BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL CATATAN ICHIYO KARYA REI KIMURA DAN STUDI PRAGMATIK SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terbukti dengan banyaknya sastrawan sastrawan yang terkenal di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya sastra merupakan sebuah karya seni. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sebagai hasil seni,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologis sastra atau sastera berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari akar kata Cas atau sas dan tra. Cas dalam bentuk kata kerja yang diturunkan memiliki arti mengarahkan, mengajar, memberikan suatu petunjuk ataupun induksi. Akhiran tra menunjukkan suatu sarana atau alat. Sastra secara harfiah berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi ataupun pengajaran. Sastra juga sering digunakan dengan bentukbentuk fisik seperti buku atau kitab yang berisi tulisan yang indah, mendidik ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1). Sastra (karya sastra) merupakan karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusasteraan. Standar bahasa kesusasteraan yang dimaksudkan adalah penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik, sedangkan kesusastraan adalah karya seni yang pengungkapannya diwujudkan dengan bahasa yang indah (Zainuddin, 1992 : 12). Menurut Semi (1988 : 8) sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Tidak jauh berbeda seperti yang dikemukakan oleh Janet Wolff dalam Susanto (2012 : 34) sastra (arts) dianggap sebagai produk budaya suatu masyarakat, sastra juga dipandang sebagai ideologi dan memiliki hubungan yang kompleks dengan masyarakat

pendukungnya. Jadi sebuah karya sastra biasanya dihasilkan dari imajinasi manusia karena ada hubungan yang erat antara manusia pencipta karya sastra itu sendiri dan terinspirasi oleh kehidupan realitas lingkungan sekitarnya. Berbeda lagi dengan yang diungkapkan Swingewood dalam Faruk (http://lisadysastra.blogspot.com/2007/06/pengkajian-sastra.html?m=1) sastra atau kesusastraan merupakan rekonstruksi dunia dilihat dari sudut pandang tertentu yang dimunculkan dalam produksi fiksional hasil ungkapan ekspresi pengarang yang bersifat estetis, imajinatif dan integratif dengan menggunakan medium bahasa untuk menyampaikan pesan tertentu. Karya sastra terbagi dua, yaitu karya sastra imajinatif dan nonimajinatif. Puisi dan prosa termasuk ke dalam karya sastra imajinatif. Yang menjadi bahasan penulis disini adalah novel. Novel merupakan karya sastra imajinatif yang merupakan hasil ungkapan ekspresi pengarang berdasarkan hasil imajinasi, rekaan, angan-angan dan harapan pengarang (http://padangsastra.blogspot.com/2010/07/pembagian-jenis-jenissastra.html?m=1). Menurut Paulus Tukam novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intirinsik (unsur yang membangun karya sastra itu sendiri), yaitu tema, alur (plot), latar (setting) dan penokohan (perwatakan), hal ini disebutkan dalam (http://www.lokerseni.web.id/2011/09/pengertian-novel-menurutparapakar.html?m=1). Pada skripsi ini, penulis ingin menganalisis cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura berdasarkan pendekatan pragmatik sastra. Pendekatan pragmatik sastra adalah pendekatan yang memandang karya

sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral, agama atau tujuan pendidikan lainnya. Menurut Abrams dalam Jabrohim (2012 : 67) pendekatan pragmatik sastra adalah pendekatan yang menitikberatkan sorotannya terhadap peranan pembaca dan penghayat sastra. Pendekatan ini lebih mengkaji kepada respon pembaca dalam melihat nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra dapat dikatakan bagus jika memiliki kandungan nilai dan seni di dalamnya. Menurut Effendi dalam Semi (1988 : 9) sastra adalah ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus. Dari aspek pragmatik sastra, teks sastra dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi keinginan pembaca. Jika sebuah karya sastra tidak dapat dipahami oleh pembaca boleh dikatakan teks tersebut gagal, karena teks sastra tersebut hanya dipahami oleh pengarangnya. Hal ini jauh dari fungsi sastra yang bersifat komunikatif, yaitu dapat menyampaikan pesan yang dituliskan pengarang agar dapat dipahami oleh pembacanya. Dalam menganalisis novel ini berdasarkan pendekatan pragmatik sastra, setiap pembaca memiliki respon yang berbeda karena melihat dari sudut pandang yang berbeda pula. Tetapi pada penelitian ini, penulis hanya memfokuskan untuk meneliti nilai-nilai yang diangkat dalam novel dari segi pragmatik sastra yang terdapat pada tokoh utamanya saja, yaitu Ichiyo Higuchi. Penulis akan mengambil cuplikan teks percakapan Ichiyo dengan tokoh-tokoh lain di dalam novel yang mengandung nilai-nilai pragmatik sastra yang disampaikan oleh pengarang kemudian penulis mengungkapkan nilai-nilai pragmatik dari cerita novel tersebut.

