Studi Penentuan Tekanan Tercampur Minimum di Reservoir J Lapangan O dengan Injeksi Gas CO 2 Menggunakan Uji Laboratorium Slimtube dan Simulasi CMG

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Jurnal Teknologi Minyak dan Gas Bumi

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN

PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DENGAN INJEKSI GAS CO 2 DAN SURFAKTAN SECARA SEREMPAK

KAJIAN AWAL LABORATORIUM MENGENAI VISKOSITAS POLIMER TERHADAP PENGARUH SALINITAS, TEMPERATUR DAN KONSENTRASI POLIMER (Laboratorium Study)

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Estimasi Faktor Perolehan Minyak dengan Menggunakan Teknik Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Five Spot

Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer Pada Batuan Karbonat

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) :

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

Potensi Peningkatan Perolehan Minyak Lapangan Jatibarang Dengan CO2 Flooding

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor.

KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR

Pengujian Slim-tube untuk Memperkirakan Minimum Miscible Pressure pada Studi CO 2 Enhanced Oil Recovery

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

KARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS PPM DAN SUHU 85 C

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMILIHAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir

STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM :

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP

Simulasi Model Jaringan dan Fasilitas Permukaan Injeksi CO 2 Sistem Terpusat pada Lapisan F Lapangan J

SIMULASI MODEL JARINGAN DAN FASILITAS PERMUKAAN INJEKSI CO2 DENGAN INJECTION PLANT TERSEBAR

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Pengembangan Lapangan Y Menggunakan Simulasi Reservoir

PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE

STUDI PENENTUAN RANCANGAN FLUIDA INJEKSI KIMIA

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Pengaruh Konsentrasi Surfaktan dan Permeabilitas pada Batuan Sandstone terhadap Perolehan Minyak dalam Proses Imbibisi (Laboratorium Study)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

Optimalisasi Produksi pada Operasi Steamflood dengan Menggunakan Injeksi Kualitas Uap Model Gelombang

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

Perencanaan Injeksi Kimia Untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Menggunakan Surfactant-Polymer Flooding

Kata kunci : Surfaktan, dipping Reservoir, Injeksi Berpola Lima Titik, oil wet, Tegangan Antar Muka

INJEKSI POLIMER DENGAN PENGARUH JENIS POLIMER,KONSENTRASI DAN SALINITAS BRINE PADA RECOVERY FACTOR MINYAK (Laboratorium Study)

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

STUDI SIMULASI INJEKSI LEAN GAS KE DALAM RESERVOIR X UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK TESIS

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN...

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

LONTARA-FIELD DEVELOPMENT OPTIMIZATION USING RESERVOIR SIMULATION Optimasi Pengembangan Lapangan LONTARA dengan Simulasi Reservoir

Poso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT ABSTRAK

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA RESERVOIR DENGAN INJEKSI AIR PADA PATTERN 8 LAPANGAN TQL

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

THERMAL FLOODING. DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Metode EOR

EVALUASI WATERFLOOD ZONA 560 DAN ZONA 660 LAPANGAN X MENGGUNAKAN OFM PADA TAHUN

KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

KELAKUAN FASA CAMPURAN ANTARA RESERVOAR-INJEKSI-SURFAKTAN UNTUK IMPLEMENTASI ENHANCED WATER FLOODING

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

TESIS. satu syarat. Oleh NIM

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

NOVIA RITA Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru Abstrak.

PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana**

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

PENGARUH ADSORPSI STATIK BATUAN RESERVOIR MINYAK TERHADAP VISKOSITAS POLIMER POLYACRYLAMIDE. Edward ML Tobing

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR

Kesalahan pembulatan Kesalahan ini dapat terjadi karena adanya pembulatan angka-angka di belakang koma. Adanya pembulatan ini menjadikan hasil

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN M DENGAN PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENENTUKAN SKENARIO PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFLOODING

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang

Gambar Kedudukan Air Sepanjang Jalur Arus (a) sebelum dan (b) sesudah Tembus Air Pada Sumur Produksi 3)

Transkripsi:

