PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN BARU DENGAN METODE VLAN DI ORGANISASI AHLULBAIT INDONESIA MUHAMMAD NABIEL BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat - 11530 Telp: + (62-21) 53696969, 53696999 Fax: + (62-21)5300655 ABSTRACT The study aims to provide a better solution to the network Ahlulbait Indonesia. The process of data collection for the needs of the research is a method of research conducted by means of direct surveys and interviews. Network that is running on Ahlulbait Indonesia is a network that is so simple, such as communication between devices is manually, just depend on internet for exchange data. No limits of access list each division so less safe data and no limit broadcast data that could lead to happening traffic on the network. To overcome these problems, it is advisable to carry out the design of a new network in the form of prototypes and making the network VLAN (Virtual Local Area Network) designed using Cisco Packet Tracer and configuration console using PuTTY. So that limit the existing broadcast in order to reduce traffic network connection, provide access list communication among divisions, provide internet access to the entire divisions, so that the performance of each division in Ahlulbait Indonesia more effectively and optimally. Keywords: Prototype, Cisco Packet Tracer, PuTTY. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk memberikan solusi baru yang lebih baik ke Organisasi Ahlulbait Indonesia. Proses pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan survey langsung ke kantor Organisasi Ahlulbait Indonesia serta dengan melakukan wawancara. Jaringan yang sedang berjalan di Organisasi Ahlulbait Indonesia saat ini sangat sederhana, seperti berkomunikasi antar device dilakukan secara manual, hanya mengandalkan akses internet untuk bisa bertukar data, tidak adanya batasan hak akses tiap divisi sehingga kurang amannya data serta tidak ada batasan broadcast data yang bisa menyebabkan terjadinya traffic pada jaringan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka disarankan untuk membuat perancangan baru yang berupa prototip dengan memanfaatkan VLAN (Virtual Local Area Network) yang di rancang menggunakan Cisco Packet Tracer dan konfigurasi console menggunakan PuTTY. Sehingga dapat membatasi broadcast yang ada agar dapat
mengurangi traffic koneksi jaringan, memberikan batasan jalur akses komunikasi antar divisi serta memberikan akses internet pada keseluruhan divisi, agar kinerja masing-masing divisi di Organisasi Ahlulbait Indonesia lebih efektif dan optimal. Kata Kunci : Perancangan, Cisco Packet Tracer, SOP(Standard Operational Procedur).
PENDAHULUAN Saat ini kebutuhan akan informasi dan pertukaran informasi menjadi prioritas utama, terutama dalam melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini berkembang seiring dengan pengguna yang menginginkan informasi didapat dengan cepat, efisien dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi informasi sebagai solusi masalah telah mengalami perkembangan yang pesat. Kini pengiriman berbagai informasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer. Organisasi Ahlulbait Indonesia adalah salah satu organisasi yang mengikuti perkembangan teknologi. Organisasi Ahlulbait Indonesia adalah organisasi keagamaan yang sudah lama berdiri, memiliki kantor pusat di Jakarta dan banyak cabang daerah di Indonesia. Berkantor di Perkantoran Buncit Mas Blok AA 7 JL.Kemang Utara IX No.35 Duren Tiga Jakarta Selatan. Saat ini jaringan komputer yang ada di Organisasi Ahlulbait Indonesia hanya dengan koneksi jaringan wireless, dimana setiap komputer terhubung ke internet saja. Masalah yang dihadapi adalah kurang optimalnya kinerja komputer dan keamanan karena kesederhanaan jaringan yang ada.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mencakup beberapa metode penilitian, yaitu: Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dari jurnal yang telah dipublikasikan baik dari buku maupun internet. Studi pustaka ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan penelitian ini. Studi Lapangan Pencarian fakta dilakukan dengan berbagai cara untuk dapat mengumpulkan fakta dari informasi yang didapat, yaitu: - Wawancara Wawancara secara langsung untuk mendapatkan informasi terhadap jaringan yang sedang berjalan dan info lainnya. - Observasi Melakukan observasi langsung pada sistem jaringan yang sedang berjalan. Metode Perancangan Metode perancangan dapat dilakukan apabila informasi maupun fakta sudah lengkap. Adapun perancangan yang kami lakukan untuk metode ini adalah sebagai berikut: - Mencari dan membuat gambaran kasar solusi yang dapat diterapkan dalam permasalahan yang ada di Organisasi Ahlulbait Indonesia dengan teknologi yang sesuai. - Membuat rancangan jaringan baru di Organisasi Ahlulbait Indonesia.
