BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO NO. 179/PID.B/PN.PBL TENTANG TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN. PENGADILAN NEGERI SURABAYA NO. 244/PID.B/PN.Sby TENTANG TINDAK PIDANA SENGAJA MEMAKAI SURAT PALSU

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jombang No.23/Pid.B/2016/PN.JBG tentang Penggelapan dalam Jabatan

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penipuan yang. Berkedok Lowongan Pekerjaan (Studi Direktori Putusan Pengadilan Negeri

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PENGGELAPAN PAJAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

BAB IV. A. Pandangan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Hukuman Kumulatif. Dari Seluruh Putusan yang dijatuhkan oleh Hakim, menunjukkan bahwa

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR :191/PID.B/2016/PN.PDG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MEMBUKA RAHASIA NEGARA SOAL UJIAN NASIONAL

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI TERHADAP TINDAK PIDANA PENANGKAPAN IKAN DENGAN POTASIUM CIANIDA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN

Dalam memeriksa putusan pengadilan paling tidak harus berisikan. tentang isi dan sistematika putusan yang meliputi 4 (empat) hal, yaitu:

BAB 1V ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI MEULABOH DALAM PUTUSAN NO.

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 488/PID.B/2015/PN.SDA TENTANG PERCOBAAN PENCURIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGI PENGEDAR NARKOTIKA. dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

BAB IV. atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan,

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

BAB IV ANALISIS SANKSI PIDANA TERHADAPPUTUSAN PENGADILAN. NEGERI SEMARANG NO.162/Pid.B/2011/PN. Smg TENTANG SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK BERIZIN

P U T U S A N. No. 53 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA

BAB IV. Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pengadilan Negeri. Pidana Hacker. Negeri Purwokerto No: 133/Pid.B/2012/PN.

Pidana tanpa hak mentransmisikan Informasi Elektronik yang memiliki muatan. melakukan suatu tindak pidana pencemaran nama baik yang di media sosial

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HUKUM HAKIM DAN FIQIH JINAYAH DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN NO:164/PID.B/ 2013/PN

BAB IV PELANGGARAN KONSERVASI TAMAN HUTAN RAYA R.SOERJO DALAM PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH

BAB III ANALISIS. hukum positif dan hukum Islam, dalam bab ini akan dianalisis pandangan dari kedua

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN NOMOR : 67/PID.SUS/2015/PT.MDN DALAM PERKARA

P U T U S A N Nomor : 133/Pid.B/2013/PN.Unh. Umur/Tanggal lahir : 40 Tahun / Tahun : Kel. Lalosabila Kec. Wawotobi Kab.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN BAGI RESIDIVIS PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penuntutan terhadap terdakwa tindak pidana narkotika adalah:

BAB IV. A. Sanksi hukum terhadap tindak pidana bagi orang tua atau wali dari. pecandu narkotika yang belum cukup umur menurut pasal 86 Undangundang

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

I. PENDAHULUAN. ekonomi tinggi, serta hutan ikutan seperti getah, rotan, madu, buah-buahan. Selain

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

P U T U S A N. Nomor : 568/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah suatu

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 134/Pid.B/2013/PN.Unh. : RUSLAN Als. DEDE Bin LASEDA. Umur/Tanggal lahir : 28 Tahun / 13 Agustus 1984

P U T U S A N. Nomor : 394/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

V. PENUTUP. polri studi putusan No: 283/pid.B./2011/PN.MGL. Pertanggungjawaban atas

Nama Lengkap : HERMANSYAH Als. HERMAN Tempat Lahir : Selayang Umur / Tanggal : 38 tahun / 06 Nopember 1974

Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca seluruh berkas perkara: Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa.

P U T U S A N Nomor : 62/Pid.B/2011/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Antang ; Laki-Laki ; Indonesia ; Islam ;

P U T U S A N Nomor : 140/Pid.B/2013/PN.Unh.

A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Kekerasan seksual pada anak, yaitu dalam bentuk pencabulan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N. No. 23 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kekuatan Keterangan Saksi Anak Dibawah Umur dalam Pembuktian Perkara Pidana

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N Nomor : 127/Pid.B/2013/PN.Unh. Umur/Tanggal lahir : 18 Tahun / 01 Juni : Desa Lahunggubi Kec. Pondidaha Kab.

