Pengaruh Debt Covenant, Kepemilikan Manajerial, dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

BAB III METODE PENELITIAN. tahun penelitian yatitu tahun Metode pemilihan sampel dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan yang bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB II TELAAH PUSTAKA

Evi Aminatuz Zuhriyah Fakultas Ekonomi - Universitas Negeri Surabaya

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage

BAB I PENDAHULUAN. dalam akuntansi (Sterling, 1970), seperti membatasi perilaku oportunistik manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Rasio Leverage, Intensitas Modal, Konservatisme Akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

Nurlaila

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan prinsip konservatisme dalam pelaporan keuangan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

PENGARUH DEBT COVENANT, BONUS PLAN, POLITICAL COST DAN RISIKO LITIGASI TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS-SHAREHOLDERS, BONUS PLAN DAN POLITICAL COST TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

DETERMINAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA INDUSTRI DASAR DAN KIMIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. growth opportunities dan leverage terhadap tingkat konservatisme akuntansi pada

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laporan keungan tahunan 2010 sampai dengan tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Teori Agensi / Keagenan (Agency Theory)

Aldea,et al, Pengaruh Biaya Agensi, Risiko Sistematik, dan Peluang Investasi terhadap... 1

Transkripsi:

Pengaruh Debt Covenant, Kepemilikan Manajerial, dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi 1 Latifa Dinar Ayuningsih, 2 Kania Nurcholisah, 3 Helliana 1,2,3 Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 latifadinarayuningsih@gmail.com, 2 kania_gnawan@yahoo.com, 3 helliana.1969@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt covenant, kepemilikan manajerial, dan growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian ini menggunakan ukuran akrual untuk variabel konservatisme yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktomegah (2012). Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penambahan variabel growth opportunities. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Total sampel yang digunakan sebanyak 11 perusahaan dan dipilih menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Alat analisis untuk menguji hipotesis menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif antara variabel kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi. Kemudian terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan positif antara variabel debt covenant dan konservatisme akuntansi. Dan terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan negatif antara variabel growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi. Kata Kunci: Konservatisme Akuntansi, Akrual, Debt Covenant, Kepemilikan Manajerial, dan Growth Opportunities. I. Pendahuluan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan keadaan finansial suatu perusahaan. Laporan keuangan digunakan oleh pihak internal dan eksternal yang menunjukkan kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. Laporan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum agar dapat dipertanggungjawabankan dan bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan (Aristyani dan Wirawati, 2013). Pihak manajemen sendiri dapat menentukan metode mana yang akan dipakai dilihat dari kondisi dan kebutuhan perusahaan. Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung konsep konservatisme ini akan mempengaruhi hasil laporan keuangan (Oktomegah, 2012). 19

Konservatisme dapat diartikan sebagai tindakan manajemen untuk mengantisipasi kesalahan dalam laporan keuangan dengan mengakui taksiran biaya di awal, namun tidak menyegerakan mengakui prediksi pendapatan. Basu (1997) menyatakan bahwa konservatisme merupakan praktik akuntansi dengan mengurangi laba dan menurunkan nilai aktiva bersih. Konservatisme memiliki kaidah pokok, yaitu: (1) tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi. (2) apabila dihadapkan pada dua atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan (Suharli, 2009). Salah satu skandal keuangan yang pernah terjadi terkait dengan konservatisme adalah skandal tentang BUMN yang memanipulasi laba pada laporan keuangannya. Perusahaan milik pemerintah diduga membuat laporan seolah-olah laba yang diterima lebih besar dari laba yang sebenarnya. Modus tersebut dilakukan dengan melaporkan pendapatan perusahaan yang sebetulnya belum masuk. Tujuannya, melambungkan laba perusahaan itu. Dengan dimikian, laba perusahaan tersebut terlihat besar dan direksinya bisa mendapat bonus yang besar pula (ekbis.rmol.co, 2013). Kasus yang terjadi pada BUMN tersebut menunjukkan manajemen tidak menerapkan prinsip konservatisme dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga terjadi overstatement laba pada laba bersih. Dalam hal ini perusahaan dinilai menargetkan laba terlalu tinggi sehingga manajemen melakukan segala hal untuk memenuhi target tersebut dan mengabaikan nilai konservatisme. Debt covenant hypothesis menjelaskan bahwa manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba (Sweeney, 1994). Oktomegah (2012) dalam penelitiannya mengatakan debt covenant hypothesis memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak hutang. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menghindari reputasi buruk di mata pihak eksternal, sehingga 20