Rancangan jaringan baru yang dibuat menggunakan simulator Cisco Packet Tracer diimplementasikan dalam bentuk prototip. Dengan melakukan ping dari satu komputer ke komputer lainnya. Jika ping antar komputer sesuai hak akses berhasil ini menandakan bahwa jaringan baru sudah saling terhubung dengan baik. Berikut adalah penjelasan tentang Access List yang digunakan dalam jaringan baru Organisasi Ahlulbait Indonesia. 1. Humas (192.168.10.(2-31)) (vlan 10) hanya bisa mengirim ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) 2. Divisi Penelitian & Pengembangan (192.168.20.(2-31)) (vlan 20) bisa mengirimkan ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) dan Pemred (192.168.40.6) (vlan 40) 3. Ekonomi (192.168.30.(2-31)) (vlan 30) bisa mengirim ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) 4. Ketua (192.168.40.2) (vlan 40) bisa mengirim dan menerima dari seluruh anggota vlan 40 5. Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) bisa menerima dari seluruh divisi 6. Bendahara (192.168.40.4) (vlan 40) hanya bisa mengirim ke seluruh anggota vlan 40 7. Pemred (192.168.40.6) (vlan 40) bisa mengirim ke divisi Penelitian & Pengembangan (vlan 20), seluruh anggota dalam vlan 40, divisi Sosial, Seni & Budaya (vlan 100), On air (vlan 60), Web Maintenance (vlan 90) 8. Divisi Hukum & HAM (192.168.40.5) (vlan 40) bisa mengirimkan ke Ketua (vlan 40), Wakil (vlan 40), Bendahara (vlan 40), Pemred (vlan 40) 9. Media (192.168.50.(2-31)) (vlan 50) hanya bisa mengirimkan ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) 10. On air (192.168.60.(2-31)) (vlan 60) Hanya bisa mengirimkan ke Media (192.168.50.(2-31)) (vlan 50) 11. Design (192.168.70.(2-31)) (vlan 70) Hanya bisa mengirimkan ke Media (192.168.50.(2-31)) (vlan 50) 12. Redaksi (192.168.80.(2-31)) (vlan 80) hanya bisa mengirimkan ke Pemred (192.168.40.6) (vlan 40) 13. Web Maintenance (192.168.90.(2-31)) (vlan 90) hanya bisa mengirimkan ke Pemred (192.168.40.6) (vlan 40) 14. Perempuan & Anak (192.168.100.(2-31)) (vlan 100) hanya bisa mengirim ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40)
15. Sosial, Seni & Budaya (192.168.110.(2-31)) (vlan 110) bisa mengirim ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) dan Pemred (192.168.40.6) (vlan 40) 16. Pemuda & Mahasiswa (192.168.120.(2-31)) (vlan 120) hanya bisa mengirim ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) 17. Pendidikan & Kader (192.168.130.(2-31)) (vlan 130) Hanya bisa mengirimkan ke Wakil (192.168.40.3) (vlan 40) 4.3.2 Uji Koneksi Jaringan Komputer Gambar 4.12 Hasil ping dari divisi Design (VLAN 70) ke divisi Media (VLAN 50). Pada gambar 4.12 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Design yang berada pada jaringan lantai 3&4 ke komputer divisi Media yang berada pada jaringan lantai 3&4 juga, hasilnya menunjukkan komputer divisi Design dapat melakukan komunikasi dengan komputer di divisi Media. Awalnya dalam uji koneksi dilakukan ping ke gateway dari VLAN
70 yaitu 192.168.70.1 ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada komputer di VLAN 70 tersebut sudah terhubung dengan jaringan, lalu ping ke IP Address tujuan 192.168.50.2. Hal ini dikarenakan divisi Design memiliki hubungan pertukaran informasi ke divisi Media. Gambar 4.13 Hasil ping dari divisi Web Maintenance (VLAN 90) ke Pemred (VLAN 40). Pada gambar 4.13 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Web Maintenance yang berada pada jaringan lantai 3&4 ke komputer Pemred yang berada pada jaringan lantai 1&2, awalnya dilakukan ping ke gateway dari VLAN 90 yaitu 192.168.90.1, ini bertujuan untuk memastikan bahwa VLAN 90 sudah terhubung ke jaringan, lalu dilakukan ping ke IP Addess tujuan di VLAN 40 192.168.40.6. Hasilnya menunjukkan komputer divisi Web Maintenance dapat melakukan komunikasi dengan komputer Pemred. Hal ini dikarenakan divisi Web Maintenance memiliki hubungan pertukaran informasi yang harus di pantau dan disetujui oleh Pemred.