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat, karena adanya pelanggaran atas ketentuan-ketentuan

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILA N NEGERI MEDAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PENGEDARAN MATA UANG PALSU

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 311/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : NURZANI Als ZANI Bin ATIN (Alm)

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 169/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tanggal lahir : 21 Tahun / 26 Oktober 1992

P U T U S A N. No. 111 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN PENADAHAN. dasar dari dapat dipidananya seseorang adalah kesalahan, yang berarti seseorang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Pengertian Tindak Pidana Korupsi dan Subjek Hukum Tindak Pidana

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain atas dasar. keduanya, diantaranya persamaan-persamaan itu adalah sebagai berikut:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 309/Pid.B/2014/PN.Sbg

PUTUSAN Nomor : 64/Pid.B/2013/PN.Unh.

BAB IV. Hakim adalah organ pengadilan yang memegang kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan Negara yang merdeka untuk meyelenggarakan peradilan guna

P U T U S A N. Nomor : 764/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 129/Pid.B/2013/PN.Unh. Umur/Tanggal lahir : 27 Tahun / 14 Juni 1986

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUMAN DAN MACAM- MACAM HUKUMAN MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM SERTA CUTI BERSYARAT

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N NO : 402/PID/2013/PT.MDN.-

BAB IV. Perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa dipandang. sebagai tindak kejahatan yang melanggar norma hukum.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id. P U T U S A N No. 6/PID.B/2014/PN.SBG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tindak Pidana, Pelaku Tindak Pidana dan Tindak Pidana Pencurian

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 129/PID.B/2014/PN.SBG

BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG PENELANTARAN ORANG DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004.

P U T U S A N Nomor : 74/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tempat Lahir : Payakumbuh (Sumatera Barat)

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

P U T U S A N. Nomor : 85/Pid.B/2014/PN.Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SUPRIADI als. SISU BIN TUMIN;

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 196/PID.B/2014/PN.BJ

I. PENDAHULUAN. kaya, tua, muda, dan bahkan anak-anak. Saat ini penyalahgunaan narkotika tidak

P U T U S A N Nomor : 99/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

P U T U S A N Nomor : 114/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SETIADI. Umur / Tanggal lahir : 32 Tahun / 04 Mei 1981

BAB III DESKRIPSI PERKARA TENTANG PENGGELAPAN DALAM JABATAN PERKARA NOMOR 23/PID.B/2016/PN.JBG PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JOMBANG

P U T U S A N Nomor : 72/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 22 Tahun / 08 Februari 1992

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai tiga arti, antara lain : 102. keadilanuntuk melakukan sesuatu. tindakansegera atau di masa depan.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO NO. 179/PID.B/PN.PBL TENTANG TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING A. Analisis Sanksi Dalam Putusan Pengadilan Negeri Probolinngo Nomor 179/PID.B/PN.PBL. Tentang Tindak Pidana Illegal Logging Hakim adalah orang yang memegang kekuasaan kehakiman. Kedudukan para hakim telah diatur dalam Undang Undang Nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman. Hakim dalam pidana, mempunyai tugas untuk tidak boleh menolak untuk mengadili suatu perkara dengan dalil bahwa hukum kurang jelas, karena ia wajib menggali hukum yang tertulis dan memutus berdasarkan hukum, sebagai orang yang bijak dan bertanggug jawab penuh kepada Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Hasil persidangan, hakim dalam memutuskan hukuman terhadap terdakwa Busrin alias Karyo Bin Mistiah dalam menjatuhkan hukuman. Penjatuhan hukuman yang diberikan diharapkan dapat dijadikan balasan atas kejahatan yang dilakukan terdakwa dan menjadikan terdakwa menginsyafi perbuatanya dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut. Melihat dari rumusan yang terdapat dalam Pasal 73 ayat (1) huruf b Undang Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2007, yang berbunyi Dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja menggunakan cara dan metode yang merusak ekosistem mangrove, melakukan konversi 68

