Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

dokumen-dokumen yang mirip
II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

: Kasar pada sebelah bawah daun

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

Lampiran I. Lay Out Peneltian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

Desikator Neraca analitik 4 desimal

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

III. MATERI DAN METODE

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 519/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 531/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 572/Kpts/SR.120/10/2004 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA MCL-5 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA MANIS 5

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

Sumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Transkripsi:

LAMPIRAN 38

39 Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag Kadar total Satuan BF Slag Korea EF Slag Indonesia Fe 2 O 3 g kg -1 7.9 431.8 CaO g kg -1 408 260.0 SiO 2 g kg -1 344 127.0 MgO g kg -1 47.7 78.6 Al 2 O 3 g kg -1 160.7 72.1 K 2 O g kg -1 4.1 0.41 P 2 O 5 g kg -1 2.1 0.53 Na 2 O g kg -1 2.3 3.3 Mn g kg -1 2.75 12.4 Cu mg kg 108.0 22.0 Zn mg kg 27.14 79.0 DN (Daya Netralisasi) % 84.8 66.1 Logam Berat As mg kg -1 10.92 3.17 Cd mg kg -1 28.45 0.17 Cr mg kg -1 Td 832 Pb mg kg -1 242 5.0 Hg mg kg -1 2.05 0.08 *td = Tidak terdeteksi

40 Tabel Lampiran 2. Hasil Analisis Awal Tanah Gambut Unsur Kimia Satuan Nilai ph (H 2 O) 1:1 4.60 C-Organik % 55.54 N-total (Kjedahl) % 3.72 P-tersedia (Bray 1) ppm 24.50 Ca-dd me/100g 5.54 Mg-dd me/100g 3.11 K-dd me/100g 2.49 Na-dd me/100g 1.84 KTK me/100g 133.68 KB % 9.71 Al-dd me/100g 3.28 H-dd me/100g 5.99 SiO 2 ppm 65.00 Unsur mikro tersedia (1 N DTPA, ph 7.3) Fe ppm 923.20 Cu ppm 17.94 Zn ppm 57.92 Mn ppm 142.51 Logam berat tersedia (HCl 0.05 N) Pb ppm 2.90 Cd ppm td Cr ppm 1.82 As ppm td Hg ppb 22.70 *td = Tidak terdeteks

41 Tabel Lampiran 3. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap ph Tanah Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Fhitung Ftabel Perlakuan 9 2.58 0.286 79.95 ** 2.40 3.45 Galat 20 0.07 0.004 Total 29 2.65 terhadap ph. Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Ca-dd pada Tanah Perlakuan 9 2717.36 301.929 59.18 ** 2.40 3.45 Galat 20 102.04 5.102 Total 29 2819.40 terhadap Ca-dd dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Mg-dd Pada Tanah Perlakuan 9 65.07 7.230 15.34 ** 2.40 3.45 Galat 20 9.43 0.471 Total 29 74.50 terhadap Mg-dd α = 5%.

42 Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Fe-tersedia pada Tanah Perlakuan 9 900686.51 100076.279 18.23 ** 2.40 3.45 Galat 20 109792.86 5489.643 Total 29 1010479.37 terhadap Fe-tersedia dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Mn-tersedia pada Tanah Perlakuan 9 16311.03 1812.337 64.65 ** 2.40 3.45 Galat 20 560.67 28.034 Total 29 16871.70 ** Pemberian electric furnace. blast furnace slagdan unsur mikro berpengaruh sangat nyata terhadap Mn-tersedia dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Cu-tersedia pada Tanah Perlakuan 9 1050.65 116.739 60.26 ** 2.40 3.45 Galat 20 38.75 1.937 Total 29 1089.40 terhadap Cu-tersedia dengan taraf α = 5%.

43 Tabel Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Zn-tersedia pada Tanah Perlakuan 9 1078.02 119.779 85.62 ** 2.40 3.45 Galat 20 27.98 1.399 Total 29 1105.99 terhadap Zn dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Si-tersedia pada Tanah Sumber Jumlah Kuadrat F Hitung F Tabel Derajat Bebas Perlakuan 9 464003.44 51555.937 2.93* 2.40 3.45 Galat 20 351787.87 17589.394 Total 29 815791.31 * Pemberian electric furnace slag. blast furnace slag dan unsur mikro berpengaruh nyata terhadap Si-tersedia dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap P-tersedia pada Tanah Perlakuan 9 11341.41 1260.156 3.70 ** 2.40 3.45 Galat 20 6807.61 340.381 Total 29 18149.02 terhadap P-tersedia dengan taraf α = 5%.

