BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Peredaran Darah Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream Mata

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. jawaban atas permasalajan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari. Pada

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

Transkripsi:

35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar dikelas dengan melihat kondisi siswa. Mc Niff dalam bukunya yang berjudul Action Research Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. 34 Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan 34 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 02 35

36 adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. 35 Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Model PTK model Kurt Lewin B. Setting dan Subjek Penelitihan. Setting dalam penelitihan ini meliputi: tempat penelitihan dan waktu penelitihan sebagai berikut : a. Tempat penelitihan : Penelitihan tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Islamiyah Taman Sidoarjo untuk mata pelajaran Fiqih. b. Waktu penelitihan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Oktober 205 - Januari 206. 35 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), 49.

37 Jadwal kegiatan Penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas No Kegiatan Tahun Pelajaran 205-206 Observasi Proposal Mulai bimbingan Izin Penelitian Pra Siklus Siklus I Siklus II Oktober November Desember Januari 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2. Subyek Penelitihan Sebagai subjek dalam penelitihan ini adalah siswa Kelas III tahun pelajaran 205/206 dengan jumlah siswa sebanyak 35 anak, terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan.

38 C. Variabel yang diteliti Variabel-variabel penelitihan yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu:. Variabel input :Siswa Kelas III MI Islamiyah Taman Sidoarjo. 2. Variabel output :Pemahaman Materi Puasa Ramadhan Mata Pelajaran Fiqih. 3. Variabel Proses : Strategi joyful learning (Pembelajaran Menyenangkan). D. Rencana Tindakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin sering dijadikan acuan pokok atau dasar dari berbagai model penelitian tindakan (action reseacrh), terutama PTK. Dialah orang pertama yang memperkenalkan action research. 36 Penelitian tindakan dilakukan dalam beberapa siklus, sesuai dengan kebutuhan. Dimana pada masing-masing siklus diberikan perlakuan yang sama (tentang alur kegiatan yang sama) dan membahas satu pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing siklus.. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan antara lain sebagai berikut: a. Menyusun instrumen dan skenario penelitian. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 36 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Press Group, 203), 9.

39 c. Menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian. d. Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam penelitian. e. Menyiapkan alat evaluasi yang berupa pre test dan post test, serta lembar kerja siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). a. Siklus I a) Perencanaan ) Menyusun RPP 2) Menyiapkan sumber dan media belajar 3) Menyiapkan instrument penelitian 4) Menyiapkan lembar kerja siswa 5) Menyiapkan lembar observasi b) Pelaksanaan Prosedur pelaksanaannya adalah menerapkan tindakan mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran, diantaranya : Kegiatan awal: - Mengucap salam dan berdoa bersama - Mengabsen siswa - Melakukan apersepsi

40 - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Memotivasi siswa Kegiatan inti: - Penjelasan - Berdiskusi kelompok - Menyampaikan hasil diskusi - Bernyanyi - Bermain - Penguatan dan reward Kegiatan penutup: - Melakukan refleksi - Memberikan penugasan - Menyampaikan materi selanjutnya - Menutup pelajaran dengan doa c) Pengamatan Dalam hal ini, peneliti mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi guru dan siswa untuk selanjutnya diolah, dianalisis dan diinterprestasikan.

4 d) Refleksi ) Memeriksa instrumen penelitian dan catatan hasil observasi 2) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu dan waktu dari setiap macam tindakan. 3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. 4) Evaluasi tindakan I. E. Data dan Teknik Pengumpulan Data.. Sumber Data Data utama penelitian ini mencakup: a. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, meliputi skor hasil tes awal / tes pengetahuan pra-syarat, hasil diskusi kelompok siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil tes pada setiap akhir tindakan. b. Hasil lembar observasi perilaku guru dan aktivitas siswa. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III di MI Islamiyah Taman Sidoarjo. Alasan pengambilan kelas ini sebagai subyek

42 penelitian adalah karena berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Fiqih, didapatkan: a. Siswa merasa bosan terhadap pembelajaran materi Fiqih kurang bervarianya metode dalam pembelajaran. b. Nilai siswa yang rendah. 2. Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. 37 Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian, yaitu: a. Observasi Metode observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Fiqih dengan menggunakan strategi joyful learning. Pengamatan secara langsung dan pencatatan selama proses pembelajaran Fiqih Strategi joyful learning untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran dan usahausaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan tersebut. 37 Emzir, Metodologi Penelitian.,(Jakarta: Rajawali Press, 20), 66.