Studi Penentuan Tekanan Tercampur Minimum di Reservoir J Lapangan O dengan Injeksi Gas CO 2 Menggunakan Uji Laboratorium Slimtube dan Simulasi CMG Joe Christian Alexander 1),Sugiatmo Kasmungin 2),Rini Setiati 3) 1) MahasiswaJurusanTeknikPerminyakan Universitas Trisakti 2) DosenPembimbing I JurusanTeknikPerminyakan UniversitasTrisaktiSugiatmo_ftke@trisakti.ac.id 3) DosenPembimbing II JurusanTeknikPerminyakan UniversitasTrisakti Abstrak Enhanced Oil Recovery adalah suatu teknik untuk memaksimalkan pengangkatan minyak. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diambil (recovery) dari minyak yang masih tertinggal di dalam reservoir, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menginjeksikan gas ke dalam reservoir tersebut pada kondisi di atas tekanan tercampur yang dapat menyebabkan percampuran (miscible). Pada kondisi di atas tekanan tercampurnya, percampuran yang terjadi antara gas yang diinjeksikan dengan minyak yang ada dalam media berpori akan memperkecil tegangan antara gas minyak sehingga membentuk satu fasa yang homogen. Reservoir J lapangan O telah berproduksi dengan metode primary recovery. Saat ini, reservoir J masih menyisakan sejumlah minyak yang cukup signifikan.setelahdilakukanscreening EORmenurutJ.J.Taber, reservoir J memenuhisyaratuntukdilakukannyainjeksi CO 2. Injeksi gas CO2 merupakan salah satu alternatif metode yang dapat diterapkan untuk mendapatkan minyak tersisa tersebut. Studi ini bertujuan untuk membandingkan nilai TTM dengan dua metode. Penentuan TTM dilakukan dengan menggunakan metode simulasi persamaan keadaan dan uji laboratorium slimtube. Kata Kunc: Tekanantercampur minimum, TTM,CO 2,, Persamaan Keadaan, Enchanced oil recovery, Slimtube Abstract Enhanced Oil Recovery is a technique to maximize oil removal. The way to increase the amount of oil that can be recovered from the oil left in the reservoir, that can be used is by injecting the gas into the reservoir at a condition above mixed pressure which can cause miscible. In the above-mentioned mixed conditions, the mixing between the gas injected and the oil present in the porous medium reduces the tension between the oil gas to form a homogeneous phase. Reservoir "J" field "O" has been produced by primary recovery method. Currently, the reservoir "J" still leaves a significant amount of oil. After EOR screening according to J.J.Taber, reservoir "J" is eligible for CO2 injection. CO2 gas injection is one of the alternative methods that can be applied to get the remaining oil. This study aims to compare MMP values with two methods. Determination of MMP was done by using simulation method of state equation and slimtube laboratory test. Keywords : Minimum miscible pressure, MMP, CO 2,, State equation, Enchanced oil recovery, Slimtube PENDAHULUAN Enhanced Oil Recovery adalah suatu teknik untuk memaksimalkan pengangkatan minyak. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diambil (recovery) dari minyak yang masih tertinggal di dalam reservoir, salah satu cara yang 133

dapat digunakan adalah dengan menginjeksikan gas ke dalam reservoir tersebut pada kondisi di atas tekanan tercampur yang dapat menyebabkan percampuran (miscible). Agar tercapai suatu kondisi pencampuran, maka dibutuhkan tekanann injeksi tercampur yang besarnya dipengaruhi oleh tekanan reservoir, temperature reservoir, komposisi minyak reservoir dan komposisi gas injeksi. Gas yang ikut terproduksi bersama-sama dengan minyak dapat digunakan sebagai gas injeksi untuk meningkatkan perolehan minyak (Jaime, et al., 2009). Penggunaan karbondioksida (CO2) untuk meningkatkan perolehan (recovery) minyak bumi sudah banyak diteliti oleh para peneliti baik di laboratorium maupun di lapangan minyak setelah cara konvensional (waterflooding) diterapkan pada reservoir yang bersangkutan. Penelitian-penelitian di laboratorium menunjukan bahwa CO2 Flooding mampu menguras minyak sekitar 60-90% dari jumlah minyak mula-mula di reservoar. Perhitungan tekanan tercampur minimum dapat ditentukan menggunakan Analisa laboratorium slim tube, korelasi,dan menggunakan software winprop yang terdapat pada program CMG (Computer Modelling Group). Teori Dasar Tekanantercampur minimum adalahtekananterendah yang diperlukan agar gas CO2 dapatbercampurdenganminyak di reservoir, yang diperlukandapatdicapai.untukmenentukannilai TTM digunakan 2 metodeyaituanalisalaboratoriummenggunakanslimtubedansimulasipersamaankeadaanme nggunakansoftware CMG(CMG,2015). Penentuannilai TTM Slimtubeadalahsebuahpipastainless steel berdiameterkecildenganpanjangtertentudan dalamnyaberisipasirkwarsadenganpermeabilitassertaporositas homogen.peralatanslimtubeditunjukkanpadagambar 1. yang di yang Gambar 1. Peralatan eksperimen slimtube. Harga TTM hasil eksperimen slimtube berdasarkan Pengerjaan di laboratoriumuntuk reservoir lapangan O adalah 2990 psi, laludilakukansimulasimenggunakansoftware CMG didapatinilai TTM sebesar 3000 psi. Metodologi Percobaan laboratorium yang dilakukan untuk menentukan TTM adalah percobaan slimtube. Persiapan peralatan dan sample,dalam melakasanakan penelitian slimtube penentuan tekanan tercampu minimum (minimum miscible pressure). Langkah kerja percobaan ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu pembersihan peralatann persiapan 134