44 Tabel Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Tinggi Padi IR-64 Perlakuan 9 22614.06 2512.673 22.40 ** 2.40 3.45 Galat 20 2243.21 112.160 Total 29 24857.27 terhadap tinggi tanaman dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Jumlah Anakan Maksimum Padi IR-64 Perlakuan 9 660.30 73.367 11.29 ** 2.40 3.45 Galat 20 130.00 6.500 Total 29 790.30 terhadap jumlah anakan maksimum dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Jumlah Anakan Produktif Padi IR-64 Sumber Kergaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel F 0.05 F 0.01 Perlakuan 9 590.03 65.559 8.94 ** 2.40 3.45 Galat 20 146.67 7.333 Total 29 736.70 terhadap jumlah anakan produktif dengan taraf α = 5%.

45 Tabel Lampiran 15. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Panen Padi IR-64 Perlakuan 9 1444.45 160.495 18.51 ** 2.40 3.45 Galat 20 173.44 8.672 Total 29 1617.90 terhadap bobot gabah kering panen dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 16. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Giling Padi IR-64 Perlakuan 9 80.06 89.785 22.56 ** 2.40 3.45 Galat 20 79.59 3.979 Total 29 887.65 terhadap bobot gabah kering giling dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 17. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Bernas Padi IR-64 Perlakuan 9 562.31 62.479 24.39 ** 2.40 3.45 Galat 20 51.24 2.562 Total 29 613.55 terhadap bobot gabah kering bernas dengan taraf α = 5%.

46 Tabel Lampiran 18. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Hampa Padi IR-64 Perlakuan 9 24.48 2.720 10.09 ** 2.40 3.45 Galat 20 5.39 0.270 Total 29 29.87 terhadap bobot gabah kering bernas dengan taraf α = 5%. Tabel Lampiran 19. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan (Beras) Elemen Logam Berat Pb Cd As Sn Hg Sumber : Badan Standarisasi Nasional. 2009. Batas Maksimum Cemaran (mg/kg) 0.3 0.4 0.5 40 0.05

47 Tabel Lampiran 20. Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap ph Tanah, Kadar Mg-dd, dan Ca-dd ph Mg Ca Perlakuan I II III I II III I II III me/100 g... Kontrol 3.50 3.50 3.50 3.50 3.17 5.18 2.45 3.60 3.62 5.23 4.43 4.43 Unsur Mikro 3.60 3.55 3.50 3.60 3.33 2.76 4.08 3.39 4.98 4.77 5.56 5.10 EF Slag 2% 3.70 3.80 3.70 3.70 5.90 5.76 5.81 5.82 18.03 16.57 18.61 17.74 EF Slag 4% 4.00 4.00 4.10 4.00 7.35 7.00 7.31 7.22 22.56 30.50 27.21 26.76 EF Slag 6% 4.10 4.25 4.20 4.20 7.34 8.31 6.70 7.45 24.46 23.32 22.21 23.33 EF Slag 8% 4.40 4.35 4.30 4.40 9.03 8.07 9.65 8.92 30.24 23.70 29.84 27.93 BF Slag 2% 4.00 4.10 4.10 4.10 4.15 4.70 4.30 4.38 13.64 16.76 14.73 15.04 BF Slag 4% 4.30 4.25 4.30 4.30 6.19 5.28 5.54 5.67 23.36 17.13 22.41 20.96 BF Slag 6% 4.40 4.40 4.30 4.40 5.33 6.20 6.85 6.13 26.38 26.23 26.50 26.37 BF Slag 8% 4.60 4.40 4.60 4.50 8.14 6.83 7.04 7.34 38.03 35.87 33.70 35.87

48 Tabel Lampiran 21. Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Kadar Unsur Mikro Tersedia dalam Tanah Fe Mn Cu Zn Perlakuan I II III I II III I II III I II III... ppm.. Kontrol 411.83 413.14 405.00 409.99 6.40 6.25 6.59 6.41 16.00 15.15 16.52 15.89 11.84 11.04 13.26 12.04 Unsur Mikro 489.24 404.61 555.52 483.12 5.18 4.57 6.72 5.49 37.00 34.87 32.02 34.63 29.51 30.84 33.75 31.37 EF Slag 2% 497.35 797.68 469.16 588.06 33.73 32.33 46.35 37.47 14.47 18.34 19.23 17.34 11.29 12.70 13.74 12.58 EF Slag 4% 760.83 632.54 658.30 683.89 59.28 51.10 53.59 54.65 15.53 13.43 14.11 14.35 11.05 10.76 11.13 10.98 EF Slag 6% 789.44 826.46 894.85 836.91 65.63 69.03 67.05 67.24 13.54 14.46 14.57 14.19 13.64 13.94 14.67 14.08 EF Slag 8% 878.70 769.10 917.82 855.21 90.07 65.72 88.31 81.36 17.20 15.81 18.85 17.29 15.92 12.61 15.73 14.75 BF Slag 2% 479.11 492.55 463.34 478.33 36.79 40.26 38.24 38.43 18.40 19.69 17.47 18.52 10.24 10.73 10.09 10.36 BF Slag 4% 516.23 457.58 444.64 472.82 49.38 47.09 46.01 47.49 15.00 14.39 14.75 14.71 11.58 10.93 12.93 11.82 BF Slag 6% 332.01 361.46 357.30 350.26 37.46 41.91 37.58 38.98 12.73 13.55 12.91 13.06 9.36 11.64 10.09 10.36 BF Slag 8% 393.19 345.80 387.65 375.55 62.12 65.04 63.38 63.51 15.13 14.45 16.36 15.31 10.12 10.87 11.06 10.68