Novel ini diangkat dari kisah nyata yang bercerita tentang Ichiyo Higuchi, seorang gadis Jepang yang berasal dari keluarga biasa tetapi memiliki bakat sastra yang luar biasa. Ichiyo Higuchi terlahir dengan nama Natsuko Higuchi, ia mengganti namanya karena sehelai daun (Ichiyo) musim gugur jatuh sebagai tanda perpisahannya dengan teman lelakinya, Masao Kobayashi dan nantinya sosok lelaki ini dijadikan tokoh utama dalam salah satu novelnya. Ichiyo terserang penyakit TBC di usia muda, walaupun demikian semangat menulis Ichiyo tidak pernah pudar meskipun ia selalu tersandung masalah gender karena ia bukanlah golongan bangsawan, ia terus menulis karya-karya hebat yang mengguncang dunia sastra pada zaman itu. Karya-karyanya tersebut adalah Bunga di Kala Senja (novel) tahun 1892, Umoregi (Dalam Keremangan), kemudian lima novel lagi yang dihasilkan Ichiyo antara 1895-1896, yaitu On The Last Day Of The Year (Hari Terakhir di Tahun Ini), Troubled Waters (Air Yang Keruh), The 13th Night (Malam Ketiga Belas), Child s Play (Mainan Anak) dan Separate Ways (Jalan Lain) yang merupakan karya terakhir yang dibuat Ichiyo sebelum ia meninggal di usia 24 tahun karena penyakit TBC yang dideritanya sejak lama. Pada tahun 2004 karya-karya Ichiyo Higuchi mendapat apresiasi yang sangat besar dari pemerintah Jepang sehingga sosok Ichiyo diabadikan dalam uang 5000 Yen Jepang. Berdasarkan gambaran singkat cerita novel yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk memaparkan nilai-nilai pragmatik cerita novel tersebut dan menjelaskan nilai-nilai pragmatik yang disampaikan pengarang yang dapat dijadikan pelajaran di kehidupan nyata sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan di atas, mendorong penulis untuk meneliti dan menganalisis cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura ini dengan judul penelitian ANALISIS PRAGMATIK TERHADAP CERITA NOVEL CATATAN ICHIYO KARYA REI KIMURA. 1.2 Rumusan Masalah Novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura bercerita tentang Ichiyo Higuchi, seorang gadis Jepang yang terlahir dari keluarga biasa tetapi memiliki bakat sastra yang luar biasa. Selama hidupnya, Ichiyo gigih dalam mengapresiasikan karya sastranya meskipun banyak ditentang sastrawan pada zaman itu dan tegas pada prinsip untuk membuat karya sastra yang berdasarkan realitas dan tidak dibuat-buat. Ichiyo sangat meyakini bahwa memiliki ideologi sangat penting dalam membuat suatu karya sastra yang baik. Berdasarkan hal-hal yang telah penulis jelaskan di atas dan dikaitkan dengan pendekatan pragmatik dalam menganalisis novel ini, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, yaitu : 1. Nilai-nilai pragmatik apa saja yang muncul dalam cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura? 2. Bagaimana nilai-nilai pragmatik tersebut diungkapkan dalam cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura ini? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penelitian ini, penulis menganalisis cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura edisi bahasa Indonesia yang berisi 280 halaman

