PROPOSAL DINAS PERIKANAN DAN PERTANIAN PATTASAKI (Perahu Angkat dan Angkutan Sampah Kita) Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Jum at, 01 Mei 2015 Kategori inovasi pelayanan publik Pelayanan langsung kepada masyarakat RINGKASAN PROPOSAL Pantai losari adalah ikon yang paling penting sebagai identitas Makassar. Keberadaan pantai Losari sebagai objek wisata andalan kota Makassar sejak dulu sudah populer hingga ke mancanegara. Seiring pesatnya pembangunan kota Makassar, pantai losari sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang yang sangat lengkap mengingat kawasan ini seringkali dimanfaatkan sebagai tempat perhelatan even-even besar dan acara kenegaraan. Seiring dengan itu pula, kondisi pantai ini pun mengalami pencemaran limbah yang semakin parah, sampah-sampah yang semakin tak terbendung dan lingkungan sanitasinya diambang kerusakan dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Program perahu pemungut sampah pun diluncurkan pemerintah kota dengan nama PATTASAKI. Pattasaki berarti membereskan atau membenahi. Dengan analogi itu, Pattasaki diandalkan untuk menjaga gengsi pantai Losari sebagai ikon kota. Pattasaki adalah hasil modifikasi perahu tradisional yang menggunakan motor tempel. Desainnya berupa 2 buah perahu sepanjang 7 meter yang ditautkan dimana pada bagian tengahnya terdapat jaring dan bak penampung sampah. Melihat fungsi operasionalnya yang sangat penting, Pattasaki menjadi ujung tombak penanganan sampah pantai yang setiap harinya harus mengangkat sekaligus mengangkut sampah sepanjang pesisir Losari. Hal itulah yang kemudian mendasari lahirnya program ini, yang ingin memastikan perairan disekitar anjungan losari terjaga dari sampah baik dari pengunjung maupun sampah kiriman dari kanal dan pulau. Konsep dasarnya adalah bagaimana sampah yang ada dapat tertangani dengan cepat dan tidak membutuhkan tenaga yang besar. Diharapakan dengan strategi itu, kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayanan dapat memberikan kontribusi positif baik terhadap lingkungan maupun peningkatan
ekonomi masyarakat seiring dengan meningkatnya kunjungan wisata ke Makassar karena anjungan losari terkelola dengan baik. ANALISIS MASALAH Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai Kondisi pantai Losari sangat mengkhawirkan dan selalu menjadi sorotan masyakat akibat sampah-sampah yang semakin tak terbendung yang disebabkan oleh buangan sampah padat dari masyarakat yang terdistribuskan melalui sejumlah kanal yang berhilir di pantai maupun yang berasal dari sampah-sampah buangan masyarakat yang berdomisili dibeberapa pulau di Kota Makassar. Sebelum tahun 2015, penanganan sampah di perairan Kota Makassar khususnya disekitar anjungan pantai losari dilakukan dengan memasang jaring di bawah jembatan CPI namun tidak dapat bertahan lama karena hilang/robek akibat sampah dengan volume yang besar dan disinyalir juga dilakukan oleh nelayan yang merasa terganggu karena jalur perahu mereka semakin menyempit. Cara ini juga masih mempunyai kekurangan yaitu jaring yang terpasang sifatnya hanya menahan saja, jadi kalau arusnya pasang maka akan terdorong lagi ke kanal, kalau surut sampah-sampah itu akan datang lagi ke Pantai Losari. Selain itu pula telah dilakukan Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya namun semua ini tidak berdampak menyelesaikan permasalahan sampah di pesisir anjungan losari. Kegiatan GBPL dilksananakan melalui penyadaran dan aksi bersih dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat. Pembersihan sampah dilaut dilakukan dengan menggunakan sero sampah yang terbuat dari jaring yang diikat pada kayu sebagai pegangan. Kemudian pembersihan sampah dilakukan dengan speedboat, tetapi belum bisa menyelesaian permasalahan pembersihan sampah di pantai Losari. Cara ini selain membutuhkan energi yang besar juga kemampuan mengambil sampah masih sangat terbatas dan membutuhkan waktu yang lama. Ide PATTASAKI dapat dilihat baik sebagai alat sekaligus sebagai proses untuk menunjukkan kepedulian pemerintah dan menggugah kesadaran warga dalam penanganan masalah sampah. Ide ini meski efektif, namun bukanlah solusi akhir dan hanya sebagai langkah antisipasi bersifat sementara. Penanganan sampah ini tetap membutuhkan perhatian semua pihak yang saling bersinergi, termasuk membangun kesadaran kolektif warga. Harapan pemerintah adalah orang yang tinggal di darat punya kesadaran bahwa kita tak boleh membuang sampah begitu saja, karena ketika