69 eksistem mangrove, menebang mangrove untuk kegiatan industry dan pemukiman, dan kegiatan lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 huruf e, f, dan g. Adapun yang menjadi dasar pertimbangan hakim untuk menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa Busrin alias Karyo Bin Mistiah dalam putusan No. 179/PID.B/2014/PN.PBL. Tentang tindak pidana illegal logging, sehingga terdakwa dikenakan hukuman 2 (dua) tahun penjara dan denda sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan. Hakim menimbang, bahwa fakta fakta yang terungkap dalam persidangan, bahwa unsur unsur pidana dakwaan penuntut umum pasal 73 ayat (1) huruf b Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 27 Tahun 2007 dengan unsur unsur sebagai berikut : Setiap Orang : Dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Pada pokoknya yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah orang yang diajukan dipersidangan sebagai subjek hukum pidana pemegang hak dan kewajiban yang mampu mempertanggung jawaban atas perbuatan yang didakwakan kepadanya. Terdakwa sebagai subjek hukum Pidana bernama : BUSRIN alias Karyo Bin Mistiah dengan jati diri sebagaimana dalam surat dakwaan dan tidak ada yang lain selain trerdakwa, serta terdakwa mengakui identitasnya

70 sebagaimana dalam surat dakwaan, sehingga tidak ada kekeliruan dalam mengajukan seseorang. Dengan Sengaja : Dengan Sengaja yaitu pelaku mengetahui dan menghendaki atas perbuatannya, serta menyadari akan akibat akibat yang menyertai atas perbuatannya tersebut. bahwa berdasarkan fakta fakta hukum yang terungkap dipersidangan pada pokoknya dapat disimpulkan Majelis Hakim berpendapat terhadap unsur kedua ini telah dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan. Majelis Hakim menjatuhkan Pidana terlebih dahulu perlu dipertimbangkan hal hal yang memberatkan dan meringankan sebagai berikut : Hal hal yang memberatkan 2. Perbuatan terdakwa merusak ekosistem mangrove dapat menimbulkan bahaya pada orang lain. Hal hal yang meringankan 3. Terdakwa mengakui perbuatannya. 4. Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

71 B. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Probolinggo Nomor 179/PID.B/2014/PN.PBL Tindak Pidana Illegal Logging Jika ditinjau dari hukum pidana Islam, putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim terhadap terdakwa Busrin alias Karyo Bin Mistiah dalam putusannya dinyatakan terbukti secara sah bersalah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja merusak ekosistem, dan oleh hakim dijatuhi hukuman 2 (dua) tahun penjara. Dalam Konsep Hukum Pidana Islam terdapat beberapa unsur yang dapat digolongkan dalam, perbuatan pidana yaitu : Sifat melawan hukum (unsur formil), Pelakunya yakni orang yang melakukan perbuatan pidana tersebut, dapat dipersalahkan atau disesalkan atas perbuatannya (unsur formil), Perbuatan yang dilakukan merupakan perbuatan yang menurut hukum dinyatakan perbuatan yang dapat dihukum (unsur moril). 74 Tujuan hukuman menurut syari at Islam adalah demi menciptakan kemaslahatan bagi individu dan masyarakat. Maka hukuman yang baik adalah Harus mencegah seseorang untuk berbuat maksiat, Memberikan hukuman bagi pelaku kejahatan itu bukan berarti membalas dendam, melainkan sesungguhnya untuk kemaslahatan. Dan bukan menuntut balas melainkan berdamamai dan memaafkan. Hukum Islam tidak ada penjelasan yang khusus mengenai tindak pidana Illegal Logging, akan tetapi bukan berarti tidak ada ketentuan yang 74 Sayyid sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 10, (Bandung: PT Al Ma arif, 1987)., 105