Gambar 4.14 Hasil ping dari divisi Sosial, Seni & Budaya (VLAN 110) ke Wakil (VLAN 40). Pada gambar 4.14 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Sosial, Seni & Budaya yang berada pada jaringan lantai 3&4 ke komputer Wakil yang berada pada jaringan lantai 1&2, awalnya dalam uji koneksi dilakukan ping ke gateway dari VLAN 110 yaitu 192.168.110.1 ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada komputer di VLAN 110 tersebut sudah terhubung dengan jaringan, lalu ping ke IP Address tujuan 192.168.40.3. Hasilnya menunjukkan komputer divisi Sosial, Seni & Budaya dapat melakukan komunikasi dengan komputer Wakil. Hal ini dikarenakan divisi Sosial, Seni & Budaya memiliki hubungan pertukaran informasi dengan Wakil.
Gambar 4.15 Hasil ping dari divisi Media (VLAN 50) ke Ketua (VLAN 40). Pada gambar 4.15 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Media yang berada pada jaringan lantai 3&4 ke komputer Ketua yang berada pada jaringan lantai 1&2, awalnya dalam uji koneksi dilakukan ping ke gateway dari VLAN 50 yaitu 192.168.50.1 ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada komputer di VLAN 50 tersebut sudah terhubung dengan jaringan, lalu ping ke IP Address tujuan 192.168.40.2. Hasilnya menunjukkan Request Timed Out, ini menandakan komputer divisi Media tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer Ketua. Hal ini dikarenakan dalam proses kerja di organisasi, semua divisi termasuk divisi Media hanya bisa mengirimkan ke Wakil, setelah Wakil mengetahui baru akan dikirimkan ke Ketua. Gambar 4.16 Hasil ping dari divisi Humas (VLAN 10) ke Ketua (VLAN 40).
Pada gambar 4.16 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Humas yang berada pada jaringan lantai 1&2 ke komputer Ketua yang berada pada jaringan lantai 1&2 juga, awalnya dalam uji koneksi dilakukan ping ke gateway dari VLAN 10 yaitu 192.168.10.1 ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada komputer di VLAN 10 tersebut sudah terhubung dengan jaringan, lalu ping ke IP Address tujuan 192.168.40.2. Hasilnya menunjukkan Request Timed Out, ini menandakan komputer divisi Humas tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer Ketua. Hal ini dikarenakan dalam proses kerja di organisasi, semua divisi termasuk divisi Humas hanya bisa mengirimkan ke Wakil, setelah Wakil mengetahui baru akan dikirimkan ke Ketua. Gambar 4.17 Hasil ping dari divisi Redaksi (VLAN 70) ke Ketua (VLAN 40). Pada gambar 4.17 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi Redaksi yang berada pada jaringan lantai 3&4 ke komputer Ketua yang berada pada jaringan lantai 1&2, awalnya dalam uji koneksi dilakukan ping ke gateway dari VLAN 70 yaitu 192.168.70.1 ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada komputer di VLAN 70 tersebut sudah terhubung dengan jaringan, lalu ping ke IP Address tujuan 192.168.40.2. Hasilnya menunjukkan Request Timed Out, ini menandakan komputer divisi Redaksi
tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer Ketua. Hal ini dikarenakan dalam proses kerja di organisasi, divisi Redaksi hanya bisa mengirimkan ke Pemred. 4.3.3 Uji Transfer Data Gambar 4.18 Hasil uji transfer data dari divisi Media (VLAN 50) ke Wakil (VLAN 40). Pada gambar 4.18 dapat dilihat sebuah file yang terdapat di divisi Media dalam jaringan lantai 3&4 yaitu Rancangan susunan program radio.docx, akan di transfer ke Wakil yang berada di jaringan lantai 1&2 untuk meminta persetujuan.