tidak tertangani maka prosesnya lambat laun akan sampai ke laut. Ketika datang hujan maka sampah itu pertama-tama akan turun ke drainase, ketika airnya naik maka akan sampai ke kanal. Begitu sampai ke kanal, dalam hitungan jam sampah-sampah itu akan sampai ke laut. PENDEKATAN STRATEGIS Ringkaslah tentang apa dan bagaimana inovasi pelayanan publik ini telah memecahkan masalah Ide PATTASAKI murni berasal dari Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto. Program ini merupakan jawaban atas masalah penanganan sampah yang selama ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik di pesisir Kota Makassar. Walikota kemudian melimpahkan pengelolaan program ini kepada Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pengadaan dan pengangkatan sampah di laut bekerja sama dengan Kecamatan Ujung Pandang. Dinas Perikanan dan Pertanian bertanggung jawab dalam operasional perahu baik SDM maupun pendanaannya. Program PATTASAKI sangat membantu dalam upaya penanganan sampah di wilayah pantai Losari. Dengan berjalannya inovasi ini sampah yang biasa tertumpuk di sekitaran perairan anjungan pantai Losari baik yang berasal dari kanal pada saat surut dan dari arah laut melalui sampah-sampah kiriman dari beberapa pulau yang berada di perairan Kota Makassar sudah bisa teratasi dengan baik. KREATIF DAN INOVATIF Jelaskan bahwa inovasi pelayanan publik yang diajukan ini bersifat unik dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara-cara baru dan berbeda dari metode sebelumnya serta berhasil diimplementasikan Dengan program PATTASAKI sangat epektif dalam menangani pembersihan sampah di pantai Losari, karena membutuhkan tenaga yang sedikit, mudah mengoperasikannya dan energi yang dibutuhkan relatif kecil dibandingkan dengan upaya yang dilakukan sebelumnya. Sehingga sampah di wilayah pantai losari sudah bisa terkontrol dengan baik. Pada tataran implementasi di lapangan, terdapat pelaksana yang terdiri dari petugas sampah dan driver perahu, Koordinator pelaksana dari DP2 Kota Makassar serta petugas kebersihan Kecamatan Ujung Pandang.
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN Uraikan unsur-unsur rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan inovasi pelayanan publik ini, termasuk perkembangan dan langkah-langkah kunci, kegiatankegiatan utama serta kronologinya 1. Pembutan Desain awal Perahu : Penanganan sampah di pesisir anjungan losari di awali dengan pembuatan desain awal perahu yang di lakukan langsung oleh Walikota Makassar 2. Pelaksanaan Pengadaan Perahu dan uji coba: Pengadaan perahu sebanyak 1 (satu) dimaksudkan untuk uji coba agar dapat melihat fungsi perahu sebagai pengangkat dan pengangkut sampat berjalan secara maksimal 3. Evaluasi, Desain Final dan pengadaan perahu: Setelah melakukan uji coba dan dilihat hal-hal yang dianggap masih belum maksimal maka dilakukan kembali pemantapan desain. Setelah dilaksanakan kembali pengadaan sebanyak 3 (tiga) unit perahu diharapkan dapat menjangkau kegiatan pembersihan sampah di pesisir Makassar khususnya Anjungan Losari 4. Perekrutan Pelaksana lapangan Pelaksana lapangan meliputi driver perahu dan operator yang bertugas mengarahkan perahu, mengontrol sampah yang masuk ke jaring, dan menaikkan jaring yang telah penuh ke atas perahu. 5. Monitoring pelaksanaan dan evaluasi Monitoring ini dimaksudkan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan operasional PATTASAKI berjalan dengan baik dengan melibatkan personil dari Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Ujung Pandang yang bertugas untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sedangkan kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk menilai kekurangankekurangan yang masih ada seperti perlunya penambahan jaring yang ditempatkan disamping perahu.
