber daya manusia dan pemerataan tenaga kesehatan untuk primary care. Masalah dan topic yang diangkat seputar Universal Coverage, namun sasaran penelitian tersebut adalah pada level pemerintah sebagai pembuat kebijakan, sedang pada penelitian penulis sasaran pada level Rumah Sakit sebagai pelaksana kebijakan.