manajemen cenderung mengabaikan prinsip konservatisme. Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan, maka akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya (Jensen dan Meckling, 1976). Manajemen akan berusaha untuk meningkatkan laba perusahaan demi kinerjanya, dan tujuan dari semua itu adalah bonus yang akan didapatkan oleh manajer. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan sehingga prinsip konservatisme akuntansi tidak terlaksana. Growth Opportunities mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan untuk berkembang dimasa depan dengan memanfaatkan peluang investasi, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Syafi'i, 2011). Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin tinggi pula kualitas laporan keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan yang sedang bertumbuh cenderung akan memilih konservatisme akuntansi karena perhitungan laba yang lebih rendah daripada menggunakan akuntansi optimis yang perhitungan labanya lebih tinggi (Septian dan Anna, 2013). Perusahaan yang sedang tumbuh cenderung melakukan investasi untuk memperluas dan menguatkan bisnis mereka, sehingga porsi laba akan berkurang dikarenakan cadangan tersembunyi milik perusahaan digunakan untuk investasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah debt covenant memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 2. Apakah kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 3. Apakah growth opportunities memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 4. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. 21

5. Mengetahui apakah debt covenant memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 6. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 7. Mengetahui apakah growth opportunities memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. II. Landasan Teori Konservatisme adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal (Belkaoui dan Riahi, 2004:288). Juanda (2008) menyatakan bahwa konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka laba dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya dan hutang cenderung tinggi. Setyaningsih (2008) menjelaskan definisi konservatisme akuntansi menurut Financial Accounting Standards Board (FASB, 1983) Concept Statement No. 2 sebagai sikap yang dimiliki oleh akuntan untuk bersikap hati-hati (prudence) terhadap ketidakpastian dalam pengakuan suatu kejadian ekonomi. Dari pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa konservatisme akuntansi adalah konsep akuntansi yang mengakui suatu kejadian ekonomi dengan sikap hati-hati sehingga laporan keuangan yang dihasilkan memiliki angka-angka laba dan aset yang rendah, sementara angka-angka biaya dan hutang cenderung tinggi. Konservatisme berkaitan dengan pelaporan laporan keuangan, sehingga untuk mendapatkan laporan keuangan yang andal dan relevan, maka perusahaan dituntut untuk berhati-hati atas manajemen laba. Selain itu, pelaporan keuangan juga berkaitan dengan asimetris informasi yang dapat terjadi pada perusahaan akibat adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen. Pemegang saham menuntut transparansi laporan keuangan, sedangkan pihak manajemen menginginkan laporan kinerja mereka terlihat baik. Laporan kinerja manajer diproyeksikan pada laba perusahaan, 22

sehingga pihak manajemen cenderung melakukan kenaikan laba dan tidak jarang melakukan manipulasi. Ketidakpastian atas kejadian ekonomi dapat terjadi kapan saja, termasuk pada saat pengakuan pendapatan. Akuntan akan dinilai konservatif apabila melakukan pengakuan pendapatan di akhir atau tidak disegerakan. Perusahaan akan cenderung bersikap hati-hati saat melakukan pengakuan pendapatan tidak terburu-buru untuk menghindari ketidakandalan laporan keuangannya. Sebaliknya, perusahaan yang konservatisme adalah perusahaan yang mengakui biaya sesegera mungkin sehingga perusahaan akan lebih siap saat menghadapi kerugian yang diprediksikan. Debt Covenant dan Konservatisme Akuntansi Menurut Watts dan Zimmerman (1986), motif pemilihan suatu metode akuntansi tidak terlepas dari teori akuntansi positif, salah satunya adalah debt convent hypothesis. Debt convent hypothesis berpendapat bahwa semakin tinggi utang atau ekuitas perusahaan yaitu sama dengan ketatnya perusahaan terhadap batasan-batasan yang terdapat di dalam perjanjian utang dan semakin besar kesempatan atas pelanggaran perjanjian dan terjadinya biaya kegagalan teknis, maka semakin besar kemungkinan bahwa manajer menggunakan metode-metode akutansi yang meningkatkan laba (Belkaoui dan Riahi, 2004:189). Kalay (1982) berpendapat bahwa semakin tinggi rasio hutang atau ekuitas perusahaan, semakin besar kemungkinan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba. Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi timbul sebagai mekanisme pengontrakan yang efisien. Manajer berkomitmen untuk melaporkan secara konservatif karena laporan tersebut mengurangi biaya keagenan. Semakin tinggi rasio hutang atau ekuitas, semakin dekat perusahaan dengan batas perjanjian atau peraturan kredit. Manajer akan memiliki metode akuntansi yang dapat menaikkan laba 23