LAMPIRAN RENCANA AKSI
PEMANGKU KEPENTINGAN Sebutkan siapa saja yang telah berkontribusi untuk desain dan/atau pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini Pelaksanaan Program PATTASAKI Salah Satu Inisiatif Pemerintah Kota Makassar yang dicanangkan oleh Walikota Makassar Bapak Moh. Ramdhan Pomanto, kemudian dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar beserta Jajarannya, Kecamatan Ujung Pandang, serta Petugas Sampah yang direkrut DP2 Kota Makassar. Dalam pengembangan lebih lanjut akan melibatkan semua stakeholder yang terkait seperti pengusahan perhotelan, rumah makan, dan industri lainnya untuk ikut terlibat dalam menyukseskan program ini sehingga seluruh wilayah pesisir kota Makassar bebas dari sampah. Pada proses pelaksanaan monitoring evaluasi PATTASAKI, pihak dari DP2 kota Makassar, Satpol PP, Camat dan Lurah melakukan pemantauan langsung untuk melihat kebersihan di sekitar perairan pantai Losari. SUMBER DAYA Sebutkan biaya untuk sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang berkaitan dengan inovasi pelayanan publik ini Untuk melaksanakan program PATTASAKI, berbagai pemangku kepentingan menyediakan dana guna mendukung inisiatif ini : Walikota membuat desain PATTASAKI DP2 Kota Makassar membuat dan menguji kelayakan dan menyempurnakan PATTASAKI dan merekrut tenanga operator / driver PATTASAKI. Kecamatan dan Kelurahan ikut mengambil tanggungjawab untuk operasional PATTASAKI / Semua sumberdaya yang disebutkan di atas berperan aktif dalam mendukung dan mendorong pelaksanaan inisiatif di Kota Makassar. Komitmen ini ditingkatkan melalui kordinasi semua pihak terkait / berkepentingan. KELUARAN/OUTPUT Sebutkan paling banyak lima keluaran konkret yang mendukung keberhasilan inovasi pelayanan publik ini Hasil yang diharapkan dari program PATTASAKI ini adalah kebersihan perairan pantai Losari dari sampah. Keluaran konkrit inovasi PATTASAKI, adalah :
1. Kebersihan perairan pantai losari 2. Terciptanya kenyamanan dan keindahan dalam menikmati wisata di pantai losari 3. Terlaksananya koordinasi dengan stakeholder lainnya dalam pelaksanakaan kegiatan untuk mendukung terciptanya kota Makassar yang nyaman untuk semua PEMANTAUAN DAN EVALUASI Uraikan bagaimana pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini dipantau dan dievaluasi Agar lebih memahami pelaksanaan inisiatif dan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan yang dicapai secara teratur maka DP2 Kota Makassar, Satpol PP, Camat, dan Lurah melakukan evaluasi secara langsung secara rutin. Selain itu petugas bersiaga lokasi dan memantau keberadaan sampah. KENDALA DAN SOLUSI Uraikan masalah utama yang dihadapi selama pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini beserta cara penanggulangan dan penyelesaiannya Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan inisiatif adalah masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempanya dan armada PATTASAKI masih terbatas jumlahnya belum bisa untuk menangani sepanjang pantai Kota Makassar. Upaya yang dilakukan dalam menangani kesadaran masyarakat terhadap kebersihan yaitu adanya kebijakan pemerintah kota yaitu LISA (Lihat Sampah Ambil) dan untuk mendorong keaktifan seluruh kalangan masyarakat diadakan LISA Award yang diberikan pada wilayah kelurahan yang terjada kebersihannya. Untuk menangani pemenuhan jumlah armada rencana kedepannya akan melibatkan pihak terkat untuk bisa berpartisipasi mensukseskan program ini yaitu seperti pengusaha perhotelan, rumah makan, dan industri lainnya untuk berpartisipasi dalam pengadaan armada dan operasionlanya.