43 Observasi ini dipandu dengan pedoman observasi yang telah dibuat. Adapun analisis observasi guru dihitung dengan menggunakan rumus: P = f N 00% Keterangan : P = Prosentase f= Jumlah skor yang diperoleh N= Jumlah skor maksimal b. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya dengan sikap atau pendapat guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan menggunakan strategi joyful learning untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah tindakan. c. Tes Pemahaman merupakan bagian dari ranah kognitif, maka peneliti mengevaluasi pemahaman puasa Ramadhan dari hasil tes. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi puasa Ramadhan, tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penggunaan strategi joyful learning dalam pembelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan.

44 Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis. Tes yang dimaksud meliputi tes pengetahuan pra syarat yang akan digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep materi pelajaran sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan pra syarat tersebut juga akan dijadikan sebagai acuan tambahan untuk mengelompokkan siswa dalam kelompokkelompok belajar. Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran melalui penggunaan strategi Joyful learning dalam pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan. Instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal tes hasil belajar mata pelajaran Fiqih. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi soal siklus I Mata Pelajaran : Fiqih Bentuk soal : Isian Kelas/Semester : III / II Jumlah soal : 0 No Indikator Indikator Butir Jumlah No Skor Kompetensi Soal soal soal. Menjelas Menjelaskan 0 kan pengertian ketentuan puasa puasa Menjelaskan 3 5 Ramadhan syarat sah dan wajib puasa

45 Menjelaskan 5 0 rukun puasa Menjelaskan 6 0 hal yang membatalkan puasa Menjelaskan 8 5 orang yang boleh tidak berpuasa 2. Menyebut Menyebutkan 4 0 kan rukun puasa ketentuan menyebutkan 2 0 puasa syarat sah dan Ramadhan wajib puasa Menyebutkan 7 0 sunnah-sunah puasa Menyebutkan 0 0 hal yang membatalkan puasa Menyebutkan 8 0 orang yang boleh tidak berpuasa

46 Analisis ketuntasan belajar siswa dianggap berhasil jika siswa mampu menyelesaikan tes pemahaman materi puasa Ramadhan dengan skor 7, dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 70%. Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa menggunakan rumus: X = ΣX ΣN Keterangan: X = Nilai rata-rata ΣX = Jumlah semua nilai siswa ΣN = Jumlah siswa Untuk menentukan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus: P = Σ siswa yang tuntas belajar x 00% Σ jumlah siswa Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % Tingkat Keberhasilan (%) Arti > 80 % Sangat baik 60-70 % Baik 40-59 % Cukup 20-39 % Kurang < 20 % Sangat Kurang

47 d. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara memperoleh data dengan melihat dan meneliti dokumen atau catatan yang berupa foto atau tulisan. Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa hasil pekerjaan siswa dan skor tes sebelumnya serta foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran. Dokumentasi ini digunakan penulis untuk memperkuat data yang diperoleh. F. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitihan tindakan kelas dalam meningkatkan maupun memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. 38 Hasil penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan dari siklus pertama dan siklus berikutnya dimana jumlah siswa yang mencapai kelulusan minimal 70%. G. Tim Peneliti dan Tugasnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kolaboratif, yakni penelitian dilakukan oleh peneliti bekerja sama dengan guru Kelas III yang mengajar mata pelajaran Fiqih di MI Islamiyah Taman Sidoarjo. 38 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Metiana, 998), 27.

48. Guru, bertugas: a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi joyful learning. c. Mitra kerja peneliti dalam pengambilan data. 2. Mahasiswa, bertugas: a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan b. Menyusun RPP dan instrumen penilaian. c. Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. d. Mendeskripsikan hasil observasi PTK. e. Menganalisis hasil penelitian tiap siklus. f. Menyusun laporan penelitian.

49