fluida (fluida injeksi dan fluida reservoir), penejenuhan minyak dalam slimtube dengan fluida reservoir, dan penginjeksian CO 2 kedalam slimtibe yang dilaksanakan dengan beberapa variasi tekanan injeksi.fluida injeksi yang digunakan adalah CO 2 yang diperoleh dari pasar komersil, yaitu memiliki komposisi 100% CO 2.Fluida reservoir yang digunakan adalah minyak pada 1 sumur pada lapangan. Dimana masing-masing sampel minyak tersebut diambil dari separator (dead oil). Dan sampel tersebut akan menjadi Batasan utama untuk pembuatan dead oil di laboratorium yang berguna sebagai penjenuh pertama pada slimtube sebelum live oil hingga penginjeksian CO 2. Dalam melakukan penelitian dilaboratorium, penting hukumnya untuk orang yang melakukan penelitian mengethui terlebih dahulu rangkaia dari alat laboratorium yang ada agar mengetahui kegunaannya.alat terdiri dari tangkatangki yang akan diisikan oleh fluida injeksi dan fluida reservoir, pompa, slimtube, separator, dan oven. Tahap pengolahan data slimtube dimulai dengan melakukan plotingdata RF dantemperatur yang digunakanpadapercobaanslimtube. Sehinggadapatditarikgaris yang menunjukanperpotongandimanatitikpotongtersebutlah yang menunjukannilaidari TTM. Untukmenentukannilai TTM padasoftware CMG diperlukan data-data daridivisi reservoir yaitu data tekanan, temperature, komposisikarbon, hasildari differential liberation dan constant composition expansion.untukdapatmemberikannilai TTM yang akuratperludilakukanhistory matchingyaitumembandingkanhasil data eksperimendengan data yang langsungdidapatdarilapangan, denganmelihatdarigrafikhasildarisimulasiakanterlihatmana data yang belumdansudahmatchdengan data lapangan. Hasil Penelitian Penentuan tekanan tercampur minimum CO 2 menggunakan simulator pada CMG dilakukan dengan memasukan beberapa data yang dibutuhkan software untuk melakukan simulasi yaitu data-data PVT yang ada di tabel 4.1. lalu dimasukan data komponen dari fluida reservoir dan fluida injeksi. Dan melakukan beberada data history matching untuk menyesuaikan dengan data pada keadaan lapangan. Dari beberapa data yang di plot danhasilsimulasimasihadabeberapa data yang tidakmatch,sehinggadiperlukanhistory matchingulang. Tetapiuntuknilai TTM nyasudahcukupmendekatidenganhasilslimtubeyaitu 3000 Psia. Penentuantekanantercampur minimum CO 2 di laboratoriumdilakukandengancaramenginjeksikan gas CO 2 murnikedalamslimtubesecaraterusmenerusdaninjeksidihentikansetelahmencapai 1,2 PV yang disajikanpadalampiran C. Berikutadalahhasilpercobaantekanantercampur minimum padaberbagaitekananinjeksi : 135

