BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa pelabuhan menjadi cukup penting dalam membantu peningkatan ekonomi negara. Dengan adanya pelabuhan maka kegiatan ekonomi baik domestik maupun internasional suatu negara akan menjadi lebih baik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan yang dimaksud dengan pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pentingnya pelabuhan dalam mendukung kegiatan perekonomian Indonesia terlihat dari jumlah barang yang dimuat dengan menggunakan kapal dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah barang yang dimuat dengan pesawat maupun kereta api. Tabel 1.1 Jumlah Barang Dimuat (Ton) / Tahun Jenis Transportasi Jumlah Barang Dimuat (Ton) / Tahun 2012 2013 2014 2015 Pesawat Polonia 17.706 17.966 1.6110 15.419 Soekarno Hatta 213.307 220.334 220.748 210.501 1
2 Juanda 51.730 48.327 45.936 44.756 Ngurah Rai 7.830 6.270 3.601 5.612 Hasanudin 22.983 25.049 23.450 26.156 Total 313.556 317.946 309.845 302.444 Kereta Api Jawa 6.478 8.300 11.242 10.070 Sumatera 17.140 18.456 22.221 21.965 Total 23.618 26.756 33.463 32.035 Kapal Belawan 917.685 645.811 446.962 221.840 Tanjung Priok 14.255.331 13.580.877 12.400.530 13.515.756 Tanjung 6.500.854 6.184.099 6.018.626 5.355.518 Perak Balikpapan 9.012.977 10.702.107 9.479.648 9.638.194 Makassar 4.807.864 4.487.305 4.855.850 4.037.180 Total 35.494.711 35.600.199 33.201.616 32.768.488 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) Berdasarkan data di atas, diketahui berbagai faktor yang mempengaruhi minimnya penggunaan kereta api sebagai moda transportasi dalam kegiatan pengiriman cargo disebabkan masih minimnya penerapan double track jalur kereta api, sehingga kereta api penumpang dan pengangkut barang masih menggunakan jalur yang sama, ditambah lagi dengan keterbatasan jangkauan wilayah yang hanya mencakup pulau Jawa dan Sumatra. Kemudian minimnya penggunaan moda transportasi udara disebakan ketidakseimbangan antara tingginya jumlah armada dibanding terbatasnya bandara yang digunakan. Pada akhirnya kapal dianggap menjadi
3 moda transportasi yang paling efektif dan efisien di Indonesia sebagai negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut. Dari segi lain, anggapan kapal sebagai sarana transportasi yang paling efektif dan efisien juga didukung dengan faktor lain yaitu jumlah pelabuhan yang lebih merata jika dibanding jumlah bandara atau stasiun di Indonesia. Berdasarkan data dari prasarana transportasi Kementerian Perhubungan jumlah pelabuhan di Indonesia Pelabuhan di Indonesia berjumlah 253. Tabel 1.2 Mapping Prasarana Transportasi Pulau Jumlah Pelabuhan Jumlah Bandara Jumlah Stasiun Sumatera 61 33 67 Jawa 59 32 370 Kalimantan 35 114 - Sulawesi 82 26 - Papua 16 227 - Sumber : Data Departemen Perhubungan Dari jumlah seluruh pelabuhan di Indonesia, terdapat beberapa jenis pelabuhan. Berdasar data dari Kementerian Perhubungan, pelabuhan di Indonesia dibedakan jenisnya menjadi beberapa yaitu antara lain : a) Pelabuhan Umum : Pelabuhan yg diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum yang dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan ( BUP).Badan usaha pelabuhan : BUMN atau BUMD yg khusus didirikan utk mengusahakan jasa kepelabuhanan di pelabuhan umum. b) Pelabuhan Khusus : pelabuhan yang dibangun dan dijalankan guna menunjang kegiatan yang bersifat khusus dan pada umumnya untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. Sedangkan Pelabuhan umum sendiri berdasar data Kementerian Perhubungan, dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu : a) Pelabuhan Umum Diusahakan : Pelabuhan laut yang diselenggarakan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia, untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan bagi kapal yang
4 memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan lain-lain. b) Pelabuhan Umum Tidak Diusahakan : Pelabuhan laut yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Kepelabuhanan Kanwil Departemen Perhubungan yang pembinaannya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Sedangkan tugas dan fungsinya sama dengan pelabuhan yang diusahakan, tetapi fasilitas yang dimiliki belum selengkap pelabuhan yang diusahakan. PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penyelenggara pelabuhan diusahakan yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya atau yang biasa disebut PT. Pelindo III memiliki beberapa bidang usaha yang menjadi bisnis inti perusahaan. Lingkup usaha yang dijalankan oleh PT. Pelindo III diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 88 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Pelindo III sebagai Badan Usaha Pelabuhan. Usaha-usaha yang dijalankan oleh PT. Pelindo III Surabaya antara lain : a) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro; b) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang; c) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas; d) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat; e) Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan; f) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkat muat, serta peralatan pelabuhan; g) Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih;