49 Tabel Lampiran 22. Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Pertumbuhan Padi IR 64 Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Maksimum Jumlah Anakan Produktif Perlakuan I II III I II III I II III cm. Batang/pot.. Kontrol 14.50 19.00 12.70 15.40 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Unsur Mikro 17.60 16.10 13.60 15.77 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 EF Slag 2 % 25.30 47.50 81.00 51.27 3.0 2.0 1.0 2.0 1.0 5.0 6.0 4.0 EF Slag 4 % 74.00 78.00 77.50 76.50 9.0 11.0 9.0 9.7 8.0 10.0 7.0 8.0 EF Slag 6 % 85.00 83.00 84.00 84.00 13.0 13.0 15.0 13.7 15.0 15.0 9.0 13.0 EF Slag 8 % 82.00 84.00 85.00 83.67 22.0 22.0 25.0 23.0 15.0 8.0 12.0 12.0 BF Slag 2 % 9.70 16.00 30.00 18.57 27.0 24.0 25.0 25.3 0.0 0.0 0.0 0.0 BF Slag 4 % 76.00 54.00 70.20 66.73 1.0 0.0 1.0 0.7 5.0 1.0 6.0 4.0 BF Slag 6 % 82.00 68.00 80.00 76.67 14.0 14.0 13.0 13.7 9.0 1.0 6.0 5.0 BF Slag 8 % 73.00 79.00 71.00 74.33 17.0 16.0 13.0 15.3 7.0 7.0 0.0 5.0

50 Tabel Lampiran 23. Pengaruh Pemberian Electric Furnace Slag, Blast Furnace Slag dan Unsur Mikro terhadap Produksi Padi IR 64 BGKP BGKG BGKB BGKH Perlakuan I II III I II III I II III I II III.. gram/pot. Kontrol 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Unsur Mikro 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 EF Slag 2% 0.11 0.62 1.38 0.70 0.10 0.55 1.23 0.63 0.02 0.01 0.03 0.02 0.08 0.54 1.20 0.61 EF Slag 4% 5.97 3.28 4.54 4.60 5.31 2.92 4.04 4.09 3.61 0.50 2.03 2.06 1.70 2.42 2.01 2.05 EF Slag 6% 21.33 14.98 11.67 15.99 18.98 13.33 10.39 14.23 15.56 11.08 8.26 13.32 3.42 2.26 2.12 2.60 EF Slag 8% 26.92 15.58 16.51 19.67 23.96 13.87 14.69 17.51 19.29 11.67 12.07 15.48 4.66 2.20 2.63 3.16 BF Slag 2% 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 BF Slag 4% 0.39 0.01 0.39 0.26 0.35 0.01 0.35 0.23 0.00 0.00 0.01 0.00 0.35 0.01 0.33 0.23 BF Slag 6% 3.10 0.04 0.56 1.23 2.76 0.04 0.50 1.10 0.35 0.00 0.00 0.18 2.41 0.04 0.50 0.98 BF Slag 8% 0.95 1.30 0.00 0.75 0.85 1.16 0.00 0.67 0.01 0.02 0.00 0.01 0.83 1.14 0.00 0.66

51 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Padi IR 64 Nomor Seleksi Asal persilangan Golongan Umur tanaman Bentuk tanaman Tinggi tanaman Anakan produktif Warna kaki Warna batang Warna telinga daun Warna lidah daun Warna daun Muka daun Posisi daun Daun bendera Bentuk gabah Warna gabah Kerontokan Kerebahan Tekstur nasi Kadar amilosa Indeks glikemik Bobot 1000 butir Rata-rata hasil Potensi hasil Ketahanan terhadap : Hama Penyakit Anjuran tanam Pemulia Dilepas tahun *Sumber : BBPT Padi 2010 IR 18348-36-3-3 IR 5657/ IR 2061 Cere 110-120 hari Tegak 115-126 cm 20-35 batang Hijau Hijau Tidak berwarna Tidak berwarna Hijau Kasar Tegak Tegak Ramping, panjang Kuning bersih Tahan Tahan Pulen 23% 70 24,1 g 5,0 ton/ ha 6,0 ton Tahan wereng coklat biotipe 1, 2, dan agak tahan wereng coklat biotipe 3 Agak tahan hawar daun bakteri strain IV. Tahan virus kerdil rumput Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang. Indroduksi dari IRRI 1986