Vol. Oil Pruduced (cc) 200,00 180,00 160,00 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 2619 2742 2917 3235 3451 3623 0,00 Vol. CO2 Injected (cc) 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 Grafik1.RF vs CO 2 Injection Padagrafikdiatasdapatdilihatbahwapadatekanan 2619 psi dan 2742 psi recovery yang diperolehtidakmencapai 80% setelahinjeksi 1,2 PV, sedangkantekanandiatastekanantersebutyaitupadatekanan 2917 psi, recovery yang diperolehmencapai 90%. Tabel 1Recovery FactorSetelahInjeksi 1,2 PV Pressure (psi) 2619 RF (%) 66,76 2742 69,29 2917 88,99 3235 95,80 3451 97,58 3623 98,44 Dari hasilpengujianlaboratoriumdiatasmakakitadapatmenentukanberapatekanantercampur minimum CO 2 dengancaramemplotgrafikhasildari % Recovery denganberbagaitekananinjeksi yang diberikankemudianmenarikgariskemiringan (slop) darititik-titikhasil plot. Titikpertemuanantaraduagariskemiringan (slop) tersebutditarikmenujusumbu X, danitulahhargadaritekanantercampur minimum dariinjeksi CO 2 tersebut. Berikutadalahgrafikhasiltekanantercampur minimum (minimum miscible pressure) : 136

MMP 100,00 95,00 90,00 85,00 80,00 75,00 70,00 65,00 60,00 55,00 50,00 2400 2600 2800 3000 3200 3400 3600 MMP Grafik2.Pressure vs RF Dari grafik Pressure vs Recovery Faktor maka diperoleh hasil tekanan minimum tercampur pada Grafik 2 sebesar 2990 psi. Setelahmelakukansemuaperhitungandanpercobaanmakaberikutadalahhasildaripe nentuantekanantercampur minimum makadidapatkannilaitekanantercampur minimum sebesar 3000 psi padasimulasi CMG dan 2990 psi padapercobaanslimtube. Pembahasan Pelaksanaan pemilihan metoda Enhanced Oil Recovery pada reservoir J di lapangan O, disebabkan telah berakhirnya tahap primary recovery serta tingginya saturasi minyak tersisa (Sor) dari reservoir tersebut. Berdasarkan hasil pemilihan teknologi Enchanced Oil Recovery pada reservoir J dengan menggunakan kriteria penyaringan metode enhanced oil recovery yang dikembangkan oleh J.J. Taber, dapat diketahui bahwa reservoir J di lapangan O memadai untuk menerapkan injeksi gas hidrokarbon atau injeksi CO 2 tercampur. Dengan mempertimbangkan ketersediaan fluida injeksi di produksi lapangan di sekitar lapangan O, maka reservoir J lapangan O cukup memdai untuk menerapkan injeksi CO 2 tercampur. Salah satu kajian injeksi CO 2 tercampur skala laboratorium adalah penentuan tekanan tercampur minimum CO 2 minyak dengan menggunakan slimtube. Metode injeksi slimtube yang telah dijenuhi minyak pada suhu reservoir, laju injeksi dengan tekanan tertentu sebanyak 1,2 Pore volume daripada slimtube(elsharkawy,1996). Pada percobaan ini variasi tekanan yang digunakan adalah 2600, 2750, 2950, 3100, 3350, dan 3600 psi. Pada laporan ini dipakai nilai pressure yang agak berbeda disebabkan pembacaan alat tidak menunjukan tekanan percobaan yang tepat. Pada setiap percobaan dihasilkan recovery factor (RF) secara berturutu-turut sebesar 66,76% ; 69,29%; 88,99%; 95,8%; 97,58% dan 98,44%. Dari percobaan dapat kita lihat bahwa RF meningkat drastic pada tekanan 2950 psi lalu mulai konstan pada 3100 psi sampai 3600 psi, berarti nilai tekanan tercampur minimum terdapat diantar 2950 psi dan 3100 psi. dari data-data ini dilakukan plot sehingga membentuk grafik RF(%) vs Pressure (psi) lalu ditarik garis perpotongan sehingga didapati nilai tekanan tercampur minimum sebesar 2990 psi. 137