Gambar 4.19 Hasil uji transfer data dari Wakil (VLAN 40) ke divisi Media (VLAN 50). Pada gambar 4.19 dapat dilihat sebuah file yang terdapat di Wakil dalam jaringan lantai 1&2 yaitu rancangan susunan program radio di ACC oleh ketua.docx, akan di transfer ke divisi Media yang berada di jaringan lantai 3&4.
Gambar 4.20 Hasil uji transfer data dari divisi Ekonomi (VLAN 30) ke Wakil (VLAN 40). Pada gambar 4.20 dapat dilihat sebuah file yang terdapat di divisi Ekonomi dalam jaringan lantai 1&2 yaitu Rancangan anggaran pendapatan.docx, akan di transfer ke Wakil yang berada di jaringan lantai 1&2 untuk meminta persetujuan.
Gambar 4.21 Hasil uji transfer data dari Wakil (VLAN 40) ke divisi Ekonomi (VLAN 30). Pada gambar 4.21 dapat dilihat sebuah file yang terdapat di Wakil dalam jaringan lantai 1&2 yaitu Rancangan anggaran pendapatan di ACC oleh ketua.docx, akan di transfer ke divisi Ekonomi yang berada di jaringan lantai 1&2.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis jaringan yang sedang berjalan dan perancangan jaringan baru di Organisasi Ahlulbait Indonesia maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Perancangan jaringan menggunakan kabel dengan kualitas baik seiring dengan diterapkannya sistem backup (Spanning Tree Protocol). 2. Setiap komputer bekerja secara optimal dan dapat melakukan sharing data antar jaringan secara langsung, serta diberikan hak akses (Access Control List) untuk divisi-divisi yang tidak memiliki hubungan kerja. Saran 1. Perancangan jaringan ini diharapkan dapat disetujui dan diterapkan dalam skala besar untuk meningkatkan kinerja dan kemanan di seluruh kegiatan operasional Organisasi Ahlulbait Indonesia. 2. Mengganti paket ISP lama ke paket ISP baru yang lebih baik dan memperluas area hotspot untuk menunjang pekerjaan para karyawan dan staf yang memiliki gadget seperti tablet, smartphone.
REFERENSI Cisco Systems, Inc. (2009). CCNA Exploration 3, Switching Basics and Intermediate Routing : Inter-VLAN Routing, STP, VLANs, VTP. Forouzan, B.A. (2010). TCP/IP Protocol Suite. Fourth edition. New York: McGraw- Hill. Lewis, Wayne.(2011). LAN Switching and Wireless. Indianapolis: Cisco Press. Lukas, Jonathan. (2006) Jaringan Komputer, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Sofana, Iwan. (2011) CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Bandung : Informatika Bandung. Sukmaaji,Rianto.(2008). Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tanembaum, Andrew. (2006) Computer Networks. Boston: Pearson Education, Inc. Vachon, Graziani. (2008) Accessing the WAN, CCNA Exploration Companion Guide, Cisco Networking Academy Series. Williams, B.K., S.C. Sawyer. (2007). Using Information Technology. 7 th Edition, New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Muhammad Nabiel lahir di kota Surakarta pada 29 Desember 1992. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.