berdasarkan pendekatan pragmatik sastra melalui tokoh Ichiyo Higuchi. Dengan menggunakan pendekatan pragmatik sastra, penulis menjelaskan nilai pragmatik yang terkandung dalam novel tersebut melalui cuplikan teks percakapan Ichiyo Higuchi dengan tokoh-tokoh lain di dalam novel. Melalui teks percakapan tersebut, penulis mengambil nilai-nilai pragmatik yang disampaikan pengarang dan menemukan 22 cuplikan yang dapat dianalisis. Selain pendekatan pragmatik, penelitian ini juga menggunakan pendekatan semiotik untuk melihat tanda dan makna dalam teks cerita. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti pengertian sastra, novel, pendekatan pragmatik sastra, pendekatan semiotik dan biografi pengarang yaitu Rei Kimura. 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Sastra merupakan karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusasteraan. Standar bahasa kesusasteraan yang dimaksudkan adalah penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik, sedangkan kesusastraan adalah karya seni yang pengungkapannya diwujudkan dengan bahasa yang indah (Zainuddin, 1992 : 12). Bahasa dalam karya sastra itu sendiri mempunyai kedudukan yang penting, karena menentukan arti dari karya sastra tersebut. Menurut Soeratno dalam Yasa (2012 : 2) sastra merupakan sebuah sistem yang terangkat dari sebuah produk yang oleh masyarakat tertentu menamakannya sebagai sastra. Soeratno menyiratkan hal penting bahwa menyatakan sastra dan bukan sastra

ditentukan oleh komunitas atau kelompok tertentu, kelompok ini meliputi kelompok pembaca, bangsa, komunitas-komunitas sastra yang ada. Definisi ini tampak berbeda sebagaimana yang disampaikan oleh Culler dalam Yasa (2012 : 3) yang menyampaikan bahwa sastra dilihat dari karakteristik karya sastra itu sendiri, karakteristik disini maksudnya adalah sastra merupakan wadah yang memiliki fungsi menyampaikan ide-ide, gagasan-gagasan seorang penulis puisi, prosa dan drama. Upaya menuangkan ide atau gagasan melalui karya sastra dapat dikatakan sebagai upaya kreatif seorang penulis untuk mengajak masyarakat pembaca mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan. Dalam rangka penelitian sastra, ada beberapa model pendekatan (teori kritik tertentu) yang dapat diterapkan dan penerapan model itu sesuai dengan konsep serta tata kerjanya masing-masing. Abrams dalam Jabrohim (2012 : 67) telah membagi model pendekatan itu ke dalam empat kelompok besar, dan empat kelompok itu dapat dipandang sebagai model yang telah mencakupi keseluruhan situasi dan orientasi karya sastra. Diuraikan oleh Abrams keempat pendekatan itu adalah : 1. Pendekatan Ekspresif adalah model pendekatan yang menonjolkan kajiannya terhadap peran pengarang sebagai pencipta karya sastra. 2. Pendekatan Pragmatik adalah model pendekatan yang menitikberatkan sorotannya terhadap peranan pembaca sebagai penyambut dan penghayat karya sastra. 3. Pendekatan Mimetik adalah pendekatan yang lebih berorientasi pada aspek referensial dalam kaitannya dengan dunia nyata.

4. Pendekatan Objektif adalah pendekatan yang memperhatikan karya sastra sebagai struktur dengan koherensi intirinsik (melihat struktur karya sastra tersebut). 1.4.2 Kerangka Teori Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik sastra sebagai landasan teori menganalisis cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura. Pragmatik sastra adalah cabang penelitian ilmu sastra yang mengarah ke aspek kegunaan sastra. Penelitian ini muncul atas dasar ketidakpuasan terhadap penelitian struktural murni yang memandang karya sastra hanya sebagai teks itu saja. Kajian struktural dianggap hanya mampu menjelaskan makna karya sastra dari permukaannya saja. Maksudnya, kajian struktur sering melupakan aspek pembaca sebagai penerima makna atau pemberi makna terhadap karya sastra tersebut. Menurut Abrams dalam Jabrohim (2012 : 67) pendekatan pragmatik sastra adalah model pendekatan yang melihat karya sastra berdasarkan sudut pandang pembaca. Pendekatan pragmatik sastra memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral, agama, atau tujuan pendidikan lainnya. Semakin banyak nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang diberikan kepada pembaca, maka semakin baik karya sastra tersebut. Beberapa nilai yang tersebut terdapat dalam cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura, yaitu percaya diri, gigih, rendah hati, tegas dan penyayang. Nilai-nilai tersebut mewakili pesan atau tujuan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.