sehingga dapat mengendurkan batasan kredit dan mengurangi biaya kesalahan teknis. Hal ini bertolak belakang dengan prinsip konservatisme, yaitu mengakui biaya di awal dan menghindari pengakuan pendapatan di awal. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dibentuk adalah: H1: Debt covenant berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Kepemilikan Manajerial dan Konservatisme Akuntansi Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan saham manajemen akan menurunkan permasalahan agensi karena semakin banyak saham yang dimiliki oleh manajemen maka semakin kuat motivasi mereka untuk bekerja dalam meningkatkan nilai saham perusahaan. Kepemilikan oleh inside directors dan manajemen dapat berperan sebagai fungsi pengawasan dalam proses pelaporan keuangan, dan juga dapat menjadi faktor pendorong dilakukannya ekpropriasi terhadap pemegang saham minoritas (Limantauw, 2012). Laporan keuangan akan menjadi informasi yang relevan dan andal apabila inside directors dan manajemen sebagai pemegang saham menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik, namun perusahaan akan lebih tidak konservatif karena manajemen akan berusaha meninggikan nilai laba untuk mempertahankan nilai saham yang tinggi. Lafond dan Roychowdhury (2007) menyatakan bahwa semakin kecil kepemilikan manajerial maka permasalahan agensi yang muncul akan semakin besar sehingga permintaan atas laporan yang bersifat konservatif akan semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dibentuk adalah: H3: Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi Growth opportunities mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan untuk berkembang di masa depan dengan memanfaatkan peluang investasi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Syafi i, 2011). Fatmasari 24

(2011) menyatakan pemanfaatan dan penggunaan peluang investasi ini hanya dapat dilakukan jika perusahaan memiliki sumber daya keuangan, sumber daya teknik, dan sumber daya manusia yang memadai. Perusahaan akan melakukan investasi dari dana yang perusahaan miliki, yang kemudian akan menjadi biaya. Besarnya dana yang dibutuhkan perusahaan menyebabkan manajer menerapkan prinsip konservatisme agar pembiayaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan meminimalkan laba (Deslatu dan Susanto, 2009). Dengan begitu, perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh atau yang sedang berkembang akan menggunakan prinsip konservatisme untuk menurunkan pendapatan, terkait dengan biaya yang digunakan untuk biaya politis. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dibentuk adalah: H3: Growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Berikut penulis akan membuat bagan kerangka pemikiran sebagaimana tampak di bawah ini: Debt Covenant (X 1 ) Kepemilikan Manajerial (X 2 ) Konservatisme Akuntansi (Y) Growth Opoprtunities (X 3 ) Gambar 1. Kerangka Pemikiran III. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian hipotesis yang menggunakan model regresi berganda harus dapat memenuhi uji asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari 25

estimasi yang bias karena tidak semua data dapat menerapkan model regresi. Pada uji asumsi klasik, uji yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Dari keempat hasil pe ngujian tersebut, hasil uji normalitas dari persamaan regresi tidak signifikan dan data tidak terdistribusi secara normal sehingga dilakukan transformasi data untuk setiap variabel independen dan dependen. Hasil uji asumsi multikolinieritas menggunakan variance inflation factor (VIF), yaitu ukuran untuk mendeteksi adanya multikoliniteritas. Hasil dari uji multikolinieritas menunjukkan nilai VIF setiap variabel berada di bawah 10, artinya tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji scatterplot yang menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi karena titik-titik menyebar secara acak pada posisi di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Uji autokorelasi menggunakan durbin watson, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi yang tinggi pada model regresi. Hasil Uji Hipotesis 26 Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Model: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Variabel Koefisien Std. Error t-statistik Sig. Intersep 29.269 1.063 27.524 0.000 Debt.617.964.640.527 Covenant Kepemilikan -.386.126-3.050.005 Manajerial Growth Opportunities -.263.384 -.685.499 F-Satistik = 3.109 sig. = 0.042 R 2 = 0,243 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Ver. 17 Debt covenant yang diproksikan terhadap leverage memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Septian dan Anna (2013). Hal ini menunjukkan bahwa debt covenant yang diproksikan terhadap leverage mempengaruhi konservatisme akuntansi sangat kecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak menaikkan laba perusahaan untuk mengurangi kemungkinan pemutusan perjanjian hutang dan laporan keuangan perusahaan akan tetap konservatif. Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hasil ini mendukung hasil penelitian Brilianti (2012), namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Septian dan Anna (2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang tinggi tidak memilih menggunakan prinsip konservatisme untuk menghindari penurunan harga saham, karena nilai saham akan turun apabila investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan. Untuk memancing investor perusahaan harus memiliki laba yang tinggi. Growth opportunities yang diproksikan terhadap market to book value memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akutansi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Septian dan Anna (2013) dan Lastari (2013), namun bertentangan dengan Harahap (2012). Growth opportunities mengindikasikan adanya kesempatan perusahaan untuk berkembang dengan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk menarik perhatian investor, perusahaan akan menaikkan laba sehingga laporan keuangan perusahaan akan tidak konservatif. IV. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Debt covenant berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. 27