52 Lampiran 2. Metode Analisis Laboratorium 1. Analisis SiO₂ Tersedia Menimbang contoh tanah sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam tabung sentrifiuse. ditambah 50 ml natrium asetat 0.1 M ph 4.0 dan ditempatkan dalam water bath pada suhu 40 C selama 5 jam. Setelah itu. disaring dengan menggunakan kertas saring. selanjutnya kadar Si dalam ekstrak diukur menggunakan AAS. Kadar SiO₂ dalam tanah kemudian dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Keterangan: Fka = faktor kadar air = 100 / (100-%KA) 2. Metode Analisis Logam Berat Tanah Menimbang contoh tanah kering udara ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam tabung kocok. Kemudian ditambahkan 20 ml HCl 0.05 N dan dikocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok. Selanjutnya. larutan tanah tersebut disaring dan ditampung ke dalam botol film. Hasil ekstrak jernih diukur dengan AAS menggunakan deret standar masing-masing logam berat sebagai pembanding. Perhitungan : 3. Analisis unsur mikro Fe. Mn. Cu. dan Zn dengan Ekstrak DTPA Menimbang 10 g contoh tanah halus <2mm. Tambah 20 ml larutan pengekstrak DTPA. dikocok dengan mesin kocok selama 2 jam. Suspensi disaring atau disentrifusi untuk mendapatkan ekstrak yang jernih. Ukur masing-masing unsur dengan alat AAS Perhitungan :

53 Keterangan : ppm kurva = kadar contoh yag didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar degan pembacaanya setelah dikoreksi blanko. ml ekstrak = 20 ml g contoh = 10 g fp = faktor pengencer (bila ada) fk = faktor koreksi KA. 4. Analisis SiO 2 Total pada Tanaman Menimbang sampel tanaman yang sudah digiling 1-2 gram. lalu diletakan pada cawan porselin. kemudian di oven selama 105 0 C selama 24 jam. keluarkan cawan lalu masukan ke eksikator lalu ditimbang. Masukan kembali sample kedalam tanur dengan suhu 550 0 C selama 2 jam. keluarkan cawan masukan kedalam eksikator dan kemudian timbang kembali sample. Teteskan HCl pekat 12 N ± 15 tetes pada masing-masing sampel. lalu diamkan sampai kering. Bilas cawan dengan aquades dikit demi sedikit dan saring. Hasil saringan dimasukan kembali kedalam tanur dengan suhu 105 0 C selama 24 jam. Angkat dan masukan kedalam eksikator. Masukan kembali sampel ke dalam tanur dengan suhu 700 0 C ± 2 jam. Rumus : 5. Pengukuran Logam Berat dalam Beras Menimbang contoh beras yang sudah dihaluskan sebanyak 0.5 gram. Masukan kedalam tabung destruksi. tambahkan 5 ml Asam Nitrat dan Asam Perkolat (perbandingan 2 : 1) lalu diamkan selama 24 jam. Destruksi sample selam 1.5 jam dengan suhu 150 0 C sampai sample berubah warna menjadi putih. Kemudian tambahkan HCl pekat 6 N sebanyak 1 ml. panaskan kembali selama ½ jam dengan suhu 230 0 C. lalu larutan di titrasi sampai 50 ml dengan aquades. Hitung hasil ekstrakan dengan AAS.

54 Rumus : Keterangan : ppm kurva = kadar contoh yag didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar degan pembacaanya setelah dikoreksi blanko. ml ekstrak = 20 ml g contoh = 10 g fk = faktor koreksi KA.

55 Gambar Lampiran 1. Pengambilan Sampel Gambut Gambar lampiran 2. Pencampuran Sampel Gambut dengan Dosis Sesuai dengan Masing-Masing Perlakuan

56 Gambar Lampiran 3. Percobaan Rumah Kaca dan Percobaan Inkubasi Gambar Lampiran 4. Proses Pembibitan Padi IR 64 dan Penanaman Bibit pada Sampel Gambut

57 Gambar Lampiran 5. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol, Perlakuan Unsur Mikro dan Electric Furnace Slag Umur 7 MST Gambar Lampiran 6. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol, Perlakuan Unsur Mikro dan Blast Furnace Slag Umur 7 MST

58 Gambar Lampiran 7. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol, Perlakuan Unsur Mikro dan Electric Furnace Slag Umur 17 MST Gambar Lampiran 8. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol, Perlakuan Unsur Mikro dan Blast Furnace Slag Umur 17 MST