BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank dan Perbankan Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan (Kasmir, 2008: 25-26). Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Kuncoro, 2002: 68). Perbankan berdasarkan Undang-undang Nomor 10/1998 pasal 1 dinyatakan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. B. Fungsi Bank Fungsi pokok perbankan apabila dilihat dari sudut peranan ekonominya meliputi empat faktor, yaitu: 1. Menerima simpanan dalam bentuk tabungan (Saving Account), deposito berjangka (Demand Deposit), dan giro (Current Account) serta mengkonversikannya menjadi rekening koran yang fleksibel untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat. 8
9 2. Melaksanakan transaksi pembayaran melalui perintah pembayaran (Standing Instructions) atau bukti-bukti lainnya. 3. Memberikan pinjaman atau melaksanakan kriteria investasi lain di sektor-sektor yang menghasilkan Rate Of Return mencukupi daripada Cost of Fund sumber dana perbankan. 4. Menciptakan uang (Money maker) melalui pemberian kredit yang dimanifestasikan dengan perjanjian uang giral (American Institute Of Banking, 1966; Terjemahan bebas). C. Peranan Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam: 1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, menjadikannya sebagai sarana penyimpanan uang dan berinvestasi bagi masyarakat (surplus of fund). Di mana tujuan utama masyarakat menyimpan uang ini adalah untuk memberikan rasa aman dari hal-hal yang tidak diinginkan, sedangkan kegiatan investasi dilakukan masyarakat dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Untuk memenuhi tujuan diatas, baik untuk mengamankan uang maupun melakukan investasi, bank menyediakan sarana yang disebut simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang bersangkutan. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan deposito (time doposit).
10 2. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing) ataupun dari luar kota atau luar negeri (inkaso), Letter of Credit (L/C), safe deposit box, bank garansi, dan jasa lainnya yang bertujuan untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. 3. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat dengan memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang membutuhkan (lack of fund). Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu menilai apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak. Penilaian ini dilakukan agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman yang disalurkan bank dengan berbagai sebab (Kasmir, 2005: 9-10). D. Pengertian Kredit Credere Creditum berarti kepercayaan akan kebenaran. Berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara Bank dengan lain pihak yang mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan (Mulyono, 1986: 9-10). Menurut undang-undang
11 Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit a -tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan (barang, uang atau barang) (Suyatno, et all, 1992: 12). E. Tujuan Kredit Tujuan kredit untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dari jasa pemberian kredit dan keamanan bank, yaitu keamanan untuk nasabah penyimpan (Martono, 2002: 52). F. Fungsi Kredit Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut: a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dalam lalu lintas uang c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
12 g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional (Suyatno, et all, 1992: 16). G. Jaminan Kredit Kredit dengan jaminan (Secured Loan) yaitu kredit yang disertai penyerahan barang jaminan nasabah. Jenis barang jaminan tersebut sangat tergantung pada jenis kredit yang diberikan (Sinungan, 1991). Misalnya Kredit kredit pemilikan rumah(kpr) dan kredit agunan rumah (KAR) sebagai jaminan kredit untuk bank debitur mengagunkan Sertifikat Tanah dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). H. Pengertian Appraisal Appraisal di dalam kamus, diartikan sebagai penilaian atau penaksiran, demikian juga Valuation diartikan sebagai penilaian atau penaksiran. Jadi Appraisal dan Valuation, Didalam kamus Appraisal, diartikan sebagai penilaian atau penaksiran, demikian juga Valuation diartikan sebagai penilaian atau penaksiran. Jadi Appraisal dan Valuation, Adalah sama artinya. Istilah Appraisal dan Appraiser lebih banyak dipergunakan di Amerika Serikat, sedangkan Istilah Valuation dan Valuers biasa dipakai di lnggris dan negara anggota persemakmuran (Commonwealth Countries). Dari dua istilah tersebut, yang perlu diperhatikan adanya suatu istilah yang tidak dapat dipisahkan, yaitu pengertian Valuer dan nilai. Dari beberapa definisi yang ada dapat digaris bawahi mengenai penilaian adalah: Penilaian merupakan sebuah opini
13 Penilaian juga merupakan suatu estimasi nilai (an estimated value) Dilakukan pada hari yang ditentukan (as of specific date) Berdasarkan kepada hasil analisis atas data pasar yang relevan (based on analysis of relavan market information) (Soeparjanto. 2008). Penilaian (valuation/appraisal) pada dasarnya merupakan estimasi atau opini, walaupun didukung oleh alasan atau analisis yang rasional. Kelayakan suatu penilaian dibatasi oleh ketersediaan data yang cukup, serta kemampuan dan obyektifitas si penilai (valuer/appraiser). Penilaian aset (appraisal/valuation) harus dipahami sebagai suatu proses ilmiah yang dilakukan seorang penilai untuk mendapatkan estimasi nilai suatu aset tertentu. Mengingat konsep aset yang dinilai adalah dalam konsep hukum yang mempunyai nilai ekonomis, maka indikasi nilai yang dihasilkan dari suatu penilaian dituangkan dalam satuan moneter. Penilaian merupakan ilmu praktis yang bersifat multi disiplin, karenanya kaitan dan dukungan ilmu pengetahuan lainnya sangat penting untuk dipahami oleh para penilai. Beberapa bidang keilmuan yang sangat besar peranannya dalam menunjang bidang penilaian adalah ilmu ekonomi, ilmu Teknik dan ilmu Hukum. Dalam penilaian juga tidak lepas dari unsur subyektif seorang penilai yang berkaitan dengan pengalaman dan prediksi prediksi tertentu (Soeparjanto. 2008). I. Tujuan Penilaian Tujuan utama dari penilaian adalah prakiraan yang biasa disebut nilai pasar atau market value. Nilai pasar didefinisikan sebagai probabilitas
14 utama harga jual properti yang bersaing dalam pasar terbuka (Badan Pemeriksa keuangan, 2011).
BAB III PEMBAHASAN A. Tahapan Kerja Appraisal Internal di Bank BTN Cabang Solo Proses Administrasi Proses Survei Proses Penilaian Sumber : BANK TABUNGAN NEGARA (dimodifikasi) Gambar 3.1. Skema Cara Kerja Appraisal 15