MANFAAT Uraikan dampak dari inovasi pelayanan publik ini, berikan beberapa pembuktian /data yang menunjukkan dampak/manfaat dari inovasi pelayanan publik ini Manfaat utama yang didapatkan dari program ini adalah terciptanya kebersihan perairan pantai dari sampah sehingga terwujud obyek wisata pantai losari yang nyaman untuk semua. Manfaat lainnya adalah terbukanya lowongan kerja baru sebagai tenaga operator / driver PATTASAKI. SEBELUM DAN SESUDAH uraikan perbedaan sebelum dan sesudah inovasi pelayanan publik ini dilakukan Sebelum inovasi ini dilaksanakan Penanganan sampah di perairan Kota Makassar khususnya disekitar anjungan pantai losari belum ditangani secara maksimal sehingga sampah masih sering ditemukan baik yang berasal dari pulau yang terbawa arus pasang maupun dari kanal pada saat surut. Kegiatan pembersihan sebelum inovasi dilakukan dengan memasang jaring di bawah jembatan CPI namun tidak dapat bertahan lama karena hilang/robek akibat sampah dengan volume yang besar dan disinyalir juga dilakukan oleh nelayan yang merasa terganggu karena jalur perahu mereka semakin menyempit. Cara ini juga masih mempunyai kekurangan yaitu jaring yang terpasang sifatnya hanya menahan saja, jadi kalau arusnya pasang maka akan terdorong lagi ke kanal, kalau surut sampah - sampah itu akan datang lagi ke Pantai Losari. Sesudah inovasi ini dilaksanakan Sesudah inovasi ini dilaksanakan sampah sudah mulai tertangani dengan baik. sampah yang selama ini merupakan barang yang sangat mudah ditemukan mengapung di Perairan Losari sudah mulai teratasi dengan menggunakan perahu PATTASAKI.
DOKUMEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN Uraikan pengalaman umum yang diperoleh dalam melaksanakan inovasi pelayanan publik ini, pembelajarannya, dan rekomendasi untuk masa depan Inisiatif ini berhasil berkat adanya komitmen dari pemerintah kota melalui dinas terkait dan semua stakeholder yang membantu mensukseskan program ini. Pembelajaran yang dipetik dari program PATTASAKI adalah: 1. Ditengah masyarakat yang masih kurang kesadaranya terhadap kebersihan khususnya tentang sampah, komitmen pemeritah untuk bisa merubah perilaku sangat dibutuhkan sehingga kesadaran masyarakat bisa berubah sedikit demi sedikit menuju yang lebih baik. 2. Didapatkannya suatu model penanganan / pembersihan sampah di wilayah perairan pantai yang lebih efektif dan efisien seperti model desain PATTASAKI. 3. Koordinasi dan komunikasi yang terjadi antar semua pihak terkait baik pemerintah dan pihak swata dalam menjaga hubungan kerjasama dalam penanganan sampah di Kota Makassar 4. Didapatkan ide yang secara teknis sederhana tetapi memiliki manfaat yang banyak yaitu dalam memudahkan membersihkan perairan pantai sehingga tercipta kebersihan pantai dan membuka lowongan kerja sebagai operator / driver.
5. Keberhasil PATTASAKI dalam menjaga kebersihan perairan pantai losari menambah daya tarik sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata di anjungan pantai losari KELANJUTAN DAN REPLIKASI Uraikan bagaimana inovasi pelayanan publik ini sedang dilanjutkan, jelaskan apakah inovasi ini sedang direplikasi (transfer of knowledge) atau didiseminasi untuk seluruh pelayanan publik di tingkat instansi, daerah, nasional dan/atau internasional, dan jelaskan bagaimana inovasi pelayanan publik ini dapat direplikasi Program PATTASAKI di Kota Makassar telah direplikasi oleh kecamatan di Kota Makassar yang wilayahnya berbatasan langsung dengan pantai melalui permintaan kepada Dinas Perikanan dan Pertanian untuk menyerahkan 1 (satu) unit perahu PATTASAKI agar dapat dikelola langsung baik dalam hal pembiayaan tenaga operasional maupun operasional pelaksanaan kegiatan pembersihan dan pengangkutan. Untuk menjamin keberlanjutan inovasi ini maka Dinas Perikanan dan Pertanian mengalokasikan anggaran melalui APBD Kota Makassar untuk membiayai operasional pelaksanaan kegiatan.