BAB I PENDAHULUAN. keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah. nilai dari hasil pekerjaan tersebut. 1

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB I PENDAHULUAN. ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita pada Mata

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

Oleh Dwi Budi Mulyono

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELA SURYANI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan oleh manusia pada sebagian besar aktivitasnya. Tanpa

PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran

METODE PENGAJARAN MENYIMAK (Suatu Pengantar)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek. Aspek-aspek tersebut adalah keterampilan mendengarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional 1, maka Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

DIRECTED LISTENING ACTIVITY: PENGENALAN KEBUDAYAAN DALAM PENGAJARAN BIPA

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : SABARNO

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditekuni oleh masyarakat untuk dipelajari dan di telaah, baik yang

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

BAB I PENDAHULUAN. keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun tulisan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Negara Indonesia yang memiliki fungsi penting dan dominan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu fungsi penting bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan untuk berkomunikasi antar sesama rakyat Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan yang perlu ditekankan pengajaran berbahasa Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara). Pengajaran berbahasa diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif, sedangkan keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap selanjutnya. 1 1 Ngalimun, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), 5 1

2 Pembelajaran bahasa Indonesia ditingkat sekolah dasar tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan melainkan juga untuk kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan. 2 Mengingat fungsi penting pembelajaran bahasa Indonesia seperti tersebut di atas, selayaknya pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Pembelajaran bahasa haruslah diorientasikan pada 4 aspek keterampilan berbahasa yang meliputi 1. Menyimak, 2. Berbicara, 3. Membaca, 4. Menulis. Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan apresiatif. Reseptif berarti bahwa dalam menyimak pendengar harus mampu memahami apa yang ada didalam bahan simakan. Apresiatif artinya dalam menyimak, pendengar tidak hanya mampu memahami pesan yang terkandung melainkan juga memeberi respon atas bahan simakan. 3 Dengan demikian dapat diartikan bahwa menyimak adalah suatu kegiatan aktif yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk memahami pesan yang terkandung dalam bahan simakan yang diperdengarkan. Pembelajaran menyimak dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan, diantaranya yaitu adalah 1. Untuk melatih daya konsentrasi siswa, 2. Melatih daya paham siswa, dan 3. Melatih daya kreatif siswa. Ketiga tujuan ini 2 Zulela, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 4. 3 Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter, (Bandung: Refika Aditama, 2013), 93.

3 bersifat hirarki sehingga untuk melatih daya kreatif siswa, pembelajaran menyimak harus dilakukan agar mencapai pula tujuan melatih daya konsentrasi siswa dan daya paham siswa. 4 Namun, kondisi pembelajaran menyimak saat ini masih belum maksimal. Hal ini juga terjadi di sekolah dasar yakni di MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik. Masalah yang terjadi di kelas V pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah rendahnya kemampuan menyimak siswa, terutama dalam hal menyimak cerita. Hal tersebut ditandai oleh rendahnya kemampuan siswa dalam mengungkapkan unsur-unsur instrinsik yang ada didalam cerita tersebut dan menceritakan kembali isi cerita. 5 Melalui penelitian pada kelas V di MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik, hasil tes pembelajaran menyimak cerita pada kegiatan pra tindakan oleh peneliti, ditemukan bahwa penguasaan siswa pada keterampilan menyimak cerita tergolong rendah. Dari hasil observasi diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik yang berjumlah 27 siswa, 15 siswa (55,56%) memperoleh nilai dibawah KKM yang ditentukan dan 12 siswa (44,44%) yang memenuhi kriteria. Dengan demikian berdasarkan jumlah prosentase yang diperoleh siswa, pembelajaran 4 Ibid, 95. 5 Siswanto, Guru bidang studi bahasa Indonesia kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan, Wawancara, Gresik, 18 Oktober 2016

4 menyimak di MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik dikatakan kurang berhasil. Karena siswa yang tidak mencapai KKM lebih dari 50%. 6 Berdasarkan observasi diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya kemampuan menyimak cerita siswa kelas V adalah 1) Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa. 2) Siswa kurang terbiasa dalam menyimak cerita. 3) Pembelajaran menyimak dilakukan secara monoton, tidak mengaktifkan siswa dan berpacu pada buku teks siswa. 4) Media pembelajaran yang kurang memadai. 5) Sebagian pendidikan orang tua siswa rendah dan disibukkan dengan pekerjaan, sehingga siswa kurang terarah dalam pendidikan. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti mengambil tindakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita yang dapat mendorong keterlibatan guru dan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Untuk mempermudah proses pembelajaran peneliti menggunakan salah satu teknik pembelajaran komunikatif yaitu teknik Dictogloss. Dictogloss merupakan teknik pengajaran dalam menyimak yang tergolong komunikatif. 7 Dalam teknik ini guru membacakan sebuah wacana singkat kepada siswa dengan kecepatan normal dan siswa diminta untuk menuliskan kata sebanyak yang mereka mampu. Kemudian mereka bekerja 6 Hasil observasi awal di kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik, pada tanggal 19 Oktober 2016 7 Azies dan Alwasilah, Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remja Rosdakarya, 1996), 85.