Metode berikutnya yang digunakan adalah simulasi tekanan tercampur minimum dengan menggunakan Winprop pada software CMG versi 2015. Sebagai perbandingan nilai TTM dari injeksi CO 2 dengan konsentrasi 100% yang didapati dari percobaan slimtube. Pada software cukup banyak data yang diperlukan contohnya adalah komposisi minyak, tekanan saturasi, tekanan reservoir, temperatur reservoir, dan banyak lainnya yang perlu dilakukan history matching terhadapat data di lapangan. Dengan menginput dari sekian banyak data tersebut akan didapati diagram fasa terniari pada tekanan 14,7 psi, 2500 psi, dan 3000 psi. dari diagram tersebut dapat dilihat fasa dari kandungan ringan dan beratnya sudah berada pada fasa yang sama atau tidaknya dengan CO 2 yang telah diinjeksikan. Pada metode ini nilai TTM yang didapatkan adalah sebesar 3000 psi, dengan persen kesalahan dibawah 5%. Dari pengerjaan dan Analisa yang sudah dikerjakan masih perlu adanya riset penetuan tekanan tercampur minimum lainnya pada lapangan dan reservoir yang sama untuk menguatkan nilai TTM yang sudah didapatkan guna keberhasilan pelaksanaan lapangan nanti. Setelah itu barulah diuji keberhasilannya dan dilanjutkan untuk lapanganlapangan lainnya yang akan melakukan pengangkatan minyak tahap ketiga menggunakan miscible CO 2. Simpulandan Saran Berdasarkan hasil yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perkiraanhargatercampur minimum CO 2 -minyak fluida reservoir J denganmenggunakanwinpropdari software CMG adalah 3000 psi. 2. Hargatekanantercampur minimum CO 2 -minyak untuk reservoir J berdasarkanmetodeinjeksislimtubeadalah 2960 psi. 3. Dari keduapercobaandidapatinilai yang cukupmendekatiyaituhasilsimulasiwinpropdari software CMG memilikipersenkesalahandibawah 5% darihasil TTM ujicobaslimtube. 4. Untukmeningkatkankeberhasilandariinjeksi CO 2 miscibledisarankanmenambahkan gas yang dapatmenurunkannilai TTM sepertietana, propana, danbutana (Metcalfe,1980). Daftar Simbol Pb = Tekanan Saturasi (psi) Pr = Tekanan Reservoir (psi) RF TTM = Recovery Factor = Tekanantercampur minimum. Daftar Pustaka Anggraeni, S., Romli, M., Edward L. T,. 2013. KajianEksperimenMetodaInjeksi Air BerkarbonasiuntukPeningkatanProduksiMinyakdanPemanfaatanEmisi CO2, JurnalTeknologiMinyakdan Gas Bumi, vol: 3 Budiaman,I,. 2015, Pengujian Slim-tube untuk Memperkirakan Minimum Miscible Pressure padastudi CO2 Enhanced Oil Recovery.Prosiding Seminar NasionalTeknik Kimia Kejuangan, Yogyakarta. Bui, L. H., Tsau, J. S., and Willhite, G. P., 2010, Laboratory Investigations of CO 2 Nearmiscible Application in Arbuckle Reservoir, SPE 129710, University of Kansas. CMG, 2015. Winprop User s Guide. Computer Modelling Group. Elsharkawy, A.M., 1996. Measuring CO2 MMP: Slimtube or Rising Bubble Method? Energy and Fuel, 10, 3. 138

Metcalfe, R.S., 1980. Effects of Impurities on MMP and MME Levels for CO2 and Rich Gas Displacements. Paper SPE 9230 presented at the SPE ATCE, Dallas, TX, Sept. 21-24. Moreno, J. E., Badawy, A., Kartoatmodjo, G. P., Al-Shuraiqi, H., Friedel, T., Zulkhifly, F., dan Tan, L. T., 2009. Flaring, Gas Injection and Reservoir Management Optimization: Preserving Reservoir Energy Maximizes Recovery and Prolong the Life of an Ageing Brown Field. Paper SPE 122339 presented at the SPE APOGCE, Jakarta, Indonesia, Aug. 4-6. Muslim danpermadi, A. K., 2015.PenentuanTekananTercampur Minimum PadaLapisan AB-4 dan AB-5 Formasi Air Benakat-Cekungan Sumatera Selatan BerdasarkanEksperimen, Simulasi, PersamaanKeadaan, dankorelasi.jurnalteknologiminyakdan Gas Bumi. Taber J.J., Martin F.D., Seright, R.S.1997: EOR Screening Criteria Revisited-Part 2: Introduction to Screening Criteria and Enhanced Recovery Field Projects, SPE Reservoir Engineering, August. Zakaria and Mariyamni., 2014. CO2 Minimum Miscibility Pressure Determination of Pure Hydrocarbons in Different Temperatures Using Slimtube Simulations, Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology. 139