BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, dan sekaligus menambah jumlah penduduk usia lanjut. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

I. PENDAHULUAN. tahun. Peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia akan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia (Khomsan, 2013). Menurut Undang-Undang No.13/1998

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju hidup sehat 2010 yaitu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menopause merupakan berhentinya masa menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Terjadinya transisi

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. menopause. Jumlah populasi wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN. kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup ini mengakibatkan jumlah penduduk lanjut usia meningkat pesat

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Terpenuhinya kebutuhan gizi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidup. Dengan demikian angka harapan hidup dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya (Depkes RI, 2002). Berdasarkan laporan WHO, Usia Harapan Hidup (UHH) wanita di Indonesia pada tahun 2004 adalah 68 tahun. UHH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain seperti Swiss yang mencapai 83 tahun dan Amerika Serikat yang mencapai 80 tahun. Sama halnya yang terjadi pada tahun 2005 berdasarkan Human Development Report UNDP, UHH wanita di Indonesia hanya mencapai 66,8 tahun. UHH ini juga masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia seperti Malaysia yang mencapai 73,2 tahun dan Thailand yang mencapai 70 tahun (Pangkahila, 2007). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan UHH untuk DKI Jakarta meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2007 UHH untuk wanita adalah 74 tahun dan pada tahun 2012 meningkat

2 menjadi 74,7 tahun. Estimasi BPS pada tahun 2025 mencapai 75,8 tahun (www. BPS.go.id). Peningkatan jumlah lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penurunan angka fertilitas penduduk, perbaikan status kesehatan, perubahan gaya hidup, dan adanya peningkatan UHH (Fatmah, 2010). Selama menuju UHH yang terus meningkat, wanita memiliki suatu fase reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus, yaitu fase menopause. Fase tersebut menjadi sangat penting karena 1/3 masa kehidupan wanita akan berada dalam fase tersebut. Menopause adalah haid terakhir yang masih dikendalikan oleh fungsi hormon indung telur yang diikuti oleh masa tidak haid selama 12 bulan berturut-turut. Menurut Depkes RI, usia wanita yang memasuki masa menopause berkisar antara 45-55 tahun. Pasca menopause penurunan atau hilangnya hormon estrogen akan menyebabkan wanita mengalami gangguan atau keluhan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Keluhan jangka pendek yang biasa dirasakan seperti gangguan vasomotor, psikologik, hilangnya jaringan penunjang, gangguan pada mata, dan gangguan pada urogenital sedangkan untuk jangka panjang seperti osteophorosis, penyakit jantung koroner, demensia tipe alzheimer, kanker usus besar, dan stroke. Dengan banyaknya gangguan-gangguan yang mungkin dialami tersebut, maka sering kali menopause menjadi hal yang paling ditakuti bagi setiap wanita (Depkes RI, 2002).

3 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi usia menopause antara lain usia saat haid pertama kali (menarche), usia terakhir melahirkan, jumlah anak, konsumsi makanan sumber fitoestrogen, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan riwayat merokok. Berdasarkan hal-hal yang tertulis di atas, penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menopause masih perlu dilakukan untuk mengetahui hubungan antara usia menarche, usia terakhir melahirkan, jumlah anak, konsumsi makanan sumber fitoestrogen, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan riwayat merokok. Tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berdasarkan data Posyandu Lansia Kartini tahun 2012 dilaporkan bahwa dari 62 orang lansia yang memiliki tekanan darah tinggi sebesar 54.13%, kolesterol tinggi sebesar 11.3%, dan gula darah tinggi sebesar 26.2%. Angka tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi penyakit nasional berdasarkan RISKESDAS 2007 seperti hipertensi sebesar 7.2%, stroke sebesar 6.0%, jantung sebesar 0.9%. Oleh karena cukup tingginya angka resiko penyakit pada wanita menopause maka perlu dilakukan penelitian di tempat tersebut (Data Posyandu Lansia Kartini RW. 011, 2012). B. Identifikasi Masalah Menopause merupakan suatu fase yang sangat penting bagi wanita karena setelah memasuki usia tersebut akan banyak perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, wanita sebaiknya mempersiapkannya agar tidak mengalami menopause dini.

4 Hasil studi pendahuluan Ifayanti (2012) mengungkapkan bahwa 6 dari 10 wanita mengalami menopause lebih cepat dari usia rata-rata yaitu kurang dari 50 tahun. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi usia menopause diantaranya adalah usia menarche, usia terakhir melahirkan, jumlah anak, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan riwayat merokok (Kasdu, 2002). Sementara menurut Smart (2010) konsumsi makanan sumber fitoestrogen dapat mencegah terjadinya menopause dini jika asupannya terpenuhi. Dari uraian tersebut, maka permasalahan yang ingin diketahui peneliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dilakukan pada wanita yang telah memasuki usia menopause dengan usia 65 tahun. Karena adanya keterbatasan waktu, biaya, tempat, tenaga, dan agar lebih terarah maka peneliti membatasi veriabel-variabel yang akan diteliti, yaitu usia menarche, usia terakhir melahirkan, jumlah anak, konsumsi makanan sumber fitoestrogen, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan riwayat merokok sebagai variabel independent dan usia menopause sebagai variabel dependent.

5 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Mengidentifikasi karakteristik responden (usia, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan). b) Mengidentifikasi usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. c) Mengidentifikasi usia menarche, usia terakhir melahirkan, jumlah anak, konsumsi makanan sumber fitoestrogen (tahu dan tempe), penggunaaan alat kontrasepsi hormonal, dan riwayat merokok pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

6 d) Menganalisis hubungan antara usia menarche dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. e) Menganalisis hubungan usia terakhir melahirkan dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. f) Menganalisis hubungan jumlah anak dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. g) Menganalisis perbedaan konsumsi makanan sumber fitoestrogen (tahu dan tempe) dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. h) Menganalisis perbedaan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. i) Menganalisis perbedaan riwayat merokok dengan usia menopause pada wanita di RW. 011 Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. F. Manfaat 1. Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan Ilmu Gizi Masyarakat dalam bentuk informasi ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menopause pada wanita.

7 2. Manfaat Bagi Institusi Diharapkan berbagai informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh para pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan usia harapan hidup serta penanganan berbagai masalah gizi dan kesehatan pada wanita dalam mempersiapkan diri saat memasuki usia menopause. 3. Manfaat Bagi Peneliti Diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan serta dapat memperoleh pengalaman di bidang penelitian.