5 sama dengan kelompok-kelompok kecil untuk mengkonstruksi wacana dengan mendasarkan kepada serpihan-serpihan yang telah mereka tulis. Sebagaimana hasil penelitian terdahulu mengenai keterampilan menyimak cerita melalui teknik Dictogloss yang didapat antara lain: Rinni Pratiwi Astuti 8, Muhammad Alex Wahyu Wibowo 9, dan Ela Suryani 10. Adapun untuk perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan para peneliti terdahulu yaitu, Rini Pratiwi Astuti melakukan penelitian efektivitas teknik dictogloss dalam pembelajaran menyimak informasi. Muhammad Alex Wahyu Wibowo melakukan penelitian keterampilan menyimak bahasa Arab menggunakan teknik dictogloss. Sedangkan Ela Suryani menggunakan teknik dictogloss untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita. Rini Pratiwi Astuti, Muhammad Alex Wahyu Wibowo dan Ela Suryani sama-sama menggunakan teknik dictogloss untuk meningkatkan keterampilan menyimak, hanya saja yang bidang studi yang dikaji berbeda. Rini Pratiwi Astuti mengkaji dalam keterampilan menyimak informasi, Muhammad Alex Wahyu Wibowo mengkaji pada bidang studi bahasa Arab sedangkan Ela Suryani pada bahasa Indonesia. 8 Rini Pratiwi Astuti, Evektivitas Teknik Dictogloss dalam Pembelajaran menyimak Informasi (Penelitian Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung, Skripsi, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2012) 9 Muhammad Alex Wahyu Wibowo, Penerapan Teknik Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri, Skripsi, (Semarang : Bahasa Asing Universitas Negeri Semarang, 2012) 10 Ela Suryani, Penggunaan Teknik Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Karangtalu, Skripsi, (Surakarta: PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014)

6 Oleh karena itu ada upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa dengan judul penelitian yaitu: Penerapan Teknik Dictogloss untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik sebelum diterapkan teknik Dictogloss? 2. Bagaimana penerapan teknik Dictogloss dalam meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik? 3. Bagaimana peningkatan keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik sesudah menggunkan teknik Dictogloss? C. Tindakan yang Dipilih Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tindakan yang dipilih untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik adalah dengan menggunakan teknik dictogloss. Penerapan teknik dictogloss ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa. Karena teknik ini merupakan teknik menyimak yang bersifat komunikatif, artinya siswa tidak hanya pasif saat mendengarkan melainkan siswa bersikap aktif

7 yakni dengan mencatat pokok-pokok penting dari cerita yang didengar, kemudian siswa berkelompok kecil untuk menyatukan (melengkapi) catatan mereka yang kemudian bisa digunakan untuk panduan saat mengerjakan lembar kerja dari guru. Adapun langkah-langkah teknik dictogloss adalah: 1. Persiapan. Guru mempersiapkan siswa untuk menghadapi teks yang akan siswa dengar dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendiskusikan gambar stimulus, dengan membahas kosakata, dengan meyakinkan bahwa siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan dengan meyakinkan siswa ada pada kelompok yang sesuai. 2. Dikte. Siswa mendengarkan selama dua kali. Pertama mereka hanya mendengar dan mendapatkan gambaran umum teks tersebut. Kedua, siswa membuat catatan, dengan dimotivasi hanya untuk mencatat kata-kata isi yang nantinya akan membantu siswa merekonstruksi teks. 3. Rekonstruksi. Pada akhir dikte, siswa mengumpulkan catatan-catatan dan menyusun kembali teks versi mereka. Selama tahap ini guru tidak memberikan masukan bahasa pada siswa. 4. Analisis dan Koreksi. Ada beberapa cara untuk menangani tahap ini. Pertama, setiap teks versi siswa bisa ditulis pada papan tulis atau ditayangkan melalui proyektor. Kedua, teks bisa diperbanyak dan dibagibagikan kepada semua siswa. Ketiga, siswa bisa membandingkan versi mereka dengan teks asli, kalimat demi kalimat.

8 D. Tujuan Penelitian Dari rumusan di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik sebelum diterapkan teknik Dictogloss. 2. Untuk mengetahui penerapan teknik Dictogloss keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik. 3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik sesudah menggunkan teknik Dictogloss. E. Lingkup Penelitian Agar lingkup penelitian mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah di atas dibuat lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Subjek yang diteliti difokuskan pada siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik 2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V materi menyimak cerita menggunakan teknik Dictogloss. 3. Standar Kompetensi: 5 Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan Kompetensi Dasar: 5.2 Mengidentifikasi unsur-unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

9 Indikator: 5.2.1 Siswa dapat menyebutkan unsur cerita yang meliputi tokoh, watak tokoh, tema, latar, dan amanat. 5.2.2 Siswa dapat menceritakan kembali dalam bentuk tulisan isi cerita yang didengar F. Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan yang dikemukakan di atas, hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Menjadikan siswa aktif sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah dan terarah. b. Siswa mendapatkan suasana baru daalam proses pembelajaran sehingga lebih bersemangat. 2. Bagi Guru a. Guru dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan sehingga guru dapat mengetahui masalah-masalah yang terdapat di kelas. b. Mendapat ilmu pengetahuan baru dari hasil penelitian dan dapat langsung diterapkan di sekolah terutama dalam proses pembelajaran. 3. Bagi Peneliti a. Dengan adanya penelitian tindakan kelas akan memberikan pengalaman yang berharga bagi peneliti. Karena secara langsung peneliti dapat belajar bersama di dalam kelas.

10 b. Menambah ilmu serta wawasan tentang salah satu teknik pengajaran menyimak yaitu teknik dictogloss.