72 bisa dijadikan landasan terhadap larangan tindak pidana Illegal Logging ini, mengingat Hukum Islam adalah hukum yang dibangun berdasarkan pemahaman manusia atas pemahaman nash al-qur an maupun as Sunnah, untuk mengatur kehidupan manusia yang berlaku secara universal, relevan pada setiap zaman (waktu) dan makan (ruang) manusia. Di dalam hukum Islam perbuatan Illegal Logging termasuk jarimah ta zir. Merusak Hutan merupakan perbuatan yang zalim, karena pada dasarnya didalam perbuatan tersebut terdapat perbuatan yang merusak ekosistem yaitu merugikan bagi kehidupan selanjutnya. Hukum Islam sangat mengancam perbuatan perbuatan yang mengandung unsur mencuri dan merusak karena akibat akibat buruk yang ditimbulkannya, contohnya perbuatan Illegal Logging itu sendiri. Di dalam Islam lingkungan alam dikontrol oleh 2 (dua) konsep (instrumen) yakni halal dan haram. Halal dalam hal ini berarti sesuatu yang baik, menguntungkan, menentramkan hati, atau berakibat baik bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan. Sedangkan haram yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang buruk, membahayakan bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan. Jika konsep tauhid, khilafah, amanah, halal dan haram digabungkan dengan konsep keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kemaslahatan maka akan terbangunlah suatu kerangka yang lengkap dan komprehensif tentang etika lingkungan Dalam Perspektif Islam.

73 Kelima (tauhid, khilafah, amanah, halal dan haram) pilar etika lingkungan tersebut merupakan pilar di dalam Syariah Islam. Agama islam mempunyi konsep sangat jelas tentng pentingnya konservasi, penyelamatan, pelestarian lingkungan. Perbuatan pidana yang disebut sebagai kejahatan merupakan suatu perbuatan yang melanggar ketentuan norma yang telah diberlakukan di suatu masyarakat, perbuatan tersebut jelas akan dikenakan sanksi bagi siapa saja yang melakukan perbuatan pidana yang mana telah memenuhi unsurunsur obyektif dan subyektifnya. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 75 1) Obyektif, yaitu berdasarkan Undang-Undang 27 Tahun 2007 dan Putusan Pengadilan Negeri Probolinggo No. 179/Pid.B/2014/Pn.Pbl. 2) Subyektif, terdakwa bersikap sopan dan komperatif, seorang laki-laki yang sudah cukup umur, yang belum pernah dihukum, kurang mengerti masalah hukum. Hutan adalah sebagai bagian yang penting dalam kehidupan, apalagi untuk generasi selanjutnya hutan yang akan melindungi semua makluq hidup yang ada di dunia dari global warming atau pemanasan global. Sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa harus peduli dan wajib melestarikan lingkungan agar tidak punah dan tetap bisa menikmati hutan. Allah SWT telah menciptakan alam semesta dengan segala ketentuanketentuannya dan menurut perhitungan yang sempurna. Allah tidak 75 R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, (Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2005), 175

74 menciptakannya dengan main-main ataupun dengan bathil yakni sia-sia, tanpa arah dan tujuan yang benar. Alam adalah bagian dari kehidupan alam itu sendiri hidup. Allah senantiasa mengingatkan kepada kita agar menjaga keseimbangan ekosistem di dunia. 76 Bila ditinjau dari hukum pidana Islam tindak pidana Illegal Logging merupakan suatu jarimah yang diberlakukan hukuman terhadap pelaku tindak pidana. Illegal logging dikatakan sebagai jarimah karena perbuatannya merupakan perbuatan yang zalim, merugikan orang lain serta merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Hukuman yang tepat untuk tindak pidana Illegal Logging bila ditinjau dari hukum Pidana Islam diterapkan hukuman ta zir. Sanksi hukuman ta zir diberlakukan karena tidak terdapat ketentuan di dalam nash Al-Qur an dan hadist yang mengatur mengenai Tindak Pidana Illegal Logging. Dan hukuman ta zir diserahkan sepenuhnya ulil amri atau hakim untuk penerapan hukuman yang tepat terhadap pelaku kejahatan Illegal Logging. Hukuman ta zir diterapkan sesuai dengan kondisi suatu masyarakat atau bangsa. Jadi hukuman ta zir yang diterapkan untuk tindak pidana Illegal Logging di Indonesia dapat berbentuk penjara, denda, serta perampasan benda. 76 Ali yafi,merintis fiqh imu lingkungan hidup, (Jakarta: PT Cahaya Intan Sari, 2006), 39.