Untuk menganalisis dan mengangkat nilai-nilai yang terkandung dalam cerita novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura, penulis mengambil beberapa cuplikan teks yang memiliki makna (tanda) di dalam novel. Kemudian untuk melihat tanda (makna) nilai-nilai dan manfaat novel tersebut bagi para pembaca, maka penulis menggunakan pendekatan semiotik. Semiotik berasal dari bahasa Yunani Semeion yang berarti tanda. Semiotik (Semiotika) adalah ilmu tentang tanda-tanda, ilmu ini menganggap bahwa fenomena masyarakat sosial dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai makna. Penelitian semiotik meliputi analisis karya sastra sebagai sebuah penggunaan bahasa yang bergantung pada sifatsifat yang menyebabkan bermacam-macam wacana memiliki makna, Preminger dalam Jabrohim (2012 : 93). Fungsi pendekatan semiotik yang digunakan penulis pada cuplikan teks dari karakter tokoh Ichiyo Higuchi dalam cerita novel tersebut memiliki makna dan nilai-nilai yang berguna serta dapat membawa pengaruh positif bagi para pembaca. Tanpa memperhatikan hal-hal yang terkait dengan tanda, maka pemaknaan karya sastra tidaklah lengkap. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Penelitian sastra memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, di samping juga berpengaruh positif terhadap pembinaan dan pengembangan sastra itu sendiri, hal ini dikemukakan Tuloli dalam

Endraswara (2008 : 67). Lebih khusus lagi, Pradopo dalam Endraswara (2008 : 67) mengungkapkan bahwa tujuan dan peranan penelitian sastra adalah untuk memahami makna karya sastra sedalam-dalamnya. Berarti penelitian sastra dapat berfungsi bagi kepentingan di luar sastra dan kemajuan sastra itu sendiri. Lebih jauh lagi, penelitian sastra juga akan membantu perkembangan teori sastra, penulisan sejarah sastra dan memperluas apresiasi pembaca. Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan penulis pada latar belakang masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menjelaskan nilai-nilai pragmatik yang muncul dalam novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura. 2. Untuk menjelaskan bagaimana nilai-nilai pragmatik tersebut diungkapkan dalam novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura. 1.5.2 Manfaat Penelitian Sebuah penelitian yang baik selain harus memiliki tujuan juga harus memiliki manfaat penelitian. Penelitian ini sendiri tidak hanya bermanfaat bagi penulis, tetapi juga pihak-pihak lain yang berkaitan dengan penelitian karya sastra. Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk menambah pemahaman kita dalam menganalisis sebuah karya sastra berdasarkan pendekatan pragmatik sastra.

2. Untuk mengetahui nilai-nilai pragmatik yang dapat memberi pengaruh positif pada pembaca melalui isi cerita novel Catatan Ichiyo. 1.6 Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan serta manfaat penelitian yang telah dijelaskan, maka diperlukan metode dalam penelitian ini. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan (Ratna, 2004 : 53). Metode ini juga berfungsi untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan menginterpretasikan data. Metode ini tidak hanya menjelaskan, tetapi juga memberikan pemahaman yang jelas terhadap data yang kita analisis. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah library research atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan, laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988 : 111). Kemudian buku-buku tersebut dibaca dan dicari teori yang berhubungan dengan penelitian mengenai analisis cerita novel Catatan Ichiyo berdasarkan pendekatan pragmatik sastra.

Maka berdasarkan hal yang telah penulis jelaskan di atas, langkahlangkah yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah : 1. Membaca novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura. 2. Mencari data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu mencari data tentang kajian pendekatan pragmatik sastra, semiotik dan teori-teori lain yang diperlukan dalam penelitian ini. 3. Mengumpulkan data-data tersebut kemudian menganalisis data berdasarkan pendekatan pragmatik sastra dan mengungkapkan nilainilai yang terkandung di dalam novel Catatan Ichiyo. 4. Menyusun seluruh data tersebut menjadi sebuah laporan berbentuk skripsi.