BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENATAAN TENAGA KONTRAK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan banyaknya tenaga kontrak yang bekerja pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau maka perlu dilakukan pengaturan dan penataan tenaga kontrak di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau; b. bahwa besarnya jumlah tenaga kontrak yang ada tidak berbanding lurus terhadap produktifitas kerja yang dihasilkan dan meningkatnya anggaran belanja pegawai sehingga perlu dilakukan pengaturan dan penataan kembali sehingga dapat bekerja lebih produktif dan melaksanakan tugas secara optimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Lamandau tentang Pengaturan dan Penataan Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur Di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 201,4 tentang Aparatur Sipil Negara (Lernbaran Ne.gara Republik Indonesia Nomor Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 201l tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGATURAN DAN PENATAAN TENAGA KONTRAK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lamandau. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Lamandau. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau. 5. Tenaga Kontrak adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 6. Pekerjaan adalah sekelompok tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan suatu instansi. Pasal 2 Pengaturan dan penataan tenaga kontrak di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau bertujuan untuk menata sebaran tenaga kontrak yang ada sesuai dengan kemampuan, keahlian, keterampilan yang dimilikinya serta menjadi dasar dan tata cara bagi penyelenggaraan penerimaan tenaga kontrak di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lamandau.
Pasal 3 Ruang Lingkup pengaturan dan penataan tenaga kontrak di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lamandau meliputi: a. penetapan kebutuhan; b. pengadaan dan/atau rekruitmen; c. seleksi; d. penggajian; e. pengembangan kompetensi; f. penilaian kinerja; g. hukuman disiplin; h. pemutusan hubungan perjanjian kerja. BAB II PENETAPAN KEBUTUHAN DAN PENGADAAN Bagian Pertama Penetapan Kebutuhan Pasal 4 (1) Masing-masing SKPD menyusun jumlah dan jenis tenaga kontrak yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. (2) Penyusunan jumlah dan jenis tenaga kontrak yang dibutuhkan oleh masing-masing SKPD tersebut adalah kebutuhan tenaga kontrak selama 1 (satu) tahun dan dapat dikaji kembali kebutuhannya pada tahun berikutnya. (3) Susunan jumlah dan jenis tenaga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tersebut selanjutnya diajukan kepada Bupati Lamandau. (4) Kebutuhan jumlah dan jenis pekerjaan tenaga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lamandau. Bagian Kedua Pengadaan Pasal 5 (1) Pengadaan calon tenaga kontrak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masing-masing SKPD guna meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja SKPD. (2) Pengadaan calon tenaga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui tahap perencanaan, kualifikasi selama seleksi, pengumuman dan penetapan tenaga kontrak. (3) Setiap orang memiliki hak yang sama untuk melamar sebagai calon Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau sesuai kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan. (4) Kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (3), ditetapkan kemudian dengan Keputusan Bupati.
BAB III SELEKSI DAN REKRUITMEN Bagian Kesatu Rekrutmen Pasal 6 (1) Proses pengadaan/rekruitmen tenaga kontrak dilakukan secara terbuka, yakni melalui pengumuman pada papan pengumuman resmi pemerintah, media cetak dan media elektronik yang ada di Wilayah Kabupaten Lamandau dengan memuat deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. (2) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan menjelaskan masing-masing pekerjaan secara jelas disertai spesifikasi pekerjaan masingmasing sehingga memberikan kualifikasi yang jelas pada masing-masing pekerjaan tersebut. (3) Deskripsi dan spesifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bertujuan agar pelamar yang masuk sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan sehingga p e l a k s a n a a n p e k e r j a a n d a n p e l a y a n a n k e p a d a m a s y a r a k a t dapat berjalan optimal. Bagian Kedua.Seleksi Pasal 7 (1) Tujuan utama proses seleksi adalah untuk mendapatkan pelamar yang tepat bagi suatu pekerjaan sehingga lebih produktif dan optimal. (2) Proses Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. Penerimaan berkas pelamar; b. Seleksi berkas; c. kompetensi (tes tertulis pengetahuan dan/atau kecakapan); dan d. Pengumuman hasil tes; (3) Hasil pengumuman tes seleksi penerimaan tenaga kontrak ditandatangani oleh Bupati Lamandau, dan kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing Kepala SKPD dengan penandatangan perjanjian kerja. (4) Masa perjanjian kerja maksimal untuk 1 (satu) tahun dan akan dievaluasi pada akhir tahun, dan dapat diangkat kembali pada tahun selanjutnya tanpa melalui proses seleksi sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja. (5) Dalam hal tenaga kontrak harus dilakukan Re-Seleksi dari kondisi yang telah ada, maka proses distribusi tenaga kontrak harus memperhatikan rasio jumlah pegawai negeri sipil dan tenaga kontrak serta beban kerja yang ada. BAB IV PENGGAJIAN Pasal 8 (1) Pemerintah Kabupaten Lamandau wajib membayar gaji tenaga kontrak secara adil dan layak. (2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tersebut diberikan berdasarkan spesifikasi pekerjaan dan spesifikasi pendidikan.