3. Growth opportunities berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. 4. Secara simultan debt covenant, kepemilikan manajerial, dan growth opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme. V. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi kalangan akademi, bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan kriteria penetapan sampel, menambah jumlah sampel perusahaan BUMN, mengingat penulis hanya menggunakan jangka waktu 3 tahun, dan menambah faktor-faktor lain atau variabel independen yang diguga mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 2. Untuk perbaikan pada penelitian-penelitian selanjutnya, dalam penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti menggunakan atau menambah model lain selain model konservatisme milik Gyvoly dan Hayn (2000). Daftar Pustaka Aristyani dan Wirawanti. 2013. Pengaruh Debt To Total Assets, Dividen Payout Ratio dan Ukuran Perusahaan pada Konservatisme Akuntansi Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Volume 3.3, hal 216-230. Basu, S. 1997. The Conservatism Principle and The Asymmetric Timeliness of Earnings 1. Journal of Accounting and Economics 24, Volume 1, hal 3-37. Belkaoui dan Riahi, A. 2004. Accounting Theory Buku 1. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Deslatu, S. Dan Susanto, Y. K. 2009. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Debt Covenant, Litigation, Tax And Political Costs dan Kesempatan 28

Bertumbuh terhadap Konservatisma Akuntansi. Ekuitas Vol. 14, No. 2 Juni 2010: 137-151. Fatmasari, R. 2011. The Relation Between Growth Opportunity, Leverage Policy, and Function of Covenant to Control The Agency Conflict Between Shareholders and Debtholders. Bulletin of Monetar, Economic and Banking, hal. 307-324. Givoly, dan Carla Hayn. 2000. The Changing Time Series Properties of Earning, Cash Flows and Accruals: Has Financial Reporting Becomes more Conservative?. Journal of Accounting and Economics, Vol. 29, Hal. 287-320. Harahap, S. N. 2012. Peranan Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 2, hal. 69-73. Jensen, M. C. dan Meckling, W. H. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Volume 3, No. 4, hal. 305-360. Kalay, A. 1982. Stockholder-bondholder Conflict and Dividend Constraints. Journal of Financial Economics, Vol. 10, hal. 211-233. Lafond, R. dan Roychowdhury, S. 2007. Managerial Ownership and Accounting Conservatism. Limantauw, S. 2012. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris sebagai Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Volume 1, No. 1, hal 48-52. Oktomegah, C. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Konservatimse pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Volume 1, No 1, hal 36-42. Septian, A dan Anna, Y. D. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Debt Covenant, dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada sektor Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012). 29

Setyaningsih, H. 2008. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 9, hal. 91-107. Suharli, M. 2009. Pelaporan Keuangan Sesuai dengan Prinsip Akuntansi. Sweeney, A. P. 1994. Debt-covenant Violations and Managers Accounting Responses. Journal of Accounting and Economics May 1994, Vol 17(3), hal. 281-308. Syafi i, I. 2011. Managerial Ownership, Free Cash Flow, dan Growth Opportunity terhadap Kebijakan Hutang. Media Mahardhika, Vol. 10, No. 1, hal. 1-10. Watts, R. L. 2003. Conservatism in Accounting Part I: Explanations and Implication. Accounting Horizons 17, Hal. 207-221. Watts, R. L. dan Zimmerman, J. L. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall, Englewood Cliff, New Jersey. Widya, 2004. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif. Thesis, PPS-UGM. Yusri. 2009. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yustina, R. 2013. Pengaruh Konvergensi IFRS dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Artikel Akuntansi. 30