5 h) Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang; i) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT. Pelindo III Surabaya untuk mendukung pelaksanaan bidang bidang usahanya. Salah satu bidang usaha PT. Pelindo III Surabaya yaitu penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat untuk barang dan petikemas. Terminal Serbaguna Nilam di Pelabuhan Tanjung Perak dikelola oleh PT. Pelindo III untuk melayani jasa bongkar muat untuk barang dan petikemas. Kegiatan bongkar petikemas secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan memindahkan petikemas dari atas kapal kemudian dipindahkan ke lapangan penumpukan petikemas atau container yard. Sedangkan kegiatan muat petikemas dapat diartikan sebagai kegiatan memindahkan petikemas dari lapangan penumpukan petikemas atau container yard ke atas kapal. Pergerakan petikemas dalam kegiatan bongkar muat sebenarnya tidak sesederhana itu. Perlu untuk diketahui bahwa sebelum kegiatan muat petikemas dilakukan, proses receiving atau pemasukan petikemas dari luar area terminal menuju ke lapangan penumpukan atau container yard dan setelah kegiatan bongkar petikemas selesai dilakukan, proses delivery atau pengeluaran petikemas dari lapangan penumpukan atau container yard. Pergerakan petikemas menjadi tanggungjawab pihak perusahaan bongkar muat yaitu PT. Pelindo III selama petikemas masih berada di dalam area terminal. Bagan 1.1 Pergerakan Petikemas Gate In / Gate Out Receiving Delivery Container Yard Muat Bongkar Kapal Sumber : Data PT. Pelindo III Surabaya
6 Berdasarkan bagan di atas, kegiatan receiving dan delivery petikemas menjadi sangat penting juga mempengaruhi kelancaran kegiatan bongkar muat petikemas. Kegiatan muat petikemas akan terhambat jika kegiatan receiving petikemas mengalami hambatan atau tertunda yang akan berakibat bertambahnya biaya operasional. Sedangkan dalam kegiatan bongkar petikemas, apabila tidak segera dilakukan kegiatan delivery petikemas maka akan berakibat penumpukan di container yard dan juga berakibat bertambahnya biaya operasional. Tidak menutup kemungkinan juga hal ini mempengaruhi waktu dwelling time. Menurut definisi World Bank (2011), dwelling time adalah waktu yang dihitung mulai dari suatu petikemas (container) dibongkar dan diangkat (unloading) dari kapal sampai petikemas tersebut meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama. Mengingat pentingnya kegiatan receiving dan delivery dalam kelancaran pelaksanaan bongkar muat petikemas, maka penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana kegiatan receiving dan delivery petikemas salah satu Terminal di Pelabuhan Umum diusahakan yang dikelola oleh PT. Pelindo III Surabaya. Oleh karena itu penulis mengambil judul Prosedur Pelaksanaan Receiving dan Delivery Petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas yang dipaparkan penulis maka penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Receiving dan Delivery Petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya?
7 C. Tujuan Pengamatan Adapun tujuan dari kegiatan pengamatan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Tujuan Operasional a) Untuk menjajaki dan memahami bagaimana prosedur pelaksanaan kegiatan receiving dan delivery petikemas mulai dari awal sampai dengan tahap akhir kegiatan di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya, agar nantinya dapat mengerti langkah langkah dalam pelaksanaan kegiatan receiving dan delivery petikemas dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. b) Agar dapat menguraikan permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan receiving dan delivery petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya, sehingga dapat meminimalisir dan mencegah timbulnya permasalahan yang mungkin akan terjadi. c) Agar dapat menerangkan bagaimana prosedur pelaksanaan receiving dan delivery petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya. Dengan prosedur yang benar diharapkan jika nanti terdapat pergantian pegawai, mereka tetap bisa mengetahui prosedur receiving dan delivery yang benar sesuai dengan aturan. 2. Tujuan Fungsional Untuk mencegah terjadinya permasalahan permasalahan yang terjadi dalam melaksanakan kegiatan receiving dan delivery secara prosedural sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dimasa yang akan datang. 3. Tujuan Individual Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8 D. Manfaat Pengamatan Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pengamatan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Instansi Terkait Apabila dimungkinkan dapat memberikan masukan bagi lembaga yang bersangkutan untuk melakukan perubahan atau perbaikan sesuai dengan hasil penulisan tugas akhir, dengan demikian dapat menambah kinerja instansi menjadi semakin tertib sesuai prosedur yang ada khususnya dalam hal receiving dan delivery petikemas. 2. Bagi Penulis a) Penulis dapat mengetahui bagaimana prosedur pelaksaanaanreceiving dan delivery petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya secara teori dan secara langsung sesuai dengan keadaan di lapangan. b) Sebagai bekal penulis jika saja nanti dalam dunia kerja penulis terjun dalam lingkungan kerja yang ada kaitannya dengan kegiatan receiving dan delivery petikemas. c) Penulis mendapatkan wawasan, pengetahuan sekaligus pengalaman tentang kegiatan receiving dan delivery petikemas sehingga kelak dapat dikembangkan. 3. Bagi Pembaca a) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang prosedur kegiatan receiving dan delivery petikemas khususnya di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya. b) Sebagai informasi kegiatan apa yang terjadi di pelabuhan, khususnya agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya kegiatan receiving dan delivery dalam pelaksanaan bongkar muat petikemas.
9 4. Bagi Mahasiswa a) Sebagai referensi mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau referensi dalam pengerjaan tugas akhir khususnya untuk mahasiswa Diploma III Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. b) Menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa khususnya tentang prosedur pelaksanaan receiving dan delivery petikemas di Terminal Serbaguna Nilam PT. Pelindo III Surabaya.