(3) Sistem penggajian tenaga kontrak di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau diatur melalui Peraturan Bupati tentang Besaran Standar Biaya Umum di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamandau. BAB V KOMPETENSI DAN PENILAIAN KINERJA Bagian Kesatu Pengembangan Kompetensi Pasal 9 (1) Dalam rangka meningkatkan kualitasnya, tenaga kontrak dapat diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya melalui kursus, pelatihan dan pendidikan lainnya. (2) Kesempatan untuk pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau setiap tahun. (3) Pengembangan kompetensi bagi tenaga kontrak sebagaimana dimaksud. pada ayat (2), melalui persetujuan Bupati dan dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar bagi perjanjian kerja selanjutnya. Bagian Kedua Penilaian Kinerja Pasal 10 (1) Dalam rangka evaluasi terhadap capaian kerja, maka diberlakukan penilaian kinerja bagi tenaga kontrak. (2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan untuk mengetahui kesesuaian capaian kerja tenaga kontrak dengan target yang ditetapkan masing-masing SKPD. (3) Dalam 'hal tenaga kontrak tidak memenuhi target sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan dinilai tidak produktif, maka akan dilakukan efisiensi tenaga kontrak guna mengurangi beban biaya belanja pegawai. (4) Tenaga Kontrak yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. (5) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berupa pemberian kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi. BAB VI HUKUMAN DISIPLIN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA Bagian Kesatu Hukuman Disiplin Pasal 11 (1) Guna menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, setiap SKPD wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap tenaga kontrak.
(2) Tenaga Kontrak yang melakukan pelanggaran disiplin akan dijatuhi hukuman disiplin. (3) Hukuman disiplin sebagaimana maksud ayat (2), berupa teguran lisan atau teguran tertulis, pemotongan gaji sampai dengan pemutusan hubungan kerja. Bagian Kedua Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja Pasal 12 (1) Pemutusan hubungan kerja tenaga kontrak dilakukan dengan hormat apabila : a. jangka waktu perjanjian kerja berakhir; b. meninggal dunia; c. atas permintaan sendiri; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan tenaga kontrak; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati (2) Pemutusan hubungan perjanjian kerja tenaga kontrak dilakukan dengan tidak hormat apabila : a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 'Tahun 1945; b. melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat; c. menjadi tersangka kasus pidana; d. tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kerja; e. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau f. melakukan perbuatan tercela yang mencemarkan nama baik SKPD dan atau nama baik daerah BAB VII LARANGAN Pasal 13 S.etiap SKPD d i l i n g k u p Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau dilarang : a. menerima atau mengangkat tenaga kontrak tanpa persetujuan Bupati; b. mengangkat tenaga kontrak yang masih berstatus mahasiswa dan/atau berstatus tenaga kontrak ditempat lainnya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya ke dalam Berita Daerah Kabupaten Lamandau Ditetapkan di Nanga Bulik pada tanggal 30 September 2016 BUPATI LAMANDAU, MARUKAN Diundangkan di Nanga Bulik pada tanggal 30 September 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ARIFIN LP. UMBING BERITA DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2016 NOMOR 466 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ELLY YOSSEPH,SH NIP. 10760131 200312 1 006
PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENATAAN TENAGA KONTRAK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